Jelaskan 10 sikap yang harus dihindari untuk menjadi sukses

Setiap orang tentunya memimpikan sebuah kesuksesan. Baik itu sukses dalam merintis usaha, maupun sukses dalam menjalani kehidupannya. Namun sayangnya, terkadang impian tersebut belum diimbangi dengan usaha dan kerja keras dari para pelakunya. Sehingga tidak heran bila sekarang ini ada sebagian orang yang berhasil meraih kesuksesannya, dan ada juga sebagian lainnya yang hanya bisa menjadi penonton bagi orang-orang yang telah mencapai puncak kejayaannya.

Tentunya Anda tidak hanya ingin menjadi seorang penonton bukan? Karena itu, pada pekan ini sengaja kami informasikan 5 hal penting yang harus dihindari pengusaha.

1. Menunda-nunda dan membuang peluang yang ada.
Seorang pengusaha sukses tidak pernah menunda langkah mereka dan memiliki keberanian kuat untuk segera terjun di dunia usaha. Istilah orang, berani action kapan saja dan dimana saja. Karena itu, sebagai seorang pemula jangan pernah takut dan cenderung pasif menunggu waktu yang tepat untuk merintis kesuksesan bisnis. Cobalah untuk mencuri start dan berani mengambil resiko, karena pada dasarnya ada pembelajaran besar yang bisa Anda petik dari resiko usaha yang Anda hadapi kedepannya.

2. Terlena dengan kesuksesan yang didapatkannya.
Kesuksesan memang menjadi impian besar bagi setiap pelaku usaha. Tidak heran bila sebagian besar pelaku usaha cepat merasa puas dengan kesuksesan yang mereka dapatkan. Kondisi ini mungkin sering kita alami ketika menjalankan sebuah usaha, kita sering terlena dengan kesuksesan yang telah didapatkan, sehingga motivasi kerja para pengusaha mulai menurun dan fokus utama mereka untuk mencapai target juga ikut terabaikan.

3. Takut mencoba dan cenderung pesimis.

Kesuksesan para pengusaha bisa tercipta karena mereka berani mengambil resiko dan selalu optimis dengan peluang bisnis yang mereka ciptakan. Karena itu, pantang bagi Anda untuk menjadikan ketakutan sebagai sebuah penghalang kesuksesan, dan membuang sifat pesimis Anda untuk mengejar impian besar yang telah Anda cita-citakan sebelumnya. Yakinkan diri Anda, bahwasannya bila ada kemauan pasti bakal ada jalan menuju gerbang kesuksesan.

4. Cepat menyerah dalam menghadapi kegagalan.
Dalam merintis sebuah usaha, hadirnya resiko kegagalan menjadi salah satu bumbu penyedap yang tak bisa kita pisahkan. Bahkan saking kebalnya dengan resiko tersebut, banyak pelaku usaha yang menjadikan kegagalan sebagai kerikil kecil dari kesuksesan yang akan mereka capai. Karena itu, sebagai calon pengusaha sukses jangan cepat menyerah dan jadikan kegagalan sebagai salah satu pendorong semangat Anda untuk  meraih keberhasilan usaha.

5. Sungkan untuk bertanya dan bekerjasama.
Tidak semua orang mau bertanya dan bekerjasama dengan para pelaku usaha yang telah sukses menjalankan roda bisnisnya. Padahal, banyak pembelajaran positif yang bisa kita ambil dari pengalaman para pengusaha tersebut. Karenanya, jangan sia-siakan kesempatan Anda dan bangunlah networking seluas-luasnya untuk mencapai puncak kesuksesan.

Semoga informasi tips motivasi bisnis yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi para pemula untuk tetap semangat menghadapi ketatnya persaingan di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber gambar : 1. //www.businesswings.co.uk/uploads/Dice-which-spell-No.jpg 2. //klosetide.files.wordpress.com/2012/02/be-creative.jpg?w=223&h=300

  • home
  • gaya
  • Ilustrasi meeting atau rapat. shutterstock.com

    TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang wirausaha tentu harus memiliki kemampuan khusus, sebagian mungkin hadir secara alami, sedang sebagian lagi dapat dipelajari dan dikembangkan melalui latihan. Karakter yang harus dihindari seorang wirausaha agar tangguh dan sukses, seperti apa?

    Memahami sifat apa saja yang perlu dihindari saat memulai usaha barang kali bisa membantu Anda tumbuh jadi pengusaha yang baik dan penuh persiapan. Menurut entrepreneur.com, berikut 13 sifat yang harus dihindari saat ingin memulai jadi pengusaha:

    1. Banyak Bicara tanpa Tindakan

    Pengusaha pemula kerap menghabiskan banyak waktu untuk mediskusikan ide membangun usaha hingga lupa mengeksekusi idenya. Menghabiskan waktu membicarakan ide tanpa ada eksekusi nyata hanya akan membuat Anda jalan di tempat.

    1. Bertujuan untuk Tujuan yang Tidak Masuk Akal

    Beberapa pengusaha pemula terlalu mengharapkan keuntungan besar di awal merintis bisnisnya. Ketika apa yang diharapkan tidak tercapai mereka cenderung putus asa dan tidak melanjutkan usahanya. Hal inilah yang membuat beberapa pengusaha gagal, karena tidak bisa menentukan kerangka waktu dan grafik yang realistis.

    Menunda-nunda inovasi yang akan dirilis hanya akan membuat Anda tersalip perusahaan startup lainnya. Anda akan kehilangan peluang besar.

    Usaha tidak akan langsung sukses. Banyak pengusaha sukses yang terlebih dahulu menghabiskan bertahun-tahun waktunya dalam kegagalan. Pengusaha yang berhenti ketika beberapa kali gagal hanya akan kehilangan kesempatan akibat ketidak sabarannya.

    Anda akan gagal jadi pengusaha jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik, contohnya terlambat membuat laporan atau mengirimkan produk rancangan.

    Beberapa pengusaha ingin memulai usaha namun tidak terlebih dahulu mengumpulkan modal finansial. Ide mereka hanya akan menumpuk di kepala tanpa adanya eksekusi nyata, karena eksekusi nyata ini butuh dana. Jadi sebelum memulai bisnis fikirkan terlebih dahulu dana yang akan dibutuhkan.

    Baca: 5 Sifat Yang Haris Dimiliki Wirausaha Tangguh

    Pengusaha yang sukses tidak akan menyalahkan orang lain saat mengalami beberapa kegagalan atau risiko. Ia akan memeriksa dirinya sendiri terlebih dahulu dan memperbaiki. Orang yang bisanya hanya menyalahkan orang lain tidak bisa menjadi pengusaha yang sukses.

    1. Tidak Mampu Menyesuaikan Produk dengan Kebutuhan Pasar

    Hal berikutnya yang kerap membuat pengusaha pemula gagal adalah ketidak mampuan mereka meriset pasar, apa yang dibutuhkan khalayak, siapa sasarannya dan lain sebagainya. Ketidakbisaan meriset pasar hanya akan membuat produk yang dihasilkan tidak laku di pasaran.

    Anda hanya akan menerima kegagalan ketika melakukan review palsu pada produk yang Anda hasilkan. Hal ini akan menjadi boomerang yang dapat membunuh usaha Anda, dan orang tidak akan percaya lagi dengan produk yang Anda hasilkan berikutnya.

    Pengusaha yang kerap bimbang dan mengundur-ngundur waktu dalam mengambil keputusan hanya akan membuat usaha rusak atau bahkan gagal.

    Pengusaha yang tidak bisa bekerja dalam tim, mementingkan diri sendiri dan tidak mau mendengar nasihat dan masukan dari orang lain tidak akan bertahan lama. Apalagi ketika mereka mulai kehilangan alur kerja bisnisnya.

    1. Tidak Bisa Menyeimbangkan Waktu

    Seorang pengusaha harus bisa menyeimbangkan waktu antara keluarga, kesehatan, bertemu teman dan mengurus bisnisnya. Mengabaikan bisnis hanya akan membuat bisnis perlahan-lahan rusak.

    1. Tidak Memiliki Strategi Pemasaran

    Produk Anda tidak akan terjual sendiri tanpa adanya iklan dan pemasaran. Maka perlu merencanakan strategi pemasaran yang baik agar khalayak tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

    Itulah 13 sifat yang perlu dihindari saat ingin memulai jadi wirausaha. Mengutip Bob Sadino, “Kemauan harus dilandasi dengan tekad yang bulat dan harus berani dalam mengambil peluang bisnis yang ada.”

    DELFI ANA HARAHAP




    Dibanding tahun-tahun sebelumnya, kini memulai bisnis terasa lebih mudah dilakukan. Dengan memanfaatkan smartphone dan koneksi internet yang stabil misalnya, siapa pun bisa menggunakan platform marketplace yang disediakan banyak situs e-Commerce untuk menjual barang atau jasa secara online.

    Media sosial pun selain menjadi perantara yang membantu memperkenalkan produk atau jasa yang kamu jual, gak jarang juga menjadi tempat transaksi jual-beli. Gak heran kalau pada akhirnya ada juga pihak gak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan, sehingga gak hanya pembeli tapi juga mereka yang serius berbisnis.

    Walaupun begitu, kemudahan yang bisa dimanfaatkan tersebut gak menjamin keberlangsungan atau kesuksesan bisnis yang baru dibangun kalau kamu menghiraukan beberapa hal yang harus dihindari berikut ini:

    1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis

    Proses belajar nggak akan berhenti sampai di institusi pendidikan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita akan terus belajar, apalagi dalam memulai bisnis. Banyak hal yang kita perlu ketahui sebagai persiapan untuk membangun usaha, mulai dari memahami proses produksi hingga strategi memasarkan produk.

    Begitu pula setelah merintis usaha, jangan berhenti belajar sampai di situ saja. Dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut pun kita masih butuh terus belajar. Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana saja, mulai dari membaca buku, mengikuti workshop sekaligus memperluas koneksi, hingga 5 mengikuti kelas online.

    2. Memilih bisnis yang tidak dikuasai

    Kamu lebih menyukai teh daripada kopi, tapi karena bisnis kedai kopi sedang booming beberapa tahun belakangan, maka kamu memilih menjalankan kedai kopi. Mungkin hal ini bisa tetap kamu jalani, tapi akan terasa berat untuk dilakukan. Selain karena jumlah pesaing yang sudah sangat banyak, juga karena kurang menguasai produk yang kamu jual.

    Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus, walaupun begitu coba temukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa peluang yang bisa dilakukan dengan hal tersebut.

    Baca juga: 10 Tips Ampuh Memilih Bisnis Franchise

    3. Salah memilih partner atau rekan kerja

    Memulai bisnis dengan teman dekat atau orang yang kita percaya tentu membuat banyak hal terasa lebih mudah untuk dilakukan. Apalagi dalam prosesnya, bisnis gak selalu berjalan lancar. Ketika hal itu terjadi, kamu dan partner tentunya harus bisa mendukung dan memotivasi satu sama lain. Karena itu, memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun.

    Baca juga: Tips Memilih Teman Bisnis

    4. Melakukan semuanya seorang diri

    Setiap wirausaha pasti memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap bisnis yang mereka bangun, apalagi jika persiapannya memakan waktu lama dan penuh perjuangan. Apa pun akan dilakukan untuk membuat bisnis tersebut berjalan seperti apa yang dibayangkan dari awal.

    Walaupun begitu, ketika pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin banyak, sudah saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang yang tepat, kamu bisa memastikan perkembangan usaha yang kamu bangun.

    5. Mengabaikan riset atau uji produk berkala

    Melihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau kesukaan, tapi juga perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar. Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya dibutuhkan atau bisa memenuhi kebutuhan (demand) banyak orang? Bahkan setelah beberapa waktu menjalankan bisnis pun, riset atau uji produk tetap dibutuhkan untuk melihat bagaimana kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya.

    6. Mencampur keuangan pribadi dan bisnis

    Memulai bisnis memang membutuhkan banyak dana. Untuk usaha kecil-kecilan, mungkin masih banyak yang menggunakan uang pribadi sebagai modal usaha, lalu mencampur keuntungan yang diterima ke rekening pribadi. Ketika bisnismu semakin besar, kamu gak bisa melakukan hal ini lagi. Kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. Karena dengan begitu, kamu bisa memantau perkembangan bisnismu serta mengukur keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu.

    Untuk itu, Jenius menyediakan Akun Bisnis untuk membantu kamu memisahkan arus keuangan personal dan bisnis. Dengan Akun Bisnis, kamu juga gak perlu lagi membuat rekening baru untuk urusan bisnismu. Di Jenius, kamu bisa mengakses akun personal dan akun bisnis dari dalam satu aplikasi.

    Baca juga: Bangun Potensi Bisnismu dengan Inovasi Akun Bisnis dan Bisniskit

    7. Tidak memiliki dana darurat untuk bisnismu

    Dana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi, tapi juga untuk keperluan bisnismu. Usaha yang kamu bangun gak melibatkan kamu dan partner bisnismu saja, tapi juga para karyawan yang bekerja untukmu. Apabila produktivitas terganggu dan mempengaruhi pendapatan usahamu, maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan bekerja untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat dibutuhkan untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan bisnismu. Karena itu, saat memulai bisnis, jangan lupa menyiapkan dana darurat untuk bisnismu juga ya.

    Baca juga: 5 Strategi Bisnis Ria Sarwono dan CottonInk Menghadapi Pandemi

    8. Mengabaikan kepuasan pelanggan

    Kesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan membeli produk atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga mempertahankan agar mereka datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Ini karena word-of-mouth masih terbilang penting. Pelanggan yang puas akan dengan senang hati membagikan pengalaman mereka ke keluarga dan teman-teman mereka. Walaupun sulit untuk mengontrol hal ini, word-of-mouth bisa sangat efektif membantu mendorong usahamu... atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kamu memperlakukan mereka. Karena itu, jangan pernah mengabaikan hal ini ya.

    9. Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau online

    Meski kita telah memasuki era digital dengan kemudahan akses internet dari smartphone, gak bisa dipungkiri kehadiran secara fisik masih dibutuhkan. Selain memiliki website atau online presence di media sosial misalnya, gak ada salahnya bergabung dalam kegiatan offline seperti pop-up market yang bisa membangun kepercayaan konsumen dengan melihat kualitas produk milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih luas lagi.

    Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara fisik, misalnya dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga memiliki online presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung dalam situs travel yang menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal bisnismu sebelum datang secara langsung. Baik online atau offline, kamu membutuhkan dua hal ini dalam porsi yang tepat.

    Baca juga: 4 Langkah Penting Sebelum Memulai Usaha

    Butuh informasi lain untuk mendukung bisnismu? Klik di sini untuk membaca artikel-artikel seputar bisnis lainnya. Buat akun bisnis Jenius kamu sekarang untuk kemudahan mengelola keuangan bisnis dari smartphone.


    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA