Apa sejarah singkat tentang perayaan hari raya idul fitri

SuaraSulsel.id - Perayaan Idul Fitri adalah peristiwa besar yang menjadi momentum kemenangan bagi seluruh umat Islam.

Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, momentum ini tercapai setelah umat Muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Berjuang melawan nafsu dan berbagai macam godaan di bulan Ramadhan.

Perayaan Idul Fitri pertama kali dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah.

Sebelum agama Islam datang, kaum Arab memiliki dua hari raya yang dilaksanakan secara meriah.

Baca Juga: Salat Idul Fitri di Pelataran Masjid 99 Kubah, Khatib Ustadz Mufassir Arif: Perbanyak Bekal Pahala di Dunia

Kemudian, tradisi ini berubah setelah Rasulullah mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam.

Melansir NU Online, sejarah hari raya Idul Fitri berkaitan erat dengan dua peristiwa dalam sejarah Islam, yaitu Perang Badar dan hari raya masyarakat jahiliyah.

Perayaan Idul Fitri pertama kali digelar pada tahun ke-2 Hijriah, yaitu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar.

Usai perang, secara tidak langsung umat Muslim merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira. Bukan hanya kemenangan dalam perang, tetapi juga kemenangan karena berhasil selamat selama satu bulan di saat itu.

Kemudian, mulailah menjadi tradisi dan ibadah yang dilakukan umat Muslim hingga saat ini.

Baca Juga: Gibran dan Selvi Salat Id di Balai Kota Surakarta, Lembah dan Ethes Ikut

Sebelum itu, tepatnya sebelum agama Islam datang, kaum Arab Jahiliyah merayakan dua hari raya yang sangat meriah.

25 Apr 2022, 16:13 WIB - Oleh: Mia Chitra Dinisari

Idulfitri

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap tahun, umat muslim merayaka hari raya Idulfitri setelah selama sebulan berpuasa di bulan ramadan.

Banyak tradisi yang dilakukan saat perayaan hari raya Idulfitri ini. Mulai dari bermaaf-maafan, berbagi hadiah, hingga bersilaturahim ke sanak saudara dan kolega merupakan bagian dari perayaan tersebut.

Tapi, tahukah Anda sejarah dari perayaan Idulfitri ini?

Baca Juga : Niat dan Tata Cara Salat Idulfitri

Diambil dari Unpak.ac.id, Imam Ibnu Katsir pernah menjabarkan bagaimana perayaan Idul Fitri terjadi di masa Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat hadis shahih, Rasulullah pernah merayakan hari pertama raya Idul Fitri dalam kondisi letih. Beliau bahkan sampai bersandar pada Bilal bin Rabah dan menyampaikan khutbahnya.

Menyambut hari kemenangan dengan hal-hal positif memang sangat dianjurkan. Hal itu terbukti bagaimana antusiasnya Rasulullah SAW dalam menyambut Idul Fitri, namun tentu saja beliau tidak menanggalkan syariat agama atau berlebih-lebihan atas sesuatu.

Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Waktu perayaan tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin. Perang yang terjadi pada Ramadan itu dengan jumlah pasukan di sisi umat Muslim yang jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir, nyatanya diganjar Allah dengan perayaan yang luar biasa indah dan barokah: Idul Fitri.

Baca Juga : H-7 Lebaran, Harga Sejumlah Bahan Pangan Terpantau Naik

Sebagaimana kita ketahui, di kedua hari raya umat Muslim seperti Idulfitri dan Iduladha, setiap Muslim justru ditekankan untuk berbuat kebaikan dan kemaslahatan. Menjelang perayaan Idulfitri saja, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat untuk dibagikan kepada para mustahik (orang-orang penerima zakat).

Pada Dinasti Abbasiyah, perayaan Idulfitri dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang meriah. Biasanya pada zaman tersebut, perayaan dilakukan selama tiga hari yang diakhiri dengan menyantap beraneka ragam makanan halal yang disajikan.

Di Indonesia, tradisi halal-bihalal identik dengan perayaan Idulfitri bagi warga Muslim Indonesia. 

Sikap terbuka dalam tradisi halal-bihalal yang dilakukan umat Muslim tak jarang juga dilakukan oleh umat non-Muslim. Tak sedikit dari umat non-Muslim yang ikut ‘nimbrung’ bersilaturahim dan melakukan halal-bihalal saat Idul Fitri tiba.

Di sisi lain, budaya lokal dalam melaksanakan tradisi Idulfitri juga banyak yang dijadikan tradisi umat Muslim Indonesia secara nasional. Tengoklah bagaimana masyarakat Jawa diperkenalkan istilah Lebaran Ketupat oleh Sunan Kalijaga.

Lebaran ketupat merupakan tradisi yang ikut menyemarakkan perayaan Idul Fitri masyarakat Jawa ketika itu. Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat Jawa untuk membuat makanan dengan bahan utama beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa. Anyaman daun ketika itu identik dengan ciri khas budaya dan seni masyarakat Jawa.

Sehingga bukan hal sulit bagi masyarakat Jawa ketika itu mengikuti apa yang diajarkan Sunan Kalijaga. Secara filosofis pun, Lebaran Ketupat juga memiliki makna yang mendalam. Kata ketupat yang berasal dari kata kupat dalam bahasa Jawa berarti mengakui kesalahan. Sehingga dalam Lebaran Ketupat pun dikenal dengan istilah sungkeman, memohon maaf dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

23 May 2020, 13:27 WIB - Oleh: Dewi Andriani

ilustrasi Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan oleh umat Muslim pada tahun ke-2 Hijriah, yang sekaligus bertepatan dengan peristiwa Badar.

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya, seluruh umat Muslim di seluruh dunia tengah bersiap menyambut kemenangan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Di Indonesia sendiri, pemerintah melalui sidang Isbatnya telah memutuskan bahwa Hari Raya Idulfitri jatuh pada hari Minggu, 24 Mei 2020. Berakhirnya bulan Ramadan sekaligus menandai dimulainya bulan Syawal dan karenanya perayaan Idul Fitri memiliki maknanya tersendiri bagi seluruh umat Muslim.

Dikutip dari Islami.com, Hari Raya Idulfitri pertama kali dirayakan oleh umat Muslim pada tahun ke-2 Hijriah, yang sekaligus bertepatan dengan peristiwa Badar, ketika kaum muslimin meraih kemenangan perang skala besar untuk pertama kalinya.

Baca Juga : Ini Resep Sayur Godog Ala Chef Bahran

Peperangan yang terjadi pada 17 Ramadan tersebut terjadi karena aksi monopoli pasar dan blockade aktifitas dagang oleh kaum Quraisy Mekah terhadap muslim Madinah. Pasukan yang dipimpin oleh Abu Jahal tersebut membawa pasukan besar sekitar 1.000 tentara lengkap dengan peralatan perang, sedangkan Nabi dari arah Madinah hanya membawa 300 sahabat yang kemudian menuju Badar.

Meski jumlah pasukan Nabi jauh lebih kecil dibandingkan kaum kafir tersebut, atas izin Allah kaum Muslimin berhasil meraih kemenangan yang menakjubkan. Hal ini tentu saja memiliki makna yang sangat besar karena kaum muslimin yang selama ini sering menjadi sasaran cemooh berbalik mendapat kepercayaan diri dan kehormatan dari berbagai kalangan.

Pada perayaan Idul Fitri pertama ini, kaum muslimin merayakan dua kemenangan perdana yakni pencapaian ritual puasa Ramadan setelah berjuang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, sekaligus juga keberhasilan dalam Perang Badar. Makna kemenangannya pun memiliki dua perspektif, spiritual dan sosial.

Baca Juga : Bikin Nastar Untuk Penderita Diabetes, Ini Resepnya

Namun sebetulnya, jauh sebelum ajaran Islam turun, masyarakat Arab sudah memiliki dua hari raya yakni Nairuz dan Mahrajan yang berasal dari zaman Persia Kuno. Mereka merayakannya dengan menggelar pesta pora.

Seiring dengan turunnya kewajiban menunaikan Ibadah puasa Ramadan pada tahun ke-2 Hijriah, turunlah hadis Nabi. “Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Novita Sari Simamora

hukum laki laki berponi dalam islam​

berikan contoh bacaan tajwid nun sukun/tanwin. 5 contoh sukun , 5 contoh tanwin . huruf syin​

1. Apa nama Ayah Nabi Muhammad SAW ?2. Siapa nama Ibu Nabi Muhammad SAW ?3. Kapan Nabi Muhammad SAW lahir ?#no ngasal #no ngambil poin#no bahasa alien … note : Kalian pilih warna apa ungu atau pink ?​

pada masa Imam mujtahid perkembangan fiqih berlangsung selamabantu dong ​

contoh idwam biwunnah yg non mati bertermu dengsn wau beserta ayat dan surahnya​

carikan tajwid sifat ithbaq bantu bang plisssssssss​

Sebutkan 5 surat alquran yang di turunkan di makkah

contoh nun sukun/tanwin bertemu huruf syin ​

tolong dibantu ya pliss apa bahasa Arab dari = 1. kereta api 2. baju 3. jendela 4. selimut ​

tolong bantuannya kakJANGAN NGASAL!NGASAL=REPORT​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA