Apakah kegiatan manusia dapat merusak lingkungan tuliskan contohnya?

Lihat Foto

iStock/Pgiam

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan.

KOMPAS.com - Ulah manusia menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan. Padahal lingkungan hidup merupakan tempat tinggal manusia serta makhluk hidup lainnya.

Contoh paling mudah yang dapat kita temui ialah banjir dan tanah longsor ketika musim hujan tiba. Penyebab utamanya karena masyarakat membuang sampah di aliran sungai atau selokan.

Pengertian dan penyebab kerusakan lingkungan

Mengutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Utara, kerusakan lingkungan hidup merupakan proses penurunan mutu lingkungan hidup.

Kerusakan lingkungan hidup ditandai dengan berkurangnya atau hilangnya sumber daya air, tanah, udara, kerusakan ekosistem serta punahnya flora dan fauna.

Baca juga: Pelestarian Lingkungan Hidup: Definisi dan Tujuan

Penyebab kerusakan lingkungan bisa dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Faktor alam
    Letusan gunung berapi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan bencana alam lainnya bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Contohnya kematian hewan, kerusakan rumah, dan lain sebagainya.
  2. Ulah manusia
    Kerusakan lingkungan hidup akibat ulah manusia ternyata lebih besar dan banyak dibanding kerusakan akibat faktor alam. Hal ini dipicu oleh aktivitas atau perbuatan manusia yang tidak ramah lingkungan. Contohnya penebangan hutan, aktivitas pembakaran hutan, membuang sampah ke sungai, dan lain sebagainya.

Berikut dua contoh nyata kerusakan lingkungan akibat ulah manusia di Indonesia:

Kebakaran hutan

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2019, jumlah luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 1.649.258 Ha atau hektar. Sedangkan pada 2020, luas hutan dan lahan yang terbakar menurun jadi 296.942 Ha.

Penyebab kebakaran hutan bisa terjadi karena faktor musim kemarau, keteledoran manusia (membuang puntung rokok yang belum sepenuhnya mati), pembukaan lahan, serta alasan lainnya.

Baca juga: Pencemaran Lingkungan: Macam, Penyebabnya, dan Dampaknya

Dilansir dari situs Greenpeace, Pemerintah Indonesia telah menerapkan prinsip tanggung jawab mutlak kepada perusahaan yang berkaitan dengan kebakaran hutan.

Artinya tiap perusahaan yang bergerak di sektor kehutanan, perkebunan serta pertambangan wajib bertanggung jawab secara hukum atas bentuk kebakaran apapun yang terjadi di atas lahan miliknya.

Lihat Foto

Dok Van Ginkel

Citarum bak sedang sekarat. Hal itu bahkan sejak jauh-jauh hari dipaparkan oleh orang nomor satu di Jawa Barat.

Apa saja kegiatan manusia yang bisa merusak ekosistem lingkungan? Foto: Unsplash

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang tidak bisa dipisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekosistem diartikan sebagai keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam.

Singkatnya, ekosistem merupakan komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan bersama dengan habitatnya. Hal ini menandakan bahwa ekosistem menjadi salah satu bagian penting untuk kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi.

Ekosistem juga memiliki komponen-komponen di dalamnya. Mengutip buku Modul 1: Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem karya Dr. Suyud Warno Utomo, M.Si, dkk, terdapat setidaknya dua komponen di dalam ekosistem.

  • Komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup. Misalnya, seperti tanah, air, matahari, angin, dan energi.

  • Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari semua makhluk hidup di dalam suatu ekosistem.

Komponen biotik dibagi menjadi dua macam lagi, yaitu organisme autotrof (mampu membuat makanannya sendiri) dan organisme heterotrof (tidak mampu membuat makanannya sendiri).

Adanya berbagai macam komponen tersebut bertujuan agar semua ekosistem yang ada di bumi bisa berjalan dengan baik. Selain itu, agar memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan.

Namun, untuk menjaga ekosistem tersebut, manusia sendiri perlu memiliki inisiatif agar tidak merusaknya. Sebab, terkadang perilaku manusia yang terus-menerus tidak menjaga kelestarian bisa berdampak buruk pada ekosistem.

Oleh karena itu, keberadaan ekosistem lingkungan ini perlu dijaga dengan baik. Lalu, apa saja kegiatan yang sebenarnya tidak disadari manusia yang justru bisa merusak ekosistem?

Mengutip buku Jurus Rahasia Mendapatkan Nilai 100 Ke 6: 100% Dijamin Naik Kelas oleh Fera Paujiyanti S.Pd, berikut penjelasannya.

Apa saja kegiatan manusia yang bisa merusak ekosistem lingkungan? Foto: Unsplash

Tidak bisa dipungkiri bahwa ekosistem juga bisa mengalami perubahan karena faktor alam atau justru ulah manusia. Kegiatan yang tidak disadari itulah yang justru merusak ekosistem, baik di darat maupun perairan.

1. Membuang limbah pabrik ke sungai

Sungai merupakan tempat bagi ekosistem perairan bertahan hidup. Jika limbah pabrik di buang secara sembarangan ke sungai, ikan yang hidup di sungai akan mengalami keracunan dan mati.

2. Penebangan hutan secara liar

Indonesia kaya akan hutan tropis di dalamnya, tapi masih banyak manusia yang bersikap semena-mena dan menebang pohon secara liar. Ketika pohon sudah mulai berkurang keberadaannya, bukan tidak mungkin jika bencana alam terjadi.

Manusia seringkali memanfaatkan hewan untuk dirinya sendiri. Tak heran apabila banyak kejadian seperti pemburuan hewan liar yang dilakukan hanya untuk mendapatkan uang. Misalnya, memburu gading pada gajah hingga kulit harimau.

4. Penangkapan ikan di laut

Masyarakat di daerah pantai merupakan kelompok orang yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Tujuannya tentu memancing ikan dan kemudian di jual untuk memenuhi kebutuhan.

Meski tidak salah, sebaiknya penangkapan ikan di laut jangan sampai berpengaruh pada kerusakan ekosistem di dalamnya, seperti terumbu karang. Jangan menggunakan alat pancing yang justru memperburuk ekosistem lingkungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA