3 hal apa saja yang perlu kamu perhatikan dalam memotret?

Hal yang harus diperhatikan dalam fotografi arstektur /PIXABAY/pixel2013/

SEPUTARTANGSEL.COM – Selain pemandangan alam, Arsitektur adalah objek foto yang banyak diminati dalam dunia fotografi, kegiatan tersebut biasa dikenal dengan fotografi arsitektur.

Fotografi arsitektur sebenarnya meliputi dua bagian, yaitu arsitektur luar dan arsitektur ruang (interior).

Fotografi arsitektur luar bukan hanya sekedar foto mengenai bangunan saja, melainkan juga tentang bangunan yang berhubungan erat dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Menko Airlangga: Pajak Karbon Mulai Juli 2022 untuk Penuhi Financing Gap dalam Wujudkan Ekonomi Hijau

Dalam fotografi arsitektur luar, fotografer dapat mengambil berbagai sudut pandang fotografi yang berbeda dari satu bangunan yang sama.

Sedangkan fotografi arsitektur ruang lebih menonjolkan detail atau warna dan bahan yang dipakai dalam suatu ruang tersebut.

Dari segi visual, fotografi arsitektur ruang lebih kaya akan komposisi, garis, bentuk dan rana. tampilannya cenderung lebih harmonis, dengan dipadukan dalam komposisi yang baik.

Baca Juga: Setelah Banjir Kritik, Roy Suryo Hapus Unggahan Foto Editan Candi Borobudur, Jelaskan Kronologi Memenya

Seperti yang dikutip Seputartangsel.com dari buku Cuma Buat Yang Jago Foto, berikut 3 hal yang perlu diperhatikan dalam fotografi arsitektur:

1. Konsep

Pemotretan model indoor biasanya dilakukan di dalam studio, simpel tetapi berkonsep. Konsep tersebut harus kuat dan didukung dengan properti yang memadai. Kalau toh tidak dilakukan di studio, tetap harus menggunakan konsep sesuai dengan lokasi indoor yang kamu inginkan. Apakah yang ingin kamu sampaikan melalui pemotretan tersebut. kesan atau mood apa yang ingin kamu dapatkan saat orang melihat fotomu? Inilah hal-hal yang harus benar-benar pikirkan.

Kita ambil contoh beberapa konsep model foto indoor dari Gredy Xu. Gredy Xu adalah fotografer muda Indonesia yang bertalenta dan tinggal di Australia. Foto-fotonya memiliki ciri khas “foto bercerita”. Beberapa foto yang dia ambil menghasilkan sebuah konsep cerita. Seperti foto-fotonya di bawah ini.

a. Mood and Vintage Konsep

b. Gothic Konsep

c. Sweet Memories Konsep

2. Warna

Warna adalah elemen yang tidak boleh kamu sepelekan, Pikirkan warna-warna apa saja yang akan masuk dalam frame kamu. Warna latar, pakaian model, props dan bahkan warna makeup dari sang model pun perlu anda perhatikan. Pilihlah warna yang kontras satu sama dengan lainnya. Misal warna merah bisa digabung dengan warna biru, atau pink. Warna hijau akan kontras bersanding dengan warna orange.

3. Make Up

Bagi fotografi model, make up sangatlah penting. Media seperti majalah atau TV telah menentukan standar kecantikan, di mana seorang model harus mempunyai wajah dan kulit yang super mulus. But, in fact tidak semua orang memiliki kulit seperti itu. Di sinilah make up berperan. Selain intuk menutupi kekurangan model, make up juga membantu menonjolkan fitur-fitur di wajah model agar terlihat lebih cantik. Make up di sini juga harus menyesuaikan dengan konsep foto. Misal make up untuk model wedding dress harus anggun dan elegan, berbeda dengan make up gothic atau hallowen yang lebih dark dan berdarah-darah.

4.Lighting

Foto indoor yang bagus biasanya ditunjang oleh lighting yang memadai. Menggunakan lighting yang soft (lembut) dapat ,memberikan efek kulit model jadi lebih mulus. Teknik ini bisa diperoleh dengan membungkus flash dengan soft box atau payung besar. Angle dari lighting dapat mempengaruhi mood fotomu sehingga pergunakan flash dengan bijak.

5. Pose

Pose sang model sangat mempengaruhi hasil foto kamu nantinya. Perhatikan letak wajah, lekukan tubuh, peletakan tangan, jemari, dan kaki. Sesuaikan pose dan ekspresi wajah sang model dengan konsep yang kamu inginkan. Jika kamu merasa ksulitan untuk mengatur pose model, cobalah untuk mencari pengarah gaya.

6. Props

Props adalah sebutan untuk properti atau peralatan yang kamu gunakan sebagai pelengkap atau pemanis yang mendukung kekuatan konsepmu. Misalnya, kamu memilih konsep vintage maka properti yang dibutuhkan antara lain koper, meja, atau kursi vintage, vespa, dan barang-barang berbau vintage.

7. Latar

Background dari foto bisa saja simple, bahkan putih polos, asalkan menunjang konsep dari foto sessionmu. Perhatikan agar background tidak menjadi distraction (mengganggu) komposisi dan potret dari sang model.

Selain tujuh hal di atas, saat memotret kamu juga perlu memperhatikan komposisi, pengaturan white balance, dan cobalah untuk bermain-main dengan tone warna.

Di samping banyaknya pertimbangan ketika kita memilih sebuah tempat makan atau restoran, apalagi untuk acara spesial atau sekadar hangout bersama teman-teman, ada kebutuhan-kebutuhan penting yang membayangi. Salah satu yang cukup mempengaruhi keputusan, mungkin tampilan tempat itu sendiri. Banyak orang sibuk mencari sebanyak mungkin tempat-tempat Instagramable, yang memiliki background yang bagus ketika difoto. Tapi, untuk sekumpulan orang lainnya, hal ini tidak terlalu penting. Yang mungkin lebih penting adalah membuka aplikasi Zomato atau sejenisnya untuk melihat menu dan tampilan makanan yang akan kita pesan nantinya di restoran.

Baca Juga: 5 Trik Hasilkan Foto Produk dengan Budget Terbatas

Jangan diremehkan, pengambilan foto-foto makanan yang berhasil menggugah selera itu bukan profesi asal-asalan. Di baliknya, ada fotografer makanan atau food photographer andal yang semaksimal mungkin membuat makanan tersebut berhasil menggugah siapa pun yang melihatnya jadi penasaran mencoba. Bayangkan saja banyaknya tantangan yang dihadapi oleh sang fotografer saat hendak memotret sebuah makanan. Mulai dari elemen-elemen penting yang ingin ditonjolkan hingga pengaruh karyanya dalam decision making seorang calon pembeli makanan.

Food photography sendiri adalah sebuah genre fotografi yang dimaksudkan untuk menangkap foto makanan semenarik mungkin untuk membuat orang tertarik untuk membeli. Ini penting. Bayangkan saja, jika kamu datang ke sebuah restoran, membaca menu tanpa dapat melihat referensi foto dari makanan tersebut?

Nah, jika bicara food photographer di Indonesia sendiri, pasti banyak yang mendapatkan inspirasi dari Fellexandro Ruby atau yang lebih dikenal dengan akun Instagram @captainruby. Ia juga, adalah sosok di balik blog Wanderbites. Profesionalitas yang dihadirkan oleh Fellexandro bukan tanpa usaha. Sejak tahun 2009, ia telah mengembangkan kemampuannya sebagai food photographer. Selama bertahun-tahun perjalanan kariernya juga, ia telah menemukan beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam food photography.

(Dok. Instagram @captainruby)

Crafters mewawancarai Fellexandro Ruby untuk belajar mengenai 5 hal penting yang perlu diperhatikan para food photographer dalam memotret makanan. Inilah 5 hal penting tersebut.

1. Lighting

“Seperti arti namanya, fotografi adalah seni melukis dengan cahaya. Painting with light. Jadi, kalau enggak ada cahayanya, cahayanya gak bagus atau cahayanya enggak proper—forget about it. Nah, jadi, gimana caranya untuk mendapatkan cahaya yang baik untuk food photography?

Untuk saya, paling aman adalah mengambil cahaya natural yaitu cahaya matahari yang sudah ter-filter oleh jendela. Jadi, bukan cahaya matahari langsung yang cahayanya keras dan bayangannya tebal. Tapi, cari cahaya matahari yang tidak langsung dan soft. Itu yang pertama,”

Lihat fotografer yang tergabung dalam jejaring GetCraft!

2. Arah Cahaya

“Kedua, setelah tahu sumber cahayanya, sekarang kita perhatikan arah cahayanya. Arah cahaya yang baik, ya kalau untuk makanan adalah cahaya dari samping atau dari belakang. Kalau saya bilangnya ‘KKB’ (Kiri, Kanan, Belakang). Baru kita perhatikan tiga hal lainnya,”

(Dok. Instagram @captainruby)3. Warna

“Warna artinya? Pastikan kalau makanan yang kita foto punya kombinasi warna yang menarik, yang engaging, yang bikin ngiler—kalau belum, coba tambahkan. Kita bisa mengakalinya dengan apa? Bisa dengan menambahkan ingredients baru, garnish, atau bisa juga dengan tambahan mood atau ambience yang bisa dibentuk lewat props saat pemotretan,”

4. Tekstur

“Tekstur. Jadi, sering sekali kita tidak memperhatikan tekstur. Jadi, segala sesuatu yang kelihatan—yang makanannya “kriuk” harus kelihatan tekstur kriuk-nya. Yang bergelombang, yang kenyal harus kelihatan teksturnya juga. Caranya, posisi cahaya kita coba mainkan, digeser dan objek makanannya bisa digeser agar bisa menangkap tekstur makanan tersebut,”

Baca Juga: 5 Aplikasi Edit Foto Terbaik versi Commaditya!

(Dok. Instagram @wanderbites.co)5. Volume

“Volume artinya: tebal tipisnya, besar kecilnya sebuah makanan, itu akan mempengaruhi pengalaman orang untuk makan dan decision making yang mereka buat.

Kalau kita memotret makanan yang sebenarnya porsinya besar, tapi kita taruh dalam piring yang jauh lebih besar, ketika difoto, karena kita mau memasukkan semuanya dalam frame, nanti makanannya jadi kelihatan kecil.

Yang tadinya orang merasa worth it untuk bayar segitu untuk dapat makanan yang besar, mereka bisa jadi merasa porsinya kecil. Nah, sebaliknya juga begitu. Jadi, penting untuk kita di dalam foto itu memberikan objek pembanding. Misal, dengan menambahkan gelas, tangan, ambience lain yang bisa memberikan orang soal referensi ukuran—referensi tebal-tipis dan besar-kecilnya.

Nah, kalau semua itu tercapai, hopefully, makanan yang kita potret akan tampil menggugah. Makanannya akan membuat orang tergerak untuk make decision untuk membeli. Foto yang baik biasanya mempercepat proses pengambilan keputusan seseorang untuk mau coba atau enggak dan mau beli atau enggak.”

Regular

Italic

Bold

What’s a Rich Text element?

The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.

Static and dynamic content editing

A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!

How to customize formatting for each rich text

Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA