Berapa lama masa subur setelah melahirkan

Moms, Anda mungkin pernah mendengar ada teman Anda yang hamil lagi, padahal ia baru saja melahirkan beberapa bulan lalu. Anda mungkin jadi bertanya-tanya, kok bisa, ya? Apa benar seorang perempuan bisa hamil lagi dengan rentang beberapa bulan setelah melahirkan?

Jawabannya adalah ya, setelah melahirkan, pada umumnya setiap wanita bisa hamil lagi. Dilansir dari Medical News Today, menurut sebuah studi pada tahun 2011, ditemukan bahwa wanita berovulasi untuk pertama kalinya antara 45 hingga 94 hari setelah melahirkan.

Karena itu, tak heran jika ada yang mengalami "kesundulan" atau langsung hamil lagi setelah melahirkan. Kondisi ini adalah hal yang wajar, karena masa nifas biasa terjadi selama 2 minggu hingga 6 minggu.

Masa Subur Pertama Setelah Melahirkan

Penting untuk digarisbawahi bahwa masa subur wanita setelah melahirkan pada umumnya akan terjadi sekitar 5 minggu setelah melahirkan. Namun, ada pula yang mengalaminya setelah 8-10 minggu setelah melahirkan. Dengan kata lain, sebenarnya seorang wanita sudah memasuki masa subur kurang lebih satu bulan setelah melahirkan, bisa lebih cepat atau lebih lama.

Jadi, jika masa nifas Moms ternyata hanya berlangsung selama 4 minggu, dan di minggu ke-5 Anda dan pasangan berhubungan intim, maka bisa jadi Anda sudah berada dalam masa subur sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya kehamilan setelah itu.

Wanita Menyusui Lebih Lama Berovulasi

Pada dasarnya, ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sel telur tidak dibuahi, tubuh mengeluarkan sel telur, lapisan rahim, dan darah saat menstruasi. Sebagian besar wanita tidak mulai berovulasi hingga setidaknya 6 minggu setelah melahirkan, namun sebagian lainnya justru berovulasi lebih cepat. Begitulah masa subur setelah melahirkan yang terjadi pada wanita.

Namun, biasanya wanita yang tidak menyusui mengalami ovulasi lebih cepat setelah melahirkan dibandingkan dengan wanita yang menyusui. Pada wanita yang menyusui, ovulasi dan masa subur bisa terjadi lebih lama. Masih dikutip dari laman Medical News Today, secara teori menyusui dapat memperpanjang kembalinya siklus menstruasi, terutama pada enam bulan pertama setelah melahirkan.

Karena itu, beberapa wanita memilih menyusui sebagai metode untuk pengendalian kelahiran, atau biasa disebut dengan istilah Lactational Amenorrhea Method (LAM). Menurut Planned Parenthood, metode LAM dianggap efektif sekitar 98 persen jika Moms menggunakan metode ini dalam 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Namun setelah 6 bulan pasca persalinan, metode LAM menjadi kurang efektif.

Lantas, adakah kemungkinan kembali hamil setelah melahirkan? Jawabannya tentu saja sangat mungkin! Menstruasi yang akan terjadi sekitar 6 minggu setelah melahirkan membuat wanita sangat mungkin kembali hamil lagi setelah melakukan hubungan intim setelah melahirkan.

Nah, jika Moms yang ingin mencegah kehamilan setelah melahirkan, Anda harus memperhatikan dan mengetahui soal masa subur setelah melahirkan. Perlu diketahui, masa subur terhitung selama 14 hari sebelum menstruasi hari pertama. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencegah terjadinya kehamilan, maka alangkah lebih baik jika Anda menggunakan alat kontrasepsi pada masa-masa tersebut saat berhubungan intim.

Baca juga: Cara Mengetahui Masa Subur Wanita

(Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Freepik)

Masa subur setelah melahirkan tentu perlu Mom ketahui saat memutuskan untuk melakukan program anak selanjutnya atau justru ingin menundanya. Sudah tahu apa saja tanda-tandanya?

Mengetahui masa subur tentu saja perlu dipahami oleh semua perempuan, termasuk masa subur setelah melahirkan. Sebab, hal ini bisa menjadi langkah awal jika Mom dan Dad ingin segera menambah momongan atau sebaliknya.

Keputusan untuk program hamil tentu perlu disepakati kedua belah pihak, baik Mom atau pun Dad. Tentunya terlebih dulu dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Mulai dari kesehatan baik fisik maupun psikis, termasuk menyiapkan dana.

Bagaimana dengan Mom dan Dad sendiri? Apakah ingin memiliki anak dengan jarak yang dekat atau justru sebaliknya? Ingin memiliki jeda waktu terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menambah anak.

Apapun itu, salah satu hal yang perlu diperhatikan tentu saja terkait dengan masa subur setelah melahirkan.

Masa subur setelah melahirkan

Penting untuk digaris bawahi, bahwa masa subur setelah melahirkan pada umumnya akan terjadi setelah 5 minggu setelah melahirkan. Meskipun begitu, ada juga perempuan memiliki masa subur setelah melahirkan dengan jangka waktu 8 hingga 10 minggu.

Dari sini, maka tidak bisa dipungkiri jika ada yang mengalami ‘kesundulan’, atau langsung hamil lagi padahal baru satu bulan melahirkan. Kondisi ini wajar, lantaran masa nifas terjadi selama 2 sampai 6 minggu.

Dikutip dari laman healthline, ternyata ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa mudah Mom bisa hamil lagi setelah melahirkan.

Faktor menyusui

Menyusui, secara teori, memang bisa memperpanjang kembalinya siklus menstruasi, terutama dalam enam bulan pertama pasca persalinan. Beberapa perempuan pun memilih cara ini, menyusui bayi secara eksklusif sebagai KB alami.

Dalam istilah medis juga dikenal sebagai Metode Amenore Laktasi (MAL). Metode kontrasepsi alami bersifat sementara yang dapat digunakan setelah persalinan. MAL memiliki cara kerja berupa penekanan ovulasi.

Namun, cara ini tentu saja tidak bisa 100% berhasil, adapun hal yang perlu diperhatikan Mom harus menyusui bayi secara eksklusif. Eksklusif di sini bisa diartikan menyusui secara penuh atau selama 24 jam dalam sehari termasuk malam hari.

Tak hanya itu, syarat lain yang perlu dilakukan Mom juga harus menyusui bayi selama 8x sehari atau lebih, biasanya sebanyak 10-12x dalam sehari. Hindari jarak antar menyusui lebih dari 4 jam. Bayi harus menghisap payudara ibu secara langsung, bukan dari ASIP.

Keberhasilan metode KB alami ini tentu saja tidak bisa disamaratakan dan berhasil pada semua perempuan. Pasalnya, ada beberapa orang tidak mendapatkan menstruasi saat memberikan ASI eksklusif dan baru kembali menstruasi saat delapan atau sembilan bulan pasca persalinan. Namun tidak menutup kemungkinan ada yang memberikan ASI secara eksklusif, namun tetap mendapat haid hanya enam minggu pasca persalinan.

Penting untuk diingat bahwa mengandalkan metode LAM untuk pengendalian kelahiran paling efektif jika masih dalam beberapa kondisi seperti di bawah ini:

  • Bayi masih di bawah 6 bulan
  • Bayi mendapatkan ASI eksklusif: tidak ada botol, dot, atau makanan lain,
  • Bayi menyusui sesuai permintaan
  • Bayi masih menyusui di malam hari
  • Menyusui setidaknya enam kali sehari
  • Menyusui setidaknya 60 menit sehari

Ingatlah bahwa setiap fluktuasi dalam rutinitas menyusui, seperti jika bayi Anda tidur sepanjang malam, dapat menyebabkan siklus Anda kembali juga. Agar aman, jangan mengandalkan pemberian ASI eksklusif sebagai alat kontrasepsi yang efektif selama sembilan minggu terakhir.

Kembalinya kesuburan

Pada dasarnya, seberapa cepat Mom akan hamil lagi tidak tergantung apakah Anda akan menyusui atau tidak.

Namun, menyusui dan hormon memang akan sejalan dengan produksi ASI dapat menekan ovulasi agar tidak kembali. Pada sebagian besar perempuan, jika saat tidak menyusui, ovulasi biasanya memang tidak kembali sampai setidaknya enam minggu pasca persalinan.

Namun rata-rata, ovulasi akan kembali untuk wanita yang tidak menyusui pada hari ke-74 pasca persalinan. Tetapi kisaran kapan ovulasi terjadi dan jika ovulasi itu adalah ovulasi fungsional (artinya wanita itu benar-benar bisa hamil dengan ovulasi) sangat bervariasi.

Hal ini pun telah dijelaskan lewat riset WHO tahun 2011, ovulasi usai melahirkan akan kembali normal di tubuh seorang wanita pada hari ke-74 setelah melahirkan. Artinya, seorang perempuan bisa hamil lagi setelah melahirkan hanya dalam waktu 74 hari setelah melahirkan.

Meski demikian, hal ini tidak semerta-merta berarti bahwa mereka bisa hamil lagi setelah melahirkan di hari tersebut. Hal ini sangat bervariasi pada setiap orang. Sebab, ada berbagai faktor yang ikut memengaruhinya mulai dari gaya hidup, kesehatan, stres, diet, termasuk pemilihan kontrasepsi yang digunakan.

Baca juga: Produk Kecantikan yang Dilarang untuk Program Hamil

Sebagian wanita mengalami hamil lagi bahkan tidak lama setelah melahirkan. Hal itu tentu membuat bertanya-tanya kapan sebenarnya masa subur setelah melahirkan. Yuk simak penjelasan selengkapnya. 

Baca Juga: Fakta di Balik Cryptic Pregnancy: Ada Gejala Kehamilan Tapi Hasil Test Pack Negatif

Perhitungan masa subur setelah melahirkan

Dilasir dari Medical News Today, kadang-kadang ovulasi terjadi sebelum menstruasi, sehingga memungkinkan juga seorang wanita untuk hamil sebelum mengalami periode haid postpartum pertama.

Berikut ini penjelasan lengkap berapa lama seorang wanita akan kembali bisa hamil lagi setelah melahirkan. 

1. Ovulasi dan masa nifas pertama

Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sel telur tidak dibuahi, tubuh mengeluarkan sel telur, lapisan rahim, dan darah saat menstruasi. 

Ovulasi harus terjadi agar seorang wanita hamil, dan haid adalah tanda bahwa seorang wanita telah ovulasi. Ovulasi pada wanita untuk pertama kalinya antara 45 hingga 94 hari setelah melahirkan.

Kebanyakan wanita belum ovulasi sampai setidaknya 6 minggu setelah melahirkan, tetapi beberapa diantaranya justru ovulasi lebih cepat.

Biasanya wanita yang tidak menyusui mengalami ovulasi lebih cepat setelah melahirkan dibandingkan wanita yang menyusui.

Namun, siklus ovulasi pertama seorang wanita mungkin terjadi sebelum dia mendapatkan periode haid postpartum pertamanya. Artinya, ada kemungkinan bagi seorang wanita untuk hamil sebelum menstruasi dimulai lagi.

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan hormonal, dan tubuh membutuhkan waktu untuk kembali normal. Bagi banyak wanita, beberapa periode haid postpartum mereka menjadi tidak teratur.

2. Apakah bisa hamil saat menyusui? 

Menyusui sering kali mencegah ovulasi, tetapi tidak selalu demikian. Bagi wanita yang menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan lebih kecil kemungkinannya untuk hamil selama waktu menyusui ini dibandingkan wanita yang tidak menyusui.

Beberapa wanita menggunakan masa saat menyusui ini sebagai metode menunda kehamilan. Dokter menyebutnya metode amenore laktasi.

Menurut  Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tiga faktor berikut harus ada agar metode amenore laktasi memiliki kesempatan terbaik untuk mencegah kehamilan:

  • Bayi harus berusia di bawah 6 bulan. Setelah 6 bulan, sering kali masa menyusui menjadi lebih jarang, meningkatkan risiko ovulasi akan kembali.
  • Ibu harus menyusui secara eksklusif atau hampir eksklusif. Menyusui sesuai permintaan dengan interval tidak lebih dari 4-6 jam antara waktu menyusui adalah strategi yang paling efektif.
  • Ibu belum haid setelah melahirkan

Baca juga: Mengetahui Puncak Masa Subur Wanita, Ini Tanda-tandanya

3. Jeda waktu untuk hamil lagi setelah melahirkan

Langsung hamil kembali setelah melahirkan dianggap terlalu cepat, hal itu dapat meningkatkan risiko buruk bagi wanita dan bayinya. Pemulihan sejak lahir membutuhkan waktu, terutama jika adanya komplikasi yang dialami.

Menurut World Health Organization (WHO), pilihan paling yaitu menunggu selama 24 bulan sebelum mencoba mendapatkan bayi lagi. Badan amal March of Dimes menyarankan menunggu setidaknya 18 bulan.

Wanita yang pernah mengalami keguguran, lahir mati, perdarahan, atau kelahiran dengan operasi mungkin perlu menunggu lebih lama.

Bicara dan lakukan konsultasi dengan dokter untuk meminta bantuan mengatur waktu kehamilan berikutnya setelah melahirkan.

Apabila kurang mengerti, kamu juga bisa tanyakan pada dokter terkait dengan masa subur setelah kehamilan.

Punya pertanyaan lebih lanjut seputar masa subur setelah melahirkan? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA