Yang merupakan perbedaan pokok gerakan jogging pada lintasan dan jogging pada senam aerabik adalah

Creative Commons/Pierre-Yves Beaudouin

Senam artistik

PESTAASIA.COM – Salah satu olahraga yang bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar adalah senam. Saat melakukan senam, yang dibutuhkan adalah keserasian dalam gerakan, kecepatan dan kekuatan untuk setiap gerakan tubuh.

Olahraga yang satu ini tidak dilakukan sendiri, melainkan bersama-sama dengan teman atau kelompok.

Dari waktu ke waktu, senam banyak mengalami perkembangan, yang membuat cabang olahraga senam semakin banyak sampai saat ini.

(Baca Juga: Ronaldo: Saya Suka Mo Salah, Dia Sangat Mirip Messi)

Misalnya, senam aerobik, senam artistik, senam irama, senam trampolin, senam akrobatik, dan senam lainnya.

Apa saja perbedaan masing-masing senam tersebut? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!

Senam ini merupakan salah satu cabang olahraga senam yang pertama.

Senam aerobik melakukan gerakan aktif, kreatif, energik, yang biasanya diiringi musik dengan irama cepat.

Gerakan dari dari senam ini adalah kaki melompat dan berjalan, serta bergerak aktif menyesuaikan dengan irama lagu.

Senam aerboik dapat melatih otot yang ada dalam tubuh menjadi lebih kuat, melatih jantung, paru-paru, dan peredaran darah.



KOMPAS.com - Jogging dan lari kerap dianggap sama. Padahal, keduanya merupakan aktivitas yang sedikit berbeda.

Selain dari kecepatannya, jogging dan lari dapat dibedakan dari beberapa faktor penentu.

Lari, misalnya, membutuhkan langkah yang lebih panjang, sementara jogging ditandai dengan gerakan yang "memantul".

Para ahli dan penelitian telah mendalami perbedaannya. Satu studi, khususnya, menunjukkan bahwa jogging mungkin lebih baik untuk kesehatan daripada lari dengan kecepatan yang lebih cepat.

Baca juga: Seberapa Efektif Olahraga Lari Turunkan Berat Badan?

Jogging vs lari

Berikut sejumlah perbedaan jogging dan lari yang perlu diketahui:

SHUTTERSTOCK Meski sama-sama jenis latihan aerobik, perbedaan jogging dan lari utamanya berkaitan dengan intensitas.

Meski sama-sama jenis latihan aerobik, perbedaan jogging dan lari utamanya berkaitan dengan intensitas.

Jogging dan lari sama-sama dianggap sebagai latihan aerobik, tetapi perhatikan lebih dekat dan kita mungkin dapat menemukan perbedaannya.

Menurut BetterHealthChannel, lari membutuhkan lebih banyak usaha dari otot, jantung, dan paru-paru. Dengan kata lain, pelari umumnya memiliki tingkat kebugaran yang lebih tinggi.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (22/10/2021), kecepatan jogging biasanya berkisar 6,4-9,7 km/jam, sementara lari lebih cepat dari 9,7 km/jam.

Harvard Health mengestimasikan individu dengan berat badan 70 kg dapat membakar sekitar 298 kalori per 30 menit dengan melakukan jogging berkecepatan 8 km/jam.

Baca juga: Simak, 7 Tips Sukses Jogging untuk Pemula

PEXELS/DANIEL RECHE Perbedaan jogging dan lari lebih dari sekadar fisik, tetapi juga memiliki perbedaan dalam perbedaan pola pikir. Misalnya, lari mungkin lebih berorientasi pada tujuan, sementara jogging memiliki pendekatan yang lebih santai.

Pelatih pribadi di Minimal FIT, Robert Jackson, menyebutkan bahwa perbedaan jogging dan lari lebih dari sekadar fisik, tetapi juga memiliki perbedaan dalam perbedaan pola pikir.

Misalnya, lari mungkin lebih berorientasi pada tujuan, sementara jogging memiliki pendekatan yang lebih santai.

Baca juga: Lompat Tali vs Lari, Mana yang Lebih Sehat?

SHUTTERSTOCK Perbedaan jogging dan lari salah satunya adalah mengenai dampak terhadap kesehatan.

Keduanya adalah olahraga yang baik bagi kesehatan. Namun, jogging disebut lebih baik bagi kesehatan. Ini mungkin salah satunya berkaitan dengan intensitas lari yang lebih tinggi, 

Sebuah studi tahun 2015 dari Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa jogging dapat membuat umur hidup kita lebih panjang, sementara lari tidak.

Studi ini diikuti 5.000 peserta dan pars peneliti melacak langkah mereka. Kesehatan dan kematian peserta kemudian dipantau selama 12 tahun ke depan.

Hasilnya, 28 orang yang melakukan jogging dan 128 yang tidak jogging meninggal.

Para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang jogging dengan intensitas sedang memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada para pelari.

Selain itu, penelitian menemukan bahwa peserta yang tidak banyak bergerak memiliki tingkat kematian yang sama dengan pelari berat.

Intinya, melakukan jogging dengan intensitas sedang beberapa kali seminggu dapat meningkatkan harapan hidup di antara manfaat lainnya.

Baca juga: 5 Manfaat Jogging untuk Tubuh, Sudahkah Kamu Tahu?

SHUTTERSTOCK Salah satu perbedaan jogging dan lari yang utama berkaitan dengan gerakan tubuh.

Salah satu perbedaan jogging dan lari yang utama berkaitan dengan gerakan tubuh.

Adnan Munye, seorang pelatih pribadi, spesialis cedera olahraga dan pendiri AMMFitness, mengatakan bahwa jogging memiliki irama yang cenderung seperti melompat, sedangkan lari terdiri dari langkah yang lebih panjang dan gerakan lengan yang lebih cepat.

Karena lari menuntut langkah yang lebih panjang dan gerakan lengan yang menyertainya, sering kali lari juga membutuhkan tenaga fisik yang lebih besar.

Menurut David Barbour, salah satu pendiri Vivio Life Sciences, dalam artikel November 2018 yang diterbitkan oleh Elite Daily, mengatakan bahwa dampak jogging terhadap persendian dan otot tidak terlalu keras, jika dibandingkan dengan lari.

"Kita juga mungkin dapat mempertahankan jogging untuk jarak dan waktu yang lebih lama," ungkapnya.

Baca juga: 6 Manfaat Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Kesaman jogging dan lari dalam manfaat kesehatan

SHUTTERSTOCK Terlepas dari perbedaan jogging dan lari, keduanya juga memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal manfaat kesehatan.

Terlepas dari perbedaan jogging dan lari, keduanya juga memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal manfaat kesehatan.

Menurut BetterHealthChannel, keduanya sama-sama memiliki manfaat kesehatan yang meliputi:

• Penguatan otot

• Membantu menjaga berat badan

• Membakar kalori untuk menurunkan berat badan

• Membangun tulang yang kuat

Pada akhirnya, hal paling penting untuk diingat sebelum melakukan jogging dan lari adalah memakai tabir surya jika melakukannya di luar ruangan. Hal itu untuk mencegah paparan sinar matahari berlebihan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi selama beraktivitas.

Baca juga: 9 Pilihan Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Raka Lestari - 21 November 2018 13:32 WIB

Menurut Robert Jackson, seorang personal trainer di Minimal FIT, ada juga perbedaan antara pola pikir pelari dan jogging. (Foto: Brian Metzler/Unsplash.com)


Jakarta: Ada banyak orang yang menyukai olahraga jenis kardio ini, tapi banyak juga yang kurang menyukainya.

Meskipun memang tidak dapat dipungkiri bahwa setelah lari atau jogging yang berkualitas, Anda akan merasa tubuh Anda lebih baik karena adanya peningkatan endorfin yang membuat Anda merasa nyaman yang mengalir ke seluruh tubuh Anda.

Meskipun terlihat serupa, namun masih banyak orang yang masih belum mengetahui perbedaan keduanya.

"Jogging dan lari memiliki banyak persamaan, tetapi bagaimanapun mereka memiliki banyak perbedaan," ujar Adnan Munye, seorang personal trainer spesialis kebugaran dan cedera olahraga, dan pendiri AMMFitness, kepada Elite Daily.

Satu perbedaan yang terlihat antara keduanya, kata Munye, bisa dilihat dalam gerakan tubuh. "Saat jogging, tubuh memiliki gerakan melenting yang menonjol," katanya. "Namun, berlari terdiri dari langkah panjang dan gerakan lengan yang lebih cepat."

Selain itu, "Berlari akan meningkatkan detak jantung Anda, laju pernapasan, metabolisme energi, dan kelelahan fisik umum ke tingkat yang lebih tinggi (dari jogging)," kata David Barbour, founder dari perusahaan kesehatan Vivio Life Sciences.


(Meskipun terlihat serupa, namun masih banyak orang yang masih belum mengetahui perbedaan antara lari dengan jogging. Foto: Fil Mazzarino/Unsplash.com)

(Baca juga: Jogging Mempertajam Pikiran dan Daya Ingat)

Jogging, di sisi lain, pada dasarnya dapat diibaratkan berjalan cepat, kata Barbour.

"Jogging tidak terlalu membutuhkan kekuatan fisik, namun dampaknya terhadap otot dan persendian tidak terlalu menyakitkan."

Meskipun memang jogging menjadi latihan yang tidak begitu intens dibandingkan lari, dapat bermanfaat jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan dilakukan secara terus menerus.

Barbour mengatakan bahwa, "Dengan durasi yang lebih lama, Anda mungkin dapat mencapai jumlah yang sama pada jogging seperti yang Anda lakukan pada lari dengan lebih sedikit efek samping pada sendi/tendon."

Menurut Robert Jackson, seorang personal trainer di Minimal FIT, ada juga perbedaan antara pola pikir pelari dan jogging.

"Berlari (mungkin) lebih fokus pada tujuan tertentu, dengan rencana spesifik di tempat berdasarkan intensitas, jarak, atau kecepatan," ujar Jackson.

"Jogging adalah pendekatan yang lebih santai terhadap hal-hal, tanpa tujuan atau niat khusus selain kesenangan dari jogging itu sendiri."

(TIN)

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA