Tahun 2014 Indonesia dan beberapa negara ASEAN membantu Filipina yang mengalami bencana badai

AFP | CNN Indonesia

Senin, 05 Nov 2018 13:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Lima tahun lalu, topan besar meluluh lantakan Filipina. Tepatnya pada November 2013, Topan Super Haiyan menghampiri Filipina dan menyebabkan lebih dari 7.350 orang tewas atau hilang di seluruh Filipina Tengah.

Dilansir dari AFP, Topam Super Haiyan menjadi badai paling mematikan di Filipina. Mari mengenal lebih dekat badai yang meluluh lantakan Filipina lima tahun lalu. AFP menuliskan ada lima fakta dan penyebab yang membuat badai mematikan ini menyebabkan ribuan orang tewas.

Badai Terkuat

Topan Super Haiyan ini memiliki hembusan angin melebihi 305 kilometer per jam pada pendaratan pertamanya. Dengan kecepatan seperti itu, Haiyan menjadi topan pertama yang terkuat menghantam daratan.Bagian depan topan yang kuat seolah 'mengendarai' dinding raksasa air laut yang disebut gelombang badai. Gelombang ini diperkirakan setinggi 7,5 meter dan menghampiri kota-kota pesisir seperti Tacloban, kota pesisir yang memiliki penduduk sekitar 240 ribu orang.Jika ditotal, Haiyan merobek sekelompok pulau dengan luas gabungan sebesar Portugal.

Kepulauan Dataran Rendah

Selain kekuatan Topan Super Haiyan, letak geografis Filipina pun menjadi salah satu faktor. Filipina adalah daratan besar pertama di Samudera Pasifik. Sebagian dinding pegunungan di pantai utama Pulau Luzon dapat mengimbangi atau menahan beberapa pukulan topan. Namun, pulau yang lebih kecil dan datar tak kuat menahan.Salah satunya Tacloban yang terletak kurang dari lima meter di atas permukaan laur. Kota lain selain Tacloban yang tidak berdaya melawan gelombang tersebut adalah Pulau Leyte dan Pulau Samar.

Peringatan yang Tidak Memadai

Meskipun daerah yang paling terpukul menerima peringatan dini, namun layanan cuaca dan pejabat mengakui bahwa para korban tidak terbiasa dengan istilah "gelombang badai".Gelombang badai mematikan terakhir di Tacloban terjadi pada 1887, lebih dari satu abad sebelum Haiyan. Di sebuah negara dengan sejumlah bahasa daerah, pemerintah juga tidak memiliki persyaratan lokal untuk dapat mengkomunikasikan fenomena itu kepada semua orang.Setelah bencana itu, lembaga pemerintah bekerja dengan ahli bahasa untuk menyusun istilah meteorologi yang lebih sederhana untuk memastikan bahaya yang ditimbulkan oleh topan, banjir, tanah longsor dan kejadian buruk lainnya akan sepenuhnya dipahami oleh semua.

Kemiskinan Ekstrem

Di sebuah negara, di mana satu dari lima orang berpenghasilan kurang dari dua dolar sehari, membuat para orang membangun rumah mereka di dataran pantai yang sempit. Masyarakat pun hidup dari memancing ikan dan bertani.Haiyan menghancurkan atau merusak 1,14 juta rumah, banyak dari mereka terbuat dari bahan-bahan murah dan tipis yang tidak memiliki peluang melawan 'kemarahan alam'.Gagal MengungsiPemerintah nasional Filipina melalui program pemetaan geohazard yang dimulai pada 2006, telah menandai sebagian besar wilayah yang rawan terhadap dampak bencana alam.Namun, pemerintah daerah gagal mengevakuasi banyak penduduk yang rentan dari zona bahaya. Sebagian karena mereka tidak sepenuhnya memahami ancaman dan sebagian lagi karena mereka tidak membangun cukup tempat perlindungan.

Di kota Hernani di pulau Samar, di mana Topan Super Haiyan pertama 'mendarat', beberapa keluarga tersapu oleh gelombang badai ketika mereka meninggalkan gubuk tipis mereka. (age/age)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Topan Haiyan (Hanzi: 海燕), disebut di Filipina dengan Topan Yolanda, ialah salah satu siklon tropis terkuat yang pernah dicatat. Badai ini awalnya bermula dari suatu kawasan tekanan rendah di timur-tenggara Pohnpei di barat Samudera Pasifik pada 2 November 2013. Setelah menjadi badai tropis dan mendapat nama Haiyan pada 00.00 UTC 4 November 2013, sistem ini mulai bertambah kuat dengan pantas hingga mencapai intensitas topan pada 18.00 UTC 5 November 2013. Bergerak secara umumnya ke barat, gangguan ini semakin berkembang dengan lingkungan tiupan angin ringan dan suhu permukaan laut hangat, menjadi depresi tropis pada awal keesokan harinya. Badai ini masuk dalam kategori 5 Skala badai Saffir-Simpson.

Topan Haiyan (Yolanda)Taifun (skala JMA)Taifun super kategori 5 (SSHWS)Terbentuk pada3 November 2013 (2013-11-03)Mereda pada11 November 2013 (2013-11-11) Kecepatan angin
maksimal10 menit:
230 km/jam
1 menit:
315 km/jam
Tekanan minimal895 hPa (mbar) Korban jiwa5.632Kerusakan6.8 juta (USD 2013)
(Perkiraan)Area terdampakChuuk, Yap, Palau, Filipina, Vietnam, Laut Tiongkok Selatan, Taiwan

Diarahkan oleh badai subtropis di utara siklon, badai Haiyan melintasi di sisi utara Palau, di mana kerusakan angin besar terjadi. Setelah itu, ia terus meningkat; pada 12.00 UTC 7 November 2013, Badan Meteorologi Jepang (JMA) menaikkan angin berkelanjutan 10-menit maksimum badai ini ke 235 km / jam (145 mph). Pada 8 November 2013, siklon ini memasuki Laut China Selatan dan diturunkan tingkatan ke topan Kategori 4 oleh JTWC..

Badai ini menewaskan sedikitnya 10.000 orang.[1]

  1. ^ Sunshine Lichauco de Leon and Calum MacLeod, USA TODAY. "Horror stories as 10,000 feared dead in Typhoon Haiyan". Usatoday.com. Diakses tanggal 2013-11-11. 

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Typhoon Haiyan (2013).
  • Tropical Cyclone Information of TY 1330 (Haiyan) from the Japan Meteorological Agency
  • Tropical Cyclone Information from the Joint Typhoon Warning Center
  • General information of Typhoon 201330 (Haiyan) from Digital Typhoon
  • Super Typhoon Haiyan from the CIMSS Satellite Blog

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topan_Haiyan&oldid=19386188"

  • home
  • dunia
  • Seorang anggota Tim Bantuan Bencana Jepang membawa sejumlah bantuan setelah tiba di bandara yang hancur karena di terjang Topan Haiyan di kota Tacloban, Filipina, (12/11). REUTERS/Edgar Su

    TEMPO.CO, Jakarta -­ Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sudah bersiap siaga di Kota Tacloban, Filipina dua hari menjelang topan Haiyan atau Yolanda tiba, Jumat pekan lalu. Begitu topan menghantam, lembaga yang disebut ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management atau AHA Centre ini langsung memberikan laporan kerusakan termasuk kepada pemerintah Filipina.Saat ini AHA Centre bekerja sama dengan Sekretariat, Komite Perwakilan Tetap, Atase Pertahanan, dan Mitra Dialog ASEAN untuk mendiskusikan upaya bersama dalam merespons kondisi darurat topan Haiyan di Filipina dan Vietnam.“Dalam pekan ini, ASEAN akan mendistribusikan barang-barang seperti generator, gudang bergerak, dan ASEAN Family Kits ke Tacloban,” kata Sekretaris Jenderal sekaligus Koordinator Bantuan Kemanusiaan ASEAN, Le Luong Minh. ASEAN Family Kits adalah barang-barang yang dibutuhkan keluarga dalam bencana, berisi antara lain selimut, kaos, sabun, panci, dan bahkan peralatan menggambar untuk anak-anak yang dikemas dalam satu paket. Saat ini sebanyak 300-an persediaan Family Kits tersebut disimpan di gudang AHA Center di Subang, Malaysia, tak jauh dari gudang UNHRD atau lembaga bantuan PBB.Direktur Eksekutif AHA Center Said Faisal dalam konferensi pers hari ini mengatakan akses menuju Tacloban saat ini belum memungkinkan pengiriman bantuan. Bandara dan pelabuhan laut hancur. Satu-satunya cara untuk mencapai Tacloban adalah melalui Bandara Cebu yang berjarak sekitar 20 menit penerbangan dari Tacloban. Itu pun harus menggunakan pesawat militer.“Kita tidak bisa mengirim bantuan hari ini atau besok, namun kita akan usahakan secepatnya pekan ini,” kata Faisal.Adrian Bernie Candolada, Deputi Kepala Misi Tetap Filipina untuk ASEAN, mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah membuka akses baik bandara dan pelabuhan.“Yang terbaik melalui udara, tapi itu tergantung wilayah, yang tidak terisolasi. Sedangkan yang terpencil akan diangkut dengan helikopter,” katanya.Setelah memmorak-porandakan Tacloban, Provinsi Leyte, sekitar 580 kilometer tenggara ibu kota negara, Manila, topan Haiyan bergerak menuju Vietnam dan tiba di negeri itu pada hari Ahad. AHA Center melaporkan pemerintah Vietnam mengungsikan 800 ribu penduduk dari Provinsi Thanh Hoa ke Phu Yen. “Berkat kesiapan pemerintah, korban kematian dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Nguyen Phuong Tra, Deputi Kepala Misi Tetap Vietnam untuk ASEAN. Dia menyebut angka resmi korban mencapai tiga hingga empat orang, namun situasi masih berkembang.Faisal menegaskan AHA Center merupakan lembaga yang mendukung bantuan-bantuan langsung diberikan oleh negara-negara ASEAN kepada pemerintah Filipina. Namun lembaga yang berkantor di gedung BPPT, Jakarta itu mengaku belum memiliki mekanisme untuk menerima bantuan dari masyarakat Indonesia.

    “Mungkin jika ada warga yang ingin membantu, bisa menyalurkannya ke Palang Merah Indonesia,” kata Faisal.


    NATALIA SANTI

    Berita terpopuler
    Cerita Lengkap Megawati tentang Karier Jokowi
    Marzuki: Tempo, Nanti Ketemu di Surga atau Neraka
    Marzuki Alie: Kalau Suapnya Rp 1 T Baru Sebanding
    Menteri UKM: Rakyat Tak Tahu Terima Kasih
    Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
    Misteri Bungker Kuno di Solo Mulai Terkuak
    Ayu Ting Ting Hamil 7 Atau 4 Bulan?




    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA