Ingat, bahwa jumlah elektron sama dengan nomor atom. Karena klor adalah unsur dengan muatan netral, maka elektronnya berjumlah 17.
Konfigurasi kulit elektron 17Cl = K, L, M = 2, 8, 7
Atom-atom selain yang terdapat pada golongan gas mulia cenderung tidak stabil, maka untuk mencapai kestabilan tersebut salah satu caranya yaitu dengan membentuk ion. Pembentukan ion dapat dilakukan dengan cara melepaskan elektron membentuk ion positif atau menangkap elektron membentuk ion negatif.
Pada konfigurasi tersebut, pada kulit M hanya terisi 7 elektron. Keadaan ini menyebabkan klor (Cl) tidak stabil. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Cl dapat melepaskan 7 elektron atau menerima 1 elektron dari atom lain. Tetapi, melepas 7 elektron sangat sulit, maka atom klor (Cl) cenderung menerima 1 elektron membentuk ion Cl-.
Jadi, jawaban yang benar ialah D.
Pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Ikatan ion terbentuk dari ion + denga ion -
Atom Cl merupakan unsur golongan VIlA (ev = 7) yang cenderung bermuatan -1 . Maka akan berikatan ion paling lemah dengan unsur yang kurang bermuatan (+), yaitu unsur periode-nya lebih atas, yaitu P.
Diketahui nomor atom lima unsur berikut. 1H, 5B, 8O, 11Na, dan 17Cl
senyawa yang dapat dibentuk dari reaksi antara atom atom tersebut,
tetapi tidak memenuhi kaidah oktet atau duplet adalah BH₃ dan BCl₃.
Pembahasan
Kestabilan unsur
Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.).
₂He = 2
₁₀Ne = 2. 8
₁₈Ar = 2. 8. 8
₃₆Kr = 2. 8. 18. 8
₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8
₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
Oleh karena itu unsur yang memiliki konfigurasi serupa dengan gas mulai akan stabil dan konfigurasi elektron yang tidak serupa dengan gas mulia akan tidak stabil. Lalu, bagaimana unsur yang lain agar stabil?
Untuk unsur yang lain mencapai kestabilannya dengan cara :
1. Unsur logam cenderung melepaskan elektron
2. Unsur nonlogam cenderung menerima elektron
Dengan cara melepaskan atau menerima elektron tersebutlah unsur selain gas mulia dapat stabil sehingga konfigurasi elektron akan mirip dengan gas mulia. Unsur logam yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif dan unsur nonlogam yang menerima elektron akan membentuk ion negatif.
Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).
IKATAN ION
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karen adanya pemakaian elektron bersama antar dua atom. Pemakaian elektron bersama terjadi pada unsur non logam dengan unsur non logam. Proses pembentukan ikatan kovalen digambarkan dengan rumus lewis dari rumus lewis tersebut kita dapat mengetahui rumus strukturnya dengan cara mengganti sepasang elektron ikatan dengan garis.
Jawab :
proses pembentukan ikatan kovalen dari senyawa BH₃
₅B : 2. 3 (memerlukan 3 elektron untuk mencapai kestabilan (pengecualian oktet))
₁H : 1 (memerlukan 1 elektron untuk mencapai kestabilan duplet/2)
Tetapi karena tidak mengikuti kaidah oktet, Boron membentuk senyawa yang stabil meskipun tidak mengikuti kaidah oktet. Atom B harus memasangkan 3 elektron, sedangkan atom H hanya memasangkan 1 elektron kemudian elektron digunakan bersama untuk saling berikatan.
Gambar Proses pembentukan ikatan kovalen BH₃ dapat dilihat pada lampiran
Dari gambar struktur lewis, dapat dilihat bahwa boron hanya memiliki total elektron dalah 6 elektron sehingga masih memerlukan 2 elektron untuk mengikuti kaidah oktet. Sehingga BH₃ tidak mengikuti kaidah oktet.
Begitu juga pada senyawa BCl₃
₅B : 2. 3 (memerlukan 3 elektron untuk mencapai kestabilan (pengecualian oktet))
₁₇Cl : 2. 8. 7 (memerlukan 1 elektron untuk mencapai kestabilan oktet/8)
Tetapi karena tidak mengikuti kaidah oktet, Boron membentuk senyawa yang stabil meskipun tidak mengikuti kaidah oktet. Atom B harus memasangkan 3 elektron, sedangkan atom Cl hanya memasangkan 1 elektron kemudian elektron digunakan bersama untuk saling berikatan.
Dari gambar struktur lewis, atom B pada senyawa BCl₃ juga hanya memiliki 6 elektron maka pengecualian oktet.
Pelajari lebih lanjut
Kestabilan unsur brainly.co.id/tugas/18714277 , brainly.co.id/tugas/8261546
Struktur lewis brainly.co.id/tugas/18112003 , brainly.co.id/tugas/19297539
Pengertian ikatan kovalen brainly.co.id/tugas/1423974
Ikatan kovalen brainly.co.id/tugas/4266189 , brainly.co.id/tugas/18568828 , brainly.co.id/tugas/18916876
Ikatan kovalen O2 brainly.co.id/tugas/1225776
Ikatan kovalen N2 brainly.co.id/tugas/19433765
Ikatan kovalen CH4 brainly.co.id/tugas/1586891
Ikatan kovalen PCl3 brainly.co.id/tugas/1459907 , brainly.co.id/tugas/19050273
Ikatan kovalen H2SO3 brainly.co.id/tugas/18912562
Ikatan kovalen HClO4 brainly.co.id/tugas/19704986
Ikatan kovalen SO3 brainly.co.id/tugas/4251393
---------------------------------------------
Detil Jawaban
Mapel : Kimia
Bab : Ikatan kimia
Kelas : X
Semester : 1
Kode : 10.7.4
Kata kunci : ikatan kimia, oktet, duplet, ion, kovalen, penyimpangan kaidah oktet