Siapakah raja kerajaan Gowa Tallo yang gigih melawan Belanda

Ilustrasi belajar. Siapakah Nama Tokoh Terkenal dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo? Jawaban Kelas 4 SD Tema 5 /Pixabay/ MUHAMMED BAHCECİK

PORTAL PURWOKERTO - Berikut adalah jawaban dan pembahasan dari soal "Siapakah nama tokoh terkenal dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo?" yang terdapat dalam buku elektronik Kemdikbud kelas 4 SD/MI tema 5 subtema 1.

Pada subtema 1, siswa akan mempelajari materi pembelajaran mengenai tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam sejarah Kerajaan Islam di Indonesia.

Di akhir materi terdapat soal yang harus dikerjakan sebagai uji kompetensi. Berikut akan diberikan jawaban dari soal dalam uji kompetensi sebagaimana yang dilansir Portal Purwokerto dari alumni UNESA (Universitas Negeri Surabaya) Amalia Winda Prada, S.Pd.

Pada masa penjajahan Indonesia, banyak raja-raja dari Indonesia yang dengan gigih dan berani berperang melawan kolonial Belanda. Mereka adalah pahlawan yang berjasa dalam memperjuangkan negeri yang bisa kita tinggali saat ini.

>

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6: Jelaskan Pengertian dari Ekspor dan Impor!

Pada materi kali ini, siswa akan mempelajari biografi pahlawan Indonesia yang bernama Sultan Hassanudin.

Sultan Hassanudin dikenal atas idenya yang menolak monopoli perdagangan oleh perusahaan Belanda atau VOC.

Kerajaan Goa-Tallo merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam di Nusantara yang pusat pemerintahannya berada di Sulawesi Selatan.

Kapanlagi.com - Sultan Hasanuddin menjadi salah satu pahlawan nasional dari wilayah Timur Nusantara. Karena itulah Sultan Hasanuddin dijuluki sebagai Si Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya melawan penjajah.

Sultan Hasanuddin dikenal sebagai pahlawan nasional sekaligus Sultan Kerajaan Islam Gowa Tallo ke-16. Sultan Hasanuddin menjadi memimpin kerajaan Gowa Tallo dari tahun 1653 hingga 1669. Berdasarkan sejarahnya, biografi Sultan Hasanuddin seringkali muncul dalam pendidikan sejarah di sekolah.

Karena itulah sampai saat ini penting mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang Sultan Hasanuddin dan perjuangannya dalam melawan penjajah. Sebagai gambaran singkat, Sultan Hasanuddin adalah sosok pahlawan nasional dan Sultan yang dikenal sangat pemberani, gigih, berwibawa serta bijaksana. Apalagi perjuangannya dalam melawan VOC yang ingin merebut rempah-rempah di wilayah Timur Nusantara penting kalian ketahui.

Berikut ini ulasan tentang Sultan Hasanuddin dan perjuangan melawan penjajah. Langsung saja simak ulasannya tentang biografi Sultan Hasanuddin si Ayam Jantan dari Timur telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

(credit: wikipedia.org)

Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan nasional sekaligus raja ke-16 dari Kerajaan Islam Gowa Tallo, Sulawesi. Perjalanan hidup Sultan Hasanuddin sebagai seorang pahlawan nasional dan raja memang memiliki sejarah cukup panjang. Dalam dunia sejarah Indonesia, perjuangan Sultan Hasanuddin sangatlah berjasa bagi NKRI. Karena itulah hingga kini biografi Sultan Hasanuddin sebagai seorang pahlawan dan raja seringkali muncul dalam pendidikan sejarah sekolah.

Mengenai biografi Sultan Hasanuddin, pahlawan nasional dari Sulawesi ini lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape.

Ya, selain dikenal sebagai seorang pahlawan nasional Sultan Hasanuddin juga telah dinobatkan sebagai seorang Raja ke-16 Kerajaan Islam Gowa Tallo ketika usianya masih sangat muda. Pasalnya Sultan Hasanuddin merupakan keturunan dari Sultan Malikussaid, yakni Sultan Kerajaan Gowa Tallo ke-15. Sedangkan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu.

Kecerdasan Sultan Hasanuddin memang tidak diragukan lagi terutama dalam berdagang. Bahkan, beliau dikenal sebagai seorang yang pintar serta mewarisi jiwa kepemimpinan sang ayah sejak usianya masih kecil. Ya, sejak usianya masih kecil Sang Ayah sepertinya sudah mempersiapkan Sultan Hasanuddin sebagai penerusnya. Pasalnya ayah Sultan Hasanuddin diketahui seringkali melibatkan Sultan Hasanuddin di sejumlah pertemuan penting. Hal ini dilakukan agar Sultan Hasanuddin dapat menimba ilmu tentang strategi perang sekaligus diplomasi.

Sedangkan berdasarkan sejarah Sultan Hasanuddin terkait biografinya, beliau telah memilki jabatan penting di kerajaan ketika berusia 21 tahun. Ketika itu jabatan yang diterimanya yakni memiliki jabatan penting dalam urusan pertahanan Gowa Tallo. Sedangkan dirinya dinobatkan sebagai seorang raja pada usia antara 22 tahun (1653) serta ada juga yang menyebut berusia 24 tahun (1655).

Setelah menjabat sebagai Raja ke-16 Gowa Tallo, Sultan Hasanuddin memiliki andil besar dalam mempertahankan wilayah kerajaan serta perjuangannya dalam melawan penjajah. Sultan Hasanuddin menjadi Sultan Gowa Tallo ke-16 dari tahun 1653 hingga 1669. Beliau wafat pada 12 Juni 1670 ketika usianya masih 39 tahun. Beliau dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-Raja Gowa.

(credit: unsplash.com)

Setelah mengetahui biografi Sultan Hasanuddin, kali ini akan mengulas mengenai perjuangan Sultan Hasanuddin dalam melawan penjajah. Perjuangan Sultan Hasanuddin dimulai setelah beliau telah dinobatkan sebagai seorang Raja. Sultan Hasanuddin berjuang melawan penjajah yang datang ke wilayah Gowa. Ketika itu penjajah dari Belanda berusaha mengambil kekayaan rempah-rempah dan menguasai perdagangan di wilayah Indonesia salah satunya Gowa.

Pasalnya wilayah Gowa diketahui adalah daerah cukup strategis di wilayah Timur Nusantara dalam dunia perdagangan karena menjadi gerbang yang menghubungkan berbagai pulau di Nusantara seperti Pulau Jawa, Kalimantan serta Maluku. Begitu juga dengan kekayaan rempah yang luar biasa di wilayah tersebut membuat Belanda datang ingin melakukan monopoli perdagangan. VOC mulai melancarkan aksi kecurangannya untuk menguasai perdagangan di wilayah tersebut. Pada tahun 1660 terjadilah pertempuran antara Belanda dan Kerajaan Gowa Tallo yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.

Namun pertempuran tersebut berhasil sedikit diredakan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. Belanda kemudian menemukan strategi untuk merobohkan pertahanan kerajaan Gowa. Belanda berusaha menghasut sejumlah wilayah kerajaan yang berada di bawah kerajaan Gowa. Akhirnya di tahun 1662 terjadi perang antar saudara yakni Kerajaan Bone yang dipimpin Arung Palakka.

Sepanjang tahun tersebut hingga 1669 terjadi peperangan sengit antara Sultan Hasanuddin dalam melawan penjajah bahkan melawan kerajaan yang telah bersekutu dengan Belanda. Tahun 1667 yakni 18 November, Sultan Hasanuddin menandatangani perjanjian Bongaya yang membuat Gowa semakin melemah. Namun Sultan Hasanuddin berusaha mempertahankan wilayah dan rakyatnya meskipun Belanda sudah memiliki kekuatan penuh.

Sampai pada tahun 1669 tepatnya 12 Juni, Sultan Hasanuddin dan Belanda kembali bertempur. Sayangnya pada pertempuran tersebut Belanda berhasil menguasai Benteng Sombaopu. Meski begitu Sultan Hasanuddin tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak menyerah pada Belanda.

(credit: pixabay.com)

Perjuangan Sultan Hasanuddin dalam melawan penjajah memang begitu luar biasa. Tidak heran jika ada beberapa sikap kepahlawanan Sultan Hasanuddin yang bisa kita teladani. Sultan Hasanuddin dikenal dengan keberaniannya yang luar biasa dalam melawan penjajah. Selain memiliki keberanian dalam melawan penjajah, Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan berwibawa.

Kegigihannya dalam melawan penjajah dan mempertahankan wilayah kekuasaan serta kepentingan rakyat bisa jadi salah satu sikap kepahlawanan Sultan Hasanuddin yang bisa kita pelajari. Terlebih berdasarkan sejarah perjuangan Sultan Hasanuddin di atas, Sultan Hasanuddin melakukan berbagai bentuk dan strategi perlawanan dalam mengusir penjajah VOC. Di antaranya yakni menyatukan wilayah di Timur Nusantara serta membuat kekuatan militer untuk melawan Belanda. Karena inilah beliau dikenal sebagai pahlawan yang gigih dalam melawan penjajah.

(credit: unsplash.com)

Ada beberapa julukan dan gelar yang diberikan untuk Sultan Hasanuddin. Namun seperti diketahui nama Sultan Hasanuddin, baru beliau dapatkan ketika dinobatkan sebagai raja ke-16 menggantikan raja ke-15 yang merupakan ayahnya. Ketika naik takhta, beliau mendapatkan gelar Sultan Hasanuddin.

Namun setelah beliau wafat, mendapatkan gelar sebagai Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Sedangkan karena keberaniannya, Sultan Hasanuddin juga memiliki julukan sebagai De Haantjes van Het Osten atau Ayam Jantan dari Timur. Julukan tersebut diberikan oleh Belanda karena keberanian dan kegigihan Sultan Hasanuddin melawan penjajah. Selanjutnya, merujuk pada surat Keputusan Presiden No.087/TK/1973, Sultan Hasanuddin diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 1973.

Itulah ulasan tentang Sultan Hasanuddin dan perjuangan melawan penjajah. Semoga dengan pembahasan di atas dapat membantu kalian mengenal sejarah tentang Sultan Hasanuddin salah satu pahlawan nasional yang berjasa di Nusantara.

Yuk Baca Artikel Lainnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA