Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi Amerika Serikat?

Ekonomi Global di tahun 2022 masih terguncang karena ketidakstabilan di seluruh dunia. Saat ini ekonomi global sedang mengahadapi beberapa masalah, seperti kenaikan inflasi, kekurangan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, kebutuhan energi yang tinggi, krisis real estat di China, dan virus Covid-19.

Dilansir dari Brink News James Politi mengatakan bahwa masalah terbesar ekonomi global di tahun 2022 ini adalah virus Covid-19. Pendemi ini menjadi penyebab terjadinya pengaturan ulang secara besar-besaran terhadap ekonomi global. Faktor lainnya yang disebabkan oleh virus Covid-19 adalah kematian, adanya mutasi virus baru, dan terjadinya lockdown kembali di beberapa wilayah. Hal seperti ini menyebabkan kemunduran dalam ekonomi global.

Amerika Serikat juga tidak luput dari guncangan ekonomi global di awal tahun 2022. Amerika Serikat merupakan salah satu negara terkuat dalam menopang ekonomi global. Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat motto “Bangun Kembali Lebih Baik” untuk membuat pertumbuhan ekonomi dan ketidaksetaraan di Amerika Serikat bisa terkendali lagi. Pasalnya akibat pandemi virus Covid-19 beberapa keadaan di Amerika Serikat juga tidak bisa diatur seperi sebelumnya.

Menurut Politi, Presiden Joe Biden berada di tempat yang cukup sulit karena harus melawan penyebaran virus di Amerika Serikat. Presiden Joe Biden sedang berusaha keras untuk memperbaiki keadaan ekonomi di Amerika Serikat. Politi berpendapat bahwa pihak pemerintah di Amerika Serikat akan mendorong lambatnya ekonomi selama pandemi dengan stimulus fiskal yang besar.

Keadaan ini cukup sulit bagi perekonomian di Amerika Serikat. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah harga barang yang tinggi. Namun, keadaan di tahun 2022 sedikit memberi peluang karena inflasi turun ke angka 2% tetapi tidak ada perubahan besar di ekonomi saat ini.

Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Pemerintah Nagari Talaok Pesisir Selatan Kembangkan Budidaya Ayam Kampung Unggul

Saat Amerika Serikat sibuk mengatasi masalah domestiknya, kekuatan ekonomi dunia lainnya juga mengalami hal serupa. Saat ini ekonomi negara China mengalami kemunduran. China merupakan negara dengan konsumen dan produsen komuditas terbesar di dunia. Jika ekonomi China sedang melemah maka akan menjadi pukulan bagi ekonomi global tahun 2022.

Ekonomi China yang melemah akan membuat banyak negara harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi ini. Jika keadaan ekonomi China dianggap menjadi serius, maka akan menjadi perhatian dunia. Sebab, ekonomi China yang melemah bisa menyebabkan resesi pada ekonomi global atau dampak lainnya yang serupa. Ditambah lagi masalah real estat di China yang sedang menjadi pusat perhatian saat ini.

Page 2

IOH Luncurkan Paket Haji

Jumat, 17 Juni 2022 | 20:40 WIB

5 Cara Mendapatkan Modal untuk Bisnis

Rabu, 15 Juni 2022 | 21:23 WIB

Page 3

Ekonomi Global di tahun 2022 masih terguncang karena ketidakstabilan di seluruh dunia. Saat ini ekonomi global sedang mengahadapi beberapa masalah, seperti kenaikan inflasi, kekurangan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, kebutuhan energi yang tinggi, krisis real estat di China, dan virus Covid-19.

Dilansir dari Brink News James Politi mengatakan bahwa masalah terbesar ekonomi global di tahun 2022 ini adalah virus Covid-19. Pendemi ini menjadi penyebab terjadinya pengaturan ulang secara besar-besaran terhadap ekonomi global. Faktor lainnya yang disebabkan oleh virus Covid-19 adalah kematian, adanya mutasi virus baru, dan terjadinya lockdown kembali di beberapa wilayah. Hal seperti ini menyebabkan kemunduran dalam ekonomi global.

Amerika Serikat juga tidak luput dari guncangan ekonomi global di awal tahun 2022. Amerika Serikat merupakan salah satu negara terkuat dalam menopang ekonomi global. Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat motto “Bangun Kembali Lebih Baik” untuk membuat pertumbuhan ekonomi dan ketidaksetaraan di Amerika Serikat bisa terkendali lagi. Pasalnya akibat pandemi virus Covid-19 beberapa keadaan di Amerika Serikat juga tidak bisa diatur seperi sebelumnya.

Menurut Politi, Presiden Joe Biden berada di tempat yang cukup sulit karena harus melawan penyebaran virus di Amerika Serikat. Presiden Joe Biden sedang berusaha keras untuk memperbaiki keadaan ekonomi di Amerika Serikat. Politi berpendapat bahwa pihak pemerintah di Amerika Serikat akan mendorong lambatnya ekonomi selama pandemi dengan stimulus fiskal yang besar.

Keadaan ini cukup sulit bagi perekonomian di Amerika Serikat. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah harga barang yang tinggi. Namun, keadaan di tahun 2022 sedikit memberi peluang karena inflasi turun ke angka 2% tetapi tidak ada perubahan besar di ekonomi saat ini.

Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Pemerintah Nagari Talaok Pesisir Selatan Kembangkan Budidaya Ayam Kampung Unggul

Saat Amerika Serikat sibuk mengatasi masalah domestiknya, kekuatan ekonomi dunia lainnya juga mengalami hal serupa. Saat ini ekonomi negara China mengalami kemunduran. China merupakan negara dengan konsumen dan produsen komuditas terbesar di dunia. Jika ekonomi China sedang melemah maka akan menjadi pukulan bagi ekonomi global tahun 2022.

Ekonomi China yang melemah akan membuat banyak negara harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi ini. Jika keadaan ekonomi China dianggap menjadi serius, maka akan menjadi perhatian dunia. Sebab, ekonomi China yang melemah bisa menyebabkan resesi pada ekonomi global atau dampak lainnya yang serupa. Ditambah lagi masalah real estat di China yang sedang menjadi pusat perhatian saat ini.

Show simple item record

dc.contributor.advisorMarjono
dc.contributor.advisorSugiyanto
dc.contributor.authorAiniyah, Naimatul
dc.date.accessioned2015-12-02T01:56:14Z
dc.date.available2015-12-02T01:56:14Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim110210302037
dc.identifier.uri//repository.unej.ac.id/handle/123456789/65647
dc.description.abstractKrisis ekonomi terjadi di Amerika Serikat sejak tahun 1929. Kebijakankebijakan yang diterapkan Presiden Hoover tidak dapat mengatasi krisis hingga menjelang tahun 1932. Rakyat Amerika Serikat yang putus asa, memberikan dukungannya terhadap Franklin D. Roosevelt melalui program New Deal. Kebijakankebijakan Franklin D. Roosevelt memberikan perubahan bagi pemerintahan Amerika Serikat yang ikut secara langsung mengatasi krisis, karena dampak yang begitu besar dari krisis harus segera ditangani. Perluasan campur tangan pemerintah melalui usaha Franklin D. Roosevelt membawa perubahan sosial, ekonomi, dan politik rakyat Amerika serikat. Adanya campur tangan dalam kebijakan pemerintah memperlihatkan gambaran positif Amerika Serikat menuju pemulihan, pebaikan untuk keluar dari krisis. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) bagaimanakah kondisi sosial, ekonomi, dan politik Amerika Serikat menjelang terpilihnya Franklin Delano Roosevelt sebagai presiden tahun 1933?, (2) bagaimanakah pelaksanaan kebijakan Franklin Delano Roosevelt mengatasi krisis di Amerika Serikat tahun 1933-1939?, (3) bagaimanakah pengaruh kebijakan yang diterapkan Franklin Delano Roosevelt terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik tahun 1933-1939?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: (1) untuk mengkaji kondisi sosial, ekonomi, dan politik Amerika Serikat menjelang terpilihnya Franklin Delano Roosevelt sebagai presiden tahun 1933, (2) untuk mengkaji pelaksanaan kebijakan Franklin Delano Roosevelt mengatasi krisis di Amerika Serikat tahun 1933-1939, (3) untuk mengkaji pengaruh kebijakan yang diterapkan Franklin Delano Roosevelt kondisi sosial, ekonomi, dan politik tahun 1933-1939. ix Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Terdapat empat tahap yang harus dilalui dalam metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi politik milik Duverger dan teori kepemimpinan Marx Weber. Hasil dari penelitian ini ialah, kebijakan-kebjakan pemerintahan sebelum Franklin D. Roosvelt tidak dapat menyelesaikan permasalahan krisis ekonomi. Terpilihnya Franklin D. Roosvelt sebagai presiden telah memberikan perubahan orientasi kebijakan dari pemerintah yang secara langsung mengatasi permasalahan krisis dalam program New Deal. Program tersebut mencakup perbaikan dalm derbagai bidang yakni sosial, ekonomi, dan politik. Usaha Franklin D. Roosvelt dalam program New Deal telah membawa Amerika Serikat keluar dari krisis. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, (1) pada tahun 1929 Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi. Hal tersebut diakibatkan oleh kehancuran perekonomian nasional yang berpengaruh terhadap rakyat. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis hanya terfokus untuk menyelamatkan perekonomian perindustrian serta sektor keuangan, bukannya memberikan bantuannya terhadap rakyat. Harapan baru muncul ketika Franklin D. Roosevelt terpilih sebagai presiden, yang menawarkan gagasan baru dalam program New Deal untuk keluar dari krisis, (2) Pelaksanaan kebijakan Franklin D. Roosevelt menyerang secara langsung terhadap dampak krisis ke dalam tiga aspek luas: (1) bantuan langsung untuk kaum miskin, (2) pemulihan untuk ekonomi, dan (3) perbaikan ekonomi untuk menghindari krisis di masa mendatang. New Deal telah menciptakan stabilitator ekonomi seperti asuransi pemerintah pusat untuk deposit bank, bantuan bagi pengangguran, dan kontrol lebih besar atas uang dan perbankan dalam perekonomian nasional, (3) Pelaksanaan kebijakan Franklin D. Roosevelt dalam program New Deal memberikan dampak bagi kehidupan rakyat Amerika Serikat untuk keluar dari krisis, berupa perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Saran dalam penelitian ini diperuntukkan bagi mahasiswa program studi pendidikan sejarah, bagi generasi muda, dan bagi guru sejarah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKrisis Ekonomien_US
dc.titleUSAHA FRANKLIN DELANO ROOSEVELT DALAM MENGATASI KRISIS EKONOMI DI AMERIKA SERIKAT TAHUN 1933-1939en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US



Files in this item

Show simple item record

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA