Seorang pemain bola dinyatakan offside apabila

Offside (bahasa Indonesia:Luar posisi) adalah salah satu aturan sepak bola, yang terkodifikasi dalam Hukum ke-11 dari Laws of the Game. Undang-undang FIFA tersebut menyatakan bahwa seorang pemain di luar area permainan atau offside, apabila tersentuh bola atau menerima umpan bola dari rekan satu tim, dengan keadaan pemain tersebut berada mendahului pemain paling belakang dari tim lawan dan apabila pemain tersebut berada lebih dekat dengan garis gawang lawan setelah kiper. Pada dasarnya pemain sepak bola "tidak boleh berada secara pasif dalam area lapangan lawan untuk menyerang, meski diizinkan bermain secara pasif di area lapangan sesama untuk bertahan".

Seorang asisten wasit mengisyaratkan offside terjadi.

Pemain biru pada posisi paling kiri dalam gambar berada dalam posisi offside karena mendahului para pemain belakang tim lawan, walau offside tidak berlaku apabila tidak menerima umpan atau terkena bola.

Berada di posisi offside bukanlah sebuah pelanggaran. Ketika offside terjadi, wasit menghentikan pertandingan dan memberi tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan dari yang dikenai offside.[1] Namun bisa terjadi pelanggaran dalam kasus tertentu, misal mencetak gol yang setelah terjadi offside dapat dianulir apabila wasit terlebih dahulu menyatakan offside. Hal ini juga sering memicu lahirnya perdebatan tentang objektivitas pada asisten wasit ketika posisi pemain berada sejajar atau hampir melampaui pemain bertahan lawan namun menjadi posisi offside dalam pandangan wasit. Penggunaan teknologi penilaian offside juga masih menjadi perdebatan di antara para pengamat sepak bola. meskipun demikian, strategi offside sering diterapkan sebagai salah satu cara menjebak pemain lawan dalam area pertahanan. Offside ditemukan pada Peraturan Cambridge pada tahun 1848 bahwa seorang pemain dilarang memainkan bola apabila telah mendahului tiga pemain bertahan lawan paling belakang dan ia harus membiarkan bola pada penguasaan mereka.[2]

Salah satu tugas utama dari dua asisten wasit adalah untuk membantu wasit dalam menentukan posisi offside seorang pemain. posisi mereka di sisi lapangan memberikan keadaan yang lebih akurat melihat posisi pemain. Asisten wasit dapat menyatakan bahwa offside telah terjadi dengan mengangkat sinyal bendera.[3]

  1. ^ "Law 11 — Offside" (PDF). Laws of the Game 2014/2015. Zurich: Fédération Internationale de Football Association. hlm. 35. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-09-01. Diakses tanggal 2015-09-20. 
  2. ^ Offside History Kenaston
  3. ^ Peters, Jerrad. "Offside interpretations continue to evolve, logic be damned". The Score Blog. [pranala nonaktif permanen]

  • Laws of the Game 2014/2015 Diarsipkan 2014-09-01 di Wayback Machine. — Hukum kesebelas.
  • FIFA Offside Presentation Diarsipkan 2011-03-07 di Wayback Machine.
  • Offside explained at AskTheRef.com Diarsipkan 2011-01-31 di Wayback Machine.
  • FIFA interactive guide Diarsipkan 2010-09-19 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Offside&oldid=20892308"

Bola Lainnya

Bolapedia: Aturan Offside Dalam Sepak Bola

Foto: Arsene Wenger saat menjelaskan tentang Aturan offside dalam sepak bola yang sering menjadi perdebatan.

ATURAN offside dalam sepak bola agaknya telah melekat pada permainan sepak bola sebagaimana yang tercantum dalam Laws Of The Game. Kebijakan ini ditetapkan The International Football Association Board (IFAB).

Terjadinya offside merupakan pelanggaran yang lazim terjadi karena pemain penyerang berada lebih dekat dengan gawang lawan. Seorang pemain sepak bola dinyatakan offside oleh wasit bila pemain tim A berada lebih dekat dengan sisi gawang tim B dibanding pemain tim B itu sendiri. 

Apabila terjadi offside pada permainan sepak bola maka akan dilakukan tendangan bebas atau free kick bagi tim lawan. Menurut Laws Of The Game, offside tidak akan berlaku apabila pemain menerima bola dari tendangan gawang, lemparan ke dalam dan tendangan sudut.           

Sejarah Aturan Offside

Aturan offside dalam sepak bola sudah mengalami beberapa kali perubahan, yakni pada tahun 1863, 1925, dan 1990. Jika ditarik ke belakang, offside pertama kali diberlakukan tahun 1863. Pada era tersebut, pemain dianggap offside kecuali tiga pemain dari pihak tim B berada di depan seorang pemain tim A (termasuk kiper) yang hendak menyerang.

Perubahan aturan offside tahun 1925 hanya terletak pada jumlah pemain yang menghadang, artinya seorang pemain dari tim A tidak akan dianggap offside apabila di depannya ada dua orang dari tim B (termasuk kiper). 

Baca Juga : Kalah dari Prancis, Busquets: Saya Pikir Mbappe Offside

Bek Korea Selatan, Kim Young-gwon [kanan], bereaksi setelah dinyatakan offside dalam pertandingan penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu [27/6/2018].

SIAPGRAK.COM - Pada suatu pertandingan sepak bola, pemain yang mencetak gol biasanya melakukan selebrasi dengan ciri khas masing-masing.

Seperti halnya Cristiano Ronaldo [Manchester United] dengan lompatan "siuuu" yang dia miliki.

Begitu juga seperti Mohammed Salah [Liverpool] yang melakukan sujud syukur setelah menceploskan bola ke gawang lawan.

Namun, tak sedikit selebrasi mereka urung dilakukan atau bahkan sia-sia karena hakim garis maupun VAR menyatakan seorang pemain sepak bola dalam kondisi offside.

Hasilnya, gol yang terjadi tak disahkan oleh wasit utama dan papan skor tidak berubah.

Sebenarnya, apa itu aturan offside?

Aturan Offside

Kehadiran aturan offside bertujuan agar pemain sepak bola, khususnya penyerang] tidak "nongkrong" di area pertahanan.

Garis offside dibentuk oleh pemain terakhir [biasanya bek] di area mereka.

Jika pemain tim A melebihi garis offside yang dibentuk tim B, maka pemain A dinyatakan offside.

Berdasarkan Pasal 11 Law of the Game dari IFAB, yang menjelaskan tentang offside, pemain berada dalam posisi offside ketika seseorang berada di area lawan dan setiap bagian dari kepala, tubuh, atau kaki lebih dekat ke garis gawang musuh ketimbang bola dan lawan kedua terakhir.

Berikut aturan offside dalam sepak bola yang telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh Asosiasi Pengatur Aturan Sepak Bola Dunia [IFAB]:

Pemain dalam posisi offside apabila:

  • Seorang pemain penyerang yang berada lebih dekat dengan garis gawang daripada bola dan dua pemain lawan terakhir.
  • Seorang pemain sepak bola saat menerima bola dari temannya berada di belakang dari pemain bertahan hal ini berarti offside.

Pemain tidak dalam posisi offside apabila:

  • Pemain berada pada daerah sendiri.
  • Pemain sejajar dengan pemain kedua terakhir lawan.
  • Pemain sejajar dengan dua pemain terakhir lawan.
  • Posisi pemain yang dihitung adalah seluruh anggota badan kecuali tangan.

Contoh Pemain Offside

Hampir pemain berposisi penyerang sudah merasakan offside, bahkan termasuk sosok megabintang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Berikut adalah salah satu video pelanggaran offside yang dilakukan oleh Luis Suarez ketika masih berseragam Barcelona.

Hukuman Offside

Pemain yang melanggar aturan offside hanya akan diberi peringatan oleh wasit utama.

Kemudian, pemain lawan berhak melakukan tendangan bebas tidak langsung.

Penulis : Mochamad Sadheli Editor : Mochamad Sadheli

Bek Korea Selatan, Kim Young-gwon [kanan], bereaksi setelah dinyatakan offside dalam pertandingan penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu [27/6/2018].

KOMPAS.com - Offside merupakan salah satu istilah dalam permainan sepak bola. Jika seorang pemain berada di belakang pemain terakhir selain kiper di daerah pertahanan lawan, kemudian bola ditendang maka terjadi offside.

Aturan mengenai offside dijelaskan dalam Hukum 11 "Laws of the Game" Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau International Football Association Board [IFAB].

Adapun, IFAB adalah badan yang menentukan hukum permainan sepak bola yang disebut dengan "Laws of the Game".

Dalam Hukum 11 "Laws of the Game" IFAB, disebutkan bahwa berada dalam posisi offside bukanlah suatu pelanggaran.

Baca juga: Perbedaan Peran Stopper dan Libero dalam Sepak Bola

Jika terjadi offside dalam sebuah pertandingan sepak bola, hakim garis akan mengangkat bendera lalu menurunkannya sampai sejajar dengan dada.

Kemudian, wasit akan meniup peluit dan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan.

Aturan Offside

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, offside memiliki dampak bagi kedua tim.

Bagi tim yang sedang menyerang, offside dapat berakibat gagalnya peluang untuk mencetak gol. Sedangkan bagi tim bertahan, offside akan bisa menggagalkan gawang mereka dari kebobolan.

Baca juga: Apa Itu Chemistry dalam Sepak Bola?

Berikut ini adalah aturan offside dalam sepak bola yang telah ditetapkan dalam "Laws of the Game" oleh IFAB.

Pemain dalam posisi offside apabila:

  • Seorang pemain menyerang berada lebih dekat dengan garis gawang tim lawan daripada bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.

Kondisi yang membuat pemain dinyatakan offside adalah pada saat bola disentuh atau dimainkan oleh rekan setimnya, ia terlihat aktif dalam permainan dengan:

  • Mengganggu permainan dengan memainkan atau menyentuh bola yang dioper oleh rekan satu tim.
  • Mengganggu/menghalangi lawan.
  • Membuat tindakan nyata yang jelas berdampak pada kemampuan lawan untuk memainkan bola.
  • Memperoleh keuntungan dengan berada di posisi tersebut.

Baca juga: Cara Membaca Formasi Sepak Bola

Pemain tidak dalam posisi offside apabila sejajar dengan:

  • Pemain kedua terakhir lawan, atau
  • dua pemain terakhir lawan.

Adapun, FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia telah mengklarifikasi bahwa bagian bawah ketiak sekarang digolongkan sebagai bagian tubuh di mana offside akan diukur.

Penulis : Ervan Yudhi Tri Atmoko Editor : Ervan Yudhi Tri Atmoko

Off side adalah salah satu istilah populer dalam olahraga sepak bola. Untuk Anda yang ingin menyertakan anak di sekolah bola , Anda perlu memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan tentang sepak bola, salah satunya adalah soal off side. Terdapat peraturan yang mendasari tentang off side dari FIFA Law of The Game yang perlu diketahui anak Anda untuk memahami peraturan-peraturan dalam dunia sepak bola.

Pemain Dinyatakan Off Side

Menurut peraturan FIFA nomor 11 mengenai off side, pemain bola yang dinyatakan dalam posisi off side adalah jika posisi pemain tersebut berada lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.

Sementara itu, pemain yang dinyatakan melanggar adalah saat pemain berada di posisi off side dan menyentuh bola, atau saat teman setimnya aktif memainkan bola dan pemain yang berada di posisi off side mengganggu jalannya permainan sehingga memperoleh keuntungan berada di posisi tersebut dan menghalangi pemain lawan.

Kondisi Off Side

Beberapa kondisi yang dinyatakan sebagai pelanggaran off side meliputi:

  • Saat penyerang berada di posisi off side dan menyentuh bola yang ditendang rekannya

  • Saat penyerang berada di posisi off side dan bola diumpan oleh rekannya

  • Ketika penyerang berada di posisi off side dan bola ditendang rekannya menuju gawang kemudian penyerang menghalangi pandangan dan pergerakan kiper lawan

  • Saat penyerang berada di posisi off side dan bola ditendang temannya lalu penyerang mengganggu pemain bertahan lawan dari belakang kemudian melewati garis terakhir lapangan lawan

  • Ketika penyerang di posisi off side dan bola ditendang penyerang rekannya kemudian bola tersebut mengarah ke gawang dan ditepis kipper lawan, namun bola tersebut mendarat di kaki penyerang yang berada dalam posisi off side

  • Saat kondisi penyerang ada dalam posisi off side dan saat bola ditendang penyerang temannya, bola tersebut membentur pemain bertahan lawan dan berbelok arah menuju penyerang yang berada di posisi off side

Untuk setiap pelanggaran off side, wasit memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, dan dilangsungkan pada tempat dimana pelanggaran tersebut terjadi.

Pemain Tidak Dalam Posisi Off Side

Peraturan seorang pemain yang tidak berada dalam posisi off side juga perlu Anda informasikan pada anak yang akan mengikuti pelatihan di sekolah bola. Ringkasan peraturan tersebut adalah jika pemain berada di daerah permainannya sendiri, pemain tersebut sejajar dengan pemain lawan yang kedua terakhir dan sejajar dengan dua pemain lawan terakhir.

Sementara itu, pemain yang tidak dinyatakan melanggar adalah jika berada di posisi off side dan menerima bola langsung dari tendangan gawang, menerima bola langsung dari tendangan sudut, dan menerima bola langsung dari lemparan ke dalam.

Peraturan off side perlu diketahui oleh pada siswa sekolah bola bersama dengan berbagai peraturan lainnya. Jika Anda tertarik menjadikan anak Anda sebagai seorang pemain sepak bola handal, latih mereka secara profesional sedini mungkin!

Sources:

thefootballexpress.co.uk/2011/02/law-11-when-is-offside-onside/

kenaston.org/the-pitch/law-11.htm

Diakses pada 10 Mei 2015

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA