Sebutkan 3 tujuan berdirinya Tri Koro Dharmo siapa yang mendirikan?

Kapanlagi.com - Bagi KLovers yang mempelajari sejarah bangsa Indonesia, maka perlu mengetahui tentang Tri Koro Dharmo atau dikenal juga dengan Jong Java. Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia" yang mencakup sakti, budi, bhakti. Dan Tri Koro Dharmo ini merupakan sebuah organisasi pemuda Indonesia yang cukup besar.

Organisasi Tri Koro Dharmo ini memiliki tujuan untuk mencapai kejayaan dengan cara mengokohkan persatuan antarpemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali, dan Lombok. Selain Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia", KLovers juga bisa mengetahui sejarah dan tujuan dari Tri Koro Dharmo.

Dilansir dari berbagi sumber, berikut ini penjelasan lebih dalam tentang Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia", beserta dengan sejarah, para anggota dan juga tujuan organisasi pemuda ini. Inilah penjelasannya.

(credit: Wikipedia)

Tri Koro Dharmo merupakan salah satu organisasi yang di dibuat oleh pemuda Indonesia di beberapa daerah. Organisasi pemuda ini berdiri pada 7 Maret 1915 di Jakarta yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA. Kemudian Pada tahun 1918, Tri Koro Dharmo mengubah namanya menjadi Jong Java dalam kongres I yang diadakan di Solo. Hal ini dimaksudkan untuk bisa merangkul para pemuda dari Sunda, Madura dan Bali.

Bahkan tiga tahun kemudian terbersit ide untuk menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil. Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini berkutat pada bidang sosial, budaya, pendidikan, seni, dan lainnya. Lalu, pada kongres yang diadakan tahun 1922, diputuskan bahwa Jong Java tidak akan menyentuh kegiatan yang berbau politik dan anggotanya tidak akan masuk partai politik.

Agar organisasi Tri Koro Dharmo atau Jong Java ini dapat mencapai tujuannya, maka salah satu upaya yang dilakukan organisasi ini yaitu dengan menambah pengetahuan umum para anggotanya, memupuk tali persaudaraan antar murid bumiputra, sekolah guru, dan sekolah kejuruan, dan membangkitkan serta meningkatkan rasa patriotisme untuk Indonesia, khususnya wilayah Jawa.

Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia", namun selain itu, Tri Koro Dharmo memiliki arti lain dan menjadi sebuah identitas dalam organisasi tersebut. Dan berikut ini arti Tri Koro Dharmo yang lebih spesifik:

1. Budi, dengan kepribadian bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah.

2. Bakti, seluruh rakyat Indonesia punya kewajiban menyerahkan jiwa raga untuk membela Tanah Air.

3. Sakti, berarti dengan ilmu.

(credit: Wikipedia)

Bukan hanya mengetahui sejarahnya saja, KLovers juga perlu tahu tokoh dalam organisasi ini. Dalam pergerakan Tri Koro Dharmo atau Jong Java, pasti ada toktoh-tokoh yang berpengaruh di organisasi tersebut baik itu ketua, wakil, hingga anggota. Dan berikut ini beberapa tokoh yang menggerakkan organisasi Tri Koro Dharmo atau Jong Java tersebut:

1. Dr. Satiman Wirjosandjojo (Ketua)

2. Wongsonegoro (Wakil Ketua)

3. Muslich (Anggota)

4. Mosodo (Anggota)

5. Abdul Rahman (Anggota)

(credit: Wikipedia)

Selain mengetahui Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia", KLovers juga perlu tahu tujuan utama dari organisasi pemuda Indonesia ini. Ya, Tri Koro Dharmo memiliki tujuan atau aturan pokok dan berikut ini tujuan atau aturan pokok tersebut:

1. Menjalin persahabatan di antara "murid" bumi putera pada sekolah menengah dan kursus perguruan.

2. Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.

3. Membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa dan kebudayaan "Hindia".

Namun, selain aturan di atas, nyatanya organisasi Tri Koro Dharmo ini bertujuan untuk menciptakan suatu tempat pelatihan dan pembinaan bagi para pemuda Indonesia supaya lebih cinta tanah air dan kebudayaannya sendiri. Selain itu, tujuan organisasi Tri Koro Dharmo juga untuk memperkuat keberadaan kebudayaan Jawa serta membangun persaudaraan antarsuku bangsa Indonesia.

(credit: Wikipedia)

Pada tahun 1925 wawasan organisasi Tri Koro Dharmo atau Jong Java kian meluas dan menyerap gagasan persatuan Indonesia, serta pencapaian Indonesia merdeka. Pada tahun 1928, organisasi ini siap bergabung dengan organisasi kepemudaan lainnya. Ketua R. Koentjoro Poerbopranoto pun, menegaskan kepada anggota bahwa pembubaran Jong Java, semata-mata demi tanah air.

Oleh karena itu, maka terhitung sejak tanggal 27 Desember 1929, Jong Java pun bergabung dengan Indonesia Moeda organisasi pemuda yang diresmikan tanggal 31 Desember 1930 yang merupakan penggabungan antara organisasi Jong Java, Pemuda Indonesia dan Jong Sumatra. Setelah itu, organisasi Tri Koro Dharmo atau Jong Java resmi dibubarkan.

Itulah Tri Koro Dharmo memiliki arti "tiga tujuan mulia" yang bisa KLovers ketahui dan pahami. Bukan hanya mengetahui arti Tri Koro Dharmo saja, namun juga sejarah tentang organisasi ini, tujuan dan anggota Tri Koro Dharmo. Serta pembubaran Tri Koro Dharmo yang diputuskan oleh para anggota secara resmi.

Yuk, simak juga

Jong Java atau Tri Kor Dharmo merupakan organisasi pemuda yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri Koro Dharmo (TKD) (Bahasa Indonesia: “Tiga Tujuan Mulia”). Ia mendirikan asosiasi pemuda ini karena banyak orang muda berpikir bahwa Boedi Oetomo dianggap sebagai organisasi elit.

Tujuan Tri Koro Dharmo

Ada beberapa tujuan dengan lahirnya Tri Koro Dharmo sebenarnya dalam anggaran dasar, termasuk:

Ingin menghidupkan kembali persatuan dan persatuan, di antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Berkolaborasi dengan semua organisasi pemuda untuk membentuk Indonesia. Dengan keanggotaan terbatas, yaitu pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.

Sejarah Kelahiran Tri Koro Dharmo

Ketika didirikan, ketua adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo, dengan wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggota Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman. Tri Koro Dharmo bertujuan untuk menyatukan siswa asli, menumbuhkan minat dalam seni dan bahasa nasional dan mempromosikan pengetahuan umum bagi para anggotanya. Hal ini dilakukan dengan mengadakan berbagai pertemuan dan kursus, mendirikan lembaga yang menyediakan beasiswa, mengadakan berbagai pertunjukan seni, dan menerbitkan majalah Tri Koro Dharmo.

TKD berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918 pada kongres pertama yang diadakan di Solo, yang dimaksudkan untuk dapat merangkul kaum muda dari Sunda, Madura, dan Bali. Bahkan tiga tahun kemudian atau pada 1921 ada ide untuk menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil.

Karena jumlah siswa Jawa adalah anggota terbesar, asosiasi tetap dalam bahasa Jawa dan terlihat dalam kongres II yang diadakan di Yogyakarta pada tahun 1919 yang dihadiri oleh beberapa anggota non-Jawa. Namun, dalam kongres ini beberapa poin utama dibahas, termasuk:

  1. Milisi untuk rakyat Indonesia
  2. Mengubah bahasa Jawa menjadi lebih demokratis
  3. Perguruan tinggi
  4. Posisi perempuan Sunda
  5. Tanah dan sejarah sunda
  6. Makna nasionalisme Jawa berdiri dalam gerakan rakyat
  7. Pada pertengahan 1920-an kongres ketiga diadakan di Solo, Jawa Tengah dan pada pertengahan 1921 kongres keempat diadakan di Bandung, Jawa Barat. Di kedua kongres itu, tujuannya adalah untuk membangkitkan cita-cita Jawa Raya. dan mengembangkan rasa persatuan di antar suku bangsa di Indonesia.

Dalam semua kongres yang telah diadakan, asosiasi ini tidak akan mengambil bagian dalam aksi politik, yang dikonfirmasi pada kongres kelima, pada tahun 1922 di Solo, Jawa Tengah, bahwa asosiasi ini tidak akan ikut campur dalam aksi politik atau politik.

Namun dalam kenyataannya asosiasi ini memperoleh pengaruh politik yang cukup besar dari Uni Islam (SI) di bawah kepemimpinan Haji Agus Salim. Dalam kongresnya pada tahun 1924, pengaruh SI dirasakan sehingga menyebabkan beberapa tokoh yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam akhirnya muncul dari asosiasi ini dan membentuk Jong Islamieten Bond (JIB).

Pada tahun 1925 wawasan organisasi ini berkembang, menyerap gagasan persatuan Indonesia dan pencapaian Indonesia merdeka. Pada tahun 1928, organisasi itu siap untuk bergabung dengan organisasi pemuda lainnya dan ketuanya R. Koentjoro Poerbopranoto, membenarkan kepada para anggota bahwa pembubaran Jong Java semata-mata demi tanah air. Karena itu, sejak 27 Desember 1929, Jong Java bergabung dengan Indonesia Moeda.

Asas Tri Koro Dharmo

Berikut ini merupakan asas yang ada pada tri koro dharmo:

  1. Menciptakan hubungan antara siswa pria di bumi di sekolah dan kursus kejuruan.
  2. Tambahkan pengetahuan umum ke setiap anggota.
  3. Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.

Tokoh Tri Koro Darmo

  1. Ketua adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo
  2. Wakil ketua Wongsonegoro
  3. Sekretaris Sutomo
  4. Anggotanya adalah Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman

Tokoh Pemuda Tri Koro Darmo

Banyak organisasi pemuda regional lainnya lahir termasuk Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dll.

Demikian Penjelasan Tentang Tri Koro Dharmo : Pengertian, Sejarah, Tujuan, Asas Dan Tokohnya Semoga Bermanfaat Bagi Semua Pembaca GuruPendidikan.Co.Id

Baca Juga:

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA