Proses pencernaan yang terjadi di organ lambung adalah

ilustrasi lambung. medicalxpress.com

JATENG | 16 September 2021 13:31 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki peranan penting. Dalam hal ini, lambung merupakan salah satu bagian dari sistem pencernaan yang menjadi tempat menampung makanan yang masuk ke dalam tubuh. Makanan ini sebelumnya telah diproses di dalam mulut menjadi bentuk yang lebih kecil dan halus.

Jika digambarkan, lambung memiliki bentuk seperti kacang merah yang berguna sebagai kantung tempat masuknya makanan. Makanan yang telah masuk ke dalam tubuh akan dicerna sehingga asupan nutrisi yang didapatkan bisa tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa lambung memiliki kontribusi yang besar untuk mengolah dan mencerna makanan dalam tubuh.

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan ini didukung oleh beberapa hal. Mulai dari produksi enzim yang membantu proses pencernaan, katup otot, hingga jaringan otot yang memudahkan lambung untuk memproses makanan. Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh, maka Anda perlu mengetahui seperti apa fungsi lambung dan bagaimana cara kerja lambung dalam mencerna makanan.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui beberapa risiko gangguan penyakit yang berkaitan dengan masalah pencernaan lambung. Di samping itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan lambung dengan baik.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum fungsi lambung dalam sistem pencernaan, berbagai risiko gangguan, hingga gaya hidup yang sehat untuk mendukung sistem kerja lambung, perlu Anda ketahui.

2 dari 8 halaman

medicalxpress.com

Seperti disebutkan sebelumnya, fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah mengolah dan memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dalam hal ini, lambung menerima makanan dari kerongkongan. Saat makanan mencapai ujung esofagus, makanan memasuki lambung melalui katup otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah.

Dalam menjalankan fungsinya, lambung memproduksi asam dan enzim yang digunakan untuk mencerna makanan. Saat mencerna makanan otot-otot perut berkontraksi secara berkala, mengaduk-aduk makanan untuk meningkatkan pencernaan. Kemudian katup otot sfingter pylorus akan terbuka dan menyalurkan makanan dari lambung ke usus kecil.

3 dari 8 halaman

Setelah mengetahui fungsi lambung dalam sistem pencernaan, berikutnya terdapat beberapa gangguan kesehatan lambung yang perlu diwaspadai. Beberapa kondisi ini dapat mengurangi kemampuan fungsi lambung untuk bekerja secara optimal. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan lambung yang perlu Anda ketahui :

  • Refluks gastroesofageal : Merupakan kondisi isi perut, termasuk asam, berjalan mundur ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya menimbulkan beberapa gejala seperti perut mulas, sensasi panas, hingga batuk.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) : Kondisi refluks yang terganggu atau sering disebut juga dengan istilah GERD. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius pada kerongkongan.
  • Dispepsia : Nama lain untuk kondisi sakit perut atau gangguan pencernaan. Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai faktor pemicu, baik faktor ringan hingga serius.
  • Tukak lambung : Kondisi terjadinya erosi pada lapisan lambung, sering menyebabkan rasa sakit dan pendarahan. Tukak lambung paling sering disebabkan oleh NSAID atau infeksi H. pylori .
  • Gastritis : Kondisi peradangan lambung, sering menyebabkan gejala mual dan nyeri. Gastritis dapat disebabkan oleh alkohol, obat-obatan tertentu, infeksi H. pylori , atau faktor lainnya.
  • Kanker perut : Kanker lambung merupakan salah satu bentuk kanker yang perlu diwaspadai. Limfoma merupakan sebagian besar kasus kanker perut yang umum terjadi
  • Zollinger-Ellison syndrome (ZES) : Kondisi di mana satu atau lebih tumor yang mengeluarkan hormon tertentu yang menyebabkan peningkatan produksi asam. GERD parah dan penyakit ulkus peptikum hasil dari gangguan langka ini.
  • Varises lambung: Pada orang dengan penyakit hati yang parah, pembuluh darah di perut bisa membengkak dan menonjol di bawah tekanan yang meningkat. Kondisi ini disebut juga dengan varises, di mana vena berisiko tinggi mengalami perdarahan, meskipun lebih sedikit dibandingkan dengan varises esofagus.
  • Gastroparesis : Kerusakan saraf akibat diabetes atau kondisi lain dapat mengganggu kontraksi otot lambung. Mual dan muntah adalah gejala yang biasa.

4 dari 8 halaman

Setelah mengetahui fungsi lambung dan beberapa risiko gangguannya, berikutnya Anda perlu mengetahui beberapa kebiasaan dan gaya hidup sehat yang dapat mendukung kesehatan lambung. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengelola stres dengan baik.

Perlu dipahami bahwa stres memberikan kontribusi besar pada gangguan pencernaan. Kecemasan, kekhawatiran, dan stres yang tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu keseimbangan pencernaan.

Tidak heran, jika orang dengan kondisi stres mengalami beberapa gangguan seperti konstipasi, diare, kehilangan nafsu makan, maag, hingga sindrom usus besar.

5 dari 8 halaman

Shutterstock/Photographee.eu

Untuk mendukung fungsi lambung berikutnya, Anda juga perlu berhenti dari kebiasaan merokok. Merokok dapat melemahkan otot yang mengontrol ujung bawah pipa makanan dan memungkinkan asam dari lambung untuk naik kembali ke arah yang salah.

Kondisi ini sering dikenali sebagai gangguan refluks. Biasanya orang yang merokok mempunyai risiko yang lebih tinggi.

Saat seseorang mengalami refluks, biasanya akan merasakan beberapa gejala seperti mulas, sakit maag, hingga memperburuk kondisi peradangan usus.

6 dari 8 halaman

Gaya hidup yang mendukung fungsi lambung selanjutnya adalah makan dengan benar. Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, hindari makan secara terburu-buru karena akan menyebabkan banyaknya udara yang masuk ke dalam lambung. Hindari makan secara berlebihan, kurangi porsi pada waktu makan atau cobalah untuk makan 4 hingga 5 porsi kecil daripada 3 porsi besar dalam sehari.

Usahakan makan secara teratur dan tepat waktu. Hindari makan besar sesaat sebelum tidur, usahakan untuk makan malam 2 hingga 3 jam sebelum waktu tidur. Terakhir konsumsi air putih dengan cukup untuk melancarkan pencernaan.

7 dari 8 halaman

Kebiasaan yang harus dilakukan untuk mendukung fungsi lambung berikutnya adalah hindari konsumsi minuman keras. Hindari minum minuman keras karena dapat meningkatkan produksi asam di perut dan menyebabkan mulas.

Selain itu, kebiasaan konsumsi minuman keras juga dapat memperburuk gangguan pencernaan lainnya. Minum minuman beralkohol dalam porsi yang kecil dan tidak sering masih diperbolehkan, namun jika sudah berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

8 dari 8 halaman

© elembarazo.net

Gaya hidup untuk mendukung fungsi lambung yang terakhir adalah kelola berat badan dengan baik. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, usahakan untuk mengatur pola makan dengan sehat dan lakukan olahraga secara rutin.

Jika tidak, kondisi berat badan berlebih dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, seperti lemak perut yang memberikan tekanan pada lambung sehingga sering menyebabkan mulas.

Menurunkan beberapa kilogram berat badan dapat meredakan gejala pencernaan seperti mulas dan keluhan perut terkait asam lainnya.

(mdk/ayi)

Ilustrasi Pencernaan. ©2015 Merdeka.com

JATIM | 13 Oktober 2020 13:01 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh. Organ gastrointestinal (saluran pencernaan) membentang dari mulut ke anus.

Organ ini adalah mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus kecil, usus besar, dan lubang anus. Organ aksesori meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas.

Makanan dipecah, sedikit demi sedikit, sampai menjadi molekul yang cukup kecil untuk diserap dan produk sisa dieliminasi. Saluran pencernaan disebut juga alimentary tract atau alimentary canal (saluran gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkesinambungan yang membentang dari mulut ke anus.

Lidah dan gigi adalah struktur aksesori yang terletak di mulut. Kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas bukan bagian dari saluran pencernaan dan memiliki peran dalam pencernaan. Secara teknis, istilah saluran gastrointestinal hanya mengacu pada lambung dan usus tetapi sering digunakan sebagai nama lain untuk saluran pencernaan.

Dalam artikel ini, merdeka.com akan membahas secara khusus mengenai fungsi lambung dalam saluran pencernaan, mengutip dari liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Lambung adalah satu organ pada tubuh yang berbentuk J dan terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Lambung terdiri dari bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.

Semua bagian, kecuali sebagian kecil,terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri dari bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.

Di lambung, terdapat beberapa lapisan yaitu;

  • Lapisan peritoneal luar: serosa
  • Lapisan berotot: serabit longitudinal, serabut sirkular (membentuk otot sfingter), serabut oblik
  • Lapisan submucosa: pembuluh darah dan saluran limfe
  • Lapisan mukosa: terdapat kerutan

Sementara dalam lambung terdapat beberapa bagian yaitu;

  1. Bagian kardia lambung adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
  2. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
  3. Bodi lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial bodi lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil; tetapi lateral bodi lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
  4. Bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus muskular tebal.

3 dari 4 halaman

1. Penyimpanan makanan

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang pertama adalah sebagai tempat penyimpanan makanan sebelum dibawa menuju proses pencernaan tahap selanjutnya. Lambung memiliki bentuk yang fleksibel sehingga dapat menyimpan makanan dengan volume sampai dengan 4 liter. Padahal, dalam keadaan kosong volume internal lambung hanya sekitar 50 ml.

Total waktu makanan disimpan di dalam lambung adalah sekitar 2 hingga 3 jam. Namun pada dasarnya lama waktu bisa berbeda-beda, bergantung pada jenis makanan yang diproses. Berapa lama makanan berada di dalam lambung ditentukan oleh banyak faktor seperti contohnya, komposisi makanan.

Makanan yang banyak mengandung karbohidrat akan lebih singkat berada di lambung. Sedangkan makanan yang tinggi protein dan lemak akan berada di dalam lambung lebih lama.

2. Mencerna makanan

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang kedua adalah untuk mencerna makanan. Setelah makanan dicerna di mulut, makanan akan masuk ke esofagus dan kemudian menuju ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan akan melalui proses pencernaan tahap kedua. Proses pencernaan makanan ini terjadi melalui proses mekanik dan kimiawi.

Proses pencernaan secara mekanik tidak hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi saja, tetapi juga di lambung. Lambung menghancurkan makanan secara mekanik dibantu oleh otot-otot dinding lambung yang bergerak secara peristaltik untuk mengaduk dan mencampur makanan dengan getah lambung.

Setelah lebih kurang 3 jam, makanan akan berbentuk seperti bubur yang disebut dengan chyme (kimus). Kemudian kimus akan masuk ke usus halus melalui sfingter pylorus yang berkontraksi dan mendekat. Karena ukuran sfingter pylorus relatif sempit, maka kimus akan didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

Pada proses pencernaan kimiawi, pencernaan makanan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim yang disekresikan oleh kelenjar di dinding lambung. Ada beberapa enzim yang terdapat di lambung. Di antaranya seperti pepsin yang memecah protein menjadi pepton, lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, asam klorida (HCI) yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme patogen serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.

Enzim-enzim pencernaan ini berfungsi untuk memecah karbohidrat, protein dan lemak yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih kecil. Molekul-molekul inilah yang selanjutnya akan diserap usus untuk kemudian masuk ke dalam darah dan mencapai setiap sel tubuh untuk di ekstraksi sebagai energi.

3. Membunuh mikroorganisme berbahaya

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang ketiga adalah untuk membunuh mikroorganisme berbahaya. Lambung memproduksi asam klorida (HCI) yang memiliki banyak fungsi penting. Salah satunya untuk membunuh mikroorganisme patogen yang masuk secara tidak sengaja bersama makanan.

Agar tidak menyebabkan penyakit, mikroorganisme ini dibasmi oleh asam lambung yang diproduksi oleh sel-sel parietal dalam lambung. Asam klorida ini dihasilkan oleh sel-sel parietal yang proses pembentukannya diawali oleh reaksi pembentukan asam karbonat dari karbondioksida dan air dengan enzim karbonat anhidrase.

4 dari 4 halaman

4. Membantu penyerapan Vitamin B12

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang ke empat adalah untuk membantu proses penyerapan vitamin B12. Sel parietal pada fundus lambung menghasilkan dua sekresi penting, salah satunya faktor intrinsik. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang berperan penting dalam penyerapan vitamin B12 (kobalamin) dalam usus. Fungsi lambung adalah untuk menyerap vitamin B12.

Manfaat vitamin B12 untuk tubuh sangat banyak mulai dari berperan dalam pembentukan sel darah merah, membantu proses pembentukan DNA, hingga memelihara sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh.

5. Mengontrol hormon

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang kelima adalah untuk mengontrol hormon. Selain memproduksi enzim, lambung juga bertugas memproduksi beberapa jenis hormon yang berperan penting dalam sistem pencernaan, seperti hormon gastrin dan ghrelin.

Gastrin diproduksi oleh sel G yang terdapat di dinding lambung. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sekresi asam lambung secara terus-menerus.

Ghrelin diproduksi dalam kelenjar oksintik mukosa yang tersebar di dalam lambung. Ketika tubuh lapar atau kekurangan energi, hormon ghrelin bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada hipotalamus.

©2015 Merdeka.com

6. Meredam bahaya asam lambung

Fungsi lambung dalam sistem pencernaan yang terakhir adalah untuk meredam aktivitas berbahaya dari asam lambung. Di dalam lapisan mukosa lambung, terdapat sel yang disebut dengan sel goblet. Sel ini akan mensekresikan lendir bikarbonat yang bersifat basa ke lapisan terluar dari lambung agar tidak rusak akibat aktivitas asam lambung dan enzim pepsin.

Fungsi lambung pada sistem pencernaan manusia adalah hal yang cukup vital. Oleh sebab itu, gangguan pada fungsi lambung dapat menyebabkan beragam penyakit yang bisa membahayakan tubuh.

Jika fungsi lambung dalam sistem pencernaan mengalami gangguan, biasanya tubuh akan merasakan beberapa gejala seperti kembung, mual, muntah, nyeri pada bagian lambung, dan gejala lainnya.

(mdk/edl)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA