Penyebaran penduduk yang tidak merata akan menimbulkan masalah sosial berupa

Persebaran penduduk yang tidak merata di suatu daerah bisa memberikan dampak bagi kehidupan. (pixabay)

adjar.id – Persebaran penduduk yang terjadi di Indonesia bisa kita ketahui dari kepadatan penduduk suatu daerah.

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan menempati urutan ke-4 di dunia, di bawah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Pada buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 7 edisi revisi 2016 di halaman 41 ada ativitas individu.

Nah, aktivitas individu itu mengajak kita untuk memecahkan soal mengenai dampak yang ditimbulkan akibat persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata.

O iya, soal tersebut merupakan bagian dari materi IPS kelas 7 bab 1.

Baca Juga: Dampak Meningkatnya Jumlah Penduduk Terhadap Masalah Lingkungan

Nah, sebagai bahan referensi Adjarian untuk mengerjakan soal tersebut, kita akan membahas mengenai dampak persebaran penduduk yang tidak merata.

Kondisi persebaran penduduk di Indonesia sendiri masih tidak merata dan bisa menjadi masalah tersendiri bagi pembangunan.

Langsung saja kita simak penjelasan mengenai dampak persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata berikut ini!

Page 2

Persebaran penduduk yang tidak merata di suatu daerah bisa memberikan dampak bagi kehidupan. (pixabay)

Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata

Terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan akibat persebaran penduduk yang tidak merata, di antara:

1. Meningkatnya Polusi dan Menipisnya Sumber Daya

Meningkatnya polusi udara menjadi salah satu dampak persebaran penduduk yang tidak merata. (pxhere)

Pada populasi yang besar akan membutuhkan sumber daya yang besar juga.

Maka, jika persebaran penduduk tidak merata bisa membuat sumber daya di daerah tersebut menipis.

O iya, dengan bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah bisa membuat polusi udara meningkat akibat dari asap kendaraan dan juga industri.

Nah, hal ini akan berdampak pada kerusakan lingkungan di daerah tersebut.

Baca Juga: Mengenal Saluran-Saluran Mobilitas Sosial, Materi IPS Kelas 8 SMP

2. Memunculkan Pemukiman Liar

Jumlah penduduk yang tinggi bisa membuat lahan di daerah tersebut penuh, sedangkan banyak penduduk yang membutuhkan tempat tinggal.

Akhirnya banyak penduduk yang membangun pemukiman liar di daerah yang padat penduduknya.

Hal ini bisa membuat ruang terbuka hijau menjadi semakin berkurang karena digunakan untuk mendirikan pemukiman liar.

Page 3

Persebaran penduduk yang tidak merata di suatu daerah bisa memberikan dampak bagi kehidupan. (pixabay)

3. Timbul Masalah Ekonomi

Daerah yang berpenduduk padat membuat tingkat persaingan semakin tinggi untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Nah, apabila ada yang kalah bersaing sehingga membuat mereka tidak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bisa membuat timbulnya masalah ekonomi.

Mereka bisa melakukan segala cara untuk bertahan hidup, seperti melakukan tindak kriminal.

4. Pencemaran Sungai

Meningkatnya jumlah penduduk di suatu daerah juga menambah produksi sampah atau limbah.

Baca Juga: Dampak-Dampak Negatif Mobilitas Sosial, Materi IPS Kelas 8 SMP

Sampah atau limbah inilah yang jika dibuang ke sungai bisa menyebabkan timbulnya pencemaran sungai yang berdampak pada kehidupan makhluk hidup lain.

5. Daerah Berpenduduk Jarang Kekurangan Tenaga Kerja

Persebaran penduduk yang tidak merata bisa membuat daerah yang jarang penduduk mengalami masalah kekurangan tenaga kerja.

Hal ini disebabkan beberapa orang memiliki untuk melakukan urbanisasi agar bisa mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang lebih tinggi di daerah padat penduduk.

Nah, itu tadi dampak persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata dan bisa menjadi bahan referensi Adjarian untuk menjawab soal ativitas individu di halaman 41.

Hai RG Squad! Tentu kalian tahu kan jika Indonesia menempati urutan keempat dengan penduduk terbanyak di dunia. Mmmm.. kalian sadar nggak sih jika saat ini negara kita semakin padat saja penduduknya? Hal itu terbukti dari berita-berita di TV yang sekarang ini semakin beragam saja permasalahan sosial yang terjadi. Mengapa bisa begitu? Karena semakin padat penduduknya, maka semakin kompleks pula permasalahan di dalamnya.

Selain itu jika RG Squad sedang membahas isu-isu permasalahan sosial, pasti tidak akan terlepas dari yang namanya masalah kependudukan. Nah kali ini, akan dibahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia. Ada apa saja sih permasalahannya? Yuk, kita cari tahu.

1. Persebaran penduduk yang tidak merata

Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan pemerataan penduduknya. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Jakarta sebagai ibukota memiliki pertambahan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini tidak sebanding dengan kota-kota di wilayah timur yang jumlah penduduknya masih sangat sedikit di beberapa wilayah. Maka dari itu, saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program transmigrasi demi persebaran penduduk yang lebih merata.

2. Jumlah penduduk yang besar

Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak jumlah penduduknya setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk menjamin kesejahteraan jumlah penduduk sebanyak ini dengan kondisi ekonomi sebagai negara berkembang.

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat banyak ini diperkirakan akan terus bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Pemerintah juga berupaya untuk meminimalisasinya dengan menggalakkan program Keluarga Berencana. Namun berita baiknya, jumlah golongan usia produktif juga akan selalu bertambah untuk membantu menggerakkan perekonomian negara.

4. Kualitas penduduk rendah

Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi kualitas penduduknya. Masyarakat Indonesia menjadi kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Hal ini berdampak pada sulitnya masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu, masyarakat Indonesia menjadi kalah bersaing dengan tenaga asing yang saat ini sudah banyak bekerja di tanah air kita.

5. Tingginya tingkat ketergantungan

Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Umumnya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja yang juga disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif. Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungannya juga cukup tinggi. Golongan usia produktif menanggung terlalu banyak beban ekonomi dari penduduk usia nonproduktif ini.

6. Kepadatan penduduk

Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika dibandingkan dengan luas wilayahnya. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 3 Teori Permasalahan Sosial

Padatnya penduduk di kota-kota besar memperbesar peluang terjadinya berbagai masalah sosial di masyarakat tersebut.

(sumber: radioidola.com)

Gimana nih Squad sudah paham belum tentang masalah kependudukan di Indonesia? Begitu kompleks ya ternyata masalah sosial yang ditimbulkannya. Apakah di lingkungan sekitar kalian sering menjumpai masalah-masalah sosial di atas? Hmm.. akan menjadi PR banget nih buat generasi muda bangsa Indonesia untuk menyelesaikannya. Ingin tahu lebih lanjut lagi tentang masalah kependudukan di Indonesia secara lebih detail? Cek aja langsung video pembelajaran seru ruangbelajar dari Ruangguru.

Sumber referensi:

Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Osborne, R. Loon, BV. (1996) Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.

Sumber foto:

Foto padatnya penduduk di kota-kota besar [Daring]. Tautan: //www.radioidola.com/2017/mengelola-urbanisasi-untuk-kota-berkelanjutan/ (Diakses: 26 November 2020)

Artikel diperbarui pada 26 November 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA