Pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana untuk jangka panjang disebut pasar

Pasar Uang dan Pasar Modal – Pasar yang kita kenal bukan hanya pasar konvensional tempat menjual barang dan jasa secara langsung. Ada satu pasar lagi bernama pasar abstrak yang tidak ada barang atau jasa yang diperjualbelikan, tapi ada modal atau uang yang digunakan sebagai komoditas.

Pasar uang adalah salah satu pasar yang ramai digunakan sebagai transaksi sampai saat ini. Pasar ini dianggap mampu memberikan keuntungan meski secara risiko juga tetap besar. Apalagi komoditas yang diperjualbelikan cukup abstrak dan tidak stabil harganya.

Mengenal Pasar Uang dan Instrumennya

Pasar uang adalah tempat pertemuan antara pemberi dana atau lender dengan calon konsumen. Pertemuan ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara atau broker.  Pasar uang muncul karena ada transaksi permintaan atau penawaran terhadap sejumlah dana atau surat-surat berharga jangka pendek umumnya di bawah 270 hari.

Pasar uang memiliki beberapa instrumen di dalamnya. Instrumen ini umumnya diperdagangkan dalam bentuk surat berharga. Berikut daftar instrumen surat berharga dalam pasar uang.

  • Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
  • Deposito.
  • Promissory Notes.
  • Treasury Bills.
  • Banker’s Acceptance.
  • Commercial Paper.
  • Call Money.

Fungsi Pasar Uang

Pasar uang tidak muncul begitu saja kalau tidak ada fungsi atau tujuan yang jelas. Secara umum fungsi dari pasar uang terdiri dari:

Pasar ini muncul sebagai salah satu sumber pembiayaan modal kerja dan investasi jangka pendek. Perusahaan yang akan melakukan ekspansi usaha dan membutuhkan dana akan mendapatkan dana langsung dari pasar ini.

Investor yang berasal dari luar negeri tentu butuh berbagai dokumen yang merepotkan kalau ingin menanamkan modal di Indonesia. Oleh karena itu banyak dari mereka yang menggunakan pasar uang untuk berinvestasi dan menyalurkan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.

Selain dari investor luar negeri, pasar uang juga menghimpun dana dari masyarakat lokal. Transaksi yang dilakukan masyarakat umumnya berupa perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek.

Pasar uang juga menawarkan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (BI) dan serta Surat Berharga Pasar Uang langsung ke masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, imbal hasil bisa didapatkan.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Banyak yang mengatakan kalau pasar uang dan pasar modal adalah dua hal yang sama. Padahal dua hal ini berbeda meski mungkin ada kemiripan. Berikut perbedaan pasar uang dan pasar modal selengkapnya.

Produk yang diperjualbelikan berbeda antara dua pasar ini. Kalau pasar modal umumnya memperjualbelikan saham, obligasi, hingga reksadana. Sementara itu untuk pasar uang memperjualbelikan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, Promissory Notes, hingga Treasury Bills.

Jangka waktu pasar uang biasanya pendek dan kurang dari setahun. Beberapa ada yang beberapa bulan saja. Karena pasar ini banyak digunakan untuk pemberian dana untuk usaha, pengembalian juga berjalan cepat sesuai kesepakatan.

Pasar modal memiliki jangka panjang meski pada periode tertentu banyak pelakunya yang harus memutar dana untuk menjual atau membeli saham. Hal ini dilakukan untuk terus mendapatkan untung.

Otoritas tertinggi dari pasar uang adalah Bank Indonesia. Sementara itu untuk pasar modal kalau di Indonesia ada Bursa Efek Indonesia. Pelaku perdagangan harus mematuhi regulasi yang ditetapkan.

Secara umum risiko untuk dua pasar ini sama-sama besar. Hanya saja untuk pasar uang lebih baik karena bisa berjalan dengan modal yang kecil. Sementara itu untuk pasar saham, harganya bisa naik turun setiap hari sehingga risiko yang didapatkan bisa besar.

Dari ulasan di atas kita bisa sedikit membuat ringkasan kalau pasar uang adalah pasar abstrak yang menjadi tempat bertemunya lender, customer, dan broker. Dana yang ada di sini banyak digunakan sebagai modal usaha atau memberikan suplai dana segera pada perusahaan yang membutuhkan.

Pasar uang adalah salah satu platform untuk melakukan investasi yang banyak dilakukan masyarakat. Kalau Anda tertarik untuk melakukan investasi di sini ada baiknya mempelajari semua hal terkait pasar uang mulai dari keunggulan sampai risiko. Dengan begitu Anda bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Saat memasuki dunia investasi, kamu akan bertemu dengan salah satu jenis investasi bernama reksadana. Di sini, uang yang kamu miliki bisa dimasukkan oleh manajer investasi ke pasar uang atau pasar modal. Lalu apa perbedaan pasar uang dan pasar modal?

Meski pada prinsipnya nyaris sama, yakni pasar uang dan pasar modal merupakan tempat untuk melakukan transaksi. Namun, kamu perlu tahu apa itu perbedaan pasar uang dan pasar modal. Di bawah ini, beberapa perbedaan pasar uang dan pasar modal. Yuk, simak!

Perbedaan pasar uang dan pasar modal

Perbedaan pasar uang dan pasar modal

Secara umum, perbedaan pasar modal dan pasar uang ada pada apa yang diperjualbelikan. Jika di pasar uang, kamu akan menemukan transaksi jual beli surat berharga tapi dalam jangka pendek. Di pasar modal, kamu akan temukan transaksi jual beli efek, saham, atau surat berharga jangka panjang. Selain itu, masih ada lagi perbedaan pasar uang dan pasar modal. Berikut, cek perbedaannya:

1. Lama waktunya berbeda

Segi jangka waktu investasi antara pasar uang dan pasar modal ini berbeda. Jangka waktu investasi di pasar uang ini terpantau lebih pendek dengan tenggat waktu maksimal beberapa bulan hingga 1 tahun. Namun, investasi di pasar uang bisa sampai dua tahun, seperti contohnya Saving Bond Ritel-nya pemerintah.

Sementara itu, durasi investasi di pasar modal lebih fleksibel. Kamu mendapatkan imbal balik dalam hitungan bulan hingga puluhan tahun ke depan sesuai dengan keinginan investor atau umur emiten terkait.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula

2. Pilihan jenis investasinya

Di dalam pasar uang, jenis investasi yang ditawarkan bisa sangat banyak. Kamu bisa mendapatkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), hingga Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Sementara itu, pasar modal menawarkan kamu surat utang atau obligasi, ekuiti atau saham, instrumen derivatif, dan lain-lain.

3. Lembaga yang mengatur

Pasar uang dan pasar modal sama-sama berfungsi dalam ranah ekonomi. Namun, keduanya memiliki perbedaan dari sisi otoritas atau pengawas tertingginya. Pasar uang diatur oleh bank sentral. Di Indonesia yang memiliki otoritas atas pasar uang adalah Bank Indonesia. Untuk pasar modal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia merupakan otoritas tertinggi yang mengawasi kegiatan di bursa efek.

4. Risiko yang kamu hadapi

Tiap bentuk investasi pasti memiliki risiko. Begitu juga dengan sarana investasi di pasar uang dan pasar modal. Akan tetapi, pasar uang akan menawarkan profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar modal. Risiko yang lebih rendah ini juga berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah di pasar uang. Bahkan kamu dapat mulai berinvestasi di pasar uang dengan modal yang terjangkau.

Di sisi lain, pasar modal menawarkan profil risiko yang lebih fluktuatif. Salah satu instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi adalah saham.

Jika kamu membeli saham sebuah badan usaha di pasar modal, kamu perlu tahu bahwa akan ada risiko nilai saham tersebut turun. Risiko itu jelas akan membawa kerugian dengan nilai yang cukup besar. Tapi walau memiliki risiko kerugian yang cukup besar, sebagai alat investasi, pasar modal juga menawarkan keuntungan yang cukup besar juga, loh

Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya

5. Untung yang kamu dapat

Nah, untuk keuntungan ini, pasar uang bisa jadi pilihan. Pasalnya, pergerakan nilai keuntungan yang stabil. Kamu juga bisa berinvestasi di mana saja. Sementara itu, investasi pada pasar modal memiliki keuntungan pada tingkat keuntungan yang relatif tinggi, pilihan instrumen yang beragam, dan juga dapat dijadikannya sebagai jaminan.

6. Tujuan investasimu

Kamu perlu menyesuaikan juga dengan tujuanmu. Orang-orang yang terjun di pasar modal biasanya punya motif investasi yang lebih beragam. Mulai dari jadi pemilik saham, mendapat dividen rutin, atau memperoleh profit dari proses jual beli saham. Yang terpenting, tujuan orang yang terjun ke pasar modal biasanya memperbesar kekayaan dengan terus menerus.

Sebaliknya, mereka yang masuk ke pasar uang cenderung mengambil posisi “aman”. Mereka membeli instrumen pasar uang untuk menjaga kekayaan dengan return yang sudah disepakati di awal.

7. Cara kerjanya

Perbedaan pasar uang dan pasar modal lainnya adalah dari segi cara kerja pasarnya. Mekanisme atau cara kerja pasar modal jauh lebih kompleks daripada pasar uang. Ada urutan yang harus dilalui.

Pertama, sebelum menerima bantuan pendanaan, pihak perusahaan emiten biasanya harus menghubungi lembaga penjamin efek (underwriter) terlebih dulu. Setelah itu, proses penawaran saham biasanya harus melalui uji kelayakan sebelum bisa dilepaskan di pasar modal.

Sementara mekanisme pasar uang jauh lebih mudah karena tidak perlu melalui banyak tahap. Selama kamu sepakat dengan penawaran emiten sertifikat, transaksi langsung bisa dilakukan.

Baca juga: Pengertian Portofolio Investasi, Fungsi, dan Cara Menyusunnya

8. Tingkat likuiditasnya

Likuiditas investasi pasar uang dan pasar modal juga berbeda. Lebih mudah cair likuiditas di pasar uang dibandingkan di pasar modal. Setelah berinvestasi di pasar modal, kamu biasanya akan mendapat lembaran saham atau yang disebut dengan lot sebagai bukti kepemilikannya atas saham di perusahaan tertentu.

Ketika kamu membeli obligasi atau sertifikat berharga dari salah satu perusahaan, kamu memiliki hak tagih atau redemption pada emiten tersebut. Jika sudah melewati batas waktu tertentu, kamu tetap bisa meminta kembali dana investasimu pada emiten dengan tambahan bunga tertentu. Hal ini yang tidak bisa diperoleh di pasar modal

Keuntungan Pasar Uang

Keuntungan pasar uang

Di pasar uang, pergerakan nilainya stabil. Jika kamu baru memulai berinvestasi baik di pasar uang dan pasar modal, tentu saja kamu menginginkan pergerakan nilai aset yang stabil. Pergerakan nilai yang stabil ini dapat memudahkanmu menghitung keuntungan dan menebak kapan kamu bisa memperoleh keuntungan. Peningkatan nilai asetnya juga stabil hingga 5 persen tiap tahun. Bagi pemula, investasi di pasar uang ini bisa jadi pilihan.

Selain itu, tingkat likuiditasnya juga tinggi. Dengan kata lain, kamu bisa dengan mudah mencairkan keuntungan bahkan modal yang sudah kamu keluarkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Di sisi lain, kamu juga bisa berinvestasi kapan pun tanpa ribet, bahkan tanpa harus ke luar rumah. Sebab, investasi pasar uang ini biasanya dikelola oleh pihak bank, sehingga kamu hanya perlu menghubungi pihak bank untuk bertransaksi. Bahkan kini, kamu juga bisa berinvestasi di pasar uang secara digital dengan akses internet

Baca juga: 10 Fungsi Investasi dan Tips Berinvestasi yang Menguntungkan

Keuntungan Pasar Modal

Keuntungan pasar modal

Pilihan di pasar modal tentu juga memiliki keuntungan. Salah satunya adalah dapat digunakan sebagai jaminan. Jadi, jika kamu mempunyai aset investasi dari pasar modal, kamu dapat memanfaatkan kepemilikan itu sebagai jaminan pengajuan utang. Di Indonesia, agunan saham termasuk dalam praktik yang sah untuk digunakan sebagai agunan atau jaminan utang.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya

Selain itu, kamu memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan finansial yang tinggi  Keuntungan finansial ini tidak hanya bersifat pada kenaikan nilai modal yang kamu miliki atau capital gain, tapi kamu juga berhak mendapatkan dividen dari investasi yang kamu punya. Keuntungan lainnya, pilihan jenisnya beragam sehingga kamu bisa memilih yang sesuai denganmu.

Nah, sudah tahu kan perbedaan pasar uang dan pasar modal. Bahkan ada juga keuntungan yang bisa kamu pertimbangkan dan sesuaikan dengan tujuan dan kebutuhanmu dalam berinvestasi. Pasar uang atau pasar modal, semuanya pasti akan membantumu dalam mengembangkan investasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA