Apa yang kamu ketahui tentang api service

Sebelum menjawab “Apa itu REST Web Service, kita perlu melihat perkembangan web service terlebih dulu. Dalam mengembangkan web service, kamu perlu menetapkan arsitektur apa yang hendak diadaptasikan. Dengan menetapkan arsitektur, maka client dan server menjadi lebih mudah dalam berkomunikasi karena memiliki pola atau gaya yang konsisten. Salah satu arsitektur yang banyak digunakan saat ini adalah REST.

Jadi apa itu REST Web Service?

REST atau Representational State Transfer adalah salah satu gaya arsitektur yang dapat diadaptasikan ketika membangun web service. Arsitektur ini sangat populer digunakan karena pengembangannya yang relatif mudah. Ia menggunakan pola request-response dalam berinteraksi, artinya ia memanfaatkan protokol HTTP.

Dalam implementasinya arsitektur REST benar-benar memisahkan peran client dan server, bahkan keduanya tidak harus saling mengetahui. Artinya ketika terjadi perubahan besar di sisi client, tidak akan berdampak pada sisi server, begitu juga sebaliknya.

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

REST API

Sebagian dari kalian mungkin mengenal Representational State Transfer dengan sebutan RESTful API. Yups, memang benar! RESTful merupakan sebutan untuk web services yang menerapkan arsitektur REST. Ia bisa disebut juga sebagai API (application program interface) karena digunakan untuk menjembatani antara sistem yang berbeda (client dan server).

API atau Application Program Interface sendiri merupakan antarmuka yang menjadi perantara antara sistem aplikasi yang berbeda. API tak hanya dalam bentuk Web Service, bisa saja berupa SDK (Software Development Kit) ataupun lainnya.

Berikut beberapa sifat pada REST API:

  1. Client-Server
    Merupakan hal yang paling mendasar dalam membangun REST API. Server harus bisa merespon permintaan yang dilakukan client, baik itu ketika berhasil ataupun gagal. Komunikasi client dan server dilakukan melalui protokol HTTP.

  2. Stateless
    REST API tidak boleh menyimpan keadaan (state) apapun terkait client. Seluruh state harus tetap disimpan di client. Artinya, tidak ada session di REST API. Permintaan yang dilakukan client harus mengandung informasi yang jelas. Jangan berharap RESTful API akan menyimpan informasi dari permintaan sebelumnya untuk digunakan di permintaan selanjutnya.

  3. Cacheable
    Agar dapat merespon permintaan dengan cepat, sebaiknya REST API menerapkan prinsip cache. Sehingga setiap permintaan tidak melulu mengambil dari database. 

  4. Layered
    Ketika REST API server memiliki arsitektur yang kompleks, client seharusnya tidak perlu tahu bagaimana server melayaninya.

Tahukah kamu bahwa artikel ini diambil langsung dari salah satu materi dalam kelas Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula yang disusun oleh tim expert Dicoding bersama praktisi industri dan telah divalidasi oleh tim dari AWS (Amazon Web Services)?

Saat ini, AWS menyediakan kelas berbahasa Indonesia di bidang Back-End Developer secara GRATIS melalui program beasiswa Cloud and Back-End Developer Scholarship Program. Beasiswanya untuk umum, tanpa syarat, dan sepenuhnya gratis. Kamu cukup daftar dan isi formulir pendaftaran singkat di aws.dicoding.com. Setelah daftar, sudah pasti langsung dapat!


Konsep-Konsep yang Harus Diterapkan Sebelum Membangun REST API

Sebelum membangun REST API, kita perlu mengenal terlebih dahulu bagaimana konsep-konsep penting yang harus diterapkan dalam membangun arsitektur ini. Apa sajakah konsep-konsep itu?

Ketika membangun REST API kita harus memperhatikan empat konsep berikut:

  1. Format Request dan Response
    REST API sering menggunakan JavaScript Object Notation atau JSON sebagai format data baik pada request ataupun response. Saat ini JSON adalah salah satu format standar dalam transaksi data. JSON sendiri menjadi format terpopuler mengalahkan pendahulunya, yaitu XML. Agar REST API dapat selalu merespon dengan format JSON, pastikan setiap response terdapat properti Content-Type dengan nilai application/json .

  2. HTTP Verbs/Methods
    Karena REST API menggunakan protokol HTTP, maka kita dapat memanfaatkan HTTP verbs (kata kerja) untuk menentukan aksi. Contohnya GET untuk mendapatkan data, POST untuk mengirimkan data baru, PUT untuk memperbarui data yang ada, dan DELETE untuk menghapus data. Verbs tersebut adalah verbs yang umum digunakan dalam operasi CRUD (Create, read, update, and delete).

  3. HTTP Response Code
    Status-Line merupakan salah satu bagian dari HTTP Response. Dalam status line terdapat response code yang mengindikasikan bahwa permintaan yang client lakukan telah berhasil atau tidak. Maka dari itu, ketika membangun REST API kita perlu memperhatikan dan menetapkan response code secara benar. Status code bernilai 3 digit angka, berikut nilai-nilai status code yang sering digunakan:
    • 200 (OK) – Permintaan client berhasil dijalankan oleh server.
    • 400 (Bad Request) – Permintaan client tidak dapat dijalankan karena kegagalan dalam proses validasi input dari client.
    • 500 (Internal Server Error) – Permintaan client tidak dapat dijalankan karena server mengalami kesalahan.
  4. URL Design
    URL, Path, atau End point merupakan beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika membangun REST API. Dengan merancang endpoint yang baik, penggunaan API akan lebih mudah dipahami. Ikutilah aturan umum atau convention agar penggunaan API memiliki standar yang diharapkan oleh banyak developer.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu REST Web Service serta konsep-konsep yang harus diterapkan sebelum membangun REST API? Jika kamu tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai REST Web Service, di Dicoding tersedia kelas Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula. Kelas ini merupakan bagian dari alur belajar (learning path) Back-End Developer yang disusun bersama Amazon Web Services beserta pelaku industri lainnya. Jika kamu butuh beasiswa untuk mendapatkan akses ke learning path tersebut, silakan daftar di program Cloud and Back-End Developer Scholarship.

Apa itu REST Web Service: Tutorial Back-End Developer – end

Baca juga artikel pilihan berikut ini :

Mengembangkan sebuah aplikasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan memakan waktu. Namun, bagaimana jika developer mendapat akses ke elemen-elemen dasar tersebut sehingga mereka tidak perlu memulai semuanya dari nol? Inilah peran API dalam membantu pengembangan aplikasi.

Pada artikel kali ini, kamu akan belajar tentang apa itu API, cara kerja, manfaat, dan contohnya.

Apa itu API?

API atau Application Programming Interface adalah sebuah interface yang berperan menjadi penghubung antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya baik dalam platform yang sama atau cross-platform.

Adanya terobosan ini memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi berdasarkan aplikasi lain yang sudah ada. Dengan kata lain, API membantu developer untuk mengembangkan aplikasi secara lebih cepat dan efisien.

API juga menjadi teknologi yang memungkinkan kamu untuk menggunakan fitur one-click login/signup menggunakan akun Google, Facebook, dan sebagainya di berbagai aplikasi.

Ketika kamu menggunakan sebuah aplikasi di komputer atau HP, aplikasi tersebut akan menghubungkanmu ke internet dan mengirim data ke sebuah server. Server tersebut kemudian akan mengambil tindakan sesuai yang diperlukan dan mengirim hasilnya kembali ke perangkatmu.

Aplikasi tersebut kemudian mengubah data tersebut menjadi informasi yang dapat dibaca. Keseluruhan proses tersebutlah yang disebut dengan Application Programming Interface.

Ibaratkan API sebagai seorang pelayan di kafe. Tugas utama dari seorang pelayan adalah menghubungkan pengunjung kafe dengan barista. Pengunjung kafe hanya perlu memesan kopi yang telah terdaftar di menu tanpa perlu bertemu langsung dengan barista. Meskipun demikian, pelayan kafe akan membawakan pesanan minuman sesuai pesanan pengunjung kafe.

API sendiri juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan berbagai bahasa pemrograman berbeda yang tentunya akan sangat memudahkan developer dalam mengembangkan aplikasi. Selain itu, developer juga dapat mengambil data yang sudah tersedia di platform lain tanpa perlu menyediakan seluruh data sendiri.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Software Engineering

Jenis-Jenis API

Terdapat empat jenis API yang dikategorikan berdasarkan hak aksesnya:

1. Private API

Private API adalah sebuah interface pemrograman yang tidak terbuka untuk umum. Pada umumnya, jenis ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan aplikasi secara internal. Jenis ini berperan sebagai interface  bagian front end yang digunakan untuk mengakses data dan fungsi aplikasi di back end.

2. Public API

Public API, atau juga disebut open API adalah sebuah programming interface yang dapat diakses secara publik. Developer dapat mengakses sistem pemrograman dibalik sebuah aplikasi atau layanan web melalui public API untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan lebih cepat.

3. Partner API

Partner API merupakan jenis interface yang dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu yang telah ditunjuk sebagai rekanan bisnis dari pihak pemilik aplikasi atau web service. Jenis ini tidak tersedia untuk umum dan memerlukan kredensial tertentu untuk mengaksesnya.

4. Composite API

Composite API adalah jenis interface yang terdiri dari gabungan berbagai jenis data dari berbagai server dan hosting dalam satu tempat. Tipe API satu ini sangat berguna bagi developer karena mereka dapat mengakses banyak informasi dalam satu tempat saja.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengolah Big Data untuk Perkembangan Bisnis?

Manfaat API

Lalu, apa saja manfaat API dalam mengembangkan aplikasi dan website?

1. Mengurangi Beban Kerja Server

Penggunaan API memungkinkan developer untuk hanya menyimpan sebagian data yang diperlukan oleh aplikasi atau website di servernya. Sebagai gantinya, developer dapat meminta data secara langsung dari server aplikasi sumber. Dengan demikian, server kamu tidak perlu terbebani dengan ukuran data penuh.

Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi risiko website tidak dapat diakses karena server down.

2. Mempercepat Pengembangan Aplikasi

Menggunakan API dapat meningkatkan efisiensi dalam mengembangkan sebuah aplikasi karena developer tidak perlu menghubungkan dua aplikasi secara langsung. Tentunya hal ini sangat membantu, terutama bagi developer yang mengembangkan aplikasi lintas platform.

Jika kamu sedang mengembangkan website untuk pemesanan makanan secara online, maka secara otomatis kamu perlu melakukan update harga dan ketersediaan menu tersebut. Dengan bantuan API, kamu tidak perlu melakukan hal itu karena semuanya sudah ditangani secara otomatis.

3. Meningkatkan Fungsionalitas Aplikasi

Ketersediaan API juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan fungsionalitas dari sebuah website atau aplikasi tanpa perlu menambahkan data secara manual.

Fungsi ini sangat berperan penting dalam pengembangan super app seperti Grab, Gojek, atau Shopee yang memerlukan peta untuk layanan transportasi dan pengantaran makanannya.

Dengan adanya data publik yang disediakan oleh Google Maps, maka developer aplikasi tersebut tidak perlu membuat peta mereka sendiri. Mereka hanya perlu menghubungkan super app mereka dengan data peta yang telah ada di Google Maps melalui API.

Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Website dengan Domain Sendiri

Arsitektur API

Terdapat tiga macam arsitektur yang paling umum digunakan oleh para developer aplikasi. Ketiga macam arsitektur ini dibedakan berdasarkan jenis data yang dikirim. Berikut adalah tiga jenis arsitektur API.

1. Remote Procedure Call (RCP)

RCP adalah sebuah arsitektur interface yang berguna untuk menyederhanakan komunikasi antara client side application dan server side application.

Ada dua jenis RPC, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. Seperti namanya, XML-RPC menggunakan XML sebagai media transfer data dan JSON-RPC menggunakan perpindahan data melalui JSON.

2. Representational State Transfer (REST)

REST adalah salah satu arsitektur yang paling banyak digunakan karena kemudahan penerapan dan penggunaannya. Arsitektur ini menggunakan JSON sebagai format perpindahan data. JSON sendiri adalah sebuah format yang lebih ringan, sehingga meningkatkan performa aplikasi.

3. Simple Opject Access Protocol (SOAP)

Arsitektur SOAP menggunakan format XML sebagai media transfer data, sehingga semua data dapat tersimpan dalam satu dokumen.

Baca juga: 5+ Manfaat Data untuk Kelancaran Bisnis

Cara Kerja API

Fungsi utama dari Application Programming Interface adalah sebagai perantara yang menghubungkan aplikasi dari sisi klien (client side) dengan aplikasi dari sisi server (server side). Simak ilustrasi berikut ini tentang cara kerja API.

1. Aplikasi Mengakses API

Ketika kamu mengakses informasi pada sebuah aplikasi, maka aplikasi tersebut akan mengakses data layanan terkait. Misalnya, saat kamu memesan tiket bioskop melalui aplikasi seperti Tiket atau Traveloka, maka aplikasi tersebut akan mengakses data dari server bioskop yang telah disambungkan.

2. API Membuat Request ke Server

Setelah aplikasi sukses mengakses API, maka permintaan (request) akan diteruskan ke server. Jadi, aplikasi pemesanan seperti Tiket atau Traveloka tidak mengambil data dari server mereka, melainkan dari server bioskop.

3. Server Merespon Request

Setelah menerima request dan menejermahkannya, server akan mencari data yang diminta. Setelah data ditemukan, server akan mengembalikan informasi seperti jam tayang, ketersediaan tempat duduk, harga tiket, dan sebagainya ke API untuk diteruskan ke aplikasi.

4. API Meneruskan Respon ke Aplikasi

Setelah data diterima oleh API, maka tahap selanjutnya adalah meneruskan informasi tersebut ke aplikasi pengguna. Nah, aplikasi pembelian tiket seperti Traveloka atau Tiket telah bekerjasama dengan berbagai bioskop, sehingga kamu dapat memperoleh informasi dari berbagai lokasi dalam satu aplikasi saja.

Baca juga: Penjelasan Lengkap MySQL, Cara Kerja, dan Fungsinya

Contoh API

Berikut ini adalah beberapa contoh API yang sangat populer digunakan untuk pengembangan website dan aplikasi:

1. Google Maps API

Google Maps adalah salah satu penyedia data paling populer yang digunakan oleh berbagai aplikasi mulai dari transportasi hingga perhotelan. Aplikasi peta buatan Google ini juga mendukung berbagai fitur seperti penghitungan jarak, pemilihan rute, dan pemberitahuan kondisi kemacetan.

Penggunaan API Google Maps akan memudahkan developer untuk memasukkan fitur-fitur tersebut ke dalam aplikasi mereka sendiri tanpa perlu memiliki data sendiri. Tentunya, hal ini akan memudahkan developer perintis untuk membuat aplikasi yang lebih fungsional secara lebih cepat dan efisien.

2. Facebook API

Sebagai media sosial dengan berbagai fitur, Facebook juga menyediakan API untuk memudahkan developer untuk mengintegrasikan penggunaan akunnya ke aplikasi dan web service lainnya.

Pada umumnya, Facebook API digunakan untuk mengaktifkan fitur-fitur seperti ‘Log in with Facebook’ dan menampilkan profil Facebook di berbagai tempat seperti website, toko online, dan sebagainya.

Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Iklan di Facebook Ads

3. Skyscanner Flight Search

Skyscanner API adalah sebuah interface yang dapat digunakan untuk mencari jadwal penerbangan beserta harganya dari database Skyscanner. Selain itu, Skyscanner juga dapat memperoleh harga langsung dari agensi penerbangan.

4. IMDb

IMDb API pada umumnya digunakan untuk mengakses data seputar perfilman seperti nama aktor, peran, jam tayang, rating, dan sebagainya. Data ini sering digunakan oleh website dan aplikasi ulasan film.

5. WordPress REST API

WordPress merupakan CMS dan website builder paling populer di dunia yang digunakan oleh ratusan juta website di internet. Sebagai program bersifat open-source, WordPress menyediakan API bagi para developer untuk menghubungkan aplikasi mereka dengan database WordPress. Inilah yang memungkinkan adanya ribuan plugin untuk website WordPress saat ini.

Baca juga: Cara Memasang Google Analytics di WordPress

Apakah Sudah Paham Soal API?

Itu dia tadi pemabahasan lengkap seputar API dan segala hal yang perlu kamu ketahui mulai dari cara kerja, jenis, dan contoh API.

Adanya API memang terbukti sangat membantu para developer untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi menjadi satu, sehingga hasil akhirnya akan sangat bermanfaat bagi para penggunanya.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk memahami tentang API. Salam sukses online!


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA