Makalah pendapatan Nasional dalam Perspektif ekonomi Islam

PENDAPATAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI IALAM

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Ekonomi Makro)

Ayuwidiya Astuti (1651010209)

Jurusan : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Makro yaitu tentang “pendapatan nasional dalam perspektif ekonomi islam ”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dan di pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah ini pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Aamiin

Bandar Lampung, 23 Oktober 2017

A.    Latar Belakang Masalah..........................................................................

B.     Rumusan masalah....................................................................................

C.     Tujuan Masalah........................................................................................

A.    Pengertian Dan Ruang Lingkup Pendapatan Nasional............................

B.     Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam.........................................

A.    Latar Belakang Masalah

Sejak zaman nabi Muhammad,ekonomi islam telah berjalan hamper diseluruh jazirah arab bahkan sampai afrika.

Islam juga memiliki prinsip-prinsip etika dalam ekonomi islam salah satunya adalah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Pada prinsipnya sistem ekonomi syariah bukan hanya untuk mementingkan suatu golongan tertentu atau kepentingan sendiri untuk mendapatkan untung yang besar tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi nasabahnya.

Perekonomian islam ttidak menggunakan sistem riba melainkan dengan sistem bagi hasil yang transparan,jujur dan akad yang baik.

1.      Bagaimanakah Pengertian Dan Ruang Lingkup Pendapatan Nasional?

2.      Bagaimanakah Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam?

Tujuan dari penyusunan maakalah ini adalah sebagai syarat penyelesaian tugas Makro Ekonomi, juga bertujuan memberikan pengetahuan tambahan bagi para pembaca mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Pendapatan Nasional.

A.                Pengertian Dan Ruang Lingkup Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh factor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.

Secara sederhana pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara pada periode tertentu biasanya satu tahun.

Istialah yang terkait dengan pendapatan nasional beragam antara lain:

Produk domestic bruto(GDP), Produk nasional bruto(GNP),Serta produk nasional netto(NNP).

      Perhitungan pendapatan national akan memberikan perkiraan GDP secara memprduksi barang dan jasa. Perhitungan pendapatan nasional juga berguna untuk menerangkan kerangka kerja hubungan antara fariabel makro ekonomi.

      Pendapatan nasional yang merupakan ukuran terhadap aliran uang dan barang dalam perekonomian dapat dihitung dengan 3 pendekatan,yaitu:

1.      Pendekatan produksi(Production approach)

2.      Pendekatan pendapatan(income approach)

3.      Pendekatan pengeluaran(expenditure approach)

1.      Pendapatan nasional dengan pendekatan produksi(GDP)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi di peroleh dengan menjumlahkan nilai tambah bruto dari semua sektor produksi.

      Perhitungan pedapatan nasional dengan pendekatan produksi di Indonesia dilakukan dengan menjumlahkan semua sektor industri yang ada, sektor industry tersebut dikelompokan menjadi 11 sektor atas dasar ISIC(International Industrial Classification) yang meliputi:

Ø  Sektor produksi pertanian.

Ø  Sektor produksi pertambangan dan penggalian.

Ø  Sektor industry manufaktur.

Ø  Sektor produksi listrik,gas, dan air minum.

Ø  Sektor produksi bangunan.

Ø  Sektor produksi perdagangan,hotel, dan restoran.

Ø  Sektor produksi transportasi dan kominikasi.

Ø  Sektor produksi bank dan lembaga keuangan lainnya.

Ø  Sektor produksi sewa rumah.

Ø  Sektor produksi pemerintahan dan pertahanan.

Ø  Sektor produksi jasa lainnya.

2.      Pendapat Nasional Dengan Pedekatan Pengeluaran(GNP)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi,yaitu:

1.      Rumah tangga berupa konsumsi(consumption/C)

2.      Perusahaan berupa investasi(investment/I)

3.      Pengeluaran Pemerintah(Government/G)

4.      Pengeluaran ekspor dan impor(export-import/X-M)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan ini biasa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

·         Y=C+I,Untuk perekonomian tertutup tanpa peranan pemerintah.

·         Y=C+I+G, Untuk perekonomian tertutup Dengan peranan pemerintah.

·         Y=C+I+G+X-M,Untuk perekonomian terbuka.

3.      Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Pendapatan (NNP)

NNP Merupakan GNP dikurangi penyusutan dari  stok modal yang ada selama periode tertentu.

Penyusutan merupakan ukuran dari bagian GNP Yang harus disisihkan untuk  menjaga kapasitas produksi dari perekonomian.

Biasanya data GNP lebih banyak digunakan dibandingkan dengan NNP Karena persoalan estimasi penyusutan mungkin tidak teliti dan juga tidak tersedia dengan cepat sedangkan perkiraan GNP tersedia dalam bentuk sementara.

B.        Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam

Pendapatan ekonomi konvensional menyatakan GDP atau GNP riil dapat dijadikan sebagai suatu ukuran kesejahteraan ekonimi(measure of economic welfare) ataub kesejahteraan pada suatu negara. Pada waktu GNP Naik, maka di asumsikan bahwa rakyat secara materi bertambah baik posisinya atau sebaliknya,tentunya setelah dibagi dengan jumlah penduduk(GNP Perkapita).

Nourdhaus dan Tobin dari Yale bersama-sama dalam 1972 mengajukan konsep MEW(Measure Of Economic Welfare), Tetapi sayang konsep ini tidak berkembang dan sampai saat ini cenderung penggunaan GDP rill/kapita sebagai ukuran kesejahteraan suatu negara masih digunakan.Beberapa keberatan penggunaan GDP riil/kapita sebagai indicator kesejahteraan suatu negara sebagai berikut:

1.      Umumnya hanya produk yang masuk pasar yang dihitung dalam GNP. Produk yang dihasilkan dan konsumsi sendiri,tidak tercakup dalam GNP.

2.      GNP juga tidak menghitung nilai waktu istirahat(Leisure time), padahal ini sangat besar pengaruhnya dalam kesejahteraan.

3.      Kejadian buruk seperti bencana alam tidak dihitung dalam GNP padahal kejadian tersebut jelas mengurangi kesejahteraan.

4.      Masalah polusi juga sering tidak dihitung dalam GNP.Banyak sekali pabrik-pabrik yang dalam kegiatan produksinya menghasilkan polusi air maupun udara. Dan jelas merusak lingkungan.

Salah satu yang membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah penggunaan parameter falah. Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan yang sebenar-benarnya, dimana kompenen kompenen rohaniah masuk kedalam pengertian falah.

Ekonomi islam dalam arti sebuah sistem (Nidhom al-iqtishad) merupakan sebuah sistem yang dapat mengantar umat manusia kepada real welfare(falah), kesejahteraan yang sebenarnya.

      Pada intinya, ekonomi islam harus mampu menyediakan suatu cara untuk mengukur kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan social bedasarkan sistem moral daan social agama. Ada 4 hal yang bisa diukur dengan pendekata nasional berdasarkan ekonomi islam, sehingga tingkat kesejahteraan bisa dilihat secara transparan.

1.      Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga

      Di dalam perhitungan GNP Konvensional, produksi barang-barang mewah memiliki bobot yang sama dengan produksi barang-barang kebutuhan pokok. Maksudnya produksi barang beras yang menghasilkan uang Rp.10.000.000, Sama nilainya dengan produksi perhiasan emas yang juga menghasilkan Rp.10.000.000. Maka untuk lebih mendekatkan pada ukuran kesejahteraan ,ekonomi islam menyaranka agar produksi kebutuhan pokok memiliki bobot yang lebih berat ketimbang produksi barang-barang mewah.

2.      Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur Produksi Di Sektor Pedesaan

Tidak mudah mengukur secara akurat produksi komoditas subsistem,namun bagaimana pun juga perlu satu kesepakatan untuk memasukan angka produksi komoditas yang dikelola secara subsistem kedalam perhitungan GNP.Paling tidak dugaan kasar dari hasil produksi subsistem tersebut harus masuk kedalam perhitungan pendapatan nasional.

3.      Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur Kesejahteraan Ekonomi Islam

Sangat penting untuk mengekspresikan kebutuhan efektif atau kebutuhan dasar akan barang dan jasa, sebagai presentasi total konsumsi. Hal itu perlu dilakukan karena,kemampuan untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti pangan, perumhan,layanan kesehatan.

4.      Penghitungan Pendapatan Nasional Sebgai Ukuran Dari Kesejahteraan sosial Islami Melalui Pendugaan Nilai Santunan Antar Saudara dan Sedekah

      Di dalam masyarakat islam,terdapat suatu kewajiban menyantuni kerabat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Meski tidak mudah memperoleh datanya,upaya mengukur nilai dari pergerakan dana semacam ini dapat menjadi informasi yang sangat bermanfaat untuk mendalami bekerjanya sistem keamanaan sosial yang mengakar di masyarakat islam.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh factor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu

Pendapatan nasional yang merupakan ukuran terhadap aliran uang dan barang dalam perekonomian dapat dihitung dengan 3 pendekatan,yaitu:Pendekatan produksi, Pendekatan pendapatan,Pendekatan pengeluaran.

Ada 4 hal yang bisa diukur dengan pendekata nasional berdasarkan ekonomi islam, sehingga tingkat kesejahteraan bisa dilihat secara transparan.

·         Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga

·         Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur Produksi Di Sektor Pedesaan

·         Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur Kesejahteraan Ekonomi Islam

·         Penghitungan Pendapatan Nasional Sebgai Ukuran Dari Kesejahteraan sosial Islami Melalui Pendugaan Nilai Santunan Antar Saudara dan Sedekah

Nurul Huda, Handi Risza, Dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008).

Page 2

PENDAPATAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI IALAM (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Ekonomi Makro) Dosen Pengampu:   Anas Malik   Disusun Oleh : Ayuwidiya Astuti (1651010209) Jurusan : Ekonomi Syariah Kelompok: 5 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Ma ha Panyayang, kami mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga ka mi dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Makro yaitu tentang “pendapatan nasional dalam perspektif ekonomi islam ”. Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA