Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam ptk

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Baiklah, kita lanjutin lagi belajar tentang Penelitian Tindakan Kelas. Setelah kemarin-kemarin kita sudah membahas tentang Karakteristik PTK, Rencana dan Pelaksanaan PTK, Mengidentifikasi Masalah pada PTK dan Menganalisis dan Merumuskan Masalah pada PTK, sekarang kita akan belajar tentang Merencanakan Perbaikan dan Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah kita merumuskan dan menganalisis masalah, sebagai seorang guru, kita perlu membuat rencana tindakan atau biasa yang disebut Rencana Perbaikan. Langkah-langkah dalam menyusun Rencana Perbaikan antara lain :


MERENCANAKAN PERBAIKAN DAN MELAKSANAKAN PTK


1. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi permasalahan di kelasnya yang didasarkan pada kajian berbagai teori, hasil penelitian yang pernah dilakukan pada permasalahan yang serupa, diskusi dengan rekan sejawat dan hasil refleksi pengalaman sendiri. Dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru dapat memilih altenatif tindakan yang dianggap paling baik dan layak.


2. Menganalisis kelayakan Hipotesis Tindakan


Hipotesis tindakan altenatif tindakan yang dianggap paling baik dan layak di atas perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal sebagai berikut :

  • Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana karena Pelaksanaan PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru itu sendiri.
  • Kemampuan serta kondisi fisik siswa dalam mengikuti pelaksanaan tindakan tersebut.
  • Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan, Apakah dapat diadakan oleh Guru, Sekolah atau oleh siswa.
  • Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah, Apakah alternatif tindakan yang dipilih akan mendapat dukungan dari Kepala sekolah atau Rekan guru.

Dengan melakukan berbagai kajian tersebut diharapkan hipotesis tindakan yang kita pilih memang benar-benar yang paling baik dan layak. Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan yang akan kita gunakan itu sudah layak, kini kita perlu mempersiapkan diri untuk melaksanakan perbaikan yaitu dengan :


1. Menyiapkan Pelaksanaan Tindakan, dengan cara :

  • Membuat rencana perbaikan pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilakukan.
  • Menyiapkan sarana/fasilitas pendukung yang diperlukan, misalnya alat peraga, meja atau sarana lainnya yang diperlukan.
  • Menyiapkan cara merekan dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses hasil perbaikan, biasanya berupa gambar tabel dan diagram.
  • Memantapkan keyakinan diri dengan mensimulasikan pelaksanaan tindakan dengan cara bekerja sama dengan rekan sejawat atau kepala sekolah.

2. Melaksanakan Tindakan


Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas sebenarnya. Agar pelaksanaan tersebut dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip yang oleh Hopkins (1993) disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru, antara lain :

  • Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu metodologi penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian yang akan dilaksanakan dan harus mengutamakan siswa, karena tujuannya memang memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
  • Cara pengumpulan dan perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru, karena jika menyita waktu terlalu banyak, konsentrasi guru dalam mengajar akan terganggu.
  • Metodologi yang diterapkan harus fleksibel atau handal.
  • Masalah yang ditangani harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru.
  • Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait tugas-tugasnya.
  • Harus mendapat dukungan dari seluruh personal di sekolah tempat guru tersebut mengajar yaitu mempunyai persepsi yang benar tentang PTK dan apa yang ingin dicapai melalui PTK.

Selain hal-hal di atas, kita harus mampu melakukan observasi dan interpretasi data secara tepat dengan memegang komitmen sebagai pengajar.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.


Dari berbagai Sumber di Google


A. Kajian Konseptual Teoritis Tentang Langkah – Langkah Tindakan

Mengacu kepada penelitian induknya, yaitu penelitian tindakan sebagaimana yang dikemukakan oleh Cohen dan Manion (1980) serta Winter (1989), maka secara konseptual teoritis, ada beberapa langkah penelitian tindakan kelas, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Dalam konteksnya dengan langkah pertama ini, yakni mengidentifikasi dan merumuskan masalah, lebih dahulu disajikan uraian tentang ruang lingkup masalah dalam penelitian tindakan kelas. Ini penting agar dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah menjadi lebih focus pada objek penelitian yang akan diteliti.

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengubah perilaku penelitinya yaitu guru, perilaku orang lain yaitu siswa, atau merubah kerangka kerja yaitu kegiatan pembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan dan peningkatan kualitas keseluruhan aspek tersebut. Singkatnya, penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan kualitas keseluruhan praktik pembelajaran dalam situasi nyata.

Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan identifikasi oleh guru sendiri sebagai peneliti, meskipun dapat juga dilakukan dengan bantuan seorang fasilitator, supaya merasa betul – betul terlibat dalam proses penelitiannya. Masalahnya terdapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam penerapan model pembelajaran, penggunaan metode, penggunaan alat peraga, rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, kreativitas belajar siswa, dan sebagainya. Pendek kata, masalahnnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan.

Masalah – masalah dalam penelitian tindakan kelas hendaknya dideskripsikan dengan jelas agar perumusan masalahnya dapat dibuat secara jelas pula. Pada intinya, rumusan masalah harus mengandung deskripsi secara jelas tentang kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan keadaan yang diinginkan.

2. Menganalisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi – dimensi penting yang ada dalam masalah itu dan untuk memberikan penekanan secara lebih jelas. Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, tergantung kepada tingkat kesulitan yang ditunjukkan dalam perumusan masalah. Di antara analisis masalah yang dapat dilakukan adalah analisis sebab – akibat tentang kesulitan yang dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat, kajian terhadap data penelitian yang tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau untuk mengubah cara pandang individu yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya. Kegiatan analisis masalah ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat, dengan fasilitator peneliti dari perguruan tinggi kependidikan, dan juga kajian pustaka yang relevan.

3. Merumuskan Hipotesis Tindakan Kelas

Dalam penelitian tindakan kelas, rumusan hipotesisnya bukan hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antarvariabel, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

4. Merumuskan Rencana Tindakan

Dalam merumuskan rencana tindakan hendaknya memuat informasi sebagai berikut :

a)      Apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan terpecahnya masalah yang telah dirumuskan.

b)      Alat – alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data.

c)      Rencana perekaman atau pencatatan data dan pengolahannya.

d)      Rencana untuk melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasilnya.

5. Melaksanakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang direncanakan hendaknya bersifat fleksibel untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Pada saat tindakan dilaksanakan inilah pengumpulan data dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan, pengaruh tindakan terhadap peserta penelitian, pola interaksi yang terjadi, dan proses yang berlangsung.

6. Menganalisis dan Memaknai Data

Isi semua catatan atau rekaman data hendaknya dicermati untuk dijadikan landasan melakukan refleksi. Di sini peneliti harus membandingkan berbagai isi catatan atau rekaman agar dapat menentukan  suatu temuan yang relative valid dan reliable. Dengan perbandingan ini, unsur kesubjektifan dapat dikurangi. Penggolongan dapat dilakukan juga untuk dapat menyimpulkan dan memberikan pemaknaan data.

Data yang diperoleh melalui tes akan sangat membantu untuk menentukan adanya perbaikan yang diinginkan. Semua yang terjadi, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan perlu dianalisis untuk menentukan apakah ada perubahan kea rah perbaikan atau peningkatan kualitas di segala aspek praktik dalam situasi yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. Hasil data dapat disajikan secara kualitatif deskriptif.

7. Membuat Laporan Hasil

Hasil analisis data dilanjutkan dengan penyusunan laporan. Laporan hendaknya mencakup ulasan lengkap tentang pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan, pelaksanaan pemantauannya, dan perubahan atau peningkatan kualitas yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

B. Langkah – Langkah Praktis Tindakan Kelas

Berdasarkan kajian konseptual – teoritis tentang langkah – langkah penelitian tindakan kelas sebagaimana dipaparkan di atas, berikut ini dapat disajikan langkah – langkah praktis tindakan dalam penelitian tindakan kelas yang seharusnya dilakukan oleh guru. Adapun langkah – langkah tindakan praktis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Langkah pertama yang berupa perencanaan ini pada dasarnya merupakan kegiatan menyusun rencana tindakan yang di dalamnya mengandung penjelasan tentang What (siapa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana), Who (oeleh siapa), dan How (bagaimana) tindakan tersebut akan dilakukan. Langkah ini seringkali dikenal dengan langkah untuk menjawab atau menjabarkan “5W & 1H”.

Intinya, dalam langkah perencanaan ini ada sejumlah kegiatan yang seharusnya dilakukan, yaitu sebagai berikut ini :

a)      Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah yang akan diteliti harus sesuatu kegiatan pembelajaran yang benar – benar factual terjadi di kelas, memang penting untuk diteliti dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, dan guru mampu melaksanakannya.

b)      Merumuskan latar belakang pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Di sini harus tampak jelas uraian bahwa ada sesuatu yang memang penting untuk diteliti, diperbaiki, dan ditingkatkan kualitasnya.

c)      Merumuskan masalah penelitian secara jelas. Rumusan masalah ini biasanya dalam bentuk kalimat tanya, tetapi bisa juga dalam kalimat pernyataan.

d)      Menetapkan cara – cara yang akan dilakukan untuk melakukan tindakan. Ini biasanya dikenal dengan merumuskan hipotesis tindakan.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam suatu penelitian tindakan kelas biasanya jarang yang berhasil mencapai batas ketuntasan belajar hanya dalam satu siklus saja. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas dilakukan secara bersiklus, yakni lebih dari satu siklus, bisa dua atau tiga siklus atau bahkan lebih.

3. Observasi

Observasi sebenarnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi itu dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Pada langkah ini, guru sebagai peneliti melakukan observasi terhadap tindakan yang dilakukannya sendiri, mencatat hal – hal yang dipandang penting, dan hambatan – hambatan yang dialami selama melakukan tindakan.

Observasi dilakukan terhadap proses tindakan dan dampaknya terhadap perbaikan proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui observasi itu dapat berupa data kuantitatif, seperti : hasil pertanyaan kuis, hasil presentasi, hasil PR, hasil tes, dan sejenisnya. Selain itu dapat juga berupa data kualitatif, seperti motivasi belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, kualitas pertanyaan siswa yang diajukan kepada guru, kualitas jawaban siswa ketika menjawab pertanyaan guru, dan sejenisnya.

Kegiatan pada langkah ini adalah mencermati, mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Berdasarkan data yang ada, guru sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk menemukan keberhasilan dari dampak tindakan yang telah dilakukan terhadap perbaikan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Selain itu, melalui evaluasi dalam refleksi ini juga akan ditemukan kelemahan – kelemahan yang masih ada pada tindakan yang telah dilaksanakan untuk kemudian dijadikan dasar menyempurnakan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi aksara

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Wacana prima

Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor : Ghalia Indonesia

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung persada press

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA