Karya Seni rupa yang berwujud 3 dimensi adalah

Warna split komplementer adalah dua warna yang saling agak berseberangan memiliki sudut mendekati 180°. Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan atau bisa juga dengan ungu kebiruan. 2. Warna Triad Komplementer Warna triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°. 3. WarnaTetradKomplementer Warna tetrad komplementer disebut juga dengan double komplementer, adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat dengan sudut 90°. b. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat. c. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh. 5. Bentuk Dibagi menjadi 2 yaitu bentuk geometris kubstis, silindris dan nongeometris meniru bentuk alam, cont manusia, hewan, tumbuhan 6. Gelap Terang Berfungsi menggambarkan benda menjadi berkesan 3d, kedalaman, dan perbedaan. Dapat terjadi karena intensitas cahayawarna atau percampuran hitam dan putih. 7. Tekstur Sifat dan keadaan suatu pernukaan bidang atau benda pada sebuah karya seni rupa. Dibagi menjadi 2 yaitu tekstur nyata dan semu. 8. Ruang Digolongkan menjadi 2 yaitu dalam bentuk nyata dan mayasemu. Dalam karya 2 d ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri • Menjelaskan definisi seni rupa dan unsur – unsurnya • Mencari referensi mengenai seni rupa secara umum serta unsur – unsurnya. • Siswa dapat Diskusi dan tanya jawab membahas unsur – unsur seni rupa • Mencatat di buku catatan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1

Pendahuluan Siswa diajak mengingat pemahaman tentang karya seni rupa. Apersepsi: Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa. Motivasi: Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : • Denganberdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami arti seni rupa dan unsur – unsur seni rupa. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : • Dengan berdiskusi dan tanya jawab tentang pengertian seni rupa dan unsur – unsur seni rupa antara lain titik, garis, bidang, dan warna. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: • Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui • Menjelaskantentang hal-hal yang belum diketahui. Penutup • Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi • Siswa dan guru melakukan refleksi

H. Alat dan Bahan

1. Alat :buku dan pensil atau bolpoint 2. Sumber belajar :  Buku paket  Buku lain yang relevan  Internet

I. Penilaian

1. Teknikjenis : tugas individu 2. Bentuk instrumen: tes tertulis 3. Instrumensoal: Kisi – kisi : No Bentuk soal materi 1. Pilihan ganda 1- 5 - Pengertian seni rupa terapan, contoh seni rupa terapan - Unsur – unsur seni rupa - Pengertian seni rupa dari beberapa ahli - Contoh karya seni rupa - Warna komplementer 2 Essay - Pengertian unsur – unsur seni rupa - Pembagian warna komplementer dan contoh warnanya

Keywords: Galeri Seni Rupa, Estetika, Kota Malang, Post Modern

Galeri adalah sebuah tempat atau wadah untuk memamerkan karya seni dan kemudian menjualnya. Seni rupa adalah karya seni yang menggunakan media, yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini tercipta dengan mengola konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni patung adalah cabang Seni Rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat), atau kasting (dengan cetakan). Seni lukis adalah cabang karya seni rupa yang hasil karyanya berwujud dua dimensi, yang dalam penciptaannya mengelola unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna gelap – terang, dan lain – lain melalui pertimbangan estetika. Postmodern adalah sebuah gagasan baru yang terlahir setelah modern, tema bangunan postmodern tidak hanya mengedepankan fungsi tetapi estetika dan keindahan juga diterapkan dalam bangunan tersebut. Dari beberapa uraian judul diatas, sehingga bisa disimpulkan bahwa rencana perancangan bangunan galeri seni rupa dikota Malang ini bertujuan untuk mewadahi aktivitas dan hasil karya – karya seniman tentang seni patung dan lukis, dengan model bangunan yang mempunyai estetika yang bertemakan Postmodern.

dibaca normal 4 menit

Penulis: Nika Halida Hashina
tirto.id - 30 Nov 2021 16:25 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Apa itu karya seni rupa 3 dimensi? Aa saja contoh dan jenis karya seni rupa 3 dimensi? Ini penjelasan selengkapnya.

tirto.id - Karya seni rupa 3 dimensi sebenarnya banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh karya seni rupa 3 dimensi? Serta, apa jenis karya seni rupa 3 dimensi?

Sebagian karya seni 3 dimensi hanya memiliki fungsi sebagai hiasan, tapi ada juga yang punya fungsi pakai.

Advertising

Advertising

Sebagaimana karya seni rupa 2 dimensi, jenis karya seni rupa 3 dimensi mengandung unsur garis, bentuk, bidang, dan warna yang disusun hingga membentuk obyek tertentu.

Namun, berbeda dari obyek karya seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi, karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.

Dengan kata lain, karya seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, sehingga mempunyai volume dan ada dalam sebuah ruang. Seni rupa 3 dimensi biasa disebut sebagai seni rupa 3D, demikian dikutip dari buku Seni Budaya terbitan Kemdikbud.

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Mengutip laman Artdex disebutkan pula karya seni rupa 3 dimensi disajikan dalam dimensi tinggi, lebar, dan dalam, menempati ruang fisik, dan dapat dilihat dari segala sisi dan sudut.

Hasil karya seni rupa tiga dimensi, seperti patung dan relief, telah ditemukan sejak awal sejarah manusia. Hal ini membuktikan seni rupa 3 dimensi sejak lama jadi ekspresi artistik manusia.

Mengutip buku Seni Budaya Kelas X (2014), berdasarkan dari fungsinya, karya seni rupa 3 dimensi dapat dibedakan menjadi dua jenis. Keduanya adalah karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa yang hanya punya fungsi ekspresi (seni rupa murni/pure art).

Seni Rupa Murni adalah karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan ketimbang aspek fungsional, sehingga lebih berguna untuk kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan sebagai pajangan/hiasan.

Sedangkan Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah, tapi juga berfungsi membantu kehidupan manusia. Jadi, Seni Rupa Terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahan karya.

Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan ada unsur seni, benda itu tidak hanya nyaman digunakan, tetapi juga indah dilihat.

Selain itu, jenis karya seni juga bisa diihat dari perbedaan tema atau gagasan pokok di baliknya. Tema-tema dalam karya seni rupa tidak terbatas pada satu jenis topik.

Tema tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit). Ia justru bisa lebih tampak secara tersirat (implisit). Dalam karya seni rupa tiga dimensi, tema yang dihadirkan juga beragam. Makna karya seni ini pun tidak hanya dapat dilihat dari satu sisi.

Infografik SC Seni Rupa Tiga Dimensi. tirto.id/Fuad

Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Dilihat dari fungsinya, ada sejumlah kegunaan karya seni rupa 3 dimensi. Berikut adalah fungsi-fungsi karya seni rupa tiga dimensi:

1. Hiasan

Karya seni ini dibuat dengan tujuan artistik dan estetis, misalnya vas bunga, guci, patung hiasan rumah, furnitur, hiasan gantungan dan lain-lain.

2. Sarana pembelajaran

Fungsi ini dibuat untuk tujuan memberikan informasi atau pengetahuan terkait suatu hal. Dalam hal ini dapat kita lihat dari banyak karya-karya tiruan, misal peristiwa kemerdekaan di museum-museum yang menampilkan sejarah Indonesia. Selain itu, terlihat dari candi-candi yang hingga kini masih dikunjungi untuk wisata belajar atau penelitian.

3. Sarana religi

Fungsi ini dapat dilihat dari ornamen-ornamen khas keyakinan tertentu yang menghiasi tempat keagamaan, seperti misalnya masjid, gereja, dan pura.

4. Sarana rekreasi

Dalam hal ini, fungsi karya seni rupa tiga dimensi digunakan untuk sarana hiburan. Misalnya candi-candi, instalasi-instalasi yang terdapat dalam sebuah pameran, dan lain-lain.

5. Sebuah peringatan atau penanda

Fungsi peringatan ini adalah sebuah tanda atau pengingat dari sebuah peristiwa. Fungsi ini sering ditemukan berupa tugu atau prasasti. Contohnya adalah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya untuk mengingat pahlawan revolusi.

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Banyak contoh karya seni rupa 3 dimensi yang berserak di sekitar kehidupan sehari-hari. Ia bisa jadi barang biasa yang kerap dilihat maupun digunakan untuk keperluan tertentu, ataupun benda mewah dengan nilai tinggi. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi:

1. Karya seni kriya

Seni kriya sering digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai, furniture, benda mainan seperti boneka, kain batik maupun tenun, dan lain sebagainya. Karya seni rupa kriya terdiri atas bergam jenis, seperti kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.

2. Seni patung.

Ia salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung terbagi jadi 2, yakni Zonde Bosse (berdiri sendiri) dan Relief (biasa menempel di permukaan dinding)

3. Keramik.

Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau modern. Seni keramik mempunyai fungsi sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.

4. Arsitektur

Arsitektur adalah contoh seni rupa 3 dimensi berupa teknik merancang bangunan, yang mencakup level makro (perencanaan dan perancangan kota, atau lansekap) sampai level mikro (desain buat perabot, bangunan hingga produk.

Macam-macam Teknik Seni Rupa 3 Dimensi

Untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan. Setiap teknik mempunyai konsep dan hasil karya yang berbeda-beda. Berikut beberapa teknik karya seni rupa tiga dimensi, dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya Kelas X1. Teknik aplikasi

Teknik seni rupa aplikasi adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit, yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah digunting.

Bentuk guntingan itu, seperti bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentuk-bentuk lainnya dalam sebuah kain. Tujuannya adalah sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.

2. Teknik mozaik

Teknik mozaik adalah teknik menggambar dengan memakai bentuk geometris tertentu. Tujuan menggunakan teknik geometris ialah sebagai pengganti bahan utama pewarna. Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos dan lebih bercorak.

3. Teknik Merakit

Teknik merakit dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan bahan tertentu agar menjadi suatu karya seni yang utuh. Cara menyambung-nyambung tersebut dinamakan merakit, sedangkan rakitan ialah nama dari hasil karyanya.

Merakit dapat diterapkan pada benda-benda yang lebih kompleks, seperti miniatur kapal, pesawat, atau alat transportasi lainnya.

4. Teknik pahat

Teknik memahat adalah teknik karya seni rupa tiga dimensi dengan membuang atau menyisihkan bahan-bahan yang tidak digunakan. Alat yang dipakai adalah martil, pahat, kikir, dan sebagainya. Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni, seperti patung dan miniatur tertentu.

5. Teknik Cor

Teknik cor adalah sebuah teknik karya seni rupa tiga dimensi yang diaplikasikan dengan cara menuang zat cair tertentu di sebuah alat cetakan khusus.

Bahan cair yang sering digunakan ialah bahan-bahan yang terbuat dari karet, semen, logam, dan lain-lain. Teknik cor lebih cocok digunakan untuk membuat sebuah bangunan besar dan bangunan bertingkat.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina
(tirto.id - nka/add)

Penulis: Nika Halida Hashina Editor: Addi M Idhom Kontributor: Nika Halida Hashina

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA