Jika terdapat ya sukun yang didahului ya bertasydid dengan harokat kasroh maka hukum bacaanya adalah

Ilustrasi Hukum Bacaan. Foto: Pixabay.

Hukum bacaan mad dibagi menjadi dua yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabang). Mad merupakan salah satu tanda baca Alquran yang harus dipahami dan jangan sampai salah membacanya. Sebab, masih ada yang memanjangkan bacaan yang seharusnya dibaca pendek, begitupun sebaliknya.

Secara bahasa, mad mempunyai arti panjang. Sedangkan menurut istilah, mad mempunyai pengertian membaca panjang huruf hijaiyah yang ada pada Alquran. Huruf mad sendiri ada tiga yaitu alif, wawu, dan ya'.

Mad far’i sendiri terbagi menjadi empat belas. Sehingga, total jumlah hukum bacaan mad adalah lima belas.

Inilah hukum bacaan mad disertai dengan contoh bacaannya.

Mad Thabi’i (mad asli) merupakan bacaan mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sesudah kasrah. Bisa juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah, maka hukumnya adalah sebagai bacaan mad thabi’i.

Di mana mad berarti panjang dan thabi’i yang artinya biasa. Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut dengan satu alif, contohnya: كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ‎

Mad far'i secara bahasa artinya cabang. Sedangkan menurut istilah mad far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad thabi'i (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Nah, mad far'i ini terbagi menjadi 14 macam, di antaranya sebagai berikut:

Ilustrasi Hukum Bacaan. Foto: Pixabay.

Mad far’i yang pertama yaitu mad wajib muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’i bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat.

Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contoh bacaan ini adalah: سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ

Bisa dibaca mad jaiz munfasil, apabila huruf alif bertemu dengan huruf hamzah di dua kalimat. Sesuai dengan arti mad jaiz munfashil, jaiz artinya boleh sedangkan munfasil artinya berpisah.

Adapun cara membacanya yaitu 2-6 harakat. Biasanya mad jaiz di dalam Alquran mempunyai tanda seperti pedang yang melengkung dibagian atas. Contoh bacannya adalah: وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ

3. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad lazim mutsaqqal kilmi ini masih termasuk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat.

Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali mad thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya bacannya sebagai berikut: وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ‎

4. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad lazim mukhaffaf kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya adalah:

ءَآلۡـَٰٔنَ وَقَدۡ كُنتُم

Macam-macam mad selanjutnya adalah mad layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fathah wau, sukun, atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan lunak dan lemas. Contohnya: رَيْبٌ خَوْفٌ‎

Mad ‘arid lisuukun yaitu setiap huruf mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hijaiyah dalam satu kalimat. Dibaca waqaf ketika berhenti, dan dibaca washal ketika lanjut.

Cara membacanya adalah dua harakat. Apabila dibaca washal maka hukumnya sama seperti mad thabi’i. Berikut contoh bacaanya:

۞الْعَالَمِيْن۞ – يُؤْمِنُوْن۞ – تَعْمَلُوْن

Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Pixabay.

Mad shilah qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thabi’i atau dua harakat. Contohnya yaitu: اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ

Macam-macam mad selanjutnya adalah mad shilah thawilah. Mad ini dihukumi jika ada mad qashirah bertemu dengan hamzah (ء). Cara untuk membacanya adalah seperti mad jaiz munfasil yaitu tiga alif atau enam harakat. Contohnya adalah: عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه لَهُ اَخْلَدَهُ‎

Mad ‘iwad adalah mad yang dibaca jika terdapat fathah tanwin yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat/ayat. Untuk cara membacanya harus berhenti, jangan dibaca tanwinnya. Panjangnya adalah dua harakat. Contohnya adalah: سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا

Mad badal adalah bacaan mad yang terjadi karena adanya huruf hamzah yang bertemu dengan huruf mad. Panjang mad ini adalah dua harakat. Contoh bacannya: أُوْتِيَ , إِيْمَانٌ

11. Mad Lazim Harfi Musyabba’

Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat di Alquran. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Alquran tersebut ada 8 huruf, di antaranya adalah sebagai berikut: ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م

Cara membaca mad ini yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya adalah: آلمّ (huruf lam dan huruf miim dibaca panjang)

12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Yaitu apabila ada permulaan surat dari Alquran ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima yakni: ح – ي – ط – ﻫ – ر

Panjang mad ini adalah dua sampai enam harakat. Contoh bacaan mad ini adalah: يس, طه

Macam-macam mad selanjutnya adalah mad tamkin. Mad ini terjadi jika terdapat ya’ sukun yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan harakatnya kasra. Panjang mad ini adalah dua harakat. Contohnya adalah: النَبِيّيْنَ حُييِّيْتُمْ‎

Terakhir adalah mad farqi, merupakan salah satu hukum mad thabi'i (mad asli) yang jatuh sebelum huruf yang bertasydid. Panjang mad ini adalah tiga alif atau enam harakat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut: قُلْ ءٰاﷲُ اذِنَ لَكُمْ ءٰٰاﷲُخَيْرٌاَمّايُشْرِكُون قُلْ ءٰٰالذَّكَرََيْنِ

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA