Jelaskan akhlak mulia kepada tetangga akan mendapatkan pahala

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan beberapa informasi terkait dengan contoh-contoh akhlak yang baik terhadap tetangga.

Untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama informasinya yang berikut ini. Silahkan disimak informasi yang satu ini baik-baik.

Sumber Gambar dari Flickr

Mengenali Apa Itu Akhlak yang Baik

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan istilah akhlak, ini adalah sesuatu yang sering kita lihat dalam tulisan dan dengar di kehidupan kita.

Tapi tahukah kamu apa itu akhlak?

Akhlak bisa diartikan sebagai perilaku atau sikap kita dalam kehidupan keseharian kita. Secara teori, akhlak terbagi menjadi dua bagian yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.

Akhlak yang baik sendiri sering disebut dengan istilah akhlakul mahmudah yang artinya adalah sebuah perkataan, perbuatan atau perasaan yang dapat meningkatkan keimanan kita dan juga mendapatkan pahala dari Allah.

Dalam kehidupan keseharian kita, sudah sepatutnya kita mengaplikasikan akhlak yang terpuji, termasuk diantaranya adalah kepada tetangga.

Tetangga adalah mereka yang rumahnya dengan dengan rumah kita, terkadang kita memerlukan bantuan mereka dan mereka pun membantu kita tanpa pamrih.

Baca Juga : Inilah Contoh dari Akhlakul Mahmudah

5 Contoh Akhlak Baik Terhadap Tetangga

  1. Mengedepankan adab ketika bergaul dengan tetangga.
  2. Berkata lemah lembut ketika berkomunikasi dengan mereka.
  3. Menjenguk tetangga apabila mereka sedang sakit.
  4. Malakukan ta’ziah apabila ada tetangga yang meninggal.
  5. Membantu tetangga yang sedang kesulitan.

Contoh Akhlak Baik Terhadap Tetangga Lainnya

  • Menjamu tetangga dengan baik apabila bertamu ke rumah kita.
  • Menegurnya dengan halus apabila mereka berbuat salah.
  • Segera meminta maaf apabola kita bersalah kepada mereka.
  • Memberikan sebagian rezeki kita kepada tetangga yang membutuhkan.
  • Mengucapkan salam kepada mereka dan menjawab salam dari mereka.
  • Dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.

Tulisan Lainnya : Contoh Akhlakul Mahmuda kepada Orang Lain

Mungkin hanya sekian saja tulisan saya mengenai beberapa contoh dari akhlak baik yang perlu kita aplikasikan dalam hidup ini kepada tetangga kita.

Semoga saja tulisan ini bukan hanya sebatas teori, namuan juga bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita khususnya kepada para tetangga kita.

Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman sekalian, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat yang besar kepada para pembaca yang budiman.

(Visited 20,412 times, 3 visits today)

Red: cr01

REPUBLIKA.CO.ID, Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga kita lebih tahu keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan kepada kita untuk berbuat baik kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan maslahat yang begitu besar. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada terangganya." (HR Bukhari-Muslim)."Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim." (HR Ibnu Majah).Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapa pun, termasuk kepada para tetangganya. Keluhuran akhlak seseorang bukti kesempurnaan imannya.Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan tetangga dengan berpesan. "Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tentangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya)." (HR Bukhari-Muslim).


Adab Bertetangga yang Sehat

Menurut Syekh Muhammad bin Jamil, ada beberapa etika dan adab pergaulan dengan tetangga yang selayaknya kita perhatikan diantaranya; mencintai kebaikan untuk tetangga kita sebagaimana kita menyukai kebaikan itu untuk diri sendiri. Bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta menjauhi sikap dengki. Rasulullah SAW mengajarkan dalam haditsnya, "Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk tetangganya, atau beliau berkata, untuk sudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri." (HR Muslim).Saat musibah melanda tetangga sebisa mungkin kita membantunya, baik bantuan materi ataupun dukungan moril. Menghibur dan meringankan beban penderitaannya dengan nasihat, tidak menampakan wajah gembira tatkala dia dirundung duka. Menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya serta membantu pengobatannya bila memang dia membutuhkannya. Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah seorang Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya." (HR Bukhari).Menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan. Contohnya, mencela, membeberkan aibnya di muka umum, memusuhinya, atau melemparkan sampah di muka rumahnya sehingga menyebabkan ia terpeleset ketika melewatinya, dan jenis gangguan lainnya. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR Bukhari).Kunjungilah tetangga pada hari raya dan sambutlah undangannya jika dia mengundang kita. Pesan Rasulullah, "Hak Muslim atas Muslim yang lain ada lima; menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin." (HR Bukhari).Bersikap toleran kepada tetangga selama bukan dalam perkara maksiat. Mendidik keluarga kita untuk tidak berkata-kata keras atau berteriak-teriak sehingga mengganggu tetangga. Tidak mengeraskan suara radio atau televisi hingga mengusik ketentraman tetangga, terutama pada malam hari. Sebab, mungkin diantara mereka ada yang sedang sakit, lelah, tidur atau mungkin ada anak sekolah yang sedang belajar. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik sahabat adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya." (HR Tirmidzi).Dan hendaklah kita tidak bersikap kikir terhadap tetangga yang membutuhkan bantuan, selama kita bisa membantunya. Rasulullah berpesan, "Janganlah seorang diantara kalian melarang tetangganya untuk meletakkan kayu di tembok rumahnya." (HR Bukhari).Memberikan hadiah kepada tetangga, walau dengan sesuatu yang mungkin kita anggap remeh. Karena saling memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah yang lebih dalam. Dengarlah nasihat Rasulullah, "Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu, dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas." (HR Muslim).

Menundukkan pandangan terhadap aurat tetangga, dan tidak pula menguping pembicaraan mereka. Apalagi sampai mengintip ke dalam rumahnya tanpa seizinnya untuk mengetahui aib mereka. Allah SWT berfirman: "Dan katakanlah kepada laki-laki beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka." (QS An-Nur: 30).

Bersabar dalam menghadapi gangguan tetangga, atau memilih pindah rumah jika memang hal itu memungkinkan. Allah berfirman: "Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushshilat: 34).

Membalas kejahatan tetangga dengan perbuatan baik merupakan salah satu etika bertetangga yang diajarkan Islam. Nabi SAW bersabda, "Tiga golongan yang dicintai Allah… dan laki-laki yang memiliki tetangga yang menyakitinya, kemudian ia bersabar menghadapi gangguannya hingga ajal memisahkan mereka." (HR Imam Ahmad).Jika tidak mampu bersabar menghadapi gangguan tetangga, sementara kita tidak mungkin pindah rumah, maka coba kita terapkan nasihat Rasulullah berikut ini: "Seorang laki-laki pernah datang kepada Nabi mengeluhkan tetangganya. Maka Rasulullah menasehatinya,"Pulanglah dan bersabarlah!" Lelaki itu kemudian mendatangi Nabi lagi sampai dua atau tiga kali, maka Beliau bersabda padanya,"Pulanglah dan lemparkanlah barang-barangmu ke jalan!" Maka lelaki itu pun melemparkan barang-barangnya ke jalan, sehingga orang-orang bertanya kepadanya, ia pun menceritakan keadaannya kepada mereka. Maka orang-orang pun melaknat tetangganya itu. Hingga tetangganya itu mendatanginya dan berkata,"Kembalikanlah barang-barangmu, engkau tidak akan melihat lagi sesuatu yang tidak engkau sukai dariku." (HR Bukhari)Memang tiada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang sempurna. Ada saja kekurangan yang melekat pada setiap diri kita. Latar belakang yang berbeda menciptakan pribadi yang berbeda. Wacana yang perlu kita kembangkan adalah bagaimana kita dapat meredam perbedaan yang ada, selama tidak melanggar rambu syariat. Menjalin komunikasi positif dengan menjunjung tinggi akhlak pergaulan. Selamat menuai pahala dari tetangga Anda.

sumber : Disarikan dari Majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VIII.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA