Faktor yang menyebabkan udara panas adalah

Rizky Amalia Rabu, 18 Mei 2022 | 16:20 WIB

(ilustrasi) Suhu udara panas dan gerah bukan disebabkan oleh gelombang panas.

GridKids.id - Kids, beberapa wilayah di Indonesia terasa panas dan gerah. Bahkan hal ini dibuktikan dengan suhu udara ada yang mencapai lebih dari 35 derajat Celsius.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan cuaca panas terjadi bukan berasal dari gelombang panas.

Nah, BMKG menyebut kondisi suhu panas yang dirasakan ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Di samping itu, BMKG juga menyarankan untuk menjaga kondisi tubuh, terutama asupan cairan dan daya tahan tubuh.

Berikut ini merupakan beberapa penyebab suhu udara panas dan gerah di beberapa wilayah Indonesia pada bulan Mei 2022 melansir dari Kompas.com, antara lain:

1. Suhu Muka Laut

Analisis iklim dasar pada periode 1-10 Mei 2022 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Samudra Hindia barat Sumatra dan Jawa lebih hangat.

Nah, hal ini akan menambah suplai udara lembap akibat penguapan yang lebih intensif dari permukaan laut.

Baca Juga: Akhir-Akhir Ini Terasa Gerah, Ini 5 Dampak Buruk Suhu Panas bagi Kesehatan

2. Perubahan Iklim

Peristiwa suhu harian yang tinggi di Indonesia sering dikaitkan sebagai akibat perubahan iklim.

Meski pernyataan tersebut enggak bisa dibenarkan sepenuhnya, kejadian cuaca panas enggak bisa dikaitkan dengan pemanasan global.

24 Januari 2020 04:32

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

285

2

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Brawijaya

28 Desember 2021 09:48

Hallo, Kakak bantu jawab ya Faktor utama yang menyebabkan cuaca panas adalah adanya pergerakan semu matahari ketika tepat berada di atas sehingga menyebabkan peningkatan suhu. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan cuaca panas adalah minimnya awan karena berkurangnya penguapan air laut, sehingga bumi terpapar sinar matahari secara langsung tanpa adanya penghalang dari matahari, akibatnya suhu permukaan meningkat yang memicu cuaca panas. Faktor lain yang menyebabkan cuaca panas adalah adanya angin yang terbawa dari daerah kering yang bersuhu tinggi, contohnya adalah hembusan angin dari australia ke indonesia pada saat australia mengalami musim kemarau sehingga angin yang berhembus tersebut bersuhu tinggi. Semoga membantu :)

Balas

24 Januari 2020 11:19

Karena adanya matahari lah :v

Balas

ILUSTRASI CUACA PANAS - Ada dua faktor atau alasan kenapa udara terasa panas dan terik saat siang hari akhir-akhir ini. Berikut penjelasan BMKG.

TRIBUNNEWS.COM - Banyak masyarakat merasakan suhu udara akhir-akhir ini sangat panas.

Hampir setiap tahun, ketika memasuki bulan Oktober banyak masyarakat yang mengeluhkan cuaca atau suhu udara yang sangat panas.

Suhu udara yang tinggi ini dicatatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi di sejumlah tempat di Indonesia.

BMKG mencatat, suhu tinggi lebih dari 36 °C terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang pada 14 Oktober yang lalu.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0 °C.

Lantas apa yang membuat cuaca akhir-akhir ini sangat panas dan suhu udara lebih tinggi dari biasanya?

Baca juga: Hoaks Gelombang Panas Terjadi di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG soal Suhu Tinggi di Sejumlah Daerah

Menurut BMKG, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan cuaca akhir-akhir ini lebih panas dari biasanya.

Pertama yakni karena faktor kedudukan semu gerak matahari yang berada tepat di atas Indonesia, tepatnya Pulau Jawa.

Pada bulan Oktober ini, posisi matahari berada di atas Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret, sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Perkiraan suhu udara panas di wilayah Indonesia dalam seminggu terakhir

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas dalam beberapa hari terakhir.

Suhu panas yang melanda beberapa daerah di Indonesia beberapa ini memang masih menjadi perbincangan hangat.

• Beredar Hoaks Cuaca Panas Bikin Pembuluh Darah Mikro Meledak, Ini Kata Ahli

Tak sedikit warga yang menanyakan penyebab suhu udara yang mencapai di ata 35 derajat Celcius di beberapa wilayah.

Menjawab persoalan tersebut, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin MSi menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi dikarenakan tiga faktor utama.

Pertama, posisi matahari yang sedang berada di wilayah Indonesia, saat ini sangat signifikan kulminasinya.

• BMKG Prediksi Suhu Panas yang Landa Indonesia akan Terasa hinga 10 Hari Ke Depan

"Triangle utama fenomena suhu panas ini terjadi karena faktor titik matahari. Pada bulan ini kulminasi matahari sangat signifikan di beberapa wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa," kata Miming di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/10/2019).

Kedua, kondisi cuaca tanpa awan masih relatif akan terjadi dalam jangka waktu hingga akhir November.

Bahkan beberapa daerah hingga Desember mendatang.

• Beredar Hoaks Indonesia Alami Cuaca Panas Ekstrem dengan Suhu Lebih dari 40 Derajat, Ini Kata BMKG

Dijelaskan oleh Miming, kondisi cuaca tanpa awan inilah yang menyebabkan kenapa panas terik di berbagai wilayah.

Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas karena teriknya sinar matahari yang tidak terhalang oleh pertumbuhan awan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Ilustrasi kekeringan. ©2012 Shutterstock/Leigh Prather

JABAR | 11 Mei 2022 06:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Penyebab cuaca panas di Indonesia belakangan ini bukan tanpa sebab. Beberapa hari belakangan ini cuaca panas terasa sekali dikeluhkan banyak orang. Sering kali setelah panas justru tiba-tiba mendung dan hujan. Perubahan cuaca yang tak menentu ini terjadi bukan tanpa sebab.

Berbagai pemantauan iklim di dunia telah menunjukkan bahwa rata-rata suhu permukaan bumi dalam tiga dekade terakhir mengalami kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata suhu permukaan bumi dua abad terakhir ini.

Perubahan iklim yang ekstrem tersebut dapat memberikan efek terhadap kesehatan manusia misal dehidrasi yang dapat menimbulkan berbagai gangguan fungsi temporer sampai permanen, tergantung lamanya dehidrasi itu terjadi. Kematian karena suhu terlalu panas (heat stroke) di kalangan jemaah haji Indonesia, yang banyak terjadi ketika musim haji jatuh di musim panas merupakan contoh efek langsung iklim.

Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai penyebab cuaca panas belakangan ini, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui staff.ui.ac.id

2 dari 3 halaman

Disadari atau tidak beberapa hari belakangan ini kondisi cuaca di Indonesia sedang panas-panasnya. Terik matahari terasa sangat menyengat yang membuat orang cenderung malas beraktivitas di luar ruangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab cuaca panas belakangan ini. Penyebab cuaca panas belakangan ini dipicu beberapa hal.

  • Posisi semu matahari di wilayah utara ekuator

Penyebab cuaca panas belakangan ini  karena posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator. Hal ini menjadi penanda sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Segera memasuki musim kemarau, pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi. Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat awan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

  • Bukan fenomena gelombang panas

Banyak masyarakat yang mengira, cuaca panas terik ini akibat fenomena gelombang panas. Penyebab cuaca panas belakangan ini tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan "Heat Wave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.

Sedangkan melalui pengamatan, BMKG mencatat suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat Celcius dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

  • Diprediksi suhu panas hingga pertengahan Mei

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meprediksi bahwa beberapa daerah di Indonesia mulai memasuki puncak cuaca yang amat panas. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto juga menyebut, kondisi suhu terik di wilayah Indonesia harus diwaspadai hingga pertengahan Mei.

"Kewaspadaan kondisi suhu panas terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei,” kata Guswanto dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).

Tak heran bila kemudian panas yang kita rasakan kerap membuat tidak nyaman dalam menjalani aktivitas. Selain karena adanya puncak cuaca panas, penyebab lain dari cuaca panas belakangan ini adalah gaya hidup konsumtif masyarakat yang meningkatkan pengaruh buruk terjadi suhu bumi.

3 dari 3 halaman


Selain mengetahui penyebab cuaca panas belakangan ini, kamu juga perlu tahu bagaimana cara mencegahnya. Untuk mencegah dampak dari perubahan cuaca yang ekstrem penting bagi kamu untuk mencegahnya sedini mungkin.

Tak hanya untuk dirimu sendiri, ajak orang lain untuk mencegahnya bersama-sama. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya mencegah cuaca ekstrem, semakin sehat bumi yang kita huni. Berikut ini cara mencegah cuaca ekstrem yang dapat kamu lakukan yaitu:

1. Menanam pohon
Cara mencegah cuaca panas yang ekstrem pertama adalah dengan menanam pohon sebanyak mungkin. Kamu bisa menanam pohon di halaman rumah atau menaruh tanaman-tanaman kecil di teras. Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.

Tanaman merupakan bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa tanaman juga bisa melawan peningkatan karbon dioksida yang disebabkan oleh lalu lintas mobil, manufaktur, dan aktivitas manusia lainnya.

2. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
Cara mencegah cuaca panas yang berikutnya adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda merupakan bentuk olahraga yang menyehatkan. Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau menggunakan kendaraan bersama-sama.

Jika terpaksa mengemudi, pastikan mobil atau motor berjalan efisien. Misalnya, menjaga agar ban terus mengembang dengan baik dapat meningkatkan jarak tempuh hingga lebih dari 3 persen.

3. Beli barang hemat energi
Tak hanya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi, cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mencegah cuaca panas yang ekstrem adalah dengan membeli barang-barang hemat energi.

Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu standar.
Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat energi. Hindari produk yang dikemas dengan kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang.

4. Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle

Terakhir, Reduce, Reuse, Recycle masih jadi salah satu cara mencegah cuaca panas yang ekstrem. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin. Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai.

Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi. Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

(mdk/nof)

Baca juga:
Cuaca Panas Akibat Pemanasan Global, Airlangga Ingatkan Risiko Kebakaran Hutan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Pagi Berawan dan Malam Hujan Disertai Kilat
Penjelasan Cuaca Panas di Indonesia Capai 36 Derajat Celcius
Waspadai Gelombang Setinggi Enam Meter di Perairan Aceh
BMKG Prediksi Gelombang Setinggi Enam Meter Landa Aceh hingga Kepulauan Nias
Gelombang Setinggi 2,5 Meter Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah NTT

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA