Berapa lama sih patah hati bisa sembuh

Reporter : Olivia Lidya Elsanty

Nggak mungkin sembuh secepat kilat sih..

Perkara move on dari keadaan putus cinta memang nggak mudah. Jika beberapa orang ditanyai, pasti mereka akan mengemukakan berbagai jawaban berbeda.

Apalagi jika hubungan cinta yang sempat terjalin meninggalkan kesan yang begitu mendalam, move on tidak mungkin semudah bikin mie instan yang cuma berlangsung selama 3 menit.

Naura Ayu Bantah Perselingkuhan Menjadi Penyebab Dirinya Putus dengan Devano Danendra

© Shutterstock.com/domesq

Lihat Foto

VIA THINKSTOCK

.

KOMPAS.com - Kita pasti sering mendengar ungkapan yang menyebut 'waktu akan menyembuhkan'.

Tapi, ketika kita ungkapan itu dikaitkan dengan perasaan sakit karena patah hati, berapa lama waktu yang diperlukan untuk bangkit dan pulih? 

Patah hati memang adalah salah satu momen paling menyakitkan dalam hidup.

Ada banyak dampak dan perubahan yang mungkin kita alami saat berada dalam masa menyedihkan ini.

Mulai dari kehilangan nafsu makan, hingga tak bersemangat untuk menjalani hari-hari. Maka wajar jika kita sering bertanya kapan semua ini akan berakhir.

Apalagi, keberadaan media sosial akan membuat kita dengan mudahnya mengingat masa lalu bersama sang mantan.

Tentu, tidak ada waktu spesifik yang menentukan berapa lama seseorang bisa bangkit dari sakitnya patah hati ini.

Namun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, 71 persen dari 155 orang dewasa muda membutuhkan sekitar tiga bulan atau 11 minggu untuk mampu melihat sisi positif dari kandasnya hubungan asmara mereka.

Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk sembuh dari patah hati. Waktu tiga bulan mungkin relatif bagi setiap orang.

Apalagi, jika kita bukanlah pihak yang memutuskan hubungan terlebih dahulu, pasti merasa butuh waktu lebih lama untuk bangkit.

Di sisi lain, mereka yang pertama kali memutuskan hubungan butuh waktu lama untuk menyiapkan mental, sebelum akhirnya mengutarakan niatnya untuk mengakhiri kisah cinta mereka.

Berdasarkan riset yang sama, mereka yang pertama kali memutuskan hubungan dan pihak yang merasa 'terbuang' sama-sama membutuhkan waktu 11 minggu untuk bangkit dari kondisi terpuruk.

Baca: Patah Hati Bisa Memiliki Efek Seperti Serangan Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Patah hati sangat umum dialami sesaat setelah putus cinta. Rasa sedih, kecewa, bimbang, dan bahkan kesepian tentu akan melingkupi perasaan saat kamu ditinggal atau dikecewakan pasangan. Namun, jika biarkan berlarut-larut, patah hati dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi.

Mengenang betapa indahnya masa-masa saat berpacaran dan mengingat kini kamu tidak lagi bersamanya adalah hal yang berat untuk dilewati. Rasa kesepian, penolakan, kekecewaan, atau bahkan rasa lega, merupakan hal yang wajar dialami oleh orang putus cinta.

Membangkitkan diri dari patah hati, melanjutkan hidup, lalu membangun hubungan baru merupakan proses yang berbeda bagi setiap orang. Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama dan bagaimana seseorang dapat sembuh dari patah hati.

Akan tetapi, ada beberapa cara yang kamu perlu lakukan untuk kembali bangkit dari keterpurukan akibat patah hati. Dengan begitu, emosi yang kamu rasakan bisa segera pulih dan tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berbagai Tips untuk Bangkit dari Patah Hati

Bila kamu mengalami patah hati dan mencari cara bagaimana untuk menenangkan emosi dan pikiran, itu merupakan suatu hal yang baik. Artinya, kamu memang peduli dengan dirimu dan mau berusaha menjadi lebih baik lagi.

Nah, supaya dirimu bisa segera pulih kembali, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk kembali bangkit dari patah hati:

1. Akui perasaan sedih yang dialami

Perasaan sedih yang mendalam memang tidak dapat dipungkiri lagi setelah mengalami patah hati. Daripada menyangkal atas rasa sedih atau sakit hati, lebih baik terima emosi yang kamu rasakan.

Menangislah bila kamu ingin menangis. Apabila kamu membutuhkan waktu untuk menyendiri, maka lakukanlah. Namun, kamu juga perlu memberikan batas waktu pada dirimu. Jangan sampai hal ini justru berkepanjangan dan mengganggu aktivitas atau pekerjaanmu.

2. Jangan salahkan siapa pun

Putusnya hubunganmu dengan mantan bukanlah salah siapa pun. Kebanyakan orang akan tenggelam dengan menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan mantan, lalu terus mengulang emosi negatif ini.

Daripada berlarut-larut mencari kesalahan, lebih baik fokus untuk move on. Terima kenyataan bahwa kamu dan mantan bukanlah pasangan yang ideal. Selain itu, carilah hal apa dalam dirimu yang bisa diperbaiki dan fokuskan pada bagaimana cara memperbaikinya agar di hubungan berikutnya kamu bisa menjadi lebih baik.

3. Bahagiakan diri sendiri

Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menghibur diri sendiri. Mendengarkan musik, menulis jurnal, melakukan meditasi, dan mengonsumsi makanan enak adalah beberapa kegiatan yang bisa membahagiakan diri sendiri. Cobalah lebih sabar dan pahami diri sendiri yang sedang terluka.

Menghindari lagu-lagu kenangan bersama mantan dan tidak bepergian ke tempat-tempat yang pernah didatangi bersama mantan juga bisa menjadi pilihan bijak untuk kondisimu saat ini.

4. Lakukan social media detox untuk hindari mantan

Salah satu godaan terbesar setelah putus adalah mengetahui keadaan mantan lewat media sosial. Biasanya, hal ini akan membuatmu mengingat perasaan negatif dan memperlambat proses move on. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba social media detox untuk menghindari apa pun yang mengingatkanmu kepada mantan.

5. Jalani perawatan diri

Walaupun kamu sedang patah hati, kamu tetap perlu merawat kesehatan dirimu, ya. Sesekali mengonsumsi makanan enak atau favoritmu boleh-boleh saja, tetapi pastikan tidak berlebihan. Jangan lupa pula untuk rutin berolahraga dan tidur yang cukup. Selain itu, mulai rutin menggunakan skincare juga bisa kamu lakukan.

6. Habiskan waktu bersama orang terdekat

Curhat dengan keluarga atau teman dapat menghilangkan rasa kesepian setelah patah hati. Jika kamu ingin mencurahkan keluh kesah, kamu bisa mencoba untuk curhat kepada anggota keluarga atau sahabat yang dipercaya, atau berkonsultasi dengan psikolog jika kamu merasa tidak nyaman berbagi cerita dengan orang sekitar.

7. Cari kesibukan lain

Putus cinta artinya kamu tidak perlu lagi membagi pikiran untuk memperhatikan orang lain dan kamu pun tidak perlu untuk selalu mengabari pasangan tentang segala hal yang kamu lakukan.

Dengan begitu, kamu bisa mulai fokus pada kebutuhanmu. Mulailah dengan cara menekuni kembali hobi atau mencari kemampuan baru. Misalnya, ambil kursus bahasa asing, belajar gitar atau merajut, dan kunjungi tempat-tempat baru.

Itulah berbagai cara untuk membangkitkan suasana hatimu kembali setelah patah hati. Ingat, setiap orang punya waktu dan cara pemulihan yang berbeda-beda. Jadi, kamu tidak perlu berkecil hati bila tidak bisa langsung move on.

Rasa sedih setelah patah hati memang suatu hal yang umum dirasakan. Namun, jika perasaan itu tak kunjung mereda dan justru membuat suasana hatimu selalu buruk, konsentrasi menurun, tidak berminat melakukan aktivitas apa pun, tidak mau makan, bahkan mencoba bunuh diri, maka segeralah meminta pertolongan ke psikolog.

Patah hati karena putus cinta adalah pengalaman yang pahit dan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Rasa sakit yang ditimbulkan karenanya bisa begitu dalam hingga sulit untuk diungkap dengan kata-kata. Bahkan bukan soal psikologi saja, patah pun bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga membuat mereka lebih mudah untuk sakit. Hal ini pun diamini oleh Guy Winch, seorang psikolog asal Amerika,

Dalam pidato di TED Talks dengan judul How to Fix a Broken Heart, Guy Winch menjelaskan bahwa patah hati dapat membuat seseorang mengalami susah tidur, terganggunya sistem kekebalan tubuh, hingga depresi klinis. Lantas, berapa lama sih waktu yang diperlukan seseorang agar bisa benar-benar sembuh dari patah hati?

Rata-rata Orang Dewasa Butuh Waktu Sekitar 3 Bulan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Positive Psychology mengungkap bahwa sekitar 71 persen orang dewasa muda membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk bisa ‘menerima’ keadaan setelah putus cinta. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya seseorang sudah mampu melihat hal-hal positif yang ditimbulkan setelah berpisah dengan pasangannya.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih banyak dan cakupan area yang lebih luas untuk memantapkan hasil penelitian tersebut. Pasalnya, penelitian yang sudah ada hanya melibatkan 115 orang sampel saja. Jadi, waktu 3 bulan untuk mengatasi patah hati yang sudah disebutkan tadi merupakan angka rata-rata dari total sampel yang dilibatkan dalam penelitian tersebut.

Para ahli dalam penelitian tersebut juga menekankan bahwa setiap orang pada prinsipnya memiliki kemampuan untuk ‘sembuh’ yang berbeda-beda. Pasalnya, kadar sakit setiap orang tidaklah sama dan cara mereka untuk menyembuhkan hatinya yang sakit juga berbeda-beda. Oleh karena itu, menyembuhkan patah hati bukanlah soal waktu, tapi tentang perjuangan.

Tips Mengatasi Patah Hati yang Bisa Dicoba

Memang, setiap orang punya cara yang berbeda untuk mengatasi patah hati. Namun, tak ada salahnya bila kamu mencoba beberapa tips di bawah ini.

1. Nikmati Rasa Sakitnya

Rasanya patah hati karena disebabkan putus cinta memang sakit. Maka dari itu, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk diri sendiri selama di masa-masa patah hati tersebut adalah dengan mencoba ‘menikmati’ rasa sakitnya.

Izinkanlah dirimu untuk merasakan semua rasa sedih, marah, kesepian, dan rasa bersalah yang kamu alami. Tak usah khawatir dicap berlebihan oleh orang lain, karena sejatinya hal tersebut merupakan respon alami tubuh yang normal.

2. Ingat, Hidupmu akan Terus Berjalan

Kamu memang boleh bersih, marah, kesal, dan kecewa. Namun, pastikan kamu tidak membiarkan dirimu mengalami semuanya berlarut-larut. Bahkan, hingga membuatmu jadi mengurung diri atau malas bersosialisasi dengan orang lain.

Meski duniamu tak akan pernah sama lagi, tapi ingatlah selalu bahwa hidupmu tidak akan seburuk itu setelah putus cinta. Masih akan ada banyak kesempatan dan hal baru yang siap menantimu di depan. Jadi, jangan biarkan dirimu ‘kalah’ dengan rasa sakitnya.

3. Minta Dukungan dari Kerabat Dekat

Jangan pernah ragu untuk meminta support atau dukungan dari orang-orang terdekat di sekitarmu. Berbagi perasaan dan keluh kesah pada orang lain akan membantumu dalam mengurangi rasa sesak di dada. Nah, perasaan lega inilah yang akan memberikan jalan untuk mengatasi patah hati yang kamu alami.

Namun, bila curhat saja tidak cukup membuatmu lega dan kamu pun merasa tidak lagi bisa menahan rasa sedih, berkonsultasi ke psikolog merupakan pilihan yang tepat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA