Berapa jenis mistar yang biasa digunakan untuk menggambar teknik?

Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris. Kita akan bahas jenis-jenis mistar tersebut satu persatu.

Seperti yang diposting pada postingan yang berjudul “Pengukuran besaran panjang”, bahwa mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagaimana menggunakan mistar dengan benar?

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan paralaks. Apa itu kesalahan paralaks? Silahkan tunggu postingan mafia online berikutnya. Perhatikan gambar berikut untuk melihat bagaimana melakukan pengukuran yang benar menggunakan mistar. Bagaimana cara mengukur panjang benda dengan menggunakan mistar?

Sudahkah tahu cara menggunkan mistar dengan benar? Berdasarkan studi kasus yang dilakukan Mafia Online di salah satu sekolah negeri di bali masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi tentang cara pembacaan skala mistar/penggaris. Banyak siswa yang melakukan pengukuran dengan mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan dari ujung penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala 1. Lalu bagaimana yang benar?

Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan mistar/penggaris dengan benar. Agar lebih jelasnya Mafia Online berikan contohnya dengan gambar. Perhatikan gambar berikut! Berapa hasil pengukuran tersebut? Oke perhatikan langkah-langkahnya.

Gambar Mistar dan benda yang diukur (warna biru)
Berapa hasil pengukuran mistar berikut?
  1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
  2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)
  3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
  4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
  5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
  6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.

Mistar berbentuk rol (mistar gulung)

Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung, biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala. Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang (lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter menggunkan penggaris.

Gambar mistar gulung (mistar rol)
sumber gambar: 1st-product.com

Mistar rol atau mistar gulung ini sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana karena ukurannya yang sangat kecil namun mampu mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter. Makanya tukang bangunan sering membawa mistar rol karena digunkan untuk mengukur panjang kayu atau tinggi tembok. Coba anda bayangkan kalau tukang bangunan membawa penggaris untuk mengukur tinggi tembok.

Mistar bentuk pita

Selain yang bisa digulung, mistar ada juga yang berbentuk pita. Tujuan dibuatnya mistar berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit pakaian, untuk mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang manusia.

Gambar mistar pita
sumber gambar:  amazon.com

Tidak mungkin tukang jahit menggunakan mistar dalam bentuk rol untuk mengukur tubuh manusia karena mistar rol terbuat dari logam yang jika dilengkungkan terlalu melengkung akan menyebabkan patah. Walaupun bentuknya beda mistar pita ini memiliki ketelitian yang sama yaitu 1 mm atau 0,1 cm.

Mistar Lipat

Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat. Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunkan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis. Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang tentu saja cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium).

Gambar Mistar Lipat
Sumber gambar: Wikipedia

Penggaris

Siapa yang tidak tahu yang namanya penggaris? Hampir semua orang yang duduk di banku sekolahan akan mengetahui yang namanya penggaris, karena hampir semua siswa pernah membawa penggaris kesekolahnya.

Gambar mistar/penggaris
sumber gambar: myonlineruler.com

Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya.

Bentuk-bentuk penggaris

Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan alat yang digunakan dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan untuk mengukur jarak dan/atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya adalah sejajar digunakan untuk menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak.

Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.

Demikian postingan mafia online tentang mistar sebagai alat ukur besaran panjang. Selain mistar/penggaris ada juga alat ukur yang lebih teliti dari mistar/penggaris yaitu jangka sorong. Apa itu jangka sorong? Kenapa disebut jangka sorong? Siapa penemu jangka sorong? Dan bagaimana menggunkan jangka sorong dengan benar? Temukan jawabannya pada psotingan berikutnya di mafia online.

Penggaris – Anda bekerja di bidang bangunan? Jika iya tentu Anda sudah tidak asing dengan salah satu alat ukur besaran panjang ini. Penggaris atau yang biasa dikenal dengan nama meteran ini merupakan sebuah alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran panjang.

Ada banyak sekali jenis penggaris yang bisa kita jumpai, masing-masing jenisnya memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Nah untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian, jenis, fungsi serta cara menggunakan alat ukur mistar penggaris. Langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Mistar Penggaris:

Pengertian Mistar Penggaris.

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, pengertian penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm.

Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi dari mistar penggaris ini? Simak ulasan selanjutnya.

Fungsi Mistar Penggaris.

Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu diingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar 1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur beberapa benda tertentu saja.

Macam Macam Mistar Penggaris:

Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik, diantaranya yaitu:

1. Mistar Gambar – T.

Salah satu jenis penggaris yang sering digunakan untuk kegiatan menggambar adalah mistar Gambar – T. Sesuai dengan namanya, bentuk dari mistar yang satu ini yaitu berbentuk seperti “T”. Umumnya mistar jenis ini dipakai untuk menarik garis yang mendatar. Cara penggunaan penggaris gambar – T ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggeser-geser bagian ujung penuntun ke bagian yang akan diberi garis. Ujung penuntun yang dimaksud berada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering dikenal dengan bagian kepala.

2. Mistar Segitiga Gambar.

Mistar selanjutnya yang tidak kalah populer adalah mistar segitiga gambar. Untuk jenis mistar penggaris yang kedua ini banyak sekali tersedia di toko-toko alat tulis. Perlu diketahui bahwa mistar segitiga gambar terdapat dua kategori yakni mistar segitiga gambar 45 derajat dan mistar segitiga gambar 30 derajat x 60 derajat. Kedua kategori tersebut umumnya memiliki fungsi yang hampir sama, sebab kedua mistar tersebut memiliki siku-siku.

Namun jika dilihat lebih jauh banyak orang yang suka menggunakan mistar gambar 30 derajat x 60 derajat. Mengapa? Karena mistar tersebut memiliki kaki tegak lurus dan lumayan panjang. Untuk cara penggunaannya mula-mula Anda hanya perlu menumpukkan kaki penggaris pada mistar gambar T. Kemudian telapak dan juga jari-jari tangan kiri bisa menekan dua mistar gambar T dan mistar gambar segitiga gambar tersebut.

3. Mistar Skala Inci dan Kaki.

Skala Inci dan kaki merupakan salah satu jenis mistar yang bentuknya sering kita gunakan. Namun jika dilihat lebih jauh kedua mistar tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Untuk mistar skala ini bisa dikatakan memiliki jenis yang sangat beragam. Fungsi utama mistar skala inci serta kaki ini tidak lain untuk mengetahui besar atau kecil ukuran objek dalam perbandingan tetap.

4. Penggaris Skala Metrik.

Jenis penggaris skala metrik ini lebih sering digunakan oleh masyarakat yang sering menggunakan meter sebagai standar pengukurannya. Di Indonesia sendiri mistar skala metrik ini bukan hal yang asing lagi. Umumnya mistar jenis ini digunakan untuk mengukur panjang, volume, berat, permukaan dan lain sebagainya.

Baca juga: Macam Macam Jangka Sorong serta Cara Menggunakannya

Cara Menggunakan Mistar Penggaris:

Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering melihat alat ukur mistar dalam aktivitas sehari-hari. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa orang ternyata masih salah menggunakan penggaris dengan bena. Lalu bagaimana cara menggunakan penggaris dengan benar? Berikut ulasan lengkapnya.

  • Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
  • Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
  • Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.

Cara Membaca Skala Penggaris

Mungkin sebagian dari Anda berpikir bahwa membaca hasil pengukuran dengan menggunakan penggaris sangatlah mudah. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca skala mistar. Salah satunya yaitu mengenai angka pasti dan juga angka kisaran. Angka pasti yang dimaksud di sini adalah angka yang terbaca oleh skala alat ukurannya.

Sedangkan untuk angka tafsiran ini merupakan angka yang tidak terbaca oleh alat ukurannya. Umumnya angka tafsiran ini diperlukan ketika ujung salah satu benda tidak tepat atau berada di tengah-tengah skala. Sehingga hal tersebut memerlukan angka tafsiran dari hasil pengukurannya.

Lihat Juga: Mikrometer Sekrup dan Cara Membacanya

Cara membaca Mistar :

Perlu diketahui bahwa angka tafsiran ini diperoleh dari setengah kali skala terkecil dari penggaris. Biasanya angka tafsiran ini juga sering disebut dengan nilai ketelitian dari sudut alat ukur. Misalnya saja cara menghitung mistar penggaris untuk angka tafsiran yakni seperti yang diketahui skala mistar pada setiap 1cm memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti skala terkecil dalam mistar tersebut adalah 1mm = 0.1cm.

Dengan begitu dapat diperoleh hasil angka tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm. Melalui perhitungan simpel tersebut Anda bisa membedakan mana angka tafsiran dan mana angka utamanya. Sangat mudah sekali untuk membedakan, bukan?

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, jenis serta cara menggunakan penggaris dengan benar, tentu Anda tidak perlu takut lagi salah dalam menggunakan penggaris ini. Sebenarnya mudah sekali menggunakan alat ukur panjang satu ini, asalkan Anda mengetahui teknik pengukur dan membacanya.

Jika Anda tidak memahami bagaimana cara pengukuran dengan menggunakan mistar penggaris secara benar, maka kemungkinan salah juga akan semakin besar.

Baca juga: Cara Menggunakan Welding Gauge

Demikian sedikit ulasan terkait pengertian, jenis, fungsi, cara perhitungan, dan cara membaca hasil perhitungan dengan menggunakan penggaris. Nah bagi Anda yang masih merasa bingung bagaimana cara menggunakan penggaris untuk mengukur panjang benda, maka Anda bisa mencari di beberapa sumber lainnya. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu Anda memahami tentang mistar penggaris dan bagaimana cara mengukurnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA