Bagaimana Persebaran penduduk di Indonesia

Ilustrasi faktor penyebab sebaran penduduk Indonesia tidak merata, sumber foto: //www.pexels.com/

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pulau yang sangat banyak, bahkan sampai saat ini masih ada beberapa pulau kecil yang belum berpenghuni. Namun, sebagian besar pusat kegiatan masyarakat masih berada di Pulau Jawa, karena faktor ibukota negara dan secara geografis, dibandingkan pulau lainnya, Jawa sangat strategis. Apakah karena hal itu sebaran penduduk Indonesia tidak merata?

Dikutip dari buku Pasti Bisa Geografi untuk SMA/MA Kelas XI, Tim Ganesha Operation (2018: 70) menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, persebaran penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan. Persebaran penduduk dapat dibedakan menjadi persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk secara administrasi.

Secara geografis, persebaran penduduk Indonesia tidak merata. Ada pulau yang dihuni oleh banyak penduduk melebihi kapasitas seperti Pulau Jawa yang dihuni oleh lebih dari 50% dari penduduk Indonesia. Ada juga pulau yang jumlah penduduknya sedikit seperti Papua yang dihuni oleh 15% dari penduduk Indonesia.

Faktor Penyebab Sebaran Penduduk Tidak Merata

Ilustrasi faktor penyebab sebaran penduduk Indonesia tidak merata, sumber foto: //www.pexels.com/

Banyak faktor yang memengaruhi dan menyebabkan sebaran penduduk Indonesia tidak merata. Salah satunya adalah kondisi geografis dari masing-masing pulau di mana tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda menyebabkan orang banyak berkumpul di daerah dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi.

Faktor industri juga sangat memengaruhi. Hampir semua pabrik besar berada di pulau Jawa , yang artinya lapangan pekerjaan banyak terbuka di pulau Jawa sehingga membuat orang-orang dari luar pulau Jawa masuk dan menetap untuk mencari pekerjaan.

Faktor ketiga mengapa sebaran penduduk Indonesia tidak merata adalah pendidikan. Di Pulau Jawa, banyak sekolah atau perguruan tinggi yang memiliki kualitas di atas rata-rata bahkan sudah diakui oleh dunia internasional. Sehingga banyak mahasiswa dari luar pulau yang menimba ilmu di pulau Jawa.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan sebaran penduduk Indonesia tidak merata dan terpusat di pulau Jawa. (WWN)

Febryan Kevin Kamis, 17 Maret 2022 | 12:00 WIB

(Ilustrasi) ini penyebab persebaran penduduk Indonesia gak merata, simak kunci jawabannya.

GridKids.id - Indonesia memiliki penduduk terbesar ke-4 di dunia, tetapi persebaran penduduk Indonesia tak merata, Kids.

Kamu tahu enggak penyebab persebaran penduduk Indonesia tak merata yang merupakan materi IPS kelas 7 SMP?

Persebaran Indonesia tak merata bisa terlihat dari kota besar yang ramai, tetapi kota kecil atau desa tak seramai di kota.

Lantas, apa penyebab persebaran penduduk Indonesia tak merata? Simak kunci jawabannya, Kids.

1. Jelaskan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke wilayah nusantara?

Jawaban:

Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke wilayah nusantara terjadi secara bertahap yaitu dimulai dari ras Proto Melayu, Deutro Melayu, hingga Melanesoid. 

2. Mengapa sebaran penduduk Indonesia tak merata?

Jawaban:

Baca Juga: Kelas 6 SD: Sikap yang Boleh Dilakukan dan Tak Boleh dalam Musyawarah

Persebaran penduduk tak merata karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan relief, iklim, lahan, sumber daya mineral, serta aksesibilitas. Di Indonesia kepadatan penduduk terpadat ada di Pulau Jawa dikarenakan pembangunan terpusat di Pulau Jawa.

3. Apa keuntungan dan kerugian jika penduduk suatu negara jumlahnya sangat besar?

Jawaban: Keuntungan - Jumlah tenaga kerja semakin banyak, dapat membantu proses pembangunan bangsa, dan banyak wirausaha yang dikembangkan masyarakat.

Kerugian - Semakin meningkatnya angka pengangguran, banyaknya tindakan kriminal dan berbagai masalah sosial lainnya.

5. Mengapa sebagian besar penduduk Indonesia lebih banyak yang bekerja di sektor pertanian?

Jawaban:

Karena, wilayah Indonesia beriklim tropis yang memiliki tanah subur, sehingga penduduk Indonesia banyak yang memanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

6. Wilayah mana di Indonesia yang persentase pemeluk agama islamnya lebih kecil dari agama lainnya?

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 6 SD, Keuntungan dan Kerugian Transportasi Darat

Jawaban:

Wilayah Papua, karena penduduk Papua masih banyak yang menganut agama nenek moyang, yakni animisme dan dinamisme.

7. Mengapa penduduk Jawa dan Bali yang bekerja di sektor pertanian lebih rendah persentasenya dibandingkan dengan penduduk pulau lainnya di Indonesia?

Jawaban:

Karena Jawa dan Bali merupakan wilayah yang padat penduduk, sehingga lebih banyak bangunan-bangunan dan pemukiman warga dibanding dengan lahan kosong dan lahan pertanian.

8. Masalah apa saja yang terjadi di kota sebagai dampak dari urbanisasi?

Jawaban:

Semakin banyak terjadi kemacetan, meningkatnya pengangguran di perkotaan, bertambahnya pemukiman kumuh, dan semakin banyak tindakan kejahatan yang terjadi.

Pertanyaan: Bagaimana kedatangan nenek moyang ke Indonesia
Petunjuk: Cek halaman 1-2

----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Badan Pusat Statistik mencatat penduduk Indonesia pada September 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa, meningkat 32,56 juta jiwa dari tahun 2010 yang sebesar 237,63 juta jiwa. Penduduk terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat sebanyak 3,26 juta atau 1,25% per tahun selama 2010-2020. "Laju pertumbuhan ini dipengaruhi faktor kelahiran, kematian, dan migrasi," kata Suhariyanto dalam Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020, Kamis (21/1).

Tren laju pertumbuhan penduduk Indonesia kian menurun jika dibandingkan periode-periode sebelumnya. Ini didukung oleh kebijakan pemerintah dalam menekan pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana.

Sebaran penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar 151,59 juta penduduk atau 56,1% dari total penduduk Indonesia. Sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sebanyak 58,56 juta orang atau 21,68%.

Pulau Sulawesi mempunyai sebaran sebesar 7,36% dan Pulau Kalimantan mempunyai sebaran sebesar 6,15%. Sedangkan wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing masing sebesar 5,54% dan 3,17%.

Baca Juga

Suhariyanto mengatakan bahwa jumlah penduduk tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Barat sebesar 48,27 juta orang. Kemudian disusul Jawa Timur 40,27 juta, Jawa Tengah 36,52 juta, Sumatera Utara 14,8 juta, dan Banten 11,9 juta. "Persebaran ini tak banyak berubah ," ujarnya.

Advertising

Advertising

Sementara itu, jumlah penduduk terendah tercatat di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 700 ribu orang. Lalu, Papua Barat 1,13 juta, Maluku Utara 1,28 juta, Sulawesi Barat 1,42 juta, dan Kepulauan Bangka Belitung 1,46 juta.

Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia tercatat sebanyak 136,66 juta orang, atau 50,58% dari penduduk Indonesia. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 133,54 juta orang atau 49,42%. Dengan demikian, rasio jenis kelamin alias sex ratio penduduk Indonesia adalah sebesar 102, yang artinya terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada 2020.

Dari 270,20 juta penduduk Indonesia, sebesar 91,32% atau sekitar 246,74 juta penduduk berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara sebanyak 8,68% atau sekitar 23,47 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK. Jumlah ini mengindikasikan banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK.

Adapun mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94% dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87%. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

Sementara, persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun) terhadap total populasi pada tahun 2020 sebesar 70,72%. Sedangkan persentase penduduk usia nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebesar 29,28%. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky mengatakan tingginya penduduk di Jawa Barat memang alamiah terjadi. "Utamanya karena aktivitas ekonomi paling besar terjadi di provinsi tersebut," kata Riefky kepada Katadata.co.id, Kamis (21/1).

Kendati demikian, kondisi persebaran penduduk yang tidak merata akan menyebabkan makin terpusatnya tenaga kerja di pulau Jawa. Dengan demikian, pembangunan ekonomi kemungkinan bisa menjadi jauh lebih tidak merata.

Dia melanjutkan, semakin padatnya Pulau Jawa menyebabkan kompetisi yang semakin ketat dan mengancam kualitas hidup yang lebih rendah. Selain itu, kesenjangan sosial akan semakin melebar apabila penduduk yang lebih banyak di Pulau Jawa tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Potensi tersebut akan meningkatkan kriminalitas sehingga kualitas hidup semakin rendah. "Kuncinya adalah mendorong pembangunan dan penciptaan lapangan kerja di luar Jawa," ujar dia.

Di tengah laju pertembuhan Indonesia pada tahun lalu, empat negara tak mencatatkan kenaikan jumlah penduduk seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA