Apa yang dimaksud dengan kontaminasi silang

ilustrasi makanan tradisional /

MEDIA BLITAR – Kontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau mikroorganisme lain dari suatu zat ke zat lainnya. Hal ini dapat terjadi selama produksi makanan, yang dapat mengakibatkan pencernaan terganggu.

Kontaminasi silang dapat terjadi dari makanan ke makanan, peralatan ke makanan, maupun orang ke makanan.

Baca Juga: Update Jatim Covid-19: Kasus Aktif Terus Bertambah

Sehingga, selama pengolahan makanan harus memperhatikan letak makana. Makanan matang, makanan setengah matang, dan bahan pangan yang masih segar atau belum diolah tidak diletakkan berdekatan. Agar tidak terjadi kontaminasi silang dari makanan ke makanan. Serta jangan lupa untuk mencuci dengan benar bahan pangan segar yang belum diolah.

Kemudian, jangan menggunakan telenan dan pisau yang sama antara daging dan sayur segar. Serta selalu mencuci peralatan masak dengan bersih dan benar, menggunakan sabun dan air mengalir. Kemudian mengeringkannya terlebih dahulu sebelum digunakan kembali.

>

Baca Juga: Berapa Lama Seprei Kasur Harus Diganti? Yuk Simak Tips Sehat Agar Terhindar Dari Alergi

Selalu menjaga kebersihan tangan dan pakaian selama mengolah makanan, minimal mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Tidak lupa untuk mencuci dan mengganti celemek dan lap dapur.

Efek samping pada tubuh saat terjadi kontaminasi silang yaitu, dapat menyebabkan sakit perut, hilangnya nafsu makan, sakit kepala, mual, dan diare. Ini biasa terjadi dalam waktu 24 jam, tapi tidak menutup kemungkinan bila dirasakan seminggu setelah terpapar.

Baca Juga: VIRAL! Najwa Shihab Buka Suara Terkait Kertas Minta Tolong: Bukan Saya Yang Tulis

Apakah Anda biasa memotong daging beserta bahan-bahan makanan lainnya dengan pisau yang sama? Jika ya, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam pengolahan bahan-bahan makanan ini. 

Salah satu hal penting yang perlu Anda perhatikan saat bersiap mengolah bahan-bahan makanan seperti daging dan bahan makanan lainnya adalah menjaga kebersihan.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Menjaga kebersihan Anda maupun alat-alat yang Anda gunakan saat mengolah daging atau bahan makanan lainnya untuk menjadi menu masakan sangatlah krusial. Sebab, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dari daging dengan masakan yang lainnya.   

Kontaminasi silang pada makanan

Kontaminasi silang dapat terjadi saat Anda menggunakan alat yang sama saat digunakan saat memotong daging dengan memotong bahan makanan yang lainnya seperti sayur-sayuran. 

Secara umum, kontaminasi silang atau infeksi silang dapat diartikan sebagai perpindahan organisme berbahaya antara manusia, alat dapur dan rumah tangga, atau di dalam tubuh. Organisme tersebut meliputi virus, bakteri, jamur, dan parasit. 

Organisme-organisme tersebut dapat ditularkan kepada manusia melalui beberapa faktor sebagai berikut:

  • Sentuhan antar manusia
  • Bersin dan batuk
  • Peralatan (misalnya alat makan, alat dapur, alat medis) yang tidak steril
  • Tempat tidur atau dapur yang kotor
  • Bersentuhan dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi
  • Daging hewan yang sudah terkontaminasi

Contoh bakteri yang ditemukan pada makanan adalah Campylobacter dan Salmonella. Bakteri ini umumnya terdapat pada makanan mentah, seperti daging dan telur ayam. Dua bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, mulai dari keracunan makanan, muntaber, hingga tipes. 

Gejala umum yang dapat terjadi diantaranya adalah mual dan diare.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Penularan penyakit melalui alat dapur

Organisme asing yang berbahaya bagi kesehatan keluarga dapat menyebar melalui alat dapur yang dipakai untuk mengolah makanan sehari-hari.

Peralatan dapur yang dapat memicu hal ini biasanya adalah pisau dan tatakan potong atau talenan. Penyebabnya karena kedua benda ini adalah alat yang paling sering digunakan untuk mengolah berbagai jenis makanan. Bagaimana hal ini dapat menyebabkan kontaminasi silang?

Pisau dapur digunakan untuk memotong berbagai jenis bahan makanan. Makanan ini berupa sayur, buah, atau bumbu masak. Pada makanan tertentu seperti ayam, kambing, sapi, ikan, dan udang mengandung bakteri didalamnya. Terutama pada daging ayam, sapi, dan kambing.

Hal berbahaya dapat timbul ketika Anda menggunakan pisau yang sama untuk memotong ayam, daging, dan sayur. Bakteri yang terkandung di dalam daging akan menempel di pisau yang digunakan, lalu akan menempel dan menyebar pada bahan makanan lain yang dipotong dengan pisau yang sama.

Bukan hanya pisau, talenan yang digunakan dengan cara yang sama juga bisa menyebabkan kontaminasi silang dan akhirnya menimbulkan berbagai penyakit bagi tubuh. Bakteri, virus, dan jamur dari daging yang dipotong di atas talenan bisa berpindah ke dalam sayur dan buah yang dipotong dengan talenan yang sama.

Bagaimana cara tepat membersihkan dan merawat alat dapur?

Langkah berikut dapat Anda lakukan untuk menghindari bahaya kontaminasi silang pada makanan yang Anda santap:

  1. Cucilah tangan tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sebelum mempersiapkan dan mengolah bahan makanan.
  2. Sayur dan buah wajib dicuci dengan air mengalir tanpa menggunakan sabun.
  3. Sangat tidak dianjurkan mencuci daging merah dan unggas sebelum dimasak. Sebab, hal ini dapat membuat bakteri menyebar ke peralatan dapur dan permukaan dapur yang menyebabkan terjadinya kontaminasi silang.
  4. Gunakan pisau dan talenan yang berbeda untuk daging, ayam, dan ikan dengan sayuran dan buah untuk menghindari kontaminasi silang antar makanan.
  5. Hindari penggunaan ulang alat makan atau alat masak bekas daging, ayam dan ikan yang belum dimasak, untuk daging, ayam, dan ikan yang sudah dimasak.
  6. Cuci alat masak, pisau, dan talenan yang digunakan untuk mengolah daging, ayam, dan ikan segera setelah selesai digunakan.

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Kontaminasi – Pengertian, Penyebab, Dampak, Penanggulangan Dan Contohnya – DosenPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Kontaminasi yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Kontaminasi, Contoh Kontaminasi dan Penyebab Kontaminasi. Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Kontaminasi

Lantas apa yang dimaksud dengan kontaminasi ?? Pengertian Kontaminasi ialah suatu kondisi terjadinya percampuran/pencemaran terhadap sesuatu oleh unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya berdampak buruk.

Komponen yang menyebabkan terjadinya kontaminasi sangat beragam, baik itu benda mati ataupun makhuk hidup. Kontaminan yang berasal dari benda mati misalnya senyawa kimia dan kotoran, sedangkan kontaminan yang berasal dari makhluk hidup misalnya mikroba.

Dan pada umumnya kata kontaminasi selalu dihubungkan dengan sesuatu yang bermakna buruk/negatif. Penggunaan kata “kontaminasi” sering digunakan untuk banyak hal, termasuk diantaranya yaitu:

  • Makanan “kontaminasi makanan”
  • Lingkungan “kontaminasi lingkungan”
  • Bahan makanan “kontaminasi silang”
  • Bahasa “kontaminasi kata, kalimat”

Kontaminasi Mikroba  Pada Bahan Pangan

  • Kontaminasi Mikroba Yang Berasal Dari Tanah

Tanah mengandung berbagai macam mikroorganisme yang bisa menjadi sumber kontaminasi. Jika para ahli mikrobiologi ingin mencari jenis atau strain baru dari mikroorganisme untuk maksud tertentu, biasanya mereka pertama kali mencarinya di dalam tanah. Tidak hanya beberapa jenis saja melainkan dalam jumlah yang besar ditemukan mikroorganisme di dalam tanah yang subur, yang bisa saja mengkontaminasi tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut.

  • Kontaminasi Mikroba yang berasal dari air

Air di alam tidak hanya mengandung flora normal tetapi juga mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan berkemungkinan juga berasal dari kotoran hewan. Permukaan air sungai atau kolam dan air yang ada pada dasar danau dan kolam besar kemungkinan terdapat berbagai macam mikroorganisme dalam satuan juta per mm setelah terjadinya hujan badai yang jumlahnya lebih banyak dari pada danau dan kolam itu dalam keadaan diam atau tidak terjadi hujan badai. Air tanah setelah musim semi akan keluar melalui lapisan tanah dan bebatuan : sebab banyak bakteri yang hidup pada air tersebut, jumlah bakteri dalam air ini berkisar beberapa ratus per millimeter.

  • Kontaminasi Mikroba Dari Udara

Makanan yang terkontaminasi dari udara mempunyai peranan penting terhadap sanitasi dengan alas an ekonomi. Organisme yang mengandung penyakit, terutama yang dapat menyebabkan infeksi pada system pernafasan atau pada makanan yang menyebabkan kontaminasi. Jumlah mikroorganisme dalam makanan yang bisa saja berasal dari udara terutama apabila udara digunakan sebagai aerasi pada produk makanan, walupun organisme masuk secara sedimentasi dari udara selalu tidak menjadi perhatian. Spora jamur dari udara menyebabkan masalah pada keju, daging, susu yang dipadatkan, roti potong dan lemak babi.

Baca Juga : Pengertian Dan 100 Dampak Negatif Limbah Serta Pengolahannya

Kontaminasi Lingkungan

Kontaminasi lingkungan adalah kontaminasi bahan pangan yang diakibatkan oleh keadaan lingkungan sekitar yang kurang terjaga.

Lingkungan

  • Udara : medium sementara virus & bakteri influenza
  • Tanah : botulinum & C. Perfringens
  • Air limbah Salmonella, Shigella, Streptococci fekal,

Sumber Lainnya:

  • Peralatan : selama digunakan atau disimpan
  • Kontaminasi peralatan dari bahan, pekerja dan udara
  • Atasi dengan: desain yang higienis dan pembersihan yang efektif
  1. Air sebagai medium pembersih Perlu pengamanan khusus. Misal ultra violet
  2. Sampah bekas cucian mengandung air yang memiliki flora sampah
  3. Comberan tempat yang baik bagi jasad renik bakterinya adalah clostridium batulinum dan clostridium perfingens. Dapat ditemukan pada daerah penyiapan dan menyimpanan dengan berbagai cara
  4. Dengan makanan dan bungkusnya
  5. Dengan sepatu para pekerja
  6. Dengan udara ( hampir setiap debu termasuk juga golongan comberan
  1. Udara mencemari ditempat pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan persiapan
  2. Udara yang tercemar akibat beberapa faktor. Tetes embun saat berbicara, bersin, batuk bisa menjadi pusat jasad renik
  1. Penanganan limbah yang buruk: sumber kontaminasi
  2. Dapat mencemari sumber air, sungai, danau, laut sehingga pangan yang berasal dari perairan tersebut dapat tercemar

Tempat Produksi

  1. Dilihat pada kebersihan lantai yang dipakai, jika ada genangan air dapat menjadi sumber kontaminasi dalam makanan.
  2. Handel pintu yg terkontaminasi tangan pekerja, permukaan alat pengolahan yg terkontaminasi mikroba, dapat mencemari produk yang diolah.
  3. Pada dinding yang kotor dan tidak dibrsihkan sebagai sarang berkembangbiaknya mikroba
  4. Pada alat yang digunakan dalam proses pemasakan

Bahan baku produk

Kontaminasi yang terdapat pada produk pangana mentah itu sendiri. Sebelum dilakukan proses pengolahan produk tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri hal ini dapat diakibatkan oleh keadaan lingkungan yang kurang baik , bakteri yang ada pada hewan tersebut (misal sapi yang terkena antrak), penjamah bahan mentah yang kurang higiennya (adanya kontaminasi silang)

  • Kontaminan asal Bahan mentah :
  1. Mikroba dari tanah, air, residu pestisida
  2. Hewani : mikrobiologi, antibiotika,hormon
  1. Pisau dan alat waktu penyembelihan
  2. Bulu, kulit, saluran pencernaan, pernafasan.
  3. Kontaminasi selama: penyembelihan, pemotongan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi
  4. Karkas kontak dengan debu atau kotoran lain
  1. Sapi, alat pemerah
  2. Kontaminasi silang: pekerja, wadah

Contoh kontaminasi akibat kegiatan manusia; limbah pabrik dibuang ke sungai sehingga air sungai menjadi beracun bagi makhluk hidup. Contoh kontaminasi karena aktivitas alam; gunung meletus, gas alam yang beracun.

Kontaminasi Silang

Pengertian kontaminasi silang ialah terjadinya perpindahan bakteri dari bahan pangan mentah ke produk pangan yang sudah jadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kontaminasi silang umumnya terjadi karena proses penyimpanan bahan makanan dan proses pembuatan makanan yang tidak bersih.

Contoh kontaminasi silang terjadi ketika pisau yang kotor dan terkontaminasi zar berbahaya digunakan untuk mengupas mangga yang akan dimakan. Contoh lain, plastik penyimpanan yang terkontaminasi kotoran digunakan untuk menyimpan daging.

Kontaminasi Bahasa

Dalam istilah bahasa Indonesia, kontaminasi ialah suatu penggabungan beberapa bentuk kata, frasa, susunan dan kaidah suatu bahasa dengan bahasa lainnya, sehingga terbentuk kata baru yang tidak lazim. Salah satu contoh bentuk kata yang sudah terkontaminasi ialah kata nyuci yang merujuk pada kata mencuci, bentuk baku kata tersebut ialah mencuci bukan menyuci.

Kontaminasi bahasa ini dapat terjadi disebabkan karena percampuran antara bahasa Indonesia baku dengan bahasa asing atau bahasa daerah tertentu, dalam hal ini kata nyuci telah terkontaminasi kaidah bahasa Jawa.

Baca Juga : Pengertian, Penyebab Dan Dampak Polusi Air Lengkap Dengan Cara Penanggulangannya

Penyebab Kontaminasi

Secara umum ada tiga penyebab kontaminasi yaitu kontaminasi biologis, kontaminasi kimia dan kontaminasi fisik.

  • Kontaminasi Biologis, beberapa penyebab kontaminasi biologi atau mikrobiologis ialah parasit “protozoa dan cacing”, virus, bakteri patogen, yang dapat menyebab keracunan dan infeksi pada manusia.
  • Kontaminasi Kimia, bahan kimia yang dapat menimbulkan intoksikasi pada manusia. Beberapa bahan kimia penyebab keracunan diantaranya antibiotika, residu pestisida, cemaran kimia industri.
  • Kontaminasi Fisik, pencemaran yang sifatnya fisik, misalnya batu, debu, rambut, logam, potongan kayu, kuku atau bahkan peralatan memasak yang digunakan. Kontaminasi fisik tidak selalu mengakibatkan penyakit, namun tetap berbahaya dan menganggu kesehatan manusia.

Dampak Kontaminasi Fisik

Secara umum pencemaran makanan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan bagi orang yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut. Diantaranya bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, ginjal, hati, jantung, dan organ tubuh lainnya. Selain itu pencemaran makanan juga dapat menyebabkan keracunana makanan.

Kontaminasi fisik berupa benda-benda asing tersebut apabila sampai tertelan bersama makanan atau minuman yang kita konsumsi tentu akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Misalnya saja jika sampai ada pecahan kaca yang masuk ketubuh kita tentu akan melukai organ tubuh kita bahkan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga : Pengertian Dan 10 Jenis Sampah Organik Serta An-Organik

Upaya Pencegahan Kontaminasi Fisik

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menhindari kontaminasi makanan, anta lain sebagai berikut :

Higiene Perseorangan

Orang yang mengolah, memasak, atau menyajikan makanan perlu sekali mengerti dan dipahami bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Penderita kudis (koreng), radang saluran pernapasan, atau penyakit alat percernaan merupakan sumber-sumber penulaan bibit penyakit kepada makanan, terutama kepada makananan masak. Cara- cara penularan itu melalui penyentuhan dengan tangan kotor, bersin, dan batuk. Mencuci bersih tangan dengan air yang bersih adalah syarat mutlak bagi pengelola makanan, terutama setelah buanag air kecil atau buang air besar. (Sitorus, 2009)

Higiene Lingkungan

Selain kebersihan perseorangan, kebersihan tempat kerja dan lingkungan sekitar, fasilitas tempat kerja pun sama pentingnya. Harus cukup tersedia air bersih, cukup terdapat sinar matahari. Pengolahan dan penyimpanan makanan harus mendapat perhatian khusus dimana tempat pengolahan makanan harus dalam kondisi bersih. Selain itu alat masak dan alat makan juga harus terjaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber bakteri.

Alat-alat harus dibersihkan sebaik mungkin sehingga tidak ada sisa-sisa organik yang nampak oleh mata. Tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan detergen dan apabila bahan ini digunakan harus dibasuh/dibilas secara baik dengan air bersih. mencuci bahan makanan, seperti daging dan sayuran di bawah air mengalir ketika baru saja membelinya untuk menghilangkan kandungan kimia, pestisida, dan kuman. (Sitorus, 2009).

Pada Tahap Pemilihan Bahan Makanan

Bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan.  Sehingga dapat meminimalisasi adanya kontaminasi oleh benda-benda asing.

Pada Tahap Penyimpanan Bahan Makanan

Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat, Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin. Dan setiap bahan makanan ditempatkan ecara terpisah menurut jenisnya.

Pada Tahap Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap.  Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygienee dan sanitasi baik dalam proses pencucian, penjamah makanan, proses memasak, penggunaan bahan tambahan makanan dan penggunaan peralatan masak.

Pada Tahap Penyimpanan Makanan

Makanan yang telah matang atau siap disajikan, tidak semuanya langsung dikonsumsi oleh kita, terutama makanan yang berasal dari katering atau jasaboga.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan makanan matang antara lain:

  1. Makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan daam suhu diatas 60 derajat celcius.
  2. Makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu dibawah 4 derajat celcius
  3. Makanan yang disajikan dalam kndisi panas yang disimpan dengan suhu dibawah 4 dajat celcius harus dipanaskan kembali sampai 60 derajat celcius sebelum disajikan.

Pada Tahap Pengangkutan Makanan

Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan.  Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi risikonya daripada pencemaran bahan makanan.  Oleh karena itu titik berat pengendalian pencemaran makanan pada makanan masak.

Pada Tahap Penyajian

Penyajian makanan harus sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan, agar tidak terjadinya kontaminasi pada  makanan yang akan disajikan.

Baca Juga : Karakteristik Padat Dari Air Limbah Beserta Komposisinya

Menanggulangi Kontaminasi

Cara menanggulangi kontaminasi bahan beracun dan berbahaya :

  • Bila terkena cairan korosif

Segera dicuci dengan air berulang- ulang pada yang terkena, sebelum dibawa ke IGD untuk ditangani dokter.

  • Bila terkena bahan korosif padat

Segera dicuci dengan air berulang- ulang pada bagian yang terkena, bila perlu dengan air sabun.

  • Bila luka bakar karena bahan kimia

Secepatnya menghindari dari bahan kimia tersebut dan dicuci dengan air berulang- ulang dan segera ditangani dokter IGD.

Pertolongan pertama dapat dilakukan dikompres air es atau diguyur air sampai rasa sakit hilang dan tidak timbul kembali. Bila perlu direndam dalam air. Langkah pertolongan pendinginan dapat dilakukan agar rasa sakit dan yang lebih penting adalah bahwa pendinginan akan dihentikan atau memperlambat reaksi perusakan jaringan tubuh akibat kebakaran. Pertolongan pertama ini harus segera diikuti denagn pengobatan dokter.

Pakaian yang menempel pada atau berdelatan dengan luka bakar perlu dilepas, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan membersihkan luka atau memberikan bahan pengoles, seperti mentega, oli, kecap dan pasta gigi. Menutup luka dengan kain atau verban yang steril dan bersih dan diobati dokter.

Contoh Kontaminasi

Contoh dari kontaminasi fisik antara lain : debu, tanah, batu, kaca, rambut, staples, klips, kotoran hewan, peniti, jarum, daun, bagian dari hewan seperti bulu atau hewan seperti cicak, serangga dan lain sebagainya. Sumber bahan pencemar fisik dapat terjadi pada kondisi tempat pengolahan makanan yang tidak bersih, penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi yang tidak baik sehingga memungkinkan terdapatnya debu dan tanah serta kontaminasi oleh tikus dan serangga, hadirnya binatang peliharaan seperti kucing, ayam dan burung pada tempat pengolahan makanan dapat menimbulkan kontaminasi secara fisik pada makanan.

Demikian juga manusia yang mengelola makanan yang tidak menggunakan pakaian kerja, tutup rambut yang baikdan cara pencucian alat masak dan penyimpanannya dapat menimbulkan kontaminasi oleh rambut manusia dan debu.

Demikianlah pembahasan mengenai semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA