Mengapa raja Ilyasa memberikan julukan Zulkifli kepada Basyar

Merdeka.com - Nabi Zulkifli merupakan putra Nabi Ayyub, nama asli Nabi Zulkifli adalah Basyar. Beliau tinggal di negeri Syam yang dipimpin oleh seorang raja yang sudah tua dan tidak memiliki keturunan.

Awal mula dia dipanggil Zulkifli ketika suatu hari sang raja sedang mencari penggantinya. Ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa saja yang mau bertanggung jawab menjalankan amanah umat dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Di hadapan seluruh rakyatnya, raja itu berkata, "Siapa di antara kamu sekalian yang sanggup berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam harinya, juga tidak akan marah-marah, kepadanya akan saya serahkan kerajaan ini. Karena saya sudah sangat tua," ucap sang raja kepada rakyatnya.

Lalu pada saat itu berdirilah seorang pemuda bernama Basyar sambil mengangkat tangan kanannya dan berkata, "Hamba sanggup!" tegas Nabi Zulkifli. Berulang-ulang sang raja kemudian bertanya kepada rakyatnya, namun tidak ada yang menjawab selain sang pemuda tadi.

Terpilihlah Basyar menggantikan sang raja, dan namanya pun berubah menjadi Zulkifli yang berarti, "orang yang sanggup memegang janji".

"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh". (QS Al-Anbya ayat 85-86).

Nabi Zulkifli memimpin negeri Syam dengan baik, beliau sangat mementingkan urusan rakyatnya daripada urusan dirinya dan keluarganya. Dia memegang teguh janjinya untuk berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari, serta selalu sabar dalam keadaan apa pun tidak pernah marah-marah.

Sifat sabar yang dimiliki oleh Nabi Zulkifli As sudah seyogyanya dijadikan teladan oleh seluruh umat Islam baik saat beribadah maupun saat berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini kisah Nabi Zulkifli As tentang kesabaran yang luar biasa telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.

2 dari 6 halaman

Sejak diangkat menjadi raja pengganti, Nabi Zulkifli As tetap hidup dalam kesederhanaan. Hal tersebut sesuai dengan janjinya, ia pun melaksanakan puasa di siang hari dan beribadah di malam hari secara istiqomah.

Suatu hari Nabi Zulkifli As merasakan kelelahan yang teramat sangat. Setelah mengurusi rakyatnya ia tidak langsung istirahat. Bisa dibilang waktu tidurnya digunakan untuk beribadah.

3 dari 6 halaman

©Pixabay/ ilustrasi

Setelah menjadi raja Nabi Zulkifli As tidak luput dari beragam ujian termasuk ujian yang datang dari rakyatnya sendiri. Ada beberapa kaum yang datang ke kerajaan dan berencana menghancurkan kepemimpinan Nabi Zulkifli As.

Pada waktu itu, Nabi Zulkifli memerintahkan rakyatnya untuk turut berperang untuk melawan kaum pasukan pemberontak. Namun rakyat yang telah ia sejahterakan justru menolak dengan alasan takut mati.

©wallsoc.com/ ilustrasi

Pada saat itulah iblis mengirimkan golongan syaitannya untuk menggoda. Syaitan datang ke istana dalam wujud manusia laki-laki rakyat jelata yang meminta keadilan hukum pada raja.

Meski para pengawal kerajaan bahwa raja sedang beristirahat, tapi syaitan tidak peduli dan terus memaksa ingin bertemu dengan raja. Mengetahui hal ini, Nabi Zulkifli As meminta tamunya agar terlebih dahulu datang ke ruang pengadilan istana.

5 dari 6 halaman

Setelah beristirahat sejenak, Nabi Zulkifli As berangkat menuju ruang pengadilan walaupun sesampainya di sana ternyata tamunya tidak ada di sana. Dan saat ditunggu tidak kunjung datang. Hal ini terulang kembali pada keesokan harinya. Dan Nabi Zulkifli As tetap tidak terpancing amarahnya.

Untuk yang ke tiga kalinya syaitan berinisiatif langsung masuk ke rumah Nabi Zulkifli As dan mengetuk pintu kamar tempat Nabi Zulkifli As beristirahat.

Tetapi dengan begitu saja Nabi Zulkifli As menemaninya sampai akhirnya setan menyerah dan mengaku ia dikirim oleh iblis untuk menggoda dan memancing emosi Nabi Zulkifli As. Gagal sudah rencana setan untuk membuat Nabi Zulkifli As marah dan ingkar akan janjinya.

6 dari 6 halaman

Mereka mau turut serta berperang dengan syarat telah ada jaminan bahwa mereka tidak akan mati di medan pertempuran. Akhirnya Nabi Zulkifli As berdoa kepada Allah SWT memohon agar kaumnya diselamatkan pada saat peperangan berlangsung.

Doa tersebut kemudian dikabulkan oleh Allah SWT sehingga seluruh pasukan Nabi Zulkifli As yang terdiri dari rakyat jelata berhasil memenangkan pertempuran dan kembali dengan kondisi selamat tanpa ada yang gugur.

Hingga akhir dari kepemimpinan Nabi Zulkifli As rakyat merasakan hidup tentram dan sejahtera. Peninggalan Nabi Zulkifli As masih bisa dilihat diseluruh kota kecil bernama kilf diselatan bagda.

Diantara kota hilah dan nahzab di tepi sungai efrat, terdapat makam. Makam tersebut diyakini oleh penduduk sekitar sebagai makam Nabi Zulkifli As. (mdk/nof)

Baca juga:
Sa'id bin Amir, Pemimpin Sederhana Bikin Umar bin Khattab Terharu
Kisah Nabi Harun, Saudara yang Selalu Setia Menemani Dakwah Nabi Musa
Kisah Nabi Sulaiman: Memiliki Mukjizat Bisa Memindahkan Istana Ratu Balqis
Mengenal Fatimah Al Fihri, Pendiri Universitas Pertama di Dunia Era Keemasan Islam
Nabi Muhammad Melarang Mengumpat Orang Kafir
Kisah Penaklukan Konstantinopel oleh Mehmed II, Kota yang Kini Bernama Istanbul

Merdeka.com - Nabi Dzulkifli merupakan putra Nabi Ayyub, nama asli Nabi Dzulkifli adalah Basyar. Beliau tinggal di negeri Syam yang dipimpin oleh seorang raja yang sudah tua dan tidak memiliki keturunan. Awal mula dia di panggil Dzulkifli ketika suatu hari sang raja sedang mencari penggantinya, dia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa saja yang mau bertanggung jawab menjalankan amanah umat dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Di hadapan rakyatnya, raja itu berkata, "Siapa di antara kamu sekalian yang sanggup berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam harinya, juga tidak akan marah-marah, kepadanya akan saya serahkan kerajaan ini. Karena saya sudah sangat tua," ucap sang raja kepada rakyatnya.

Lalu berdirilah seorang pemuda bernama Basyar sambil mengangkat tangan kanannya dan berkata, "Hamba sanggup!" tegas Nabi Dzulkifli. Berulang-ulang sang raja bertanya kepada rakyatnya, namun tidak ada yang menjawab selain sang pemuda tadi.

Terpilihlah Basyar menggantikan sang raja, dan namanya pun berubah menjadi Dzulkifli yang berarti, "orang yang sanggup memegang janji".

"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesunggguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh". (QS Al-Anbya ayat 85-86).

Nabi Dzulkifli memimpin negeri Syam dengan baik, beliau sangat mementingkan urusan rakyatnya daripada urusan dirinya dan keluarganya. Dia memegang teguh janjinya untuk berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari, serta tidak pernah marah-marah.

Dikutip buku Kisah Luar Biasa 25 Nabi & Rasul, karangan Henni Nur'aeni, pada suatu hari, ketika Nabi Dzulkifli hendak tidur datanglah iblis yang menjelma sebagai manusia untuk melaporkan sesuatu hal. Karena sudah larut malam, dan bertepatan dengan waktu istirahat, para pengawal melarang iblis tersebut untuk menemui Nabi Dzulkifli.

Terjadilah keributan antara pengawal dan iblis yang menjelma menjadi manusia, dan mengakibatkan Nabi Dzulkifli keluar dan mempersilahkan tamunya untuk masuk dan menceritakan keluh kesahnya.

Tamu tersebut mencaci maki Nabi Dzulkifli dan berharap dia akan marah. Namun yang diharapkan tamu tersebut hanya sia-sia. Nabi Dzulkifli dengan sabar menghadapi tamunya, beliau sama sekali tidak marah akan makian iblis tersebut. Iblis pun bosan dan pulang karena godaan yang dia tunjukkan kepada Nabi Dzulkifli tidak berhasil sama sekali. Sebelumnya, Nabi Dzulkifli telah mengetahui bahwa tamunya itu adalah iblis yang menjelma sebagai manusia dan berusaha menggodanya.

Suatu ketika terjadi peperangan di negeri Syam antara pengikutnya dengan orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Nabi Dzulkifli memerintahkan pengikutnya untuk berperang, namun pengikutnya merasa takut terbunuh dan tidak mau berperang karena masih ingin hidup di dunia.

"Jika raja mau memohon kepada Allah untuk menjamin kami dapat tetap hidup, kami bersedia berperang," ucap salah satu pengikut Nabi Dzulkifli. Menghadapi keluh kesah para pengikutnya yang seperti itu, Nabi Dzulkifli tidak marah sama sekali, dan tetap bersabar. Beliau kemudian berdoa kepada Allah seperti yang diharapkan pengikutnya. Dan Allah pun mengabulkan doanya. Kesabaran serta keteguhan hati Nabi Dzulkifli dalam memegang janji, membuat para pengikutnya menghormatinya. (mdk/hhw)

Baca juga:

Kisah Nabi Yaqub AS nangis hingga buta karena sedih kehilangan anak

Nabi Syuaib diancam akan diusir dari Madyan jika tak menyembah pohon

Berlikunya jalan Rasulullah saat dakwah Islam sampai dilempar jeroan

Kesetiaan Ali bin Abi Thalib kepada Rasulullah hingga akhir hayat

Surat ini buat hati Ummar bin Khattab terguncang dan masuk Islam

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA