Apa yang dimaksud dengan bayi tabung brainly?

Sebelum Anda dan pasangan menentukan pilihan, sebaiknya kenali terlebih dahulu mengenai bayi tabung dan inseminasi buatan sembari berkonsultasi dengan dokter.

Dengan begitu, Anda bisa memahami beda antara inseminasi buatan dan bayi tabung.

1. Prosedur Bayi Tabung

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur medis dengan pengambilan sperma dan sel telur untuk dipertemukan di luar organ wanita (laboratorium) agar terjadi proses pembuahan.

Prosedur ini mempertemukan sperma dan sel telur untuk proses pembuahan pada media khusus, yaitu sebuah cawan.

Setelah pembuahan, selanjutnya sel janin akan membelah hingga membentuk embrio. Embrio tersebut dimasukkan ke dalam rahim wanita dengan harapan dapat berlanjut menjadi kehamilan.

Prosedur IVF memberi kesempatan dalam memilih sperma dengan kualitas terbaik dari pria, yaitu sperma dengan bentuk dan pergerakan yang terbaik. 

Artikel Lainnya: Pengertian Mandul dan Tidak Subur dari Tinjauan Medis

IVF menjadi harapan baru dalam penanganan infertilitas sampai saat ini. Walaupun demikian, angka keberhasilan IVF bervariasi, yaitu berkisar antara 30-40%.

Angka keberhasilan tindakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari segi kualitas sperma, kualitas sel telur, dan kemampuan rahim wanita.

Jika IVF dilakukan di atas usia 35 tahun, angka keberhasilannya akan menurun secara signifikan.

Dalam proses bayi tabung, ada beberapa tahapan yang harus dijalani, seperti: 

  • Pemeriksaan USG.
  • Pemeriksaan hormon.
  • Pemeriksaan saluran telur dan sperma.
  • Penyuntikkan obat pembesar sel telur.
  • Penyuntikkan obat penekan hormon.
  • Pengambilan sel telur.
  • Pengambilan sel sperma.

Selanjutnya, dilakukan pembuahan sel telur oleh sel sperma, pengembangan dan penanaman embrio, serta menunggu hasilnya hingga terjadi kehamilan.

Durasi yang dibutuhkan untuk menjalankan prosedur IVF kurang lebih selama 2 minggu.

Terdapat beberapa kondisi yang merupakan indikasi pasangan perlu menjalankan program bayi tabung. Kondisi-kondisi tersebut, antara lain:

  • Pria dengan infertilitas berat.
  • Wanita tanpa saluran sel telur (tuba falopi) atau sumbatan saluran telur.
  • Usia yang lebih tua.
  • Berbagai kasus infertilitas yang gagal dengan pengobatan lainnya.

IVF memiliki varian dalam prosesnya tergantung pada kondisi yang dialami oleh pasangan. 

Artikel Lainnya: Risiko yang Dapat Terjadi Saat Menjalani Program Bayi Tabung

2. Prosedur Inseminasi Buatan

Berbeda dengan bayi tabung, inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) dilakukan dengan memasukkan sel sperma dengan kualitas terbaik ke dalam rahim untuk memudahkan proses pembuahan sperma pada sel telur. 

Sel sperma dicuci dengan cara tertentu dan dipadatkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke rahim dengan menggunakan kateter melalui leher rahim.

Untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan, inseminasi buatan biasanya dilakukan pada masa subur wanita, yaitu periode ovulasi wanita (pelepasan sel telur matang dari indung telur).

Tingkat keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya usia wanita dan penyebab infertilitas.

Jika dilakukan setiap bulan, inseminasi buatan memiliki tingkat keberhasilan hingga 20% per siklus.

Untuk mengetahui waktu yang tepat, dokter akan melihat tanda-tanda ovulasi sebelum melakukan IUI. Selain itu, ada kalanya dokter akan memberikan suntikan hormon yang dapat merangsang pelepasan sel telur pada waktu yang diharapkan.

Prosedur IUI membutuhkan waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar 15-20 menit. Selanjutnya, dokter akan meminta Anda kembali 2 minggu kemudian untuk memastikan adanya kehamilan atau tidak setelah prosedur IUI dilakukan.

Inseminasi buatan umum dilakukan pada beberapa kondisi, seperti jumlah sperma yang rendah pada pria atau penurunan motilitas (pergerakan) sperma.

Artikel Lainnya: Begini Cara Hitung HPL Kehamilan IVF atau Bayi Tabung

Selain itu, inseminasi buatan juga dapat dilakukan jika pasangan mengalami:

  • Infertilitas yang tidak diketahui jelas penyebabnya.
  • Endometriosis.
  • Penurunan kualitas lendir serviks (leher rahim).
  • Alergi pada air mani.

peredaran darah kecil meliputia.atrium kanan>paru">vertikel kirib.vertikel kanan>Peru">atrium kiric.ventrikel>seluruh tubuh>atrium k … anand.atrium kiri>seluruh tubuh>ventrikel kanan​

sebutkan hal yang bukan termasuk akibat efek rumah kaca yang terjadi secara terus-menerus​

19. Pak Heru mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Tindakan yang dilakukan Pak Heru tersebut menerapkan prinsip a. recycle, untuk mengurangi e … misi gas metana dari pembusukan sampah organik di tempat terbuka b. C. reduce, untuk mengurangi kadar gas karbon dioksida yang diemisikan oleh sampah organik replace, untuk mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir reuse, untuk mengubah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat d.tolong kak ini mepet ​

1. Gas CO₂ yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca karena gas tersebut bersifat.... menguraik … an lapisan ozon a. b. menguraikan sinar matahari C. memerangkap radiasi panas matahari d. menghambat masuknya radiasi sinar UV ke bumitolong kak ini mepet bgt​

Organ-organ yang tergabung dalam sistem ekskresi terdiri atas ...

Ini bisa jadi pilihan metode dalam memiliki buah hati

28 Agustus 2021

Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan menikah. Sudah berbagai program kehamilan dilakukan sesuai dengan saran dokter. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Kamu nggak perlu berkecil hati, karena masih ada metode atau program kehamilan yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah bayi tabung.

Ya, metode bayi tabung atau pembuahan buatan ini juga bisa menjadi salah satu metode kehamilan yang bisa ditempuh. Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai bayi tabung, berikut Popmama.com rangkum khusus untuk kamu.

pexels/rawpixel

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh perempuan, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur sudah berhasil dibuahi dan menghasilkan embrio, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).

Unsplash/Fomaolea

Sebenarnya bayi tabung bukanlah satu-satunya solusi untuk pasangan yang mengalami masalah infertilitas dan masalah genetik.

Sebenarnya ada beberapa pilihan lain, seperti menggunakan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi telur.

Namun, Untuk sebagian perempuan berusia di atas 40 tahun, disarankan sebagai metode untuk mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan.

Selain itu, beberapa kondisi seperti di bawah ini  yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil dan disarankan menggunakan prosedur bayi tabung.

  • Kelainan genetik
  • Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
  • Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur
  • Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal
  • Endometriosis
  • Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah
  • Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma
  • Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim
  • Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui
  • Memiliki risiko penyakit keturunan

Melalui metode IVF, sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk mencari masalah genetik tertentu.

Setelah embrio dinyatakan sehat dan tidak memiliki risiko penyakit yang dapat diturunkan, maka kemudian dapat ditanam pada rahim.

Jadi, melalui metode bayi tabung, kamu memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.

Lalu bagaimana proses bayi tabung dijalankan?

Freepik/Jcomp

Tujuan utama dari stimulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi oleh ovarium.

Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, maka semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan.

Selama tahap stimulasi ovarium ini, kamu akan diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur.

Selain itu, dokter juga akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam beberapa hari dengan melakukan USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam ovarium dan mengetahui kadar hormon.

checkpregnancy.com

Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim Mama, telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya terlebih dulu. Untuk memicu pematangan oosit tersebut, Mama akan diberi suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) guna pematangan telurnya maksimal.

Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan pada waktu yang tepat, Ma. Karena jika dilakukan terlalu dini, telur bisa menjadi tidak cukup matang.

Namun, jika suntikan dilakukan terlalu lama, telur malah akan menjadi terlalu tua dan tidak bisa berbuah dengan baik.

Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan, maka diperlukan melakukan pemeriksaan ultrasound atau USG kembali. 

parenting.firstcry.com

Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam setelah kamu menerima suntikan hCG. Agar tidak merasakan sakit saat pengambilan telur, maka perempuan akan dianestesi terlebih dulu.

Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan sel telur. Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum yang akan mengisap folikel dalam ovarium.

Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.

checkpregnancy.com

Jika sebelumnya telur atau folikel dipilih yang paling baik, makan selanjutnya akan dilakukan pembuahan atau inseminasi.

Inseminasi adalah saat di mana sperma diperkenalkan ke telur, kemudian hasil gabungan keduanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Biasanya dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Namun, jika suami yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma rendah, sperma perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.

Teknik ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).

Pexels/Martproduction

Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, perempuan akan diberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio.

Setelah telur dibuahi, embrio yang dihasilkan akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim.

Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan, di mana embrio sudah  berada pada fase blastosit.

Embrio pada fase blastosit ini sudah mampu menempel dengan baik pada rahim.

Freepik/tirachardz

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri.

Usia optimal dari perempuan yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.

Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia, melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor gaya hidup.

Untuk mengetahui hasilnya, sebaiknya setelah dilakukan pemindahan embrio ke rahim, kamu harus menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah kamu berhasil hamil atau tidak.

Selama waktu menunggu, sebaiknya kamu melakukan aktivitas sehari-harin seperti biasanya. Jangan buat diri kamu stres dengan memikirkan kehamilan kamu ya. Karena kalau kamu stres justru hal itu bisa menjadi faktor penghambat kehamilannya berhasil.

Baca Juga:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA