Berapa kadar gula darah disebut diabetes

  • HOME
  • PROFIL  
  • INFORMASI 
  • KEGIATAN 

    Bagian ini berisi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular - Berita, Advokasi, KIE, Penyuluhan, Sosialisasi, Pelatihan, Jejaring, Seminar, Pelaksanaan KTR, Pelaksanaan Posbindu PTM, dan berbagai kegiatan lain.

  • GALERI  
  • DOKUMEN  
    • Materi Pusat
    • Materi Daerah
  • ARTIKEL  
    • Hidup Sehat
    • Penyakit / Medis
    • Berita Dan Penelitian Ilmiah
  • INFOGRAPHIC 
  • PETA LOKASI 
  •  

Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem yang kompleks. Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan asupan makanan bergizi seimbang untuk kesehatan. Jika asupan gizi tidak terpenuhi, dapat muncul masalah kesehatan.

Dalam tubuh manusia terdapat gula darah, yaitu gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari asupan karbohidrat dalam makanan dan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot rangka. Hal tersebut dijelaskan dalam “Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik” oleh Joyce Le Fever.

Baca Juga

Penting untuk mengukur kadar gula darah secara berkala karena kadar yang tinggi akan menyebabkan hiperglikemia. Definisi hiperglikemia menurut organisasi American Diabetes Association (ADA) adalah kadar gula darah yang tinggi dengan nilai lebih dari normal.

Kadar gula menjadi tinggi karena tubuh tidak memproduksi insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik sehingga dapat menyebabkan diabetes tipe 2 atau diabetes melitus yang dikenal juga sebagai kencing manis.

Kadar gula darah normal artinya jumlah gula dalam darah tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Menjaga pola makan, aktivitas, dan minum obat yang Anda butuhkan secara teratur dapat membantu mempertahankan kadar gula darah normal.

Kadar Gula Darah Normal

Dari publikasi Kementerian Kesehatan, jumlah kadar gula darah normal dibedakan sebagai berikut.

Advertising

Advertising

  • Gula Darah Sewaktu (GDS) / tanpa puasa adalah < 200 mg/dL.
  • Gula Darah Puasa (GDP) adalah < 126 mg/dL.

Merujuk pada Jurnal Kedokteran Diponegoro Volume 7, Nomor 1, Januari 2018, Gula Darah Sewaktu (GDS) adalah parameter pemeriksaan kadar gula darah yang dapat diukur setiap saat tanpa memperhatikan waktu pasien terakhir kali makan.

Sedangkan Gula Darah Puasa (GDP) adalah parameter pemeriksaan kadar gula darah yang diukur setelah pasien berpuasa setidaknya 8 jam.

Baca Juga

Rekomendasi lain menurut organisasi American Diabetes Association (ADA) menyarankan jumlah kadar gula darah normal adalah:

  • 80 - 130 miligram per desiliter (mg/dL) atau 4,4 hingga 7,2 milimol per liter (mmol/L) sebelum makan.
  • Kurang dari 180 miligram per desiliter (mg/dL) atau setara dengan 10,0 mmol/L dalam waktu dua jam setelah makan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan kadar gula darah normal saat puasa adalah antara 70 mg/dL hingga 100 mg/dL (3,9 mmol/L - 5,6 mmol/L). Jika saat puasa kadar gula darah mencapai 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L), WHO menyarankan untuk mengubah gaya hidup dan memantau lebih lanjut.

Organisasi ADA menjelaskan, beberapa orang akan memiliki kadar gula darah yang sedikit lebih tinggi bagi kelompok orang berikut:

  • Usia 60 tahun atau lebih.
  • Memiliki kondisi medis lain, seperti penyakit jantung, paru-paru atau ginjal.
  • Memiliki kondisi kadar gula darah rendah tapi tidak menyadarinya (ketidaksadaran hipoglikemia).

Cara Mempertahankan Kadar Gula Darah Normal

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kadar gula darah normal dapat dipertahankan dengan cara berikut:

  • Konsumsi makanan sehat dengan banyak buah dan sayuran.
  • Menjaga berat badan yang sehat.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Ukur kadar gula darah secara berkala.
  • Makan pada waktu yang teratur dan jangan melewatkan waktu makan.
  • Pilih menu diet sehat rendah kalori.
  • Pantau asupan makanan, minuman, dan aktivitas fisik Anda.
  • Minum air putih daripada jus atau soda.
  • Batasi minuman beralkohol.
  • Kontrol porsi makanan Anda.

Baca Juga

Terdapat pilihan cara mengukur kadar gula darah sebagai berikut. 

Tes Darah 

Tes darah dapat dilakukan di laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan, Anda harus  berpuasa dahulu selama 12 jam. Setelah itu, ada tes darah kedua yang dilakukan 2 jam setelah makan. 

Tes Urin  

Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik. Air kencing atau urin akan diperiksa dengan mengukur kadar albumin, gula, dan  mikroalbuminurea untuk mengetahui kadar gula darah. 

Glukometer 

Tes ini dapat dilakukan di laboratorium atau di rumah jika mempunyai alatnya. Cara penggunaan glukometer yaitu:

  • Masukkan chip yang terdapat pada tabung strip tes ke alat glukometer.
  • Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%, lalu keringkan.
  • Masukkan strip tes bila gambar strip tes telah muncul.
  • Tusukkan jarum khusus/lancet pada ujung jari secara tegak lurus, cepat, dan tidak terlalu dalam.
  • Tekan ujung jari ke arah luar.
  • Sentuhkan satu/dua tetes darah sampai memenuhi tengah area/ tanda pada strip tes.
  • Baca hasil pemeriksaan glukosa darah yang muncul.

Baca Juga

American Diabetes Association (ADA) menjelaskan gejala kadar gula darah yang tinggi meliputi:

1. Sering merasa haus dan ingin buang air terus menerus

Buang air kecil yang berlebihan (poliuria) terjadi ketika kadar gula menumpuk dalam darah sehingga ginjal mulai bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula. Jika ginjal tidak dapat menjaga dan menyesuaikan gula darah kembali normal, maka tubuh akan mengeluarkannya melalui urin.

2. Merasa kelelahan

Kelelahan terus-menerus adalah gejala kadar gula darah yang tinggi. Ketika tubuh tidak memproses insulin dengan benar atau tidak memiliki jumlah insulin yang cukup, gula tetap berada dalam darah dan tidak masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.

Baca Juga

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata bengkak karena cairan bocor, menurut Joslin Diabetes Center di Boston, Amerika Serikat. Ini mengubah bentuk lensa mata sehingga membuatnya tidak dapat fokus dengan benar dan menyebabkan penglihatan kabur.

4. Muncul luka yang sembuh lebih lambat

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan saraf dan mempengaruhi sirkulasi, terutama di tungkai bawah dan kaki. Hal tersebut dapat menunda penyembuhan karena tidak cukup aliran darah ke daerah tersebut.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Proxima Studio

Ilustrasi tes kadar gula darah

KOMPAS.com – Kadar gula darah seseorang dapat dipantau melalui grafik gula darah yang mencakup pemeriksaan sebelum dan sesudah makan.

Mengetahui grafik gula darah ini sangat penting bagi penderita penyakit diabetes yang harus menjaga kadar gula darahnya dalam kisaran normal.

Kadar gula darah normal untuk seseorang bergantung pada waktu mereka melakukan pemeriksaan gula darah.

Untuk mengatasi dan mencegah penyakit diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah agar sedekat mungkin dengan kisaran normal.

Tentunya ini membutuhkan pemeriksaan yang rutin, baik dilakukan di rumah maupun oleh dokter.

Baca juga: Apakah Kurma Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes?

Berikut adalah kadar gula darah normal bagi orang dengan dan tanpa penyakit diabetes, dilansir dari Medical News Today.

1. Jika waktu pemeriksaan sebelum makan, kadar gula darah normal untuk orang tanpa diabetes adalah kurang dari 100 mg/dl

2. Jika waktu pemeriksaan 1-2 jam setelah makan, kadar gula darah normal untuk orang tanpa diabetes adalah kurang dari 140 mg/dl

3. Jika waktu pemeriksaan sebelum makan, kadar gula darah normal untuk orang dengan diabetes adalah antara 80-130 mg/dl

4. Jika waktu pemeriksaan 1-2 jam setelah makan, kadar gula darah normal untuk orang dengan diabetes adalah kurang dari 180 mg/dl

Baca juga: 5 Resep Obat Tradisional dari Sambiloto, Atasi Tifus hingga Diabetes

Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi diabetes

KOMPAS.com – Menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh penting dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit seperti diabetes mellitus.

Namun, tahukah Anda berapa kadar gula darah normal yang harus dimiliki?

Kadar gula darah sebenarnya berfluktuasi, naik turun sepanjang hari dan setiap saat, tergantung dengan asupan makanan dan aktivitas yang dilakukan masing-masing orang.

Apabila seseorang berpuasa semalaman, kadar gula darah yang normal adalah 70-100 mg/dL.

Kadar gula darah ini kira-kira sama dengan satu sendok teh di dalam satu galon air putih.

Baca juga: Mengenal Brotowali, Tanaman yang Sanggup Atasi Diabetes hingga Sakit Pinggang

Kategori seseorang alami diabetes

International Diabetes Federation (IDF), American Diabetes Association (ADA), dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) sepakat bahwa diagnosis atas diabetes bisa ditegakkan jika kadar gula darah seseorang pada saat puasa di atas 126 mg/dL dan dua jam sesudah makan di atas 200 mg/dL.

Jika kadar gua darah puasa seseorang ada di antara 100-125 mg/dL, berarti orang tersebut mengalami keadaan glukosa puasa yang terganggu atau impaired fasting glucose (IFG).

Dalam keadaan seperti itu, langkah-langkah untuk mengontrol gula darah agar jangan sampai timbul komplikasi serius mesti segera dilakukan.

Ada juga keadaan ketika kadar gula darah seseorang tidak normal, tapi belum termasuk kriteria diagnosis untuk diabetes mellitus.

Misalnya saja, kadar gula darah puasa di bawah 126 mg/dL tetapi dua jam sesudah makan kadar gula darahnya ada di antara 140-199 mg/dL.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA