Apa tujuan seseorang beribadah kepada Allah bukankah Tuhan tidak membutuhkan ibadah kita

Ilustrasi berpikir. © Scott Thorp

JABAR | 15 Oktober 2020 05:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Sebagian orang, atau mungkin Anda sendiri, pasti pernah bertanya-tanya, apa tujuan Allah SWT menciptakan manusia. Bukankah Allah sudah menciptakan makhluk yang sempurna dalam wujud malaikat, yang selalu patuh dan tidak pernah sekalipun menentang perintah Allah SWT? Apakah Allah menciptakan manusia begitu saja lalu membiarkan mereka?

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al Mu’minun: 115).

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36).

Lalu apa tujuan Allah menciptakan manusia, yang bahkan tidak semuanya mau beriman kepada-Nya?

Malaikat memang makhluk yang selalu beriman kepada Allah SWT dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Namun malaikat bukanlah ciptaan terbaik dari Allah SWT. Masih ada makhluk ciptaan Allah SWT lainnya yang lebih sempurna dari malaikat, yaitu kita, manusia.

Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah SWT memberi manusia kemampuan untuk berpikir dan berkehendak sendiri. Dengan kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat, atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti perintah Allah SWT, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia menentang perintah Allah SWT, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.

2 dari 4 halaman

©2019 Merdeka.com/Arie Basuki

Sebelum menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia, perlu diingat bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan hikmah di dalamnya. Bahkan makhluk sekecil semut atau pun nyamuk memiliki hikmah di dalamnya.

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,” (Q.S Al Baqarah: 26).

Jika makhluk yang kecil saja memiliki manfaat, apalagi kita sebagai manusia. Sebagai ciptaan Allah SWT yang sempurna, manusia tentu memiliki manfaat yang lebih besar. Bahkan Allah SWT juga telah menyiapkan banyak fasilitas agar bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam menjalankan perintahNya di bumi.

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tempat menetap dan langit sebagai atap, lalu membentuk kalian, membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rizki dari sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam.” (Q.S Al Mu’minun: 64).

“Dialah yang telah menjadikan bumi terhampar buat kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untuk kalian, karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahuinya.” (Q.S Al Baqarah: 22).

Sebenarnya Allah SWT sudah menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk lebih rincinya mengenai tujuan penciptaan manusia, berikut kami lansir dari rumaysho.com dan dalamislam.com, penjelasan tujuan Allah menciptakan manusia beserta dalilnya.

3 dari 4 halaman

©2020 Merdeka.com

Tujuan Allah menciptakan manusia yang pertama adalah bahwa Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. Hal ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Untuk Beribadah Kepada Allah SWT

Tujuan Allah menciptakan manusia juga untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).

Namun, perlu diketahui juga bahwa ketika Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepadaNya, bukan berarti Allah membutuhkan kita. Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhlukNya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan padaNya. Justru kita sebagai manusialah yang membutuhkan Allah SWT. Kitalah yang butuh melakukan ibadah kepada Allah SWT.

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Q.S Adz Dzariyat: 57-58).

4 dari 4 halaman

Tujuan Allah menciptakan manusia yang selanjutnya untuk menunjukkan besarnya Allah dengan kuasa-kuasanya hingga terbentuklah bumi dan segala isinya.

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S At Thalaq: 12).

©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Untuk Mengejar Pahala Akhirat

Ingatlah bahwa setiap yang kita lakukan di dunia, akan diberi balasan di akhirat. Itulah mengapa Allah SWT menyuruh kita untuk berlomba mengerjakan kebaikan di bumi, agar mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik di surga nanti.

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al Baqarah : 148).

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An Nahl : 97).

(mdk/ank)

Sebagai mana telah kita ketahui dengan jelas bahwa tugas mulia seluruh umat manusia sebagai seorang hamba adalah tiada lain hanyalah untuk tunduk dan patuh akan perintah Allah SWT dengan cara beribadah kepadanya. Sebagaimana firman Allah SWT yakni :

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

“Dan tidaklah aku jadikan/ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”

Terbesit dalam sebuah pertanyaan, lantas kenapa kita semua diwajibkan untuk beribadah? Berikut ini akan dijelaskan Tiga alasan utama tentang pertanyaan tersebut :

1. Terdapat keterikatan sebuah janji antara kita/ seorang hamba dengan Allah SWT.

Mengenai hal ini sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an surat Al-A’rof ayat 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا۟ بَلَىٰ شَهِدْنَآ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

Maka sudah seharusnya kita menyadari bahwa janji yang telah terucap disaat kita baru terlahir di alam dunia ini sebagai seorang hamba yang bersaksi bahwa tuhan kita adalah Allah SWT.

2. Bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah SWT

Berbagai kenikmatan telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua, maka dari itu sudah seharusnya kita bersyukur/berterima kasih atas apa yang telah diberikan kepada kita semua. Dalam hal ini banyak sekali cara kita untuk mengimplementasikan tanda syukur tersebut, namun yang paling mendasar adalah dengan cara beribadah kepada Allah SWT.

Selain itu, kita juga diberikan oleh Allah SWT kemampuan melakukan segala hal dan pikiran. Tiada lain adalah agar kita yakin dan mengakui bahwa Allah SWT adalah tuhan kita. Yang kita harapkan juga adalah bertambahnya kenikmatan yang telah diberikan selama ini. Sebagaimana dalam Al Qur’an dijelaskan :  

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [QS Ibrahim: 7]

Sekecil apapun nikmat yang kita miliki, maka jika kita syukuri akan menjadi besar. Sebaliknya, jika diberi nikmat sedikit atau banyak tidak disyukuri maka kelak tunggu saja adzab Allah SWT.

3. Manusia adalah makhluq yang lemah, butuh kepada dzat yang maha agung yakni Allah SWT.

Didunia ini tidak ada satu pun manusia yang diciptakan kuat, meskipun terlihat dihadapan manusia yang lainnya perkasa, namun dihadapan Allah SWT sangatlah lemah. Mengenai hal ini, Rosulullah SAW memberikan contoh kepada kita semua dengan segala pujiannya (dengan berbagai ibadah) kepada Allah SWT sebagai tanda bukti pengagungan kepadanya.

Hadirin Rohimakumullah ….!

Dari ketiga perkara diatas marilahKuatkan apa yang kita kerjakan dalam ibadah kita janganlah kita niatkan akan sesuatu selain Allah SWT.  Dimana, jika seseorang beramal tidak karena Allah SWT maka ASllah SWT terbebas dan tidak akan memberikan pahala kepada seseorang tersebut. Maka dari itu marilah kita niatkan saat beribadah, ikhlas dan keridhoan Allah SWT dengan merenungkan ayat Al Qur’an yang berbunyi : 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nyasemata-mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikanzakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). “(Q.S. al-Bayyinah : 5)

Tausiyah ini disampaikan oleh:

Ustadz Ahmad Khumaidi

La Quinta Inn & Suites by Wyndham Tacoma – Seattle $104. Tacoma Hotel Deals & Reviews – KAYAK fertigyn hp 10000 top 10 android apps you must have in 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA