Allah swt akan memberikan titik-titik bagi orang yang saling menolong dalam kebaikan

Tolong-menolong Dalam Kebaikan dan Ketaqwaan

Ayat Alquran Tentang Tolong Menolong dalam Kebaikan dan Taqwa – Tolong menolong atau dalam istilah agama disebut ta’awun adalah upaya untuk saling membantu, saling bersinergi antara satu pihak dengan pihak yang lain. Maka kemungkinannya bisa jadi positif dan juga negatif. Dikatakan positif jika tolong menolong dilakukan dalam hal kebaikan, dan negatif jika tolong menolong tersebut dilakukan dalam hal kemaksiatan. Dalam ajaran islam, perintah tolong menolong diarahkan dalam konteks yang positif, yakni dalam urusan kebaikan dan ketakwaan.

Sejarah telah membuktikan bagaimana sebuah masyarakat madani di Madinah terbentuk berkat ukhuwah (rasa persaudaraan) serta saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan yang terjalin antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Seperti inilah tolong menolong yang sejalan dengan tujuan dasar islam, yaitu dalam rangka untuk memupuk nilai-nilai positif dan akhlak terpuji pada diri setiap insan Muslim.

Termasuk tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan adalah mencegah saudara muslim yang lain dari perbuatan dosa dan maksiat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah pernah berpesan kepada para sahabat untuk menolong saudaranya yang mendzalimi dan yang terdzalimi. Ketika para sahabat bertanya tentang bagaimana menolong seseorang yang berbuat dzalim, Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa cara menolongnya ialah dengan Mencegahnya dari terus melakukan kedzaliman itu.

Kumpulan Dalil Ayat Alquran Tentang Tolong Menolong dalam Kebaikan dan Ketakwaan

Sikap saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan adalah suatu hal yang sangat mulia. Sejumlah ayat dalam alquran juga telah menyebutkan secara tegas tentang perintah ini. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan yang penting untuk kita ketahui, sebagai penegasan bahwa kebiasaan tolong menolong dalam konteks kebaikan dan ketakwaan merupakan bagian dari ajaran islam yang mulia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencianmu terhadap suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (terhadap mereka). Dan saling tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya. – (Q.S Al-Maidah: 2)

قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا * آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhanku kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka. (95) Berilah aku potongan-potongan besi,” Hingga ketika potongan besi itu telah terpasang sama rata dengan kedua puncak gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Hingga ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atasnya (besi panas itu).” (96). – (Q.S Al-Kahfi: 95-96)

قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ * وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ * قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا بِآيَاتِنَا أَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ

Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh salah seorang dari golongan mereka, sehingga aku takut mereka akan membunuhku. (33) Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantu untuk membenarkan (perkataan)ku. Sesungguhnya, aku takut mereka akan mendustakanku.” (34) Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepada kamu berdua kekuasaan yang besar, sehingga mereka tidak akan dapat mencapaimu. (Berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan meraih kemenangan.” (35) – (Q.S Al-Qashas: 33-35)

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka. Kamu melihat mereka senantiasa rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam kitab Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu tumbuh semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka. – (Q.S Al-Fath: 29)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. – (Q.S Al-Hujurat: 10)

Itulah beberapa ayat alquran tentang saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan yang tersebar dalam sejumlah surat. Semoga bisa menjadi motivasi bagi kita untuk membiasakan diri menolong terhadap sesama.

“Gelar” manusia sebagai makhluk sosial menekankan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa keterlibatan manusia yang lain. Keadaan tersebut menghadirkan kebiasaan tolong-menolong dalam masyarakat dan menjadikannya sebagai salah satu hal yang wajib dilakukan dalam kehidupan.

Dalam Islam dikenal istilah ta’awun yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan tolong-menolong dalam kebaikan antarsesama umat muslim. Di Indonesia sendiri, tolong-menolong sudah menjadi budaya yang harus dijaga kelestariannya, terlebih perkembangan dunia dari berbagai aspek mendukung terbitnya kebiasaan baru yang bertolak belakang, yakni individualisme.

Situasi pandemi yang belum berkesudahan ini menambah daftar penyebab minimnya tolong-menolong yang terjadi. Masing-masing sibuk mempertahankan eksistensi diri dari desakan krisis kesehatan dan materi.  Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu timbul sebuah tren baru yang membawa angin segar bagi kita yang sedang tercekik keadaan. Akhir-akhir ini tengah viral di media sosial beberapa video yang menampilkan “kegiatan berbagi” dengan cara unik yang dilakukan oleh para dermawan kepada saudara kita yang membutuhkan. Hal tersebut memancing atensi yang luar biasa dan tidak sedikit yang termotivasi serta ikut ambil bagian dalam perbuatan mulia itu. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa tolong-menolong hakikatnya masih tertanam erat di sanubari.

Lantas apakah kita sudah menjadi bagian dari para dermawan itu? Jika sudah, Alhamdulillah. Jika belum, hei!! apa yang membuatmu berpikir terlalu lama, kawan?

Padahal sudah dijelaskan dalam al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 2, Allah berfirman,

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ (٢)

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (Q.S Al-Maidah: 2)

Dari ayat di atas, Allah SWT langsung yang memerintahkan kita untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan. Jadi, tidak ada yang perlu diragukan lagi, kan? Terkhusus masa pandemi ini memberikan kita kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menolong sesama. Dan balasan dari orang yang menolong saudaranya apa? Lagi-lagi Allah sendiri yang turun tangan,

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ (١٨)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (Q.S Al-Hadid: 18)

Masyaa Allah, luar biasa balasan bagi mereka yang senantiasa saling membantu dalam kebaikan. “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).”(HR. Bukhari dan Muslim).

Pantasnya, sebagai sesama ciptaan Allah kita bisa saling meringankan beban saudara kita. Tak hanya materi, banyak hal yang dapat kita bagikan untuk mereka. Jadi jangan pernah merasa acuh tak acuh, karena jika bukan kita yang peduli, siapa lagi?

Kritik dan saran terkait Mading ASC dapat ditulis Disini

Departemen Syiar

SneakersbeShops® , Shop Online For Luxury, High-End Fashion, Expensive & Authentic Designer Brands | Nike

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA