Tuliskan 4 contoh bahaya fisik yang dapat menyebabkan sakit akibat kerja

Penyakit akibat kerja adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang akibat rutinitas atau paparan zat tertentu di tempat kerja. Ada beragam jenis penyakit akibat kerja, dan masing-masing memiliki pemicu atau penyebab yang berbeda.

Penyakit akibat kerja penting untuk diketahui, karena banyak orang tidak sadar bahwa keluhan yang mereka alami merupakan dampak dari pekerjaan mereka sehari-hari. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai penyakit akibat kerja, simak ulasan berikut.

Beragam Penyakit Akibat Kerja

Keluhan yang disebabkan penyakit akibat kerja bisa dihindari jika Anda memahami penyebabnya dan mengubah kebiasaan saat bekerja. Berikut ini adalah contoh-contoh penyakit akibat kerja beserta penjelasannya:

1. Asma

Para pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, dan debu rentan mengalami kondisi ini. Biasanya, keluhan ini akan semakin cepat timbul jika pekerja tidak memakai alat pelindung seperti masker. Pekerja yang berisiko mengalami asma antara lain pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang kayu, dan tukang las.

Asma yang dipicu oleh pekerjaan memiliki gejala yang sama dengan penyakit asma pada umumnya, yakni mengi, sesak napas, dan batuk. Hanya saja, gejala asma yang muncul biasanya akan memburuk saat sedang bekerja dan akan membaik ketika sedang libur.

Tingkat keparahan asma karena pekerjaan bergantung pada seberapa lama Anda terpapar pemicunya. Semakin lama dan sering Anda terpapar, semakin parah gejala asma yang muncul. Namun, ini juga berarti gejala akan lebih mudah disembuhkan jika penderita didiagnosis lebih cepat.

2. Sindrom carpal tunnel (CTS)

CTS rentan dialami oleh pekerja yang sering menggunakan tangannya untuk gerakan yang sama dan berulang-ulang. Pekerja yang rentan terkena kondisi ini antara lain pekerja kantoran yang sering mengetik, pengemas barang, penjahit, dan pekerja bangunan.

CTS ditandai dengan gejala berupa sensasi kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan pada tangan. Keluhan ini bisa diredakan dengan mengistirahatkan tangan sejenak saat bekerja, mengompres tangan dengan es, dan mengonsumsi obat pereda nyeri.

3. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak dapat terjadi pada pekerja yang sering bersentuhan dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum, pewarna rambut, hingga perhiasan yang mungkin mengiritasi kulit ataupun menimbulkan reaksi alergi.

Dermatitis kontak ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan bersisik. Kulit juga bisa mengeras, pecah-pecah, dan terasa nyeri ketika disentuh. Pekerja yang berisiko dapat menghindari keluhan ini dengan menggunakan alat pelindung saat bekerja, misalnya sarung tangan karet.

4. Penyakit paru kronis

Seseorang yang bekerja di tempat seperti tambang batu bara, pabrik batu, pabrik tanah liat, pabrik bahan bangunan, bahkan jalan raya berisiko untuk terkena penyakit ini. Salah satu contoh penyakit adalah asbestosis. Keluhannya bisa berupa batuk, sesak napas, nyeri dada, hingga perubahan pola napas.

Berbeda dengan asma, penderita akan tetap mengalami keluhan meskipun tidak lagi terpapar pemicu. Hal ini disebabkan oleh partikel udara pada lokasi-lokasi ini yang bisa mengendap secara permanen di dalam paru-paru.

Selain penyakit di atas, masih banyak penyakit lain yang dapat disebabkan oleh pekerjaan, misalnya gangguan pendengaran, tetanus, hingga kanker. Umumnya, penyakit-penyakit ini berawal dari kurangnya kesadaran akan pentingnya menggunakan alat pelindung diri selama bekerja.

Setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan masing-masing. Jadi, agar Anda tidak mengalami penyakit akibat kerja, selalu gunakan alat pelindung diri yang sesuai dan beristirahatlah jika merasa lelah.

Selain itu, lakukan juga medical check-up untuk karyawan secara rutin sesuai risiko pekerjaan Anda dan aturan perusahaan tempat Anda bekerja. Namun, apabila Anda belakangan ini kerap merasakan gejala dari salah satu penyakit yang disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Lihat Foto

spukkato

Ilustrasi duduk sakit pinggang

KOMPAS.com – Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Dengan kata lain, penyakit ini timbul disebabkan oleh adanya pekerjaan. Penyakit akibat kerja juga sering diberi nama penyakit buatan manusia (manmade diseases).

Berat dan ringan gejala penyakit dan cacat akibat kerja itu tergantung dari jenis dan tingkat sakit yang diderita.

Baca juga: 3 Ciri Sakit Pinggang yang Mungkin Termasuk Gejala Kanker

Namun, sering kali penyakit yang terjadi termasuk berat sehingga langkah pencegahannya lebih baik daripada pengobatannya.

Melansir Buku Seri Kesehatan Umum: Penyakit Akibat Kerja (2005) karya Dr. dr. Anies, M.Kes PKK, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab penyakit akibat kerja di tempat kerja.

Berikut golongan penyebab penyakit akibat kerja yang mesti diwaspadai:

1. Golongan fisik

Penyebab penyakit akibat kerja yang termasuk golongan fisik, di antaranya yakni:

  • Suara yang biasa menyebabkan pekak atau tuli
  • Radiasi yang bisa berupa radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion, misalnya berasal dari bahan-bahan radioaktif yang dapat menyebabkan penyakit seperti sistem darah dan kulit. Sedangkan radiasi non-pengion, misalnya radiasi elektromagnetik yang berasal dari peralatan yang menggunakan listrik. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata, sedangkan sinar ultraviolet (UV) menjadi penyebab conjungctivitis photo-electrica
  • Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan heat stroke heat cramps atay hyperpyrxia, sedangkan suhu-suhu yang rendah dapat menimbulkan frostbite
  • Tekanan yang tinggi menyebabkan caisson disease
  • Penerangan lampu yang kurang baik bisa menyebabkan kelainan kepada indra penglihatan, sementara kesilauan dapat memudahkan terjadinya kecelakaan

Baca juga: Sakit Pinggang saat Bercinta Bisa Jadi Tanda Penyakit Kelamin, Ini Cara Mengatasinya

2. Golongan kimiawi

Penyebab penyakit akibat kerja yang masuk golongan kimiawi, yakni:

Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) – definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik/mekanik, faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor bahaya di atas :

Faktor Bahaya Biologi Faktor Bahaya Kimia Faktor Bahaya Fisik/Mekanik Faktor Bahaya Biomekanik Faktor Bahaya Sosial-Psikologis
  1. Jamur.
  2. Virus.
  3. Bakteri.
  4. Tanaman.
  5. Binatang.
  1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya.
  2. Beracun.
  3. Reaktif.
  4. Radioaktif.
  5. Mudah Meledak.
  6. Mudah Terbakar/Menyala.
  7. Iritan.
  8. Korosif.
  1. Ketinggian.
  2. Konstruksi (Infrastruktur).
  3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
  4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
  5. Tekanan.
  6. Kebisingan.
  7. Suhu.
  8. Cahaya.
  9. Listrik.
  10. Getaran.
  11. Radiasi.
  1. Gerakan Berulang.
  2. Postur/Posisi Kerja.
  3. Pengangkutan Manual.
  4. Desain tempat kerja/alat/mesin.
  1. Stress.
  2. Kekerasan.
  3. Pelecehan.
  4. Pengucilan.
  5. Intimidasi.
  6. Emosi Negatif

  • Posted: 2021-02-05 16:15:16
  • By: administrator29
  • Readed: 73357

Pengertian atau definisi dari bahaya merupakan semua sumber situasi maupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Bahaya jugaa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, situasi maupun zat yang dapat menyebabkan kerugian, baik fisik maupun mental terhadap seseorang. Selain adanya bahaya kita juga semestinya memahami istilah lain yaitu risiko yang merupakan kombinasi dari kemungkinan bahwa peristiwa berbahaya tersebut akan terjadi dan tingkat keparahan bahaya yang dapat terjadi, termasuk konsekuensi jangka panjang jika kita mengalami bahaya tersebut.

Sebelum kita mencari tau faktor-faktor dari bahaya, berikut adalah bagian dari bahaya yang terbagi menjadi dua yaitu bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan.

1. Bahaya keselamatan ialah suatu potensi bahaya yang dapat menimbulkan risiko langsung yang dapat mengakibatkan keselamatan dan menyebabkan kecelakaan langsung sehingga menimbulkan cedera seperti luka bakar, luka sayat, patah tulang, cedera punggung atau bahkan kematian.

Berikut beberapa bahaya keselamatan utama sebagai berikut.

Mengakibatkan terpeleset atau tersandung kabel listrik di lantai atau terdapat cairan tumpah

Bahaya kebakaran atau ledakan  yang disebabkan oleh bahan mudah terbakar atau bahan kimia peledak

Pada bagian mesin atau peralatan atau bahkan perlengkapan yang bergerak seperti pisau.

Pekerjaan diatas kepada seperti pekerjaan yang dilakukan di atas perancah atau tangga

Sistem tekanan seperti ketel uap atau pipa

Mengemudi, mengendarai atau bahkan bekerja di dekat kendaraan seperti truk forklist dan truk

Mengangkat beban berat dan operasi manual atau penanganan lainnya.

Bahan jatuh diatas kepala atau terjadi akibat perguliran atau bahkan pergeseran

2. Baha kesehatan merupakan potensi bahaya yang menimbulkan dampak jangka panjang pada kesehatan atau bahkan menyebabkan sakit akibat kerja misalnya saja kehilangan pendengaran karena suara yang berisik, terjadinya masalah pernapasan yang disebabkan oleh paparan zat kimia atau bahkan cedera sendi.

Terdapat lima jenis bahaya yang dapat menyebabkan sakit akibat kerja :

Bahaya kimia : gas, uap, cairan atau debu yang bisa membahayakan tubuh  pekerja seperti produk pembersih, asam baterai atau pestisida.

Bahaya biologis: organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit misalnya influenza, hepatitis atau tuberkulosis. Contoh: bakteri, virus atau serangga.

Bahaya Fisika meliputi: sumber energi yang cukup kuat untuk membahayakan tubuh. Contoh: panas, cahaya, getaran, kebisingan, tekanan atau radiasi.

Bahaya ergonomis meliputi: cara kerja, posisi kerja, perlengkapan, peralatan berdesain buruk, atau gerakan monoton berulang. Contoh: lampu dim/berkedip, gerakan berulang, tempat duduk yang tidak pas.

Bahaya Psikososial / Psikologi; Hubungan antar personal, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Contoh; Beban kerja yang berlebih secara kualitatif dan kuantitatif, ketidakjelasan peran, konflik peran, pengembangan karir.

Berdasarkan risiko yang dapat timbul selain bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan terdapat juga bahaya dengan risiko terhadap kesejahteraan dan kesehatan sehari-hari seperti; Penyediaan Air Minum, Toilet dan Fasilitas Mencuci, Ruang makan atau kantin, P3K di tempat kerja, Transportasi/Jemputan.

Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja yaitu:

1. Faktor bahaya biologi(s)

Berikut merupakan faktor bahaya biologis :

Jamur

Virus

Bakteri

Tanaman

Binatang

2. Faktor bahaya kimia

Bahan / Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya.

Beracun

Reaktif

Radioaktif

Mudah meledak

Mudah terbakar/menyala

Iritan

Korosif

3. Faktor bahaya fisik/mekanik

Ketinggian.

Konstruksi (Infrastruktur).

Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.

Ruangan Terbatas (Terkurung).

Tekanan.

Kebisingan.

Suhu.

Cahaya.

Listrik.

Getaran.

Radiasi.

4. Faktor bahaya biomekanik

Gerakan Berulang.

Postur/Posisi Kerja.

Pengangkutan Manual.

Desain tempat kerja/alat/mesin.

5. Faktor bahaya social-psikologis.

Stress.

Kekerasan.

Pelecehan.

Pengucilan.

Intimidasi.

Emosi Negatif.

Demikian lah pengertian bahaya dan faktor faktornya. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA