Setelah diberi warna bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan cara

Sampah atau Limbah. Foto: Pixabay

Sebagian orang memandang sampah atau limbah sebagai masalah karena menganggap mengelolanya akan menghabiskan biaya dan tenaga. Namun, ada pula sebagian yang berpikir bahwa sampah dapat dijadikan sumber daya yang bisa mendatangkan keuntungan.

Sampah atau limbah merupakan sisa produksi yang tidak digunakan lagi. Pembuangan sampah yang tidak benar akan membuat limbah mencemari lingkungan. Pencemaran terjadi karena limbah yang ada tidak semuanya dapat terurai dengan cepat dan baik oleh tanah.

Menurut Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008, limbah diartikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.

Dikutip dari buku Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida Organik karya Setyo Purwendro Nuhidayat, jenis sampah atau limbah ini dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Jenis sampah organik pun dibagi lagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.

Namun, kali ini kita hanya akan membahas mengenai proses pengelohan limbah organik basah. Simak penjelasannya berikut ini.

Proses Pengolahan Limbah Organik Basah

Sampah atau Limbah. Foto: Pixabay

Sampah atau limbah organik biasanya berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organik kering.

Menurut buku Mengolah Sampah untuk Pupuk & Pestisida oleh Setyo Purwendro, sampah atau limbah organik basah adalah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya kulit buah, sisa sayuran, sisa biji-bijian, jerami, dan sejenisnya.

Bagi sebagian orang sampah atau limbah organik ini dapat dijadikan sebagai sumber daya yang bisa mendatangkan keuntungan. Namun, sampah atau limbah organik ini perlu melewati proses pengolahan terlebih dahulu.

Proses pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Berikut ini proses pengolahan limbah organik basah yang dikutip dari buku Pemanfaatan Biomas Sampah Organik karya Fauziatun Nisak dkk.

Sampah atau Limbah. Foto: Pixabay

1. Pemilahan bahan limbah organik

Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan yang seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. Bagian-bagian yang tidak bisa digunakan untuk membuat kerajinan dapat dipakai untuk keperluan yang lain.

2. Pembersihan limbah organik

Limbah organik yang sudah dipilih kemudian dibersihkan dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya kulit jagung. Sebelum dipakai, kulit jagung harus dipisahkan dari badan dan rambutnya.

Bahan limbah organik basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna. Pengeringan dilakukan untuk menjaga agar produk kerajinan yang akan dibuat menjadi lebih awet. Selain itu menghindari produk agar tidak terkena jamur ataupun bakteri yang dapat berkembang pada bahan organik tersebut.

Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering disesuaikan dengan selera dan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali di bawah sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur. Namun ada juga pengeringan yang sebaiknya menghindari sinar matahari.

Contohnya pada bahan limbah sisik ikan. Sebaiknya limbah sisik ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika dijemur di bawah terik matahari, bentuk sisik ikan akan berantakan.

Finishing merupakan tahap penyelesaian dalam pembuatan barang kerajinan. Proses finishing ada berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas pada bahan tempurung kelapa.

Sebutkan dan tuliskan proses pengolahan bahan limbah keras organik dan anorganik ? Setelah sebelumnya kita bahas mengenai prinsip, jenis dan karakteristik bahan limbah keras, pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang cara pengolahan bahan limbah kertas menjadi kerajinan yang bernilai.

Produk kerajinan dari bahan limbah keras yang dimaksud adalah limbah keras organik dan anorganik. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah keras ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi.

Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah keras selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah menaruh perhatian terhadap pemanfaatan limbah keras sebagai produk kerajinan.

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah keras dari masing-masing daerah berbeda.

Limbah anorganik memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domestik (rumah tangga). Misalnya di wilayah industri limbah keras yang ada umumnya berupa puing-puing logam dan pecahan kaca.

Sementara limbah keras dari rumah tangga umumnya berupa plastik dan tulang-belulang limbah pangan dari hewani. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Proses Pengolahan Bahan Limbah Keras Organik dan Anorganik

Di bawah ini proses sederhana yang dapat dilakukan untuk membuat kerajinan dari bahan limbah keras.

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.

2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.

3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

Nah itulah enam proses pengolahan bahan limbah keras organik dan anorganik beserta contoh gambar produk kerajinan yang dibuat dan cara pembuatannya.

Lihat : Contoh Kerajinan dari Limbah Jerami

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA