Sebutkan apa saja faktor penghambat perdagangan antar pulau di indonesia?

Pengertian Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau, Simak Penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan.

Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan, perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.

Adapun, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 13.000.

Pada saat sekarang ini, perdagangan antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan cara tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan cara tradisional.

Jual beli online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan perdagangan lintas daerah bahkan lintas negara.

Dengan bantuan alat komunikasi, jasa kirim, serta internet, jarak bukan lagi masalah.

Perdagangan antarpulau dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan.

Baca juga: Mengenal Unsur-unsur Terbentuknya Negara Lengkap dengan Sifat dan Fungsinya

Baca juga: Mengenal Suku Bangsa Indonesia: dari Pengertian hingga Budaya Tiap Suku

Istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah Oded bersama istri Wakil Wali Kota Bandung, Yunimar Mulyana, dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah meninjau produk UMKM yang dipamerkan pada gelaran Pasar Kreatif Bandung 2021 di Cihampelas Walk (Ciwalk), Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/11/2021). Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu, 14 November 2021 itu, memamerkan produk UMKM ungggulan Kota Bandung yang terdiri dari produk fashion, home decor, kriya, serta makanan dan minuman kemasan. Pasar Kreatif Bandung 2021 ini dalam rangka pemulihan ekonomi Kota Bandung dan rangkaian Hari Jadi ke-211 Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Tujuan adanya perdagangan antarpulau antara lain adalah sebagai berikut

1) Memperoleh Keuntungan

Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan.

Pada dasarnya, tidak ada satu pun negara yang sanggup memenuhi semua kebutuhan penduduknya sendiri. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya keterbatasan dari sumber daya alam (SDA). Maka, adanya kebutuhan tersebut memicu suatu negara untuk melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain atau dikenal dengan perdagangan internasional.

Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Secara umum perdagangan internasional ini mencakup pada ekspor dan impor. Kegiatan perdagangan internasional ini memberikan dampak pada kemajuan perekonomian suatu negara. Dimana, perdagangan ini menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Serta turut mendorong adanya industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Dilihat dari sejarahnya, perdagangan internasional sudah ada sejak tahun 1800-an. Namun, kegiatan perdagangan internasional tersebut nyatanya tidak bisa berjalan dengan mulus dan memiliki beberapa faktor penghambat. Adapun, faktor penghambat dalam perdagangan internasional antara lain :

Keamanan Sebuah Negara

Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan perdagangan internasional. Pasalnya, keamanan sangat berpengaruh saat menjalin kerjasama dengan negara lain. Ketika suatu negara tidak aman, maka orang akan merasa takut untuk melakukan transaksi perdagangan.

Faktor keamanan sendiri mendapat perhatian khusus, karena akan berpengaruh pada keselamatan dari produk dan diri sendiri. Oleh karena itu, para pelaku perdagangan internasional ini hanya memilih negara yang kondusif dari segi ekonomi, politik, dan tidak ada konflik.

Kebijakan Perdagangan Internasional dari Pemerintah

Setiap negara memiliki kebijakan perekonomian tersendiri, tetapi kebijakan itu seringkali menjadi penghambat perdagangan internasional. Adapun, kebijakan-kebijakan yang menjadi penghambat di suatu negara seperti pembatasan jumlah import, biaya eksport import yang sangat besar, dan proses birokrasi yang memakan banyak waktu.

(Baca juga: Cari Tahu Beda Perdagangan Antarpulau dan Perdagangan Antarnegara)

Adanya kebijakan-kebijakan yang tidak mendukung para pelaku usaha ini, menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain. Meskipun tidak dipungkiri suatu kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun bila hasil dari kebijakan tersebut menjadi penghambat perdagangan internasional maka investor akan mencari negara lain yang lebih bersahabat.

Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan bagi kedua negara dan proses perdagangannya lebih mudah maka perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Sumber daya manusia (SDM) rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

Pembayaran Antarnegara Sulit dan Beresiko

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan dan beresiko.

Dengan demikian banyak negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai, akan tetapi biasanya melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain. Hal tersebut yang membuat setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menetapkan tariff impor.

Namun, jika tariff impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri, sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang-barang impor.

Adanya Organisasi Regional

Organisasi regional seperti ASEAN untuk wadah Asia Tenggara dalam bidang politik, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi. Jadi wadah ini akan berusaha memberi keuntungan besar kepada anggotanya. Sedangkan untuk negara di luar anggota akan mengalami kesulitan dalam ekspor impor barang. Hal ini disebabkan negara di luar anggota tidak memiliki kesepahaman untuk saling menguntungkan.

tirto.id - Saat ini hampir tidak ada negara di dunia ini yang tidak melakukan kegiatan perdagangan internasional. Melalui kegiatan tersebut, masing-masing negara mendapatkan keuntungan dari transaksi jual beli baik berupa barang maupun jasa yang terjadi.

Perdagangan internasional bisa dilakukan secara perorangan antar individu warga negara yang berbeda, maupun secara institusi perusahaan dengan perusahaan dari negara yang berbeda, maupun pemerintah suatu negara dengan negara lainnya. Banyak negara melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan GDP atau nilai tambah dari produknya.

Dalam melakukan praktik perdagangan internasional, selalu ada faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat. Berikut ini penjelasannya, merujuk dari laman Kemdikbud:

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

1. Perbedaan sumber daya alam (SDA)

Masing-masing negara memiliki kondisi geografis yang berbeda sehingga memengaruhi sumber daya alam yang dihasilkan. Padahal SDA adalah faktor yang penting dan menjadi salah satu sumber pendapatan suatu negara.

Misalnya Indonesia punya hasil bumi melimpah karena letaknya berada di wilayah tropis, contohnya kopi, kopra, rempah-rempah, dll. Sementara negara di Eropa kekurangan hasil alam tersebut sehingga memungkinkan negara-negara Eropa melakukan perdagangan dengan Indonesia.

2. Kebutuhan negara dan kebutuhan masyarakat

Jika suatu negara tidak mampu memproduksi kebutuhannya dan kebutuhan masyarakatnya maka dilakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Meningkatkan pendapatan negara

Adanya perdagangan internasional membantu meningkatkan pendapatan suatu negara, baik itu untuk kegiatan impor maupun ekspor. Karena itu kebijakan nasional kerap dibuat untuk mempermudah proses perdagangan antar negara, karena negara mendapat income pada setiap proses transaksi ekspor dan impor melalui pajak.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

SDM dalam suatu negara harus ditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan SDM negara lain sehingga proses perdagangan internasional berlangsung lancar. Dengan naiknya kualitas SDM, maka produk yang dihasilkan juga menjadi lebih berkualitas dan layak jual secara internasional.

5. Perluasan target pasar

Produsen yang memiliki stok produksi barang berlimpah, dapat meluaskan target pasarnya hingga ke luar negeri agar barang yang dihasilkan tidak menumpuk. Kelebihan dalam jumlah produksi (excess production/over suply) itu menjadi pendorong perdagangan internasional agar suatu negara memaksimalkan potensi industri dalam negeri.

6. Perbedaan iklim

Adanya perbedaan iklim atau cuaca setiap negara dapat menyebabkan negara itu tidak bisa melakukan proses produksi. Misalnya pada saat musim dingin, negara-negara dengan 4 musim kesulitan memenuhi kebutuhan beberapa jenis bahan makanan. Maka negara itu akan membeli dari negara lain yang memiliki persediaan produk makanan itu.

7. Perbedaan selera

Selera masyarakat atas suatu bahan makanan atau bahan tekstil, juga menjadi pendorong perdagangan internasional. Misalnya negara A masyarakatnya penyuka daging sapi sementara produksinya kurang, maka ia akan melakukan impor dengan negara penghasil ternak sapi.

8. Transportasi antar negara

Transportasi yang mudah dan murah menjadi sebab kegiatan perdagangan internasional lebih lancar dilakukan. Dengan jangka waktu pengiriman yang lebih singkat maka akan mendorong kegiatan perdagangan antar negara. Faktor lain selain transportasi adalah teknologi komunikasi dan informasi yang cepat.

9. Mencari dukungan internasional

Melakukan perdagangan internasional dapat membuat hubungan antar negara jadi lebih baik. Dengan demikian kedua negara tersebut dapat saling mendukung jika mengalami masalah. Makin banyak hubungan internasional yang dilakukan, makin banyak dukungan dari luar negeri, utamanya dari mitra dagang.

Infografik SC Pendorong & Penghambat Perdagangan Internasional. tirto.id/Tino

Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

Merujuk modul Ekonomi Kelas XI, perdagangan internasional juga dapat mengalami hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini penjelasannya:

1. Faktor kebijakan perdagangan internasional yang tidak mendukung

Beberapa negara menerapkan kebijakan ekonomi yang ternyata malah menjadi penghambat bagi kegiatan dagang dengan negara lain.

Misalnya kebijakan pembatasan import, penerapan pajak yang tinggi pada barang yang hendak diimport atau eksport, juga proses birokrasi yang ruwet. Semua ini membuat pihak pedagang berfikir panjang jika hendak melakukan transaksi.

2. Faktor keamanan

Negara yang mengalami konflik atau perang, maka akan memengaruhi kegiatan peerdagangan internasionalnya. Negara lain akan takut melakukan transaksi dagang sebab produk yang mereka jual tidak terjamin akan tiba dengan selamat di tempat tujuan.

3. Rendahnya sumber daya alam (SDA)

Apabila SDA yang dimiliki suatu negara sangat rendah, maka tidak bisa diperdagangkan dengan negara lain karena hanya cukup dikonsumsi oleh masyarakatnya saja. Sebaliknya jika SDA yang dimiliki suatu negara melimpah, maka dapat menjadi komoditi andalan untuk dijual.

4. Peraturan politik anti-dumping

Adanya politik anti-dumping membuat produk impor diberi pajak tinggi jika hendak masuk ke negara lain. Dengan begitu produk impor itu harus dijual dengan harga tinggi. Maksud dari kebijakan tersebut, untuk melindungi produksi dalam negri agar bisa bersaing dan dijual dengan harga yang lebih murah dibanding produk impor.

5. Faktor pembatasan impor dan penetapan tarif

Untuk menjaga agar produk dalam negeri makin laku, maka pemerintah umumnya akan mendukung ekspor serta membatasi impor. Ekspor akan menambah devisa negara dan membuat pertumbuhan ekonomi dalam negeri lebih baik. Impor juga akan dibatasi dengan penerapan tarif yang tinggi.

6. Faktor mata uang yang berbeda antar negara

Perbedaan mata uang antar negara membuat transaksi menjadi lebih terhambat. Nilai tukar mata uang kedua negara harus dikonversi lebih dulu. Jika mata uang lebih rendah nilai tukarnya, maka biaya yang harus dikeluarkan juga lebih besar.

Misalnya rupiah dengan dolar, nilai rupiah lebih rendah dibanding dolar sehingga harus mengeluarkan lebih banyak uang jika hendak bertransaksi.

Ditambah lagi jika kurs mata uang tidak stabil yang membuat biaya perdagangan bisa berubah dengan cepat. Pedagang dan penjual akan sulit menetapkan harga, jika kurs tidak stabil.

7. Proses pembayaran yang sulit dan beresiko

Jika proses pembayaran dalam suatu transaksi sulit dan berisiko, maka pedagang dan penjual juga akan berfikir panjang sebelum melakukan transaksi. Ini juga jadi penghambat perdagangan.

Baca juga:

  • Macam-macam Kebijakan Perdagangan Internasional Beserta Penjelasan
  • Apa Saja Kebijakan Perdagangan Internasional dan Tujuannya?

Baca juga artikel terkait PERDAGANGAN INTERNASIONAL atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/dip)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA