Salah satu larangan allah swt. yang terdapat di dalam surah al-hujurat ayat 12 adalah larangan

KABAR LUMAJANG - Quran Surat Al-Hujurat ayat 12 memiliki kandungan tentang larangan Allah SWT untuk berprasangka buruk yang dapat menimbulkan kerugian baik diri sendiri maupun orang lain.

Allah SWT memberi perintah di dalam Quran Surat Al-Hujurat ayat 12 kepada orang-orang beriman untuk menjauhi segala prasangka buruk yang telah dilakukan orang lain.

Arti dari menjauhi segala prasangka buruk itu seperti mencurigai orang lain dengan tudingan yang tanpa adanya bukti, karena tudingan tersebut berdosa, seperti terkandung di dalam Quran Surat Al-Hujurat ayat 12.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 19 Dibuka, Tapi Lupa Password? Begini Cara Membukanya

Tidak hanya itu saja, Allah SWT juga melarang mencari-cari keburukan orang lain. Kegiatan tersebut akan memberikan dugaan yang belum tentu benar.

Bahkan akan menimbulkan kegiatan yang buruk untuk mencari aib dan mengetahui keburukan orang. Praktik yang seperti ini sangat hina dari segi akhlak.

Pun Allah SWT juga melarang orang beriman kepada-Nya untuk tidak melakukan Ghibah, Secara harfiah, ghibah adalah membicarakan sesuatu orang yang tidak hadir yang jika orang tersebut tahu maka dia tidak suka.

Baca Juga: Lowongan Kerja Agustus 2021: PT. SiCepat Ekspres Indonesia Buka Posisi Resepsionis untuk Lulusan SMA/SMK

Page 2

Semua poin-poin di atas terangkum di dalam kandungan Quran Surat Al-Hujurat ayat 12 dengan arti dan tafsir dari berbagai pandangan yang dikutip KabarLumajang.com dari laman Tafsirweb.com sebagai berikut.

Quran Surat Al-Hujurat Ayat 12

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.

Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Orang yang Berbohong, Pastikan Pasanganmu Tak Lakukan Ini

Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya serta melaksanakan syariat-Nya, jauhilah banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa.

Jangan mencari-cari aurat (aib) kaum Muslimin. Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci.

Page 3

Apakah seseorang di antara kalian mau makan daging saudaranya yang sudah mati? Kalian tidak menyukai itu, maka tinggalkanlah ghibah.

Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hambaNYa yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

Baca Juga: Wabup Lumajang Sebut Anggaran Guru Honorer dan RT RW Tak Terdampak Refocusing

12. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Hindarilah kebanyakan dari tuduhan tanpa ada sebab-sebab dan alasan yang tepat, karena sebagian dari prasangka itu dosa seperti berburuk sangka kepada orang yang secara lahir tampak baik.

Janganlah kalian mencari-cari aib orang-orang yang beriman. Janganlah salah seorang dari kalian menyebutkan tentang saudaranya dengan hal yang tidak disukainya, karena menyebutkannya dengan apa yang tidak disukainya itu seperti makan bangkai saudaranya.

Sukakah salah seorang di antara kalian makan bangkai saudaranya sendiri? Maka hindarilah menggunjingnya karena hal itu semisal makan bangkai saudara sendiri.

Bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada mereka.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ (Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka)

Yaitu berprasangka buruk terhadap orang baik. Adapun terhadap orang jahat dan fasik maka kita diperbolehkan berprasangka sesuai apa yang nampak dari mereka.

Page 4

إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ( karena sebagian dari prasangka itu dosa)

Yakni sebagian prasangka yang mengandung dosa ini adalah prasangka buruk terhadap orang baik.

وَلَا تَجَسَّسُوا۟( Dan janganlah mencari-cari keburukan orang)

Makna (التجسس) yakni mencari-cari aib dan keburukan yang tersembunyi.

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ(dan janganlah menggunjingkan satu sama lain)

Baca Juga: 4 Tips Berpakaian untuk Tubuh Kurus agar Terlihat Berisi

Yakni janganlah kalian saling membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya.

Makna menggunjing yakni membicarakan keburukan seseorang ketika ia tidak bersama orang yang membicarakan itu, meskipun apa yang dibicarakan benar-benar ada dalam diri orang tersebut.

Adapun jika apa yang dibicarakan itu tidak benar maka itu termasuk tuduhan terhadapnya.

أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا(Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?) Allah mengumpamakan ghibah (menggunjing) seperti orang yang memakan bangkai orang yang sudah mati; sebab orang yang sudah mati tidak akan mengetahui bahwa dagingnya dimakan, begitu pula orang yang digunjing tidak mengetahui gunjingan tersebut, sehingga ia tidak mampu membela dirinya seperti mayat yang dimakan dagingnya.

Adapun orang yang hadir dalam perbincangan bisa jadi ia mampu membela diri dari ucapan buruk yang ditujukan kepadanya. Ayat ini adalah sebagai penjauh seseorang agar tidak melakukannya. Sebab memakan daging manusia merupakan hal yang dijauhi oleh tabiat manusia yang sehat, disamping itu adalah hal haram secara syariat.

فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ( Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya) Yakni sebagaimana kalian tidak menyukai hal ini maka janganlah kalian menggunjingnya.

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Page 5

Allah memerintahkan hamba-Nya yang beriman, yaitu yang mereka membenarkan Allah dan rasul-Nya dan beramal dengan syariat-Nya agar menjauhkan diri mereka dari sangkaan yang buruk kepada orang-orang mukmin.

Baca Juga: 5 Lokasi Vaksinasi Moderna di Jakarta Utara, Lengkap Dengan Jadwal dan Link Daftar

Ketahuilah oleh kalian bahwasanya kebanyakan dari sangkaan-sangkaan akan terjatuh ke dalam dosa dan hanya menilai manusia dari penampilannya secara zahir dan tidak memeriksa apa yang menjadi penyebab yang ada pada dirinya.

Maka wajib bagi kalian menjauhkan diri dari ghibah karena sesungguhnya ghibah kepada sesama muslim seperti orang yang memakan daging bangkai saudaranya.

Dan tidak diragukan lagi bahwa kalian dilarang atas hal itu, dan takutlah kepada Allah wahai orang-orang yang beriman atas apa yang telah diperintahkan kepada kalian dan dilarang dari-Nya.

Karena sesungguhnya Allah menerima taubat bagi hamba-Nya yang beriman dan merahmati mereka.

Inilah isi kandungan Quran Surat Al-Hujurat ayat 12 dengan arti dan tafsir dari berbagai pandangan. Semoga bermanfaat. ***

Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.

Islam telah melarang umatnya agar menghindari perbuatan ghibah atau menggunjing. Secara istilah, ghibah bisa diartikan sebagai perbuatan membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain.

Salah satu ayat paling terkenal yang berbicara tentang larangan ghibah adalah surat Al Hujurat ayat 12-13. Allah SWT sangat melarang ghibah karena dapat menjatuhkan harga diri dan martabat saudara Muslim.

Sesama Muslim sudah seharusnya menjaga harga diri antar sesama dengan tidak saling menyakiti, melukai, atau melanggar kehormatannya. Untuk memahami firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 12 dan 13, simak uraian berikut.

Surat Al Hujurat Ayat 12 dan 13

Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.

Dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 12 dan 13 Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu kasiiram minaz zanni inna ba'daz zanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum any yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laa; innal laaha tawwaabur Rahiim (Al Hujurat:12).

Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir (Al Hujurat:13).

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.

Lalu, bagaimana kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13?

Kandungan Surat Al Hujurat ayat 12 dan 13

Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.

Surat Al Hujurat ayat 12 dan 13 berisi tentang larangan ghibah dan saling menjaga kehormatan antar sesama Muslim. Dikutip dari buku Jurnalistik Islam oleh Anton Ramdan, larangan ghibah terdapat pada potongan ayat 12, pada kalimat “Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah di antara kamu yang menggunjing dari sebagian yang lain”.

Lebih tegas, Allah membuat perumpamaan orang yang gemar menggunjing tak ubahnya memakan daging bangkai manusia. Allah melarang hamba-hamba-Nya untuk berburuk sangka, mencari-cari kesalahan orang lain, saling curiga, membenci, memata-matai, dan berbuat ghibah.

Maka, Allah memerintahkan umat Muslim untuk bertakwa dan mampu mengontrol diri, tunduk dan takut kepada Tuhannya. Sebab, secara fitrah manusia adalah makhluk sosial dan hidup bermasyarakat.

Sehingga dipertegas oleh Allah pada ayat 13, bahwa Dia menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai saudara antar suku dan bangsa. Jadi, sudah selayaknya sebagai sesama umat Muslim untuk saling menghargai dan menghormati tanpa memandang rendah orang lain.

Selain itu, mengutip ari buku Perempuan & Politik dalam Islam oleh Machmud Suwandi, turunnya kedua ayat ini memiliki tujuan agar umat Muslim tidak kebablasan dalam menggunjing aib seseorang. Karena sesungguhnya perbuatan ghibah dapat memunculkan fitnah yang besar.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA