Salah satu contoh pengamalan kehidupan beragama sehari-hari dalam lingkungan keluarga adalah

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by Melkiur on Tue, 06 Sep 2022 22:35:28 +0700 with category PPKn and was viewed by 345 other users

Contohnya 1.saling menghormati dan menghargai yang lainya ketika sedang menjalankan ibadah. 2. tidak ribut atau teriak teriak jika ada yang sedang beribadah.3. tidak menyetel tv ataupun tape recorder dengan keras jika anggota yang lainnya sedang beribadah.Semoga membantu Membaca al quran setiap habis shalat dan membantu orang tua

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


Apa itu en.dhafi.link?

en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Home/Edukasi/Contoh Pengamalan Kehidupan Beragama Dalam Keluarga Adalah

Contoh Pengamalan Kehidupan Beragama Dalam Keluarga Adalah.

Bola.com, Jakarta –
Keluasan pikiran
ialah sikap manusia lakukan saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kerubungan. Bagi menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, terbiasa menerapkan sikap toleransi.

Menurut Kamus Lautan Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi semenjak berpokok kata ‘toleran’ yang artinya bersifat ataupun bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) prinsip (pendapat pandangan, pendamping, aturan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau berlawanan dengan pendirian sendiri.

Secara etimologi, toleransi berusul terbit bahasa latin, ‘tolerare’ yang artinya kepala dingin dan menahan diri. Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, meluhurkan, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri seorang.

Berdasarkan kekuatan secara bahasa, toleransi dapat dimaknai sebagai kemampuan setiap hamba allah lakukan bersabar dan hadang diri terhadap hal-hal nan tidak sejalan dengannya.

Dalam kehidupan sehari-musim
ketenangan
biasanya dikaitkan dengan perbedaan agama alias kepercayaan. Namun, toleransi bisa kembali dihubungkan dengan perbedaan lainnya, seperti tungkai, ras, hingga warna alat peraba.

Dengan adanya sikap ketegaran, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kerubungan bukan akan terjadi. Banyak insan menyebut toleransi sebagai resep penting perdamaian yang memadai dijaga.

Hal tersebut penting untuk diperhatikan menghafal bangsa Indonesia punya bidang birit perbedaan yang beragam, berangkat keyakian, kaki, ras, hingga warna kulit.

Berikut ini antologi contoh sikap
toleransi dalam spirit sehari-hari nan boleh dipraktikkan, seperti mana dilansir terbit laman

zonareferensi.com, Kamis (12/8/2021).

Contoh Sikap Toleransi dalam Beragama

Ilustrasi toleransi. (Bola.com/Pixabay)

– Menghormati eigendom dan kewajiban umat agama tak.

– Berteman dengan kebalikan-inversi tanpa memperbedakan agama dan kepercayaannya.

– Tidak menghalangi umat agama lain yang madya beribadah.

Baca Juga:  Kerajaan Munggaran Di Jawa Barat Nyaeta

– Tak memaksakan ajaran dan asisten agama kita kepada orang yang lain agamanya.

– Menghargai tahun segara umat agama lainnya.

– Menumbuhkan lega dada dan perdamaian antarumat beragama.

– Memuliakan Muslim yang berpuasa dengan enggak bersantap atau menenggak di depannya.

– Tidak mengolok-olok nubuat agama lain.

– Membantu sesama awam tanpa meluluk latar bokong agamanya.

– Tidak mencampuraduk akidah dalam beribadah antarmasyarakat yang farik agama dengan embel-embel toleransi.

– Tidak mempersekusi umat agama lain yang beribadah.

Contoh Sikap Toleransi di Kondominium

Ilustrasi toleransi. (Bola.com/Pixabay)

– Saling menyayangi antaranggota keluarga di rumah.

– Momongan-momongan harus berbakti pada kedua orang tua di flat.

– Menghargai pendapat dan pemikiran dari anggota keluarga lain.

– Menghormati anggota keluarga yang makin tua, misalnya adik menghormati embok dan anak asuh menghormati insan lanjut umur.

– Menjalankan peran dalam tanggungan dengan baik.

– Saling membantu antaranggota keluarga jika ada yang kesusahan.

– Mengajarkan pendidikan moral dan agama pada anak-anak di rumah sejak kecil.

– Tak memaksakan keinginan pada anggota keluarga lain.

– Menghargai anggota keluarga yang berlainan agama dan kepercayaan.

– Orang tua harus ingatan dan menganakemaskan anak asuh-anaknya.

Komplet Sikap Toleransi di Sekolah

Ilustrasi menerapkan sikap toleransi. Credit: unsplash.com/PhilCoffman

– Bukan memilih-milih teman bersendikan agama dan sukunya.

– Sekolah menjatah pendidikan agama sesuai agama tiap-tiap siswa.

– Berbuat baik kepada semua teman tanpa terkecuali.

– Tiap murid diperbolehkan bakal berdoa sesuai agama dan keyakinan saban.

– Menghormati teman agama lain yang sembahyang atau beribadah.

– Tidak mengolok-olok siswa lain nan berbeda agama alias sukunya.

Baca Juga:  Contoh Soal Dan Jawaban Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

– Menghormati temperatur dan tenaga ajar lain nan bertambah sepuh.

– Memberi masa untuk siswa lakukan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing.

– Menyadran jodoh yang sedang lindu.

Contoh Sikap Toleransi di Masyarakat

Ilustrasi ketabahan. Credit: pexels.com/Cres

– Berbuat baik kepada jiran tanpa diskriminatif suku dan agamanya.

– Masuk serta dalam kerja bakti desa secara rutin.

– Menghormati orang dari agama enggak yang madya beribadah.

– Menghargai pendapat warga enggak yang farik ketika mengadakan rapat atau pembicaraan.

– Memberi bantuan terhadap korban petaka yang semenjana membutuhkan tanpa melihat satah pinggul agamanya.

– Tidak mengganggu peribadatan agama lain

– Meluhurkan adat istiadat yang berkembang di awam.

– Bersikap sopan santn puas warga enggak yang makin tua bangka.

– Bukan memancing konflik SARA antarsuku atau agama, senantiasa menjaga kerukunan.

– Menjalankan dan mematuhi aturan yang diterapkan di lingkungan masyarakat.

Sumur:
Zonarefensi

Source: //id.berita.yahoo.com/contoh-contoh-sikap-toleransi-dalam-112055792.html

tirto.id - Dari lima sila dalam Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila 1, memberikan arti yang cukup penting dalam dalam kehidupan beragama di Indonesia. Dengan sila ini, bangsa Indonesia meyakini adanya kepercayaan dan ketakwaaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa ini tidak mengadopsi tatanan sekulerisme, tetapi memasukkan nilai agama dalam kehidupan sehari-sehari. Sila 1 juga memberikan semangat terwujudnya kerukunan hidup antarumat beragama. Semua pemeluk agama mendapatkan jaminan dalam menjalan ajaran agamanya di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain melalui sila 1, jaminan untuk beragama dan menjalankan ajarannya diatur pula dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2. Dalam pasal tersebut, (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Budiyono dalam "Politik Hukum Kebebasan beragama dan Berkepercayaan di Indonesia" (Jurnal Yustisia Vol.2 No.2 Mei - Agustus 2013) mengatakan, agama diperkenankan untuk hidup dan berkembang dengan jaminan serta perlindungan dari negara.

Sementara itu, para pemeluk agama berhak melaksanakan dan mengembangkan agama sesuai dengan kepercayaannya. Prinsip kebebasan beragama dan berkepercayaan menjadi pengakuan, jaminan, sekaligus perlindungan pada tiap orang untuk menganut agama dan kepercayaan yang diyakininya.

Dengan demikian, negara akan menjamin, memperjuangkan, mengupayakan, dan membantu setiap penduduk untuk memeluk agama dan mengekspresikan keberagamaannya tersebut. Negara menjamin pula peribadahan agar dapat berjalan dengan baik.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1


Pancasila sila 1 disimbolkan dengan gambar bintang. Letaknya dalam Burung Garuda ada di tengah perisai yang disematkan pada bagian dada. Pancasila sila 1 memiliki memiliki 7 butir pengamalan yang terdiri dari:
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.


Contoh Pengamalan Pancasila Sila 1

Butir-butir Pancasila sila 1 di atas, dapat diterapkan di mana pun dan kapan pun. Sebagai wujud komitmen terhadap agama dan ajarannya, perwujudannya di rumah dapat dilakukan dengan melaksanakan semua petunjuk dari ajaran agama dalam beribadah dan kehidupan. Ibadah dilakukan dengan kesadaran diri sebagai bentuk ketakwaan. Adanya jaminan beribadah dari negara, setiap pemeluk agama dapat melaksanakan ibadah tanpa adanya paksaan. Begitu pula sebagai umat beriman, tidak pula memaksakan keyakinan atau agamanya kepada orang lain di lingkungannya. Setiap warga negara berhak memilih dan menjalankan ibadah sesuai agama yang diyakininya. Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui secara resmi yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Adanya keragaman ini bukan dijadikan perpecahan. Merujuk pada butir ke 4 di sila 1, maka setiap pemeluk agama harus membina kerukunan hidup di tengah perbedaan keyakinan. Pengamalan Pancasila sila 1 dapat memperkuat semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Keberagaman agama dan budaya yang sangat banyak di negeri ini, dapat menjadi faktor pemecah belah nusantara. Namun, bila setiap penduduk menyadari pentingnya integrasi nasional dengan saling menghargai perbedaan yang ada, maka keberagaman dapat menjadi kekuatan hebat.


Baca juga artikel terkait atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA