Perkecambahan yang terlihat pada gambar adalah jenis perkecambahan

Biji adalah awal dari berbagai macam tumbuhan. Sebagai contoh semangka yang ukurannya besar, berasal dari biji yang kecil. Wah bagaimana bisa ya biji yang kecil tersebut bisa tumbuh menjadi semangka? Proses ini biasa disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah proses di mana benih yaitu biji akan mengalami perkembangan menjadi tanaman dewasa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkecambahan biji, seperti air, oksigen, suhu, cahaya dan sebagainya. Berdasarkan jenisnya, perkecambahan dibedakan menjadi perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan serta jenis perkecambahan epigeal secara spesifik. Jadi dibaca sampai habis ya teman-teman!

Faktor Perkecambahan

Untuk bisa melewati fase perkecambahan ini, maka ada beberapa faktor-faktor penting yang dibutuhkan oleh biji agar bisa tumbuh dan berkecambah dengan baik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Air

Air yang cukup sangat diperlukan agar perkecambahan bisa terjadi dan memecahkan dormansi biji. Dormansi biji adalah suatu keadaan di mana biji berhenti tumbuh sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan. Perkecambahan biji dimulai melalui proses imbibisi, yaitu masuknya air ke dalam biji. Imbibisi memecah kulit biji dan memicu aktifnya hormon Giberelin pada embrio. Giberelin akan mengaktifkan enzim amilase untuk memecah cadangan makanan pada endosperma atau kotiledon. Molekul yang lebih sederhana hasil pemecahan cadangan makanan tersebut akan masuk ke dalam jalur metabolisme katabolik (respirasi seluler) untuk menghasilkan energi berupa ATP. Energi ini nantinya akan dikirimkan ke titik tumbuh embrio sehingga mendukung embrio untuk tumbuh.

Oksigen

Konsentrasi oksigen yang sesuai diperlukan agar biji dapat melanjutkan proses perkecambahan. Konsentrasi oksigen ini berkaitan dengan keberlangsungan proses respirasi seluler yaitu oksidasi cadangan makanan untuk menghasilkan energi. Seperti yang sudah kita bahas di atas, energi inilah yang akan mendukung biji untuk tumbuh dan berkecambah.

Suhu

Suhu memiliki peranan penting dalam proses perkecambahan karena suhu akan mempengaruhi kerja dari enzim-enzim yang terlibat pada berbagai reaksi kimia selama perkecambahan terjadi, misalnya enzim amilase, lipase, proteinase dan sebagainya. Setiap enzim memiliki suhu optimumnya masing-masing sehingga ada beberapa tumbuhan yang perlu suhu rendah untuk berkecambah dan sebagian tumbuhan lainnya perlu suhu yang sedikit hangat untuk berkecambah.

Cahaya

Cahaya dibutuhkan oleh beberapa spesies tumbuhan untuk menstimulasi proses perkecambahan. Misalnya pada tanaman selada. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa cahaya merah akan memicu proses perkecambahan. Tumbuhan mampu merespons dan mendeteksi cahaya karena memiliki reseptor yang disebut fitokrom.

Perkecambahan Epigeal

Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa perkecambahan dikelompokkan menjadi dua jenis, ada perkecambahan epigeal dengan hipogeal. Perkecambahan epigeal terjadi ketika hipokotil memanjang yang mengakibatkan plumula (calon daun) dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Munculnya kotiledon ke atas permukaan tanah, memungkinkan kotiledon untuk berfotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk. Perkecambahan ini terjadi pada kacang hijau.

Sedikit informasi mengenai hipogeal, perkecambahan ini ditandai dengan kotiledon yang tetap berada di bawah tanah. Contoh tumbuhan yang melakukan perkecambahan hipogeal misalnya jagung.

Photo by Toraja Farmer: www.torajafarmer.wordpress.com

Itu dia sedikit informasi mengenai perkecambahan epigeal. Kalau kamu merasa masih kurang dan butuh tambahan informasi, cobain aja platform bimbel online yang juga punya produk SOAL, menyediakan berbagai macam soal latihan ujian untuk kamu, dan juga fitur TANYA yang bisa menjawab berbagai pertanyaan mengenai soal atau materi yang belum dikuasai secara gratis Hanya di Kelas Pintar.

Kelas pintar memiliki sistem yang terintegrasi bagi murid, guru dan juga orang tua, para orang tua bisa memantau perkembangan belajar anak secara langsung. Setiap guru juga sudah diseleksi dan dapat dipastikan bisa membantu anak ketika proses pembelajaran berlangsung.

Nah ayo cobain Kelas Pintar karena ada banyak pengetahuan yang bisa kamu dapatkan di sini!

Merdeka.com - Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air.

Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar. Umumnya, air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung kepada ketersediaan nutrisi dalam tanah karena adanya endosperma.

Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga pemanjangan sel radikula. Berikut beberapa tahap atau urutan proses perkecambahan:

2 dari 4 halaman

©Pixabay/PDPics

Sebagaimana kita tahu, biji memiliki struktur kering karena kadar airnya sedikit. Untuk itu, biji akan mulai tumbuh ketika menyerap air dari lingkungan sekitar (tanah dan udara), sehingga akan memulai proses perkecambahan. Dilansir dari laman SMUJO, ini urutan atau proses perkecambahan:

Imbibisi

Imbibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara difusi maupun secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat keadaan benih yang lebih kering dari lingkungannya sehingga air masuk ke dalam benih.

Setalah itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui micropyle dan testa (kulit benih). Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan mengembang sehingga volumenya naik sampai 200 persen. Sehingga akan menyebabkan kulit biji akan terpecah.

Pembentukan Enzim

Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio. Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di endosperma (cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.

Pemanjangan Sel Radikula

Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga tumbuhnya kulit biji. Kamudian kecambah yang dihasilkan ini akan mengalami pertumbuhan primer.

3 dari 4 halaman

shutterstock

Proses perkecambahan akan dimulai dengan memanjangnya batang, akar, dan daun yang keluar dari biji. Umumnya, proses perkecambahan dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya:

Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigael terjadi ketika hipokotil memanjang yang mengakibatkan plumula (calon daun) dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Ketika kotiledon muncul ke permukaan tanah, memungkinkan kotiledon untuk berfotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk.

Terangkatnya kotiledon ini karena masa awal pertumbuhan embrio bagian hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil. Beberapa contoh biji yang mengalami perkecambahan epigeal adalah kacang hijau, kacang kapri, dan kacang merah.

Perkecambahan Hipogeal

Tipe perkecambahan selanjutnya, yaitu perkecambahan hipogeal. Tipe perkecambahan ini ditandai dengan kotiledon biji tidak terangkat ketika berkecambah. Sebab, pada masa awal pertumbuhan embiro bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.

Ada beberapa contoh biji yang mengalami perkecambahan hipogeal, seperti jagung, biji padi, dan rumput-rumputan. Beberapa biji tersebut ditandai dengan kotiledon yang tetap berada di bawah tanah.

4 dari 4 halaman

Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses perkecambahan, di antaranya:

Air

Salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan adalah air. Hal ini sangat diperlukan agar proses perkecambahan bisa terjadi dan memecahkan dominasi biji. Umumnya, kebutuhan benih akan air tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya.

Selain itu, benih tanaman juga mempunyai kemampuan berkecambah pada kisaran air tanah tersedia mulai dari kapasitas lapangan sampai titik layu permanen. Sedangkan, untuk kebanyakan benih tanaman yang kondisinya terlalu basah sangat merugikan karena menghambat aerasi dan merangsang timbulnya penyakit.

Oksigen

Oksigen memiliki peranan penting dalam proses perkecambahan. Proses respirasi ini akan berlangsung selama benih masih hidup. Saat proses perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat seiring meningkatkanya pengambilanoksigen, pelepasan karbondioksida, air, dan enersi berupa panas.

Temperatur

Salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan adalah temperatur. Temperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih. Bagi kebanyakan benih tanaman, temperatur optimum di antara 80-950 F.

Cahaya

Cahaya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan. Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk perkecambahan berbeda-beda atau tergantung jenisnya. Ada beberapa benih yang membutuhkan cahaya agar cepat berkecambah, ada juga benih yang terhambat jika ada unsur cahaya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA