Penguapan air evaporasi pada siklus air terjadi karena panas

Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari tentu kamu pernah melihat fenomena seperti turunnya hujan, merebus air, dan lainnya. Proses tersebut sering disebut dengan evaporasi.

BACA JUGA :
Erosi adalah pengikisan permukaan bumi, ini faktor yang mempengaruhi

Evaporasi atau penguapan merupakan bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan. Biasanya, karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung hingga menjadi butiran air dan turunlah hujan.

Selain itu, proses evaporasi juga sangat penting bagi kehidupan manusia. Seperti halnya saat seseorang menjemur baju di halaman yang terbuka, pengeringan cat dinding, hingga keringat yang ada pada tubuh kamu lama-lama juga akan hilang karena menguap di udara.

BACA JUGA :
Pengertian atom menurut ahli dan perkembangan atom

1. Faktor yang mempengaruhi evaporasi.

foto: freepik.com

Evaporasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya suhu air, suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan, angin, tekanan udara, dan sinar matahari. Berikut ini faktor yang mempengaruhi evaporasi.

a. Faktor langsung.

- Temperatur, semakin tinggi temperatur maka evaporasi makin besar.

- Tekanan uap di udara, semakin tinggi tekanan pada uap air, maka penguapan juga semakin tinggi.

- Kecepatan angin, jika angin terjadi sangat cepat maka semakin besar terjadinya penguapan.

- Kelembapan udara.

- Lama penyinaran matahari.

- Intensitas radiasi matahari.

b. Faktor tidak langsung.

- Tata letak lintang.

- Ketinggian sebuah tempat.

- Waktu, biasanya bervariasi mulai dari bulan januari sampai dengan desember.

2. Proses evaporasi.

foto: freepik.com

Proses evaporasi dibedakan menjadi dua yaitu evaporasi aktual dan evaporasi potensial, berikut ini penjelasannya.

a. Evaporasi aktual.

Evaporasi aktual yaitu proses evaporasi yang berlangsung pada kondisi alami terjadi dalam keadaan daerah pada waktu tertentu, sehingga nilainya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang berlaku pada saat ini.

b. Evaporasi potensial.

Evaporasi potensial yaitu proses evaporasi yang terjadi pada suatu permukaan penguapan yang berada dalam kondisi kecukupan air, evaporasi potensial sering disebut sebagai kemampuan maksimal dari suatu permukaan dalam penguapan air.

3. Contoh evaporasi dalam kehidupan sehari-hari.

foto: freepik.com

Evaporasi atau penguapan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan mengenai manfaat evaporasi.

- Evaporasi dapat mengeringkan baju yang basah saat dijemur dalam tempat terbuka.

- Evaporasi dimanfaatkan untuk pembuatan garam dengan cara menguapkan air melalui bantuan matahari dan angin.

- Pengeringan ikan asin dengan bantuan panas matahari.

- Alat setrika uap yang menggunakan panas sehingga mengeluarkan uap yang dapat menghaluskan permukaan baju.

- Cat dinding atau cat lukis berbentuk cairan yang mengering setelah didiamkan dalam kondisi suhu ruangan.

Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume yang signifikan.

Uap air yang telah menguap dari teh panas terkondensasi menjadi tetesan air. Gas air tidak terlihat, tetapi awan tetesan air adalah petunjuk dari penguapan yang diikuti oleh kondensasi

Evaporasi dapat pula diartikan sebagai proses difusi uap air ke atmosfer dari permukaan air yang terbuka bebas. Termasuk diantaranya adalah kehilangan air dari danau, sungai, bahkan awan dan tanah jenuh dan permukaan tumbuhan, tetapi tidak menggabungkan kehilangan transpirasi dari tumbuhan. Sangat penting untuk membedakan antara proses evaporasi yang hanya memperhatikan badan air yang bebas dan yang berasal dari evapotranspirasi.[1]

Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"

Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat

Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan.[2] Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan penguapan air dari samudra, danau, embun dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi (yang melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan) secara kolektif diistilahkan sebagai evapotranspirasi.

Laju evaporasi sebagian dikendalikan oleh radiasi matahari, yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk mengubah air dalam bentuk cair menjadi uap air, yaitu panas laten penguapan atau 2.44 × 106J kg-1 di suhu 25oC. Proporsi radiasi bersih yang diterima oleh bumi yang tersedia untuk proses ini bergantung tidak hanya pada transmisi, absorpsi, dan refleksi atmosfer dan permukaan bumi, tapi juga jumlah yang digunakan untuk pemanasan atmosfer dan pemanasan tanah. Kelembaban udara di atas permukaan evaporasi pada akhirnya akan meningkat sampai, ketika udara menjadi jenuh, penguapan akan berhenti kecuali lapisan-lapisan ini tersebar. Kebutuhan uap lembab atmosferik oleh karenanya dikendalikan tak hanya oleh keseimbangan radiasi tapi juga oleh humiditas dan kecepatan angin. Laju evaporasi disamping itu juga dipengaruhi oleh karakteristik badan air itu sendiri, yakni kedalaman, luas dan kualitas air. Pemahaman laju evaporasi menjadi lebih rumit oleh perlunya membedakan antara evaporasi potensial dan aktual. Evaporasi aktual adalah laju kehilangan air yang teramati, sedangkan laju potensial adalah evaporasi yang mungkin terjadi pada badan air bebas.[1]

Faktor- faktor yang memengaruhi

Besar kecilnya evaporasi dipengaruhi oleh faktor suhu air, suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar matahari.[3] Beberapa faktor penting yang memengaruhi laju evaporasi secara langsung atau tidak langsung diantaranya ialah:[4]

Radiasi matahari dan daratan

Radiasi total matahari dan bumi menyedia asupan panas yang terus menerus ke permukaan air dan dengan demikian sangat mempengaruhi radiasi gelombang panjang dan pendek yang keluar dari / melalui permukaan dan berakibat pada suhu permukaan air, yang pada gilirannya mengatur proses penguapan. Keseimbangan radiasi dengan demikian menentukan laju hilangnya air dari permukaan.

Aliran udara di atas permukaan

Lapisan tipis udara yang bersentuhan dengan dan dekat permukaan evaporasi memperoleh uap air dari permukaan. Aliran udara itu secara konstan disingkirkan dari permukaan oleh angin, membawa aliran udara baru yang bersentuhan dengan permukaan penguapan. Selain itu, turbulensi yang ada menimbulkan proses pertukaran antara lapisan tipis udara yang bersentuhan dengan permukaan dan lapisan yang berada tepat di atasnya. Dengan demikian kecepatan angin dan derajat turbulensi pada permukaan penguapan sangat memengaruhi laju evaporasi.

Suhu permukaan penguapan dan udara

Suhu permukaan penguapan dan suhu udara di lapisan terendah di atasnya, yang menentukan gradien suhu langsung di atas permukaan merupakan faktor penting yang memengaruhi laju penguapan dari permukaan, karena suhu permukaan akan menentukan radiasi gelombang panjang yang keluar.

Kelembaban/uap air

Kelembaban relatif atau uap air di permukaan dan gradien tekanan uap dalam lapisan tipis udara yang berada langsung di atas permukaan, memengaruhi laju evaporasi dari permukaan karena evaporasi secara langsung proporsional dengan perbedaan antara tekanan uap jenuh pada permukaan air di suhu air permukaan dan tekanan uap udara di lapisan tipis, pada suhu udara

Sifat dan ukuran permukaan evaporasi

Pada badan air, kekasaran permukaan memengaruhi keseimbangan radiasi dan memengaruhi juga evaporasi yang berlangsung, sementara itu evaporasi dari permukaan tanah bergantung pada jumlah uap lembab yang tersedia pada permukaan penguapan, komposisi tanah, tipe tutupan vegetasi di atasnya, dan sebagainya. Ukuran permukaan penguapan juga memengaruhi laju evaporasi karena massa udara dapat termodifikasi saat bergerak di atas area permukaan yang luas yang mungkin memiliki variasi suhu udara / air / permukaan serta variasi kelembapan dan aliran angin di atas permukaan penguapan yang besar.

Kedalaman air

Kedalaman badan air memengaruhi laju evaporasi karena kemampuan danau dalam untuk menyimpan panas pada musim panas dan melepaskannya kembali pada musim dingin, sehingga memengaruhi nilai evaporasi bulanan atau musiman.

Unit Pengukuran

Laju evaporas dinyatakan sebagai volume air yang terevaporasi dari satuan area per satuan waktu. Satuan waktu yang digunakan adalah per harian. Besarnya dinyatakan dalam satuan mm/hari.[4]

 

Alat pengukur jumlah air yang menguap ke atmosfer dalam waktu tertentu.

Evaporimeter

Pengukuran evaporasi dilakukan dengan mengukur perubahan ketinggian permukaan air di dalam tangki atau wadah yang dirancang khusus,yang disebut evaporimeter. Evaporimeter terdiri dari dua kategori, yaitu wadah evaporasi dan atmometer.[4]

Perubahan fase zat (

  • l
  • b
  • s

)

Ke

Dari

Padat Cair Gas Plasma Padat Cair Gas Plasma
Mencair Menyublim
Membeku Menguap
Mengkristal Mengembun Mengion
Rekombinasi
  • (Inggris)Penguapan air Diarsipkan 2008-06-12 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Artikel MSN Encarta tentang penguapan Diarsipkan 2008-02-14 di Wayback Machine.
  • (Indonesia)Kondensasi dan Evaporasi

  1. ^ a b Thomas, David S. G.; Goudie, Andrew S. (2009-07-17). The Dictionary of Physical Geography (dalam bahasa Inggris). Oxford: John Wiley & Sons. hlm. 185. ISBN 978-1-4443-1316-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Kimia, Ilmu (2012-11-26). "Kondensasi dan Evaporasi". Ilmu Kimia | Artikel dan Materi Kimia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-31. 
  3. ^ Sumantri, Arif (2017). Kesehatan Lingkungan - Edisi Revisi. Depok: Prenada Media. hlm. 36. ISBN 978-602-422-573-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ a b c Srivastava, Gyan P. (2009). Surface Meteorological Instruments and Measurement Practices (dalam bahasa Inggris). New York: Atlantic Publishers & Dist. hlm. 266, 267. ISBN 978-81-269-0968-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

 

Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penguapan&oldid=21307410"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA