Pada pengolahan minuman lidah buaya tahapan pasteurisasi dilakukan pada suhu

Susu pasteurisasi sering kali dianggap memiliki nilai gizi rendah karena telah menjalani proses pemanasan. Selain itu, susu pasteurisasi juga dinilai dapat menyebabkan alergi atau intoleransi laktosa. Namun, apakah hal tersebut benar?

Susu pasteurisasi merupakan susu sapi segar yang telah dipanaskan dengan suhu tinggi selama beberapa waktu. Proses ini dilakukan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri, jamur, dan ragi.

Selain itu, proses pasteurisasi juga bisa memperpanjang usia penyimpanan susu hingga 2–3 bulan.Proses ini juga biasanya dilakukan pada makanan lain, misalnya mayones, agar lebih aman dikonsumsi.

Macam-Macam Metode Susu Pasteurisasi

Teknik pasteurisasi pertama kali dikenalkan oleh ahli kima dan biologi asal Prancis bernama Louis Pasteur tahun 1864. Untuk memanaskan susu, setidaknya ada 4 metode pasteurisasi yang bisa dilakukan, yaitu:

  • High temperature short time treatment, yaitu susu dipanaskan pada suhu 72° Celsius selama 15 detik.
  • Low temperature long time treatment, yakni susu dipanaskan pada suhu 63° Celsius selama 30 menit.
  • Ultrapasteurization, yaitu susu dipanaskan pada suhu hingga 138° Celsius selama 2 detik.
  • Ultra-high temperature (UHT) pasteurization, yakni susu dipanaskan pada suhu 138–150° Celsius selama 1–2 detik, lalu dikemas dalam wadah kedap udara.

Setelah dipanaskan, susu harus segera didinginkan agar bakteri yang tertinggal tidak berkembang biak.

Berbagai Fakta Seputar Susu Pasteurisasi

Meski lebih dianjurkan untuk mengonsumsi susu pasteurisasi, nyatanya masih banyak orang yang memilih susu segar. Salah satu alasannya adalah adanya anggapan bahwa kandungan nutrisi dalam susu segar lebih tinggi daripada susu pasteurisasi.

Namun, apakah anggapan tersebut benar? Mari simak berbagai fakta mengenai susu pasteurisasi berikut ini:

1. Nilai nutrisi pada susu pasteurisasi tidak hilang

Kandungan aneka nutrisi, seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, dan lemak, dalam susu pasteurisasi tidak hilang atau berkurang secara signifikan. Dibandingkan dengan susu mentah, kadar kalsium dan fosfor dalam susu pasteurisasi masih tetap tinggi karena kedua mineral tersebut tahan panas.

Sementara itu, kandungan vitamin B dan vitamin C pada susu pasteurisasi memang akan berkurang sedikit, tetapi tidak signifikan. Hal ini karena susu sapi pada dasarnya tidak mengandung banyak vitamin tesebut.

2. Susu pasteurisasi dapat menyebabkan alergi

Alergi susu dipicu oleh protein dalam susu, seperti kasein dan whey. Kedua protein tersebut terdapat dalam susu segar maupun susu pasteurisasi.

Oleh karena itu, orang yang memiliki alergi susu tetap bisa mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi susu jenis apa pun, baik susu pasteurisasi maupun susu mentah.

3. Susu pasteurisasi dapat menimbulkan intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu sejenis gula dalam susu. Baik susu segar maupun susu pasteurisasi, keduanya sama-sama mengandung laktosa.

Oleh karena itu, seseorang yang memiliki kondisi intoleransi laktosa berisiko mengalami gejala, seperti gatal, muncul ruam, atau diare, setelah mengonsumsi susu pasteurisasi maupun susu segar.

4. Asam lemak dalam susu pasteurisasi tidak berkurang

Meski telah menjalani proses pemanasan atau pasteurisasi, susu pasteurisasi diketahui tetap mengandung banyak nutrisi.

Beberapa riset bahkan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar asam lemak dalam susu pasteurisasi dengan susu segar atau susu mentah. Proses pasteurisasi justru dapat membuat asam lemak semakin mudah dicerna oleh tubuh.

Membuat Susu Pasteurisasi Sendiri

Jika membeli susu segar langsung dari peternak sapi, Anda dapat melakukan proses pasteurisasi sendiri di rumah dengan beberapa cara berikut ini:

1. Bersihkan dan sterilisasi botol susu

Langkah pertama dalam melakukan pasteurisasi susu adalah membersihkan wadah penyimpanan susu, seperti botol kaca, dengan sabun dan air hangat.

Selanjutnya, rendam botol di dalam wadah berisi air panas dengan suhu 77° Celsius atau lebih selama minimal 2 menit. Angkat botol tersebut dengan penjepit bersih dan biarkan mengering.

2. Panaskan susu

Siapkan dua panci dan isi salah satu panci dengan air, sedangkan panci lainnya dengan susu segar. Letakkan panci berisi susu segar di atas panci berisi air.

Letakkan panci di atas kompor dan panaskan hingga susu bersuhu 72° Celsius atau lebih selama 15 detik, sambil diaduk sesering mungkin. Periksa suhu susu dengan termometer makanan yang sudah dibersihkan dan disanitasi.

3. Dinginkan susu

Segera dinginkan susu dengan meletakkan panci berisi susu ke dalam air es. Aduk sesering mungkin hingga susu bersuhu 20° Celsius atau di bawahnya dan diamkan selama beberapa saat.

4. Tuang dan simpan susu di dalam botol

Tuang susu yang sudah dingin ke dalam botol yang sudah steril dan segera masukkan susu tersebut ke dalam lemari es. Agar tetap awet, simpan susu pasteurisasi di dalam kulkas yang bersuhu 4° Celsius atau lebih dingin.

Pasteurisasi adalah satu-satunya cara untuk membunuh kuman berbahaya di dalam susu sapi yang dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, agar lebih aman, pilihlah susu pasteurisasi.

Susu pasteurisasi juga merupakan pilihan susu utama bagi ibu hamil dan menyusui serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV atau kanker.

Susu pasteurisasi aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, seperti juga susu lainnya, susu ini bisa menimbulkan keluhan tertentu atau reaksi alergi pada sebagian orang, seperti gatal, mual, muntah, sakit perut, diare, atau sesak napas. Jika Anda mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

1 Deskripsi MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) Bidang Teknik Invensi Invensi i n i berhubungan dengan suatu minuman fungsional dan proses pembuatanny, khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya {Aloe vera) yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. 10 Latar Belakang Invensi Minuman herbal berbasis lidah buaya yang dihasilkan memiliki kandungan g i z i dan senyawa a k t i f yang bersifat fungsional yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil u j i 15 laboratorium minuman tersebut mengandung karbohidrat < 10%, lemak < 2S protein < 2% sebagai komponen g i z i dan juga mengandung asam amino, vitamin A, C, senyawa polifenol dan serat pangan sebagai komponen fungsional. Komponen fungsional tersebut memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Asam amino yang terkandung pada 20 minuman herbal i n i memiliki manfaat penting untuk kesehatan tubuh. Dari h a s i l analisa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya i n i mengandung asam amino sebagai berikut : Serin 266.23 ppm, Glysin 148.38 ppm, H i s t i d i n 54.72 ppm, Agrinin 161.20 ppm, Prolin 58.57 ppm, Lysin 339,43 ppm dan Tyrosin 71.08 ppm. ^ 25 Selain komponen yang telah dianalisa tersebut di atas pada minuman tersebut juga diduga kuat masih mengandung senyawa fungsional l a i n seperti polysakarida, tanin, sterol, asam organik, enzim, saponin, vitamin, mineral, oleoresin, kurkuminoid. Invensi yang berhubungan dengan minuman herbal khususnya yang 30 berbahan dasar dari lidah buaya sebagaimana diungkapkan pada paten no. US20150030690A1 dimana menjelaskan bahwa minuman prebiotik yang mengandung bahan ekstrak Aloe vera yang di campur dengan serat polisakarida dan propolis. 1' Paten lainnya dengan produk berbahan dasar Aloe vera adalah 35 paten US 20140348795A1-1 merupakan minuman serbuk bernutrisi dan metode pembuatannya yang mengandung aloe vera. Minuman i n i juga

mengandung komponen prekursor glutation, s i s t e i n, glysin, asam glutamat, beta alanin, peptida kolagen, prebiotik, probiotik, vitamin, mineral dan super food {chlorella, sprirulina dan Aloe vera), ekstrak Thymus vulgaris, dan ekstrak Agrimonia eupatoria. Minuman herbal berbahan dasar lidah buaya memiliki keuntungan antara l a i n dapat meningkatkan daya tahan tubuh/sistim imun dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih dan memiliki efek farmakologis yaitu dapat mematikan sel-sel kanker. 10 Uraian Singkat Gambar Gambar 1 menunjukkan diagram a l i r proses herbal lidah buaya menurut invensi i n i. pembuatan minuman Ringkasan Invensi 15 Tujuan dari invensi i n i adalah memperoleh formulasi minuman fungsional dan proses pembuatannya. Khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya {Aloe vera) yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan 20 tubuh. Proses pembuatan minuman herbal lidah buaya t e r d i r i dari beberapa tahap, yaitu : menseleksi lidah buaya dan bahan herbal, menimbang, mengupas dan mencuci bahan tersebut. Selanjutnya adalah menghancurkan lidah buaya dengan penghancur makanan, mengestrak bahan rempah dengan menggunakan a i r, mencampur lidah buaya yang 25 telah dihancurkan dengan ekstrak rempah, memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit l a l u menambahkan bahan carhoxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu dan selanjutnya adalah melakukan pengemasan pada saat kondisi 30 panas. Uraian Lengkap Invensi Invensi minuman fungsional berbahan dasar lidah buaya i n i dengan komposisi t e r d i r i dari: 35 - lidah buaya sebanyak 60-75%;

ekstrak jahe sebanyak 7,5-12,5%; ekstrak kunir putih sebanyak 1-3%; ekstrak kunyit 1-3%; ekstrak lengkuas 0,5-1,5%; gula 7,5-12,5%; madu 2,5-5.0%; serta bahan lainnya seperti asam sitrat,carboxymethyl ceclluose, garam dan Na-Benzoat kurang dari 1 % dari berat t o t a l. 10 Proses pembuatan minuman herbal lidah buaya t e r d i r i dari beberapa tahap, yaitu : a) menseleksi lidah buaya yang akan digunakan dengan cara mengambil batang lidah buaya berwarna hijau terang dengan 15 ketebalan daging lidah buaya antara 0.5-1.5 cm. b) menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencucinya; c) mengupas bahan dan mengambil dagingnya; d) mencuci pada a i r mengalir dan meniriskannya; 20 e) menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan alat penghancur makanan [chooper]; l f) mengestrak bahan rempah dibuat dengan menggunakan a i r ; dengan perbandingan a i r dan bahan 1 : 1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas diekstrak dengan 25 perbandingan terhadap a i r 1:2; ^' g) mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir; ' h) memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit 30 dengan pengadukan secara konstan; j i) menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC asam s i t r a t. garam, Na-Benzoate dan madu. j) mengemas campuran lidah buaya, ekstrak' rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas sehingga dihasilkan minuman 35 fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

Pembuatan minuman herbal lidah buaya tersebut lebih dijelaskan pada Gambar 1. l Proses awal dari pembuatan minuman herbal berbahan dasar lidah buaya i n i adalah menseleksi lidah buaya dan bahan rempah 5 (jahe, kunir putih, kunyit dan Lengkuas), masing-masing bahan dikupas dan ditimbang, selanjutnya bahan-bahan tersebut dicuci sampai bersih. Daging lidah buaya dicuci dengan a i r mengalir kemudian d i t i r i s k a n. Selanjutnya daging lidah buaya dihancurkan dengan mesin blender dan disiapkan dengan bahan rempah yang telah 10 diekstrak (jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas). Proses penghancuran lidah buaya tujuannya untuk mengecilkan ukuran lidah buaya supaya mempermudah proses i n h i b i s i bahan a k t i f dan a i r ke dalam kandungan karbohidrat yang terdapat pada daging lidah buaya. Pada saat proses pemanasan t e r j a d i proses pengembangan granula 15 dari lidah buaya dan proses pengembangan granula i n i memerlukan a i r yang sudah mengandung ekstrak rempah. l Bahan rempah (jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas) diekstrak menggunakan a i r dengan perbandingan a i r dan bahan 1:1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas 20 diekstrak dengan perbandingan terhadap a i r 1:2. Pada proses i n i tujuannya untuk melarutkan bahan a k t i f yang terdapat pada bahan herbal. Selanjutnya dilakukan proses pencampuran dan dilakukan proses pemanasan. Pada proses pemanasan campuran lidah buaya, ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, diatur pada kodisi suhu 85-25 95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan. Pengadukan mempunyai fungsi sebagai homogenisasi larutan sekaligus sebagai proses pasteurisasi komersial yaitu proses s t e r i l i s a s i produk dari bakteri patogen yang dapat mempercepat proses perusakan pada produk minuman herbal. Pada proses tersebut terjadi 30 s t a b i l i s a s i bahan a k t i f yang terkandung pada lidah buaya dan ektrak rempah-rempah dapat dipertahankan. Penambahan asam s i t r a t berfungsi untuk pengatur keasaman sekaligus sebagai penguat rasa, garam berfungsi sebagai penguat rasa, sedangkan penambahan Nabenzoate berfungsi sebagai pengawet pada minuman herbal. Lalu 35 menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC) tujuannya untuk mengentalkan, menstabilkan dan mengemulsi h a s i l dari pencampuran

lidah buaya, ekstrak rempah dan gula pasir. Sedangkan pencampuran madu bertujuan untuk mereduksi rasa ketir yang di hasilkan dari ekstrak rempah (kunir putih). ; '! Pada tahap terakhir adalah mengemas campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas tujuannya untuk mencegah kontaminasi silang dari mikroba yang ada di sekitar lingkungan tempat pengemasan. U j i organoleptik dilakukan untuk mengukur tingkat kesukaan 10 terhadap komposisi minuman herbal lidah buaya. Panelis berjumlah 31 orang. Atribut yang diujikan antara l a i n, rasa, aroma dan tingkat kepahitan. Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa rata-rata responden memberikan respon yang tinggi pada komposisi AF2, namun secara keseluruhan n i l a i rata-rata dari h a s i l u j i 15 organoleptikmenyatakan agak suka terhadap seluruh atribut dan komposisi AFl, AF2, AF3 dan AF4. Tabel 1. Rekapitulasi h a s i l u j i organoleptik komposisi minuman herbal lidah buaya 20 Atribut AFl AF2 AF3 AF4/Kontrol Rasa 4 4. 97 4. 87 4 Aroma 5 4.87 4. 58 5 Warna 5 4.84 4. 68 5 Tingkat Kepahitan 4 4.81 4.71 4 N i l a i Rata-rata 4 4. 97 4.87 4

Suatu komposisi minuman herbal lidah buaya yang t e r d i r i dari: - lidah buaya sebanyak 60-75%; ' - ekstrak jahe sebanyak 7,5-12,5%, yang lebih disukai sebanyak 10%; - ekstrak kunir putih sebanyak 1-3%, ^ang lebih disukai sebanyak 1%; l - ekstrak kunyit 1-3%, yang lebih disukai sebanyak 1%; - ekstrak lengkuas 0,5-1,5%; '\ - gula 7,5-12,5%; ' - madu 2,5-5.0%, yang lebih disukai sebanyak 3%; - serta bahan lainnya seperti Carboxymethylceclluose (CMC), asam s i t r a t, garam dan Na-Benzoat kurang dari 1 %, yang lebih disukai sebanyak 0,02%. I Proses pembuatan minuman herbal berbahan dasar lidah buaya t e r d i r i dari tahapan sebagai berikut : i k) menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencuci nya; 1) mengupas bahan dan mengambil dagingnya; ' m) mencuci pada a i r mengalir dan meniriskannya; n) menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan blender atau alat penghancur makanan {chooper); o) mengestrak bahan rempah dibuat dengan menggunakan a i r ; yang d i c i r i k a n dengan perbandingan a i r dan bahan 1:1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas diekstrak dengan perbandingan terhadap a i r 1:2; p) mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir; q) memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan; r) menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu. i:

) mengemas campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas sehingga dihasilkan minuman fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

8 Abstrak MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA Invensi i n i berhubungan dengan suatu minuman fungsional, khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya (aloevera)yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh; dan proses pembuatannya. Invensi i n i juga mengungkapkan proses pembuatan minuman herbal lidah buaya yang meliputi tahapan sebagai berikut : menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencuci nya, l a l u mengupas bahan dan mengambil dagingnya kemudian dicuci dengan a i r mengalir dan d i t i r i s k a n, menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan alat penghancur makanan, mengekstraksi bahan rempah dengan menggunakan a i r, mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, melarutkan herbal yang dipanaskan pada suhu 85-95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan, dan menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu. Sehingga dihasilkan minuman fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

Lidah Buaya ~ ~ r ~ Dicuci Dikupas 3IZ Kulit Daging Lidah Buaya Jahe Gula pasir Kunir putih Kunyit Laos Dicuci dgn air mengalir lalu ditiriskan T Dihancurkan (diblender) > Dicampur Madu 5% f Dipanaskan T=80 90"C f CMC Asam sitrat Garam Na-benzoate Pengemasan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA