Minyak yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak zaitun untuk pasien kolesterol tinggi adalah

Healthbox

Aga tubuh kita tetap sehat, dianjurkan memilih minyak goreng yang sehat dan tidak memicu kadar kolesterol tinggi.

Nakita.id.- Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh penderita kolesterol adalah pemilihan minyak goreng yang tepat. 

Memang Moms, dokter biasanya akan meminta penderita kolesterol untuk menjauhi makanan yang digoreng.

Namun rasanya sukar kalau berhari-hari tidak ketemu gorengan, secara lauk-pauk kita kebanyakan juga digoreng.

Sebagai jalan tengah, kita dianjurkan memilih minyak goreng yang sehat dan tidak memicu kadar kolesterol tinggi.

Kebanyakan Moms berpikir, minyak yang sehat diasosiasikan dengan minyak zaitun.

BACA JUGA: Terungkap! Ini Minyak Goreng Paling Sehat Berdasarkan Hasil Penelitian

Padahal, ada banyak jenis minyak goreng yang dijual di pasaran, yang manfaatnya setara, bahkan lebih baik, dari minyak zaitun.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat bersumber dari buah, kacang-kacangan, biji-bijian, atau merupakan produk hewani. Masing-masing tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri.

Semua minyak merupakan kombinasi dari berbagai asam lemak, tapi memiliki kalori per takaran saji yang kurang lebih serupa, yaitu sekitar 102-104 kalori.

Penting bagi Moms untuk memerhatikan kandungan jumlah lemak sehat atau lemak tak jenuh dalam minyak.

Karena hal ini dapat memengaruhi kadar kolesterol saat minyak dikonsumsi melalui makanan.

Untuk Moms ketahui,  semua jenis minyak yang bersumber dari produk hewani mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol.

Tak hanya minyak hewani, beberapa jenis minyak sayuran tropis seperti minyak kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh, demikian kata dr. Astrid Wulan Kusumastuti seperti dikutip dari situs Klik Dokter.

Padahal, diet rendah kolesterol berarti memilih minyak yang tinggi akan lemak tak jenuh yang merupakan lemak sehat.

BACA JUGA: Mengapa Pangeran Philip Tidak Bisa Menjadi Raja, Sedangkan Nantinya Kate Bisa Jadi Ratu?

Minyak untuk memasak yang sebaiknya Moms hindari karena tidak sehat untuk kolesterol tinggi, antara lain mentega dan keju krim, lemak hewani, minyak kelapa dan kelapa sawit.

Dalam memilih minyak goreng yang sehat, pilih minyak yang tinggi kandungan omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal, untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Selain baik untuk kolesterol, omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal juga mengandung antioksidan yang dapat membantu meredakan inflamasi serta mencegah terbentuknya plak di pembuluh darah.

Ingat juga bahwa masing-masing jenis minyak goreng memiliki smoke point yang berbeda-beda.

Smoke point adalah titik suhu terendah dari minyak yang dipanaskan hingga pertama kali menghasilkan asap.

Pada saat smoke point ini tercapai, maka lemak dalam minyak goreng tersebut akan terurai menjadi gliserol dan asam lemak bebas, sehingga memengaruhi rasa dan tentunya kualitas minyak dan makanan yang dimasak.

Pilihlah minyak dengan smoke point yang lebih tinggi untuk menggoreng, sehingga Moms dapat memasak pada suhu yang sesuai dan makanan dapat dimasak lebih cepat dan menyerap lebih sedikit minyak dalam prosesnya.

Lalu, apa saja jenis minyak sehat yang bisa Moms pilih untuk menggoreng?

BACA JUGA: Ini 5 Camilan Antimainstream untuk Teman Nonton Piala Dunia, Pasti Bisa Buat Sendiri!

1. Minyak kanola

Minyak kanola memiliki rasa yang netral dan smoke point yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk menumis dan memanggang.

Meski minyak kanola mengandung lebih sedikit antioksidan dibandingkan dengan minyak zaitun, minyak ini mengandung asam alfa-linoleat, sejenis omega-3 yang juga memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan jantung.

2. Minyak almon

Minyak almon adalah salah satu minyak dengan smoke point yang sangat tinggi, sehingga cocok dipakai menggoreng.

Minyak almon juga pas digunakan untuk mengolah makanan penutup, seperti pengganti krim kocok, namun lebih sehat.

3. Minyak avokad

Memang jarang terdengar, tapi minyak avokad merupakan minyak yang sehat karena kaya akan lemak tak jenuh tunggal.

Minyak avokad juga kaya akan berbagai nutrisi, seperti lemak sehat, kalium, vitamin E, dan antioksidan kuat seperti lutein dan zeaxanthin.

Minyak avokad juga memiliki smoke point yang tergolong tinggi, cocok untuk menumis dan menggoreng.

4. Minyak kenari

Kacang kenari dikenal sebagai salah satu kacang yang sehat dan kaya akan omega-3.

Dengan smoke point yang tidak terlalu tinggi, minyak kenari dapat digunakan untuk memanggang atau menumis dengan api kecil, atau sebagai penambah rasa pada salad dan hidangan lainnya.

5. Minyak biji anggur

Minyak biji anggur, atau minyak anggur, memiliki rasa kacang-kacangan yang ringan sehingga dapat sekaligus menjadi perasa tambahan pada masakan Moms.

Minyak ini juga memiliki smoke point yang cukup tinggi, sehingga cocok digunakan untuk memanggang, atau sebagai dressing salad dan bahan mayones.

BACA JUGA: Mengapa Pangeran Philip Tidak Bisa Menjadi Raja, Sedangkan Nantinya Kate Bisa Jadi Ratu?

Dalam memasak, pastikan Moms selalu menggunakan bahan terbaik, segar, dan sehat untuk menjamin kesehatan diri dan keluarga.

Untuk urusan menggoreng, pilih minyak goreng yang sehat agar tidak menyebabkan kolesterol tinggi seperti disebutkan di atas. (*)

Minyak merupakan salah satu bahan utama untuk memasak. Namun, jangan sampai salah memilih. Setiap jenis minyak mengandung nutrisi yang memengaruhi kesehatan.

Kini, saat berbelanja konsumen dapat melihat deretan minyak yang berbeda. Hampir semua jenis minyak yang digunakan untuk memasak adalah minyak nabati.Memilih minyak yang tepat dapat membantu kondisi kesehatan termasuk mengendalikan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan berat badan, dan lain-lain.

Berikut beberapa jenis minyak yang sering digunakan di Indonesia :

  • Minyak Kelapa

Minyak kelapa memiliki aroma yang nikmat dan tahan lama pada suhu ruang, sehingga banyak pula digunakan untuk memanggang kue atau jenis makanan lain. Minyak kelapa mengandung 90 persen lemak jenuh, yang berisiko meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat. Akibatnya, risiko terkena penyakit jantung akan meningkat pula.

Berbeda dengan minyak kelapa biasa, ada juga minyak kelapa VCO. Manfaat positif minyak kelapa VCO (Virgin Coconut Oil) adalah kandungan antioksidan dan juga meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik lebih tinggi dibandingkan minyak lain. Antioksidan ini berpotensi sebagai penyehat jantung karena ikut berperan dalam mencegah pembentukan plak di dinding pembuluh darah. Dengan kata lain, antioksidan berperan mencegah rongga pembuluh menyempit. Meski demikian, kita perlu cermat saat memilih minyak kelapa, apa pun jenisnya karena minyak kelapa yang kini dipasarkan telah melewati berbagai proses produksi yang dapat merusak kandunganantioksidan dan zat-zat bermanfaat lainnya.

Lebih jauh lagi, penggunaan minyak kelapa tidak disarankan untuk digunakan secara rutin sebagaimanakandungannya tidak dianggap sebaik minyak-minyak jenis lain dalammenjaga kesehatan tubuh.

  • Minyak Sawit

Minyak sawit mengandung asam palmitat yang termasuk asam lemak jenuh, kandungan inilah yang berpotensi meningkatkan kadar LDL dan semua jenis kolesterol. Meski demikian, efeknya terhadap penyakit kardiovaskular masih diperdebatkan di dunia medis. Di sisi lain, minyak sawit juga diketahui mengandung asam oleat dan linoleat yang tergolong asam lemak tidak jenuh, serta vitamin A dan E sebagai antioksidan. Vitamin E di dalam kelapa sawit terdiri dari tocotrienol, yang berfungsi mencegah kerja dari enzim pembentukan kolesterol.

  • Minyak Kanola

Minyak kanola rendah kandungan asam lemak jenuh hanya sekitar 7 persen. Minyak ini juga tinggi dalam kandungan asam lemak tidak jenuh, senyawa vitamin E tokoferol dan zat-zat lain, yang dipercaya sebagai pelindung jantung. Penelitian terhadap pola makan dengan minyak kanola menunjukkan penurunan kadar kolesterol, dibandingkan dengan konsumsi minyak yang lebih tinggi asam lemak jenuh lainnya.

  • Minyak Zaitun

Minyak zaitun memiliki lima hingga sepuluh kali lebih banyak lemak sehat yang kita butuhkan, dibandingkan dengan minyak kelapa. Lemak sehat ini termasuk rantai ganda asam lemak tidak jenuh dan rantai tunggal asam lemak tidak jenuh.

Hal ini kemungkinan berkaitan dengan kemampuan minyak zaitun menekan kadar LDL sebagai kolesterol buruk, memperbaiki hiperlipidemia (kadar kolesterol,total dan trigliserida tinggi), dan mencegah hipertensi, berdasarkan sebuah studi. Konsumsi minyak zaitun secara teratur juga dapat mencegah terjadinya stroke.

Tak hanya mencegah penyakit kardiovaskular, minyak zaitun juga dipercaya dapat membantu mengatasi kondisi lain seperti menekan risiko kanker payudara, radang pankreas akut, gangguan hati, dan peradangan usus. Minyak ini juga kemungkinan mendukung kesehatan mental dengan menekan depresi, sekaligus mencegah perkembangan penyakit Alzheimer atau kepikunan.

Untuk mendapatkan banyak manfaat dari minyak zaitun, dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya dua sendok makan atau sekitar 23 gram setiap hari. Tambahkan minyak zaitun saat menumis sayur atau nasi goreng , campuran salad, atau memoles daging sebagai pengganti mentega.

Penting untuk memilih minyak yang tepat dengan mempertimbangkan kandungan nutrisinya. Saat membeli, baca label kemasan dengan seksama. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk saran terbaik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA