Mengundurkan diri dari pekerjaan namanya apa?

Alasan resign digunakan oleh seseorang ketika ingin berhenti kerja. Pilihan ini sendiri diambil karyawan ketika sudah merasa tidak nyaman di perusahaan tempat dirinya bekerja atau dikarenakan alasan resign lainnya.

Alasan resign juga kerap ditanyakan kepada seseorang saat sedang melamar pekerjaan dan memasuki tahap interview. Untuk bisa lolos interview di tempat baru, harus ditemukan alasan resign yang tepat dan masuk akal karena tidak menutup kemungkinan jika jawaban yang diberikan keliru bisa membuat kesempatan lolos ke tahap selanjutnya hilang. 

Pengertian Alasan Resign

Resign dalam Bahasa Indonesia memiliki arti mengundurkan diri, menyerah dan juga berhenti. Kata ini sering dipakai oleh seorang pekerja yang sudah tidak nyaman lagi dengan pekerjaanya. Tidak hanya dilakukan oleh pekerja yang masih berstatus staff saja, bahkan atasan pun bisa resign dari pekerjaannya.

Bukan hal yang aneh lagi jika seorang pekerja melakukan hal tersebut apalagi banyaknya alasan resign yang menjadi faktor pendukung untuk melakukan resign.

Faktor yang muncul bisa berasal dari dalam diri seseorang atau lingkungan yang tidak mendukung juga dapat dianggap memiliki pengaruh besar. Alasan resign yang mendukung pengunduran diri yang berasal dari dalam diri yaitu seperti jenuh, merasa tidak kompeten dengan kemampuan atau latar belakang pendidikan, gaji yang kecil dianggap tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup.

Sedangkan faktor lingkungan atau dari luar misalnya konflik internal dengan atasan/teman sekantor, menikah atau ada larangan dari pihak lain.

Berbagai Alasan Resign

Tidak semua pekerja bisa mengungkapkan alasan resign mereka keluar dari pekerjaan. Perasaan yang tidak enak untuk menyampaikan langsung kepada atasan yang selama ini memperlakukannya dengan baik. Namun sebaliknya, atasan tidak menerima alasan resign yang dibuat dan mempersulit pegawainya untuk resign.

  • Alasan Resign- Pekerjaan Tidak Sesuai Dengan Kontrak Kerja Awal

    Keterampilan yang maksimal dan mudah beradaptasi sering dimanfaatkan perusahaan. Terkadang banyak perusahaan yang memanfaatkan kemampuan pekerjanya secara berlebihan. Jika merasa beban kerjamu sudah melenceng jauh dari kontrak serta tidak ada kompensasi yang didapat, kemukakan alasan resign tersebut. Sebelumnya harus pastikan terlebih dahulu pada kontrak kerja.

  • Alasan Resign- Ingin Meneruskan Pendidikan

    Salah satu alasan resign yang masuk akal adalah melanjutkan jenjang pendidikan. Meraih gelar pendidikan yang bagus adalah hak semua orang baik yang sudah bekerja ataupun yang masih sekolah. Gelar tersebut dapat digunakan sebagai batu pijakan untuk meraih karir yang lebih tinggi. Tidak ada salahnya jika mengorbankan pekerjaan demi pendidikan yang lebih untuk fokus terhadap tujuan adalah kunci utama.

  • Alasan Resign- Kemajuan Karir Yang Tidak Tentu

    Terkait jenjang karier bisa disampaikan apabila Anda sudah lama bekerja di perusahaan. Kemukakan alasan resign tersebut karena bukan merupakan kesalahan diri sendiri melainkan perusahaan tidak memberi kepastian dan kelayakan jabatan untuk seseorang yang sudah lama bekerja. Mungkin perusahaan pernah memberikan janji kenaikan jabatan, Namun, sampai saat ini Anda pun tidak kunjung mendapatkannya.

  • Alasan Resign- Mendirikan Usaha Sendiri (Wiraswasta)

    Alasan resign paling kuat untuk berhenti bekerja adalah ingin mendirikan atau mengembangkan usaha sendiri. Jika sudah merasa memiliki modal dan pengalaman yang cukup tentunya tidak masalah. Katakan pada atasan bahwa tidak akan bekerja di perusahaan lain. Bahkan, bisa saja Anda pun dapat bekerja sama dengan perusahaan lama dan tidak akan merasa menjadi saingan.

  • Alasan Resign- Berpindah Tempat Tinggal

    Kemungkinan besar alasan resign yang satu ini tidak akan mendapat tolakan dari atasan. Jarak antara tempat kerja dengan tempat tinggal kerap menjadi prioritas perusahaan. Semakin jauh jarak, kemungkinan terlambat akan semakin tinggi. Biaya transportasi yang menjadi tanggungan perusahaan pun bisa meningkat. Tetapi tidak semua perusahaan yang menanggung biaya transportasi pekerja.

  • Alasan Resign- Mempunyai serta Mengasuh Anak

    Alasan resign satu ini umumnya dipakai oleh perempuan yang belum lama menikah. Hal ini dapat umumnya dimaklumi oleh satu perusahaan. Bagaimanapun, bekerja dalam keadaan hamil itu udah adalah sebuah tantangan tersendiri. Terlebih untuk beberapa jenis pekerjaan yang memerlukan kerja lapangan atau tampilan yang baik. Sekarang juga beberapa ibu muda seringkali untuk memberi waktunya spesial pada anaknya mulai sejak masih bayi sampai berumur beberapa tahun.

    Mereka malas untuk menitipkannya pada pengasuh bayi lantaran berbagai argumen tertentu. Tetapi bukanlah memiliki arti selama-lamanya mereka lantas tidak bekerja. Umumnya ibu muda itu mengundurkan diri untuk beberapa saat sampai anak sudah dapat ditinggal di tempat penitipan, daycare, maupun diasuh oleh seseorang pengasuh, lantas mereka mengambil keputusan untuk kembali bekerja.

Langkah Mengajukan Pengunduran Diri

  • Bicarakan Langsung Dengan Atasan Anda

    Pastikan dulu kalau atasan Anda yaitu orang pertama yang tahu tentang gagasan pengunduran diri Anda. Jangan pernah beredar gosip kantor mengenai pengunduran diri Anda, walau sebenarnya Anda belum bicara langsung dengan atasan Anda.

  • Informasikan Pengunduran Diri Anda Dari Jauh Hari

    Selanjutnya, jangan pernah berikan alasan resign mendadak pada atasanmu. Sebab, pengunduran diri mendadak bakal merepotkan beberapa orang. Jadi, berikan saat sekurang-kurangnya 1 bulan pada ketika Anda ajukan surat pengunduran diri sampai hari paling akhir Anda bekerja. Saat itu dibutuhkan untuk transisi pekerjaan pada Anda dengan orang yang bakal menukar Anda.

  • Tetap Bekerja Sebagus Mungkin

    Meskipun sudah mengundurkan diri, bukanlah memiliki arti Anda jadi bekerja sembarangan. Tetaplah bekerja sebaik-baiknya. Bila butuh, kerjakan seluruh pekerjaan Anda saat sebelum hari paling akhir Anda, hingga Anda meninggalkan kantor lama Anda dengan kesan positif.

  • Jaga Ucapan

    Mungkin saja Anda mengundurkan diri lantaran ketidakcocokan dengan atasan atau rekan kerja Anda. Namun, tetap jagalah bicara Anda sampai ketika Anda mengundurkan diri, baik secara langsung ataupun di sosial media.

    Menjelek-jelekkan atasan atau rekanan kerja Anda sebagai argumen Anda mengundurkan diri bakal meninggalkan kesan negatif pada diri Anda. Lagi juga, siapa tahu sebuah ketika kelak Anda mesti bekerja bersama lagi dengan atasan atau rekan kerja Anda itu?

  • Kembalikan Seluruh Properti Kantor

    Sepanjang bekerja, mungkin saja Anda mendapat utang seperti laptop kantor atau properti yang lain. Janganlah lupa untuk kembalikan beberapa barang ini saat sebelum Anda geser ke kantor baru.

    Dari mulai kartu asuransi, ID card, laptop, handphone, kendaraan, serta barang lain yang harus Anda dikembalikan. Umumnya kantor miliki form serah terima untuk hal sejenis ini. Pastikan dulu semua beres di hari terakhir kita bekerja. Mengundurkan diri dari pekerjaan dengan memberi alasan resign memang hak setiap karyawan. Jika alasan resign yang diberikan adalah soal pendapatan, sebelum Anda memutuskan hal tersebut, Anda dapat merencanakan untuk menabung selama bekerja dan membuka tabungan di CIMB Niaga.

Di CIMB Niaga terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa Anda pilih dengan berbagai keuntungan dan kemudahan. Salah satunya adalah Tabungan Mapan dari CIMB Niaga sebagai tabungan berjangka bersistem setoran rutin bulanan, siap membantu Anda mempersiapkan masa depan.

Berbagai keuntungan dari membuka Tabungan Mapan CIMB Niaga antara lain bebas menentukan jangka waktu tabungan dan jumlah setoran rutin bulanan. Anda juga bisa mendapatkan hasil pengembalian dengan suku bunga menarik. Selain itu, Anda juga bisa memeriksa laporan mutasi tabungan yang dapat diakses secara online, melalui OCTO Mobile dan OCTO Clicks. Untuk informasi lebih lengkap tentang tabungan-tabungan yang tersedia di CIMB Niaga bisa Anda temukan di sini.

Diperbarui 14 Jul 2022 - Dibaca 9 mnt

Apakah kamu menghadapi situasi di mana kamu terpaksa harus resign mendadak dari sebuah perusahaan?

Sebenarnya, resign secara mendadak sangat tidak direkomendasikan dalam dunia kerja. Hal ini bisa membuat nama kamu jelek dan bahkan di-blacklist oleh perusahaan.

Namun, banyak situasi yang mungkin memang mengharuskan kamu keluar dari sebuah perusahaan.

Jika hal ini terjadi kepadamu, apa saja langkah-langkah yang harus kamu lakukan? Glints punya jawabannya.

Baca Juga: Bagaimana Kebijakan THR Karyawan yang Resign Sebelum Hari Raya?

Hukum Resign Tanpa Pemberitahuan

Sebelum membahas mengenai langkah-langkah apa yang harus kamu lakukan saat resign tanpa pemberitahuan, mari kita bahas mengenai konsekuensinya terlebih dahulu.

Secara umum, pengaturan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini didasarkan pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK).

Dalam Pasal 162 ayat (3) UUK diatur mengenai syarat bagi pekerja/buruh yang mengundurkan diri adalah:

  1. Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri.
  2. Tidak terikat dalam ikatan dinas.
  3. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.

Bagaimana jika kamu melakukan resign dalam keadaan kontrak kerja belum terpenuhi?

Konsekuensinya adalah kamu bisa saja membayar denda sesuai dengan UUK Pasal 61 ayat (1).

Namun, hal ini dapat disesuaikan kembali dengan peraturan di mana tempatmu bekerja.

[Total_Soft_Poll id=”116″]

Situasi Resign Mendadak yang Diperbolehkan

© Hrreporter.com

Resign merupakan hak setiap karyawan, namun ada etika yang tetap perlu kamu taati. Resign secara mendadak atau tanpa pemberitahuan sangat tidak dianjurkan, kecuali kamu menghadapi hal-hal seperti ini:

  • Pegawai lain melakukan tindak kekerasan terhadap kamu.
  • Rekan kerja atau atasan yang melakukan pelecehan seksual terhadap kamu.
  • Lingkungan kerja yang tidak nyaman mendekati tidak aman. Bisa dikatakan mungkin tempat kerja yang ternyata melakukan pekerjaan ilegal.
  • Kesehatan mental kamu yang sudah sangat berbahaya akibat stress dari pekerjaan.
  • Tidak diberikan gaji sesuai dengan kesepakatan awal tanpa penjelasan yang jelas.
  • Gaji ditahan dalam waktu yang tidak diketahui.
  • Diminta untuk melakukan sesuatu yang jelas ilegal atau menyalahi aturan.
  • Masalah personal atau keluarga yang memungkinkanmu untuk meminggalkan pekerjaan. Contohnya: sakit, meninggal, dan sebagainya.
  • Adanya krisis yang menyerang pribadi sehingga tak ada jalan lain selain resign.

Langkah-Langkah Resign Mendadak

© Shutterstock.com

Jika kamu mengalami situasi yang sangat mendesak, tidak seharusnya kamu langsung meninggalkan kantor begitu saja. Apa sih yang harus kamu lakukan?

1. Berbicara dengan HRD

Tidak ada salahnya untuk membicarakan terlebih dahulu apa yang terjadi kepadamu. Cobalah ceritakan dengan rinci apa yang membuatmu ingin resign mendadak dari kantor.

HRD yang baik pasti akan mendengarkan keluh kesahmu dan juga akan memberikan jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak.

Biasanya mereka akan memberikan notice yang lebih singkat jika keadaanmu sangat mendesak untuk melakukan resign.

2. Minta dukungan

Pernahkah kamu merasa stress akibat pekerjaan? Gejala stress atau kesehatan mental yang terganggu bisa berbeda tiap orang.

Jika kamu merasa hal ini terjadi padamu, segeralah mencari dukungan atau pertolongan.

Pertolongan pertama bisa kamu konsultasikan dengan pskiater, psikolog, therapist, atau konsultan kesehatan untuk membicarakan masalahmu.

Selain itu kamu juga perlu memiliki dukungan yang kuat dari keluarga, teman, dan lainnya sebelum kamu melakukan perubahan.

Baca Juga: Mau Resign? Ini Langkah-langkah Menulis Surat Pengunduran Diri

3. Membuat rencana finansial

Dilansir dari The Balance Career, sebelum kamu melakukan resign ada baiknya untuk membuat perencanaan finansial terlebih dahulu.

Kamu harus menghitung serta mempersiapkan dana darurat, terutama jika belum mendapatkan pekerjaan pengganti.

Ingat, kamu tidak akan mendapat pesangon jika resign.

Cara Resign yang Profesional

© Pexels.com

Sudah jenuh dengan pekerjaan? Tidak nyaman dengan perusahaan? Bukan berarti kamu bisa resign seenaknya, lho!

Mengutip, Indeed, kamu bisa melakukan resign dengan cara yang tetap profesional. Bagaimana caranya?

1. Pahami risiko yang akan dihadapi

Apabila kamu ingin resign secara tiba-tiba, pahami dulu risiko dan outcome yang akan kamu hadapi dari keputusanmu.

Karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resign yang dilakukan secara tiba-tiba dapat menyebabkan dampak negatif terhadap reputasimu.

2. Berbicara dengan atasan

Setelah mempertimbangkan risiko dan outcome yang dihadapi, komunikasikan keputusan resign-mu sesegera mungkin.

Walaupun kamu terpaksa resign mendadak, kamu perlu berbicara langsung dengan mereka.

Bisa lewat tatap muka, telepon atau email. Jangan lupa tetap ucapkan terima kasih, ya.

3. Bersikap sopan

Ketika memberitahu keputusan resign, jangan lupa untuk menjaga sopan dan santun serta menggunakan bahasa yang baik juga profesional meski atasan bersikap buruk padamu.

Dengan bersikap sopan, kamu menunjukkan profesionalisme sehingga reputasi baikmu terjaga.

Tidak hanya itu, ketika mengungkapkan alasan resign pun, fokus pada situasimu dan jangan menyalahkan orang lain.

4 Tulis surat pengunduran diri

Meski kamu resign mendadak, surat pengunduran diri yang resmi adalah sebuah keharusan.

Tuliskan alasan resign-mu dan cantumkan tanggal spesifik kapan kamu berhenti bekerja.

Tak lupa, gunakan bahasa yang profesional dan sopan, ya.

Apabila kamu memiliki rencana sendiri untuk menawarkan bantuan sebelum meninggalkan kantor, ada baiknya untuk dicantumkan juga dalam surat.

Jangan kebingungan jika kamu masih kesulitan menulis surat pengunduran diri yang baik. Glints sudah menyiapkan penjelasan mengenai apa saja yang perlu dicantumkan dalam surat resign.

Tak perlu membuat dari awal, kamu bisa langsung download template surat resign yang sudah Glints siapkan.

Jadi, nantinya kamu bisa langsung edit suratnya sesuai kebutuhanmu. Praktis, kan? 

Yuk, klik tombol di bawah ini untuk baca Panduan Lengkap Resign Kerja dari Glints dan download template surat resign gratis sekarang juga!

KLIK DI SINI

5. Tawarkan bantuan

Walaupun mungkin kamu tidak bisa membantu secara sepenuhnya, tapi resign mendadak pasti akan memengaruhi pekerjaan dan rekan kerja.

Kamu bisa tawarkan bantuan untuk rekan kerja yang akan menggantikanmu sementara sampai perusahaan menemukan pengganti.

6. Jangan tinggalkan barang pribadi di kantor

Apabila kamu membawa beberapa barang pribadi ke kantor, jangan lupa untuk mengambilnya lagi setelah resign.

Hal ini memastikan bahwa meja kantor rapi dan tidak dipenuhi barang-barang yang tidak diperlukan.

7. Hubungi bagian HRD

Apabila situasi memaksamu untuk melakukan resign mendadak, jangan lupa untuk menghubungi bagian HRD di perusahaan.

Menurut Indeed, selain untuk mendiskusikan situasi yang membuatmu resign, kamu juga bisa menanyakan dokumen atau hal lain seperti gaji hingga unpaid benefits lainnya.

Kamu pun bisa menanyakan jadwal untuk melaksanakan exit interview.

8. Persiapkan diri untuk exit interview

Apabila di perusahaanmu mengharuskan setiap orang yang resign untuk mengikuti exit interview, maka persiapkan dirimu.

Ketika exit interview, kamu akan ditanya hal-hal seputar waktumu di perusahaan.

Ketika menjawabnya, selalu jaga profesionalisme dan fokus pada hal-hal positif dari posisi yang sempat kamu isi.

9. Jaga komunikasi

Meskipun kamu harus resign mendadak, selalu usahakan untuk menjaga komunikasi dengan mantan atasan dan rekan kerja.

Dengan menjaga komunikasi, kamu turut menjaga networking-mu yang akan menjadi aset berharga di masa depan.

Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Kamu Jenuh Bekerja Tanpa Disadari

Jadi, apakah keputusanmu sudah bulat untuk melakukan resign? Jika sudah, jangan lupa juga untuk mencari pengganti pekerjaan lamamu di Glints, ya.

Ada beragam lowongan pekerjaan di Glints yang bisa kamu lamar. Sehingga, menggapai pekerjaan impianmu bukan angan-angan semata.

Yuk, bergabung di Glints di sini sekarang dan raih pekerjaan impianmu!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA