Mengapa indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa lain di dunia jelaskan

Pemberlakuan pasar bebas ASEAN tinggal selangkah lagi. Sektor yang diproyeksikan terancam mengalami persaingan ialah industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Pasar Indonesia yang terbesar di ASEAN dengan total populasi penduduk sekitar 240 juta jiwa tentunya menjadi incaran negara pesaing lainnya. Negara luar akan mencari celah bagaimana IKM dalam negeri bisa ditekan oleh produk-produk mereka.

Harus diakui bahwa IKM kita sangat khawatir dengan persaingan bebas itu. Hal itu disebabkan masih minimnya atau kurangnya industri ini mempersiapkan diri. Padahal, negara lain telah memacu IKM-nya dengan baik. Thailand dengan industri fashionnya yang begitu berkembang, misalnya, menjadi ancaman buat IKM kita. Karena itu, jika piodukfashion Tanah Air tak mampu mengimbangi, dapat dipastikan produk fashion dari Thailand bakal membanjiri pasar di Tanah Air.

Dirjen IKM Kemehterian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah, mengatakan produkfashion hanyalah contoh dari gambaran ketatnya kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang. Tentunya ada banyak aspek yang menjadi objek persaingan. Kemenperin telah membuat beberapa program untuk memperkuat IKM nasional agar usahanya tetap terjamin dan mampu bersaing dengan produk dari luar saat MEA diberlakukan.

Kebijakan itu, di antaranya, pengembangan IKM melalui pendekatan kluster di 50 kabupaten dan kota melalui Focus Group Discussion (FGD) kluster, pendampingan tenaga ahli, bimbingan teknis dan desain, bantuan mesin atau peralatan, pelatihan-pelatihan, serta partisipasi pa-meran dan promosi. Hal lainnya, melalui pendekatan One Village One Produk (OVOP) di 96 sentra produksi pada 92 kabupaten/kota berupa pelatihan teknis.

Selain itu, pemerintah telah melakukan pemotongan harga dalam rangka restrukturisasi mesin atau peralatan terhadap 149 IKM dengan nilai bantuan 19.247.672.304 rupiah serta fasilitasi peningkatan pelayanan IKM terhadap 29 unit pelayanan teknis (UPT).

Untuk menambah jumlah calon wirausaha, Kemenperin juga telah melatih 4.110 calon wirausaha baru IKM dari seluruh wilayah di Tanah Air yang diperkuat dengan pelatihan kemampuan teknis dan manajemen kepada 1.602 perajin IKM. Adapun pany-aluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk IKM periode Januari-Oktober 2014 tercatat 972,9 miliar rupiah untuk industri pengelolaan yang, jika ditambah dengan total penya-luran KUR sejak 2008 hingga Oktober 2014, telah mencapai 4,8 triliun rupiah.

Tak hanya itu, pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas lainnya, seperti untuk pendaftaran Hak Kelayakan Intelektual (HKI) sebanyak 340 merek, 1 hak cipta, 2 desain industri, 1 paten, serta fasilitas bimbingan desain kemasan dan merek pada 870 IKM dan bantuan kemasan jadi pada 30 IKM.

Di samping itu, telah difasilitasi sertifikasi sistem mutu yang diterapkan oleh IKM sebanyakSl Good Manufacturing Practices (GMP) atau Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), 4 Standar Nasional Indonesia (SNI), 13 SNI mainan anak, 36 fasilitas atribut (kemasan, berkode, atribut), dan 50 Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). "Untuk SNI, mainan anak-anak tahun depan diproyeksikan akan mengalami peningkatan jumlah yang di-SNI karena progresnya selalu ada surat masuk untuk meminta segera dibuat SNI," kata Euis.

Data Badan Pusat Statistik (EPS) pada tahun 2012 menyebutkan jumlah IKM nasional mencapai 56,5 juta dengan kontribusi 34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, beragam kendala masih menyandera IKM, seperti terbatasnya kapasitas untuk akses permodalan, teknologi informasi (TI), pasar, hingga produksi. Tercatat 68,97 persen modal IKM masih bersumber dari pemilik modal.

Jamin Bahan Baku

Pengamat industri dari Universitas Padjajaran Bandung, Ina Primiana, menyampaikan tahun depan pemerintah harus lebih melindungi IKM. Perlindungan itu dalam bentuk menjamin ketersediaan bahan baku dalam negeri untuk menghindari impor oleh IKM. Itu merupakan bagian dari hil-irisasi industri, yang IKM juga harus terlibat di dalamnya.

Tak hanya itu, Ina juga me-nyarankan agar industri skala besar memanfaatkan produk-produk IKM dalam bentuk menjadikan IKM dalam negeri sebagai pemasok bahan-bahan baku industri. "Industri yang tidak menampung bahan baku dari IKM nasional bertentangan dengan spirit hilirisasi. Pemerintah harus hadir dalam hal ini agar produk IKM terjamin," katanya.

Lebih jauh, Ina menyarankan agar dalam berbagai fasilitasi yang dibuat oleh pemerintah, IKM juga didorong untuk memperbaiki pola produksi dengan cara melihat terlebih dahulu peluang pasar, baru memproduksi. Hal itu dimaksudkan agar ada kesesuaian antara produksi dan pasar. Pasalnya, jika pendekatan lebih dahulu memproduksi baru mencari pasar tidak efektif dan efisien. Kehadiran pemerintah harus membawa pengaruh positif bagi IKM itu sendiri dalam hal kejelasan rantai pasokan dari IKM ke pasar.

Menurutnya, pemberlakuan MEA, jika tak diantisipasi, dapat menjadi bencana bagi IKM nasional. Berbagai program telah digulirkan oleh pemerintah, tetapi belum mampu menjawab persoalan mendasar IKM. Diharapkan, perlu ada keseragaman tiga sektor dalam bentuk bagaimana pemerintah mendorong IKM berupa kebijakan yang pro-IKM, kemudian IKM memacu usahanya dengan lebih inovatif, efektif, dan menjawab kebutuhan pasar, serta industri skala besar siap menampungnya. Ini harus ditingkatkan agar bisa bersaing menghadapi pertarungan pasar bebas.

Sejak dahulu Indonesia telah menjadi primadona bagi bangsa-bangsa asing. Terbentang di antara dua samudra dan dua benua telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Ditambah lagi Indonesia berada di jalur perdagangan internasional, sehingga semakin banyak bangsa Barat yang datang ke Indonesia untuk sekedar singgah ataupun berdagang.

Kekayaan alam Indonesia  yang melimpah telah menarik perhatian bangsa barat untuk datang ke Nusantara. Bahkan hampir di setiap daerah memiliki rempah pilihan serta mempunyai karakteristik dan cita rasa yang khas. Hal inilah yang menjadikan bangsa barat berbondong-bondong untuk masuk ke Indonesia dengan alasan berdagang.

Kendati demikian, tujuan awal untuk berdagang nampaknya pupus lantaran melimpahnya kekayaan alam di Indonesia yang mendorong adanya penjajahan bangsa Eropa terhadap pribumi, sehingga menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia.

(Baca juga: Mengintip Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda)

Selain karena daya tarik Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah terbaik dan terbesar, ada beberapa faktor lainnya yang mendorong bangsa barat untuk datang ke Indonesia yaitu, motivasi 3 G (Gold, Gospel, dan Glory), Revolusi industry, dan dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usmani

  • Motivasi 3G (Gold, Gospel dan Glory)

Motivasi ini menjadi semboyan para bangsa Barat melakukan penjelajahan. Gold bermakna bahwa bangsa Barat menginginkan kekayaan melalui penjajahan atau yang lainnya. Bangsa Barat juga ingin mendapat kejayaan atau kemenangan yaitu glory. Tujuan yang lainnya yaitu ingin memperluas  keyakinannya yaitu agama nasrani di Asia.

Bangsa Barat ingin melakukan ekspedisi ke Indonesia namun hal tersebut masih terbatas terkendala transportasi. Namun, dengan adanya revolusi industri bangsa Barat dengan mudah menjelajahi Indonesia.  Pasalnya, dengan adanya Revolusi industri memunculkan penemuan-penemuan baru salah satunya mesin uap untuk kapal sehingga memudahkan dari sisi pemasaran.

  • Dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usmani

Pada tahun 1453, kekaisaran Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil merebut konstantinopel dari kekaisaran Romawi. Dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Usmani, mendorong para pedagang Eropa mencari jalur perdagangan di luar kawasan laut tengah untuk mencari sumber rempah-rempah.

Kedatangan Bangsa-bangsa barat ke Indonesia

Ada beberapa bangsa Barat yang datang ke Indonesia antara lain, Belanda, Portugis, Spanyol, dan Inggris.

Portugis melakukan ekspedisinya pada tahun 1486 dipimpin oleh Bartolomeus Diaz dengan menyusuri pantai Barat afrika. Tujuan sebenarnya ke India, namun gagal. Alfonso d’Albuquerqe berhasil mencapai Malaka pada tahun 1511 kemudian Portugis berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Pada tahun 1512 bangsa Portugis dibawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao berhasil sampai di Maluku dan menjalin hubungan dagang.

Pada tahun 1522 ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Juan Sebastian del Cano tiba di Maluku. Spanyol  selanjutnya menjalin hubungan dagang dengan Tidore yang menyebabkan persaingan  dagang antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku memanas. Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore  yang dibantu Spanyol. Pertempuran dan persaingan antara Portugis dan Spanyol berakhir setelah keduanya menyepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1534.

Kedatangan Belanda dimulai pada tahun 1595 menyusuri ujung selatan Afrika dibawah pimpinan Cornelis de houtman. Belanda tiba di Indonesia tepatnya di pelabuhan Banten melalui selat sunda pada tahun 1596.  Tahun 1602 didirikannya VOC atau perserikatan perusahaan dagang Belanda. Belanda berhasil menyingkirkan Portugis dari Malaka dan membujuk penguasa Banten untuk mencabut izin.

Ekspedisi yang dilakukan oleh Inggris dipelopori Francis Drake dan Thomas Cavendish yang berlayar mengikuti jalur yang ditemukan oleh Magelhaens pada tahun 1957. Inggris berhasil mengeksplor rempah-rempah dari Ternate dan membawanya ke Inggris melewati Samudera Hindia. Melalui persekutuan dagang EIC (East Indian Company) Inggris berhasil menjadi salah satu negara penjajah dengan daerah jajahan terluas di Asia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA