Mengapa dunia kerja membutuhkan hardskill dan softskill yang handal?

Artikel ini membahas 5 alasan pentingnya soft skill bagi keberhasilan bisnis dan pentingnya memberikan pelatihan soft skill bagi karyawan.

--

Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seorang karyawan tidak hanya memerlukan hard skill, tetapi juga soft skill. Seperti kemampuan pengambilan keputusan, kepemimpinan, komunikasi, empati, kolaborasi, mendengarkan, dan manajemen waktu. Hampir setiap pekerjaan pasti melibatkan orang lain, baik anggota tim, kolega bisnis, media, dan konsumen. Karena itu, kemampuan-kemampuan ini penting untuk mendukung kinerja karyawan.

Jeff Weiner, seorang CEO Linkedin pernah mengungkapkan bahwa soft skill menjadi kesenjangan keterampilan terbesar di Amerika. Ada banyak pekerja yang memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi kurang dalam soft skill.

Misalnya, karyawan Anda memiliki keahlian untuk menarik konsumen baru, tapi kesulitan mempertahankan loyalitas konsumen. Padahal, dalam bisnis, konsumen yang setia memiliki peran yang penting. Atau karyawan dengan keterampilan teknis atau kemampuan khusus dalam suatu bidang, tapi kesulitan dalam mengatur waktu atau bekerja sama dengan tim, ini akan membuat hasil kerja menjadi kurang maksimal.

Baca juga: Mengenal People Analytics dan Perannya dalam Pengembangan SDM

The Cost of Poor Communications, sebuah survei yang dilakukan terhadap 400 perusahaan dengan rata-rata karyawan sebanyak 100.000 menyebutkan komunikasi yang kurang memadai antar karyawan menyebabkan kerugian sebesar $62,4 juta atau sekitar 899 juta rupiah per tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa soft skill penting dalam bisnis.

Kabar baiknya, soft skill adalah keterampilan yang bisa dilatih dan ditingkatkan.

Pentingnya soft skill dalam bisnis

1. Meningkatkan kualitas pelayanan konsumen

Dengan memberikan pelatihan soft skill, karyawan Anda akan memiliki kompetensi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Seperti komunikasi, mendengarkan, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, serta empati. Selain menjaga citra perusahaan, pelayanan yang baik juga bisa meningkatkan loyalitas konsumen.

Konsumen setia akan melakukan pembelian ulang atau pembelian teratur. Ini karena mereka telah memiliki pengalaman positif dengan pelayanan dan brand Anda. Dilansir dari ameritainsight.com, pelanggan yang puas dengan pelayanan yang diberikan memiliki kemungkinan 60-70% untuk melakukan pembelian ulang. Selain itu, 97%nya akan memberitahu pengalaman positif terhadap brand kepada orang lain.

Baca Juga: Strategi Ampuh untuk Pelatihan Manajemen Konflik untuk Karyawan

2. Tingkatkan produktivitas di tempat kerja

Soft skill dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, setiap karyawan di perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa mengesampingkan kualitas. Jika karyawan memiliki ide, inovasi, kritik, saran atau kendala, mereka dapat mengomunikasikannya dengan baik. Selain itu, keterampilan interpersonal juga bisa memfasilitasi kolaborasi yang baik. Setiap karyawan memahami peran mereka dan bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Baca Juga: Apa itu LMS dan Manfaatnya Bagi Peningkatan Produktivitas Karyawan

3. Meningkatkan penjualan

Setiap bisnis tentu tidak terlepas dari kegiatan penjualan. Ini adalah kegiatan yang bersifat people-centric. Jadi, soft skill seperti kepercayaan diri, kemampuan persuasi, komunikasi, dan mendengarkan, memiliki peran penting. Memberikan pelatihan soft skill khususnya kepada tim sales dapat mendukung penjualan. Karyawan mampu mempersuasi calon konsumen potensial dengan pendekatan yang lebih personal tapi tetap profesional. Mereka juga bisa mengatasi keengganan konsumen untuk membeli produk dengan bijaksana.

MIT Sloan menemukan bahwa pelatihan soft skill yang dilakukan selama 12 bulan pada 5 pabrik di Bengaluru, India, dapat meningkatkan (Return of Investment) ROI sampai dengan 250% dalam waktu 8 bulan.

4. Meningkatkan retensi karyawan

Berinvestasi untuk pelatihan soft skill karyawan berarti berinvestasi dalam pertumbuhan profesional mereka. Anda dapat mempertahankan lebih banyak karyawan dengan bakat terbaik karena mereka memiliki keterampilan yang perusahaan perlukan. Anda tidak perlu meng-hire dan membayar orang untuk melatih staf pengganti, ini akan menghemat budget perusahaan. 

Berdasarkan laporan Linkedin’s 2018 Workplace Learning, 94% karyawan akan memperpanjang masa kerja mereka di perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan mereka.

5. Mempersiapkan tenaga kerja masa depan

Menurut McKinsey Global Institute, 50% aktivitas kerja saat ini dapat diotomatisasi dengan teknologi seperti Machine Learning (ML) dan kecerdasan buatan (AI). Misalnya, data entry, administrasi, operator mesin industri, dan pekerja pabrik. Otomatisasi ini membuat adanya penurunan tugas yang memerlukan hard skill dan menjadikan soft skill sebagai nilai unik manusia. Keterampilan seperti kerjasama tim, persuasi, komunikasi, dan pemecahan masalah menjadi hal yang lebih penting dari sebelumnya. Anda akan tetap memerlukan manusia di perusahaan Anda. Pekerjaan-pekerjaan kreatif, personalia, dan pekerjaan lain yang memerlukan empati tidak bisa digantikan oleh robot.

Agar tidak tertinggal, berikut adalah top 10 skill yang dibutuhkan dunia kerja pada tahun 2025 menurut World Economic Forum:

Top 10 skill yang dibutuhkan tahun 2025 (Sumber: weforum.org)

3 langkah membuat pelatihan soft skill yang efektif: 

1. Tentukan soft skill yang diperlukan

Setiap pekerjaan memerlukan soft skill, tapi kebutuhannya berbeda. Misalnya, tim sales, mereka lebih membutuhkan soft skill seperti kepercayaan diri dan komunikasi persuasi. Tapi, tim customer service memerlukan soft skill seperti mendengarkan, resolusi konflik, kesabaran, dan kemampuan mengelola emosi yang baik. Soft skill lebih sulit dipelajari dan diukur daripada hard skill, karena itu Anda harus mengetahui soft skill yang paling dibutuhkan karyawan Anda.

Untuk menentukannya, Anda dapat melakukan 3 hal ini: 

  1. Tinjau deskripsi pekerjaan di perusahaan Anda, biasanya perusahaan memiliki requirement tersendiri untuk setiap pekerjaan baik hard skill maupun soft skill. 
  2. Minta masukan dari manajer setiap departemen untuk berbagi soft skill apa yang dibutuhkan dan perlu dikembangkan anggota timnya.
  3. Tanyakan pada karyawan soft skill apa yang biasa digunakan dalam peran mereka, dan soft skill apa yang ingin mereka kembangkan.

2. Memberi pelatihan dan praktik soft skill

Setelah mengetahui soft skill yang perlu dikembangkan untuk mendukung pekerjaan, sekarang saatnya Anda melakukan pelatihan. Namun, waktu serta beban kerja yang berat akan membuat peserta kesulitan melakukan pelatihan dengan pendekatan tradisional. Untuk itu, Anda dapat melaksanakannya secara online. Gunakan materi pelatihan yang menunjukkan nilai praktis seperti, bagaimana seorang karyawan menenangkan pelanggan yang komplain, soft skill apa saja yang digunakan, bagaimana cara menggunakan yang benar, dan lainnya.

3. Berikan umpan balik berkelanjutan

Setelah pelatihan, perhatikan perkembangan dari karyawan Anda dan berikan umpan balik. Umpan balik dan pembinaan rutin dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan semangat kerja karyawan. Gunakan platform pelatihan dengan leaderboard atau papan skor untuk melihat perkembangan karyawan. Anda dapat memberikan reward bagi mereka yang berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Bagi mereka yang memperoleh skor kecil atau waktu penyelesaian latihan yang lama, Anda dapat menanyakan kendala apa yang dihadapi dan menawarkan solusi untuk itu.

ruangkerja menjawab kebutuhan perusahaan Anda untuk mengadakan pelatihan yang menyenangkan. Terdapat tiga fitur dengan metode gamifikasi sebagai berikut: 

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan. 
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.

Gunakan ruangkerja untuk mendapatkan pengalaman program pelatihan karyawan No. 1 di Indonesia hanya dalam satu genggaman. 

Referensi: 

Colman, Helen. 2020. ‘Soft Skill Training in the Workplace: It’s Time to Soften Up’ [daring]. Tautan:  //www.ispringsolutions.com/blog/soft-skills-training (Diakses pada 23 April 2021)

Pappas, Christopher. 2019. ‘7 Benefits That Highlight The Importance Of Soft Skills In The Workplace’ [daring]. Tautan: //elearningindustry.com/soft-skills-in-the-workplace-benefits (Diakses pada: 26 April 2021)

Madsen, Thomas. 2019. ‘6 Essential Reasons to Invest in Soft Skills Development’ [daring]. Tautan: //bookboon.com/blog/2019/11/6-essential-reasons-to-invest-in-soft-skills-development/ (Diakses pada: 26 April 2021)

Rimmer, Trina. 2020. ‘How To Create Effective Soft Skills Training’ [daring]. Tautan: //elearningindustry.com/how-create-effective-soft-skills-training (26 April 2021)

SHRM. ‘The Cost of Poor Communications’ [daring]. Tautan: //www.shrm.org/resourcesandtools/hr-topics/behavioral-competencies/communication/pages/the-cost-of-poor-communications.aspx (Diakses pada: 27 April 2021)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA