Mengapa diperlukan citra penginderaan jauh untuk penataan tata guna lahan?

XII Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG)IDENTITAS MODUL IDENTITAS MODULMata Pelajaran : GeografiKelas : XIIAlokasi Waktu : 6 x 45 Menit ( 6JP )Judul Modul : Pemanfaatan Penginderaan Jauh, dan SistemPenyusun Informasi Geografis (SIG) untuk Tata Guna Lahan : Y. Kristiyanto Widi N., S.Pd. Modul Pembelajaran Berbasis PBL ii PPG Geografi Angkatan 1 Universitas Muhammadiyah Mataram Geografi SMA Kelas XIIKATA PENGANTAR Saat ini kita telah jatuh cinta pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seakan-akan tidak ada hal yang bisa kita lakukan tanpanya. Satu hal esensial yang tidakboleh kita lupakan ilmu pengetahhuan dan teknologi adalah netral. Menjadi bermanfaatatau merusak kehidupan, semuanya bergantung kepada mental manusia yang menciptakandan menerapkannya. Dalam hal ini, seharusnya kita semua memberikan makna ilmupengetahuan secara positif bagi kehidupan kita bersama. Oleh karena itu semua harusmemutuskan untuk menentukan tujuan ilmu pengetahuan sesuai dengan amanat yangdiembannya. Begitu pula dengan ilmu geografi, kita harus menerapan dan memanfaatkannyasebagai ilmu alamiah. Pertama, alamiah bagi ilmu geografi sendiri dalam bentukpengembangan teori, prinsip, dan konsep keilmuan. Kedua, amaliah bagi kepentingan dankesejahteraan hidup manusia. Dengan demikian, netralnya ilmu pengetahuan memberikandampak positif bagi kedamaian dan kesejahteraan umat manusia. Apapun yang kita lakukan, pada akhirnya kita harus memberikan makna kepadakehidupan kita sendiri. Oleh karenanya, segala tindakan kita harus memberikan maknabagi kelestarian lingkungan dan kehidupan semua orang.Semoga modul yang ada di tangan kita saat ini bisa menjadi jembatan untuk mengenalBumi dan menyayanginya bagaikan ia adalah jantung dalam tubuh kita sendiri.Surakarta, 26 April 2021 PenulisGeografi SMA Kelas XII iiiDAFTAR ISIIDENTITAS MODUL......................................................................................................................iiKATA PENGANTAR .....................................................................................................................iiiDAFTAR ISI ...................................................................................................................................ivPANDUAN PENGGUNAAN MATERI AJAR...............................................................................vPEMETAAN KOMPETENSI DASAR............................................................................................1MATERI AJAR ...............................................................................................................................1Peta Konsep Penginderaan Jauh .......................................................................................................2 A.Kegiatan Awal Penginderaan Jauh........................................................................................................3 B. Definisi Penginderaan Jauh ..................................................................................................................4 C. Sistem Penginderaan Jauh ....................................................................................................................4 D. Hasil Teknologi Penginderaan Jauh ....................................................................................................6 E. Unsur – Unsur Citra Foto ...................................................................................................................10 F. Langkah – Langkah Interpretasi Citra ................................................................................................15Peta Konsep SIG............................................................................................................................16 A. Kegiatan Awal Sistem Informasi Geografi ........................................................................................17 B. Definisi Sistem Informasi Geografi....................................................................................................18 C. Komponen Sistem Informasi Geografi ..............................................................................................20 D. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi...........................................................................................25 E. Proses Sistem Informasi Geografi .....................................................................................................27Peta Konsep PJ Dan SIG Untuk Tata Guna Lahan .......................................................................30 A. Definisi Tata Guna Lahan ..................................................................................................................31 B. Penetapan Tata Guna Lahan..............................................................................................................31 C.Klasifikasi Tata Guna Lahan ...............................................................................................................33 D. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi untuk Tata Guna Lahan .............36RANGKUMAN .............................................................................................................................. 39LATIHAN SOAL ...........................................................................................................................40GLOSARIUM ................................................................................................................................41DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................42Geografi SMA Kelas XII ivPANDUAN PENGGUNAAN MATERI AJAR Halo anak-anak hebat di seluruh Indonesia, semoga selalu semangat dalam belajar.Senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang diberikanNya, sehingga kita dapat terusbelajar tanpa mengenal lelah. Jadilah generasi pejuang yang mencintai bangsa Indonesia sepenuhhati. Modul ini membahas tentang Pemanfaata Penginderaan Jauh, dan Sistem InformasiGeografis (SIG) untuk Tata Guna Lahan. Materi Tata Guna Lahan meliputi faktor-faktorpenetapan tata guna lahan, klasifikasi tata guna lahan, dan unsur-unsur interpretasi terkait tataguna lahan. Materi ini sangat bermanfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari- hari. Sebagaipenduduk Indonesia kita diharapkan dapat memanfaatkan Penginderaan Jauh dan SistemInformasi Geografis untuk tata guna lahan. Semoga modul ini bermanfaat dan dapat kalianmengerti isi modul serta menerapkannya. Judul Bab Gambaran apa yang akan dibahas dalam Bab tersebut.Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang menjadi dasar kajian materi yang akan dibahas baik sebagai kajian pengetahuan dan ketrampilan. Peta Konsep Pemetaan Hubungan antar gagasan dalam tiap bab.Kegiatan Awal Kegiatan pembuka untuk mengajak peserta didik memasuki materi Rangkuman dalam bab.Uji Kompetensi Merupakan point-point yang dapat digunakan sebagai media mengingat kembali seluruh pengetahuan selama proses belajar. GlosariumDaftar Pustaka Uji Kompetensi berisi soal-soal yang akan disesuaikan dengan pembahasan materi sebagai bentuk penilaian tambahan terhadap peserta didik. Definisi, arti, dan uraian istilah – istilah penting yang ada dalam modul Daftar referensi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan modul. Tabel 1. 1 Petunjuk Penggunaan Modul Geografi SMA Kelas XII vPEMETAAN KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASARKompetensi Pengetahuan3.3 Menganalisis jaringan transportasi dan tata guna lahan dengan peta dan/atau citra pengindraan jauh serta Sistem Informasi Geografis(SIG) kaitannya dengan pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan.Kompetensi Keterampilan4.3 Menyajikan peta tematik berdasarkan pengolahan citra pengindraan jauh dan Sistem Informasi Geografis(SIG) untuk pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan. Tabel 1. 2 Tabel Pemetaan Kompetensi Dasar MATERI AJAR Penginderaan jauh serta Sistem Informasi Geografi ( SIG ) sekarang ini sudah banyakdimanfaatkan dalam perencanaan wilayah maupun dalam penyajian informasi yang terkait denganruang wilayah. Salah satu penggunaan penginderaan jauh serta Sistem Informasi Geografi ( SIG )adalah untuk tata guna lahan. Penginderaan jauh serta Sistem Informasi Geografi ( SIG )memungkinkan para pengguna untuk merencanakan tata kelola terhadap lahan. Untuk mengetahuiberbagai hal yang berkaitan dengan penginderaan jauh untuk tata guna lahan, pelajari materi pada babberikut ini!Geografi SMA Kelas XII 1Peta Konsep Penginderaan JauhGunamembantukalianmemahamialurpemikiranbabini,perhatikanpetakonsepberikutPengindraan Jauh Definisi Tenaga, Atmosfer, Objek , Interaksi (indraja) Indraja Tenaga dan Objek, Sensor, Perolehan Data, Pengguna Data Sistem Indraja Citra Foto, Citra Non-Foto HasilTeknologi Indraja Bentuk, Ukuran, Rona dan Warna, Tekstur, Bayangan, Pola, Situs, Unsur-Unsur Asosiasi Interpretasi Deteksi, Identifikasi, Pengenalan, Citra Analisis, Deduksi, Klasifikasi, Idealisasi Langkah-Langkah Interpretasi Citra Kata kunci 2Berikut ini kata-kata yang menjadi inti materi pada pembahasanPengindraanJauh pengindraan jauh, sensor, wahana, citra, foto, satelit, infra merah, gelombang elektro magnetik, pankromatik, radiasi Geografi SMA Kelas XIIPenginderaan Jauh A. Kegiatan Awal Penginderaan JauhPerhatikan gambar berikut! Sumber : //liupurnomo.com/foto-udara-dalam-pemetaan Gambar 1.1 Foto udara wilayah dataran rendah Pernahkah kamu melihat suatu tempat dari ketinggian tertentu, sehingga nampak sepertigambar diatas? Bagaimana bentuk dan ukuran dari bangunan – bangunan dan lingkungannya padagambar tersebut? Untuk kamu yang pernah naik pesawat, tentu saja keadaan seperti gambar diatas pernah kamu lihat beberapa saat setelah pesawat naik (take off) atau bahkan mendarat(landing). Pada gambar di atas, bentuk bangunan yang ada bentuknya tampak seperti sama, hanyasaja yang membedakannya adalah besaran luasannya saja. Bangunan – bangunan tersebuttersusun seperti membentuk pola-pola tertentu. Untuk apakah foto atau gambar seperti diatasdibuat? Gambar di atas pada kondisi nyatanya adalah sebuah foto. Objek yang direkam danditampilkan adalah permukaan bumi, dikenal dengan foto udara atau foto satelit.Geografi SMA Kelas XII 3B. Definisi Penginderaan Jauh Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk pengindraan jauh, diantaranya remotesensing (Inggris), teledection (Prancis), furnekundung (Jerman), distantsionaya (Rusia), dansensoriamento remota (Portugis). Pengideraan jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentangsuatu objek, daerah atau fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam(sensor) yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpamenyentuh objek tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979). Pengindraan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisisinformasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yangdipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lindgren, 1985). Pengindraan jauh (remote sensing) adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untukmerekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasiyang berguna (Curran, 1985).Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untukmendapat informasi permukaan bumi dengan cara menganalisis gambaran permukaan bumi tanpakontak langsung dengan objek permukaan bumi tersebut. C. Sistem Penginderaan Jauh Dalam pengindraan jauh, terdapat beberapa komponen yang saling berhubungan danmembentuk suatu sistem.1. TENAGA Seperti fotografi, pengindraan jauh membutuhkan tenaga agar objek permukaan bumidapat terlihat jelas sehingga direkam dengan baik oleh sensor. Tenaga yang dipergunakan dalampengindraan jauh diantaranya matahari, bulan, maupun cahaya buatan. Pengindraan jauh yangmenggunakan tenaga matahari disebut sistem pasif (Gambar 1.2), sedangkan jika menggunakantenaga buatan disebut sistem aktif.Geografi SMA Kelas XII 4Kamera Cermin Pancaran Sumber Detektor Pita tenaga Magnetik Atmosfer Pantulan Objek Objek Gambar 1.2 Proses perekaman yang bersumber pada tenaga Matahari2. ATMOSFERAtmosfer membatasi bagian spektrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalampengindraan jauh. Pengaruh atmosfer merupakan fungsi panjang gelombang. Pengaruhnyabersifat selektif terhadap panjang gelombang. Karena pengaruh yang selektif itulah, timbul istilahjendela atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Dalamjendela atmosfer ada hambatan atmosfer, yaitu kendala yang disebabkan oleh hamburan padaspektrum tampak dan serapan yang terjadipada spektrum inframerah termal3. OBJEKObjek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh seperti atmosfer,biosfer, hidrosfer dan litosfer.4. INTERAKSI TENAGA DENGAN OBJEKTiap objek mempunyai karakteristik tertentu dalam memancarkan atau memantulkan tenaga kesensor. Pada dasarnya, pengenalan objek dilakukan dengan menyidik karakter spektral objek yangtergambar pada citra. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga tampak cerah dalamcitra, sedangkan objek pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap. Namun, dalamkenyataannya tidak sesederhana itu. Ada objek yang berlainan, tetapi mempunyai karakteristikspektral sama atau serupa sehingga menyulitkan pembedaan dan pengenalannya pada citra. Hal itudapat diatasi dengan menyidik karakteristik lain, seperti ukuran, dan pola. Geografi SMA Kelas XII 55. SENSOR Sensor adalah suatu benda untuk merekam objek-objek di alam. Sensor dibedakan menjadi dua. Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera yang bekerja pada spektrum tampak mata dan menghasilkan foto atau citra. Sensor elektromagnetik adalah sensor bertenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar-X sampai gelombang radio dan menghasilkan foto atau citra.6. PEROLEHAN DATA Perolehan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual dan numerik atau digital. Caramanual adalah cara memperoleh data dengan interpretasi secara visual. Cara numerik atau digitaladalah cara memperoleh data dengan menggunakan komputer. Pada umumnya, foto udaradiinterpretasikan secara manual, sedangkan data hasil pengindraan secara elektronik dapatdiinterpretasikan secara manual ataupun numerik. 7. PENGGUNA DATA (USER) Pengguna data merupakan komponen penting dalam sistem pengin- deraan jauh. Pengguna dalamsistem ini bisa lembaga atau individu yang berkepentingan memanfaatkan hasil pengindraan jauh. D. Hasil Teknologi Penginderaan Jauh1. CITRA FOTO Citra foto merupakan hasil teknologi pengindraan jauh yang berupa data visual. Citra foto dapatdibedakan menjadi beberapa jenis. a. Berdasar Spektrum Elektromagnetik  Foto ultraviolet yang menggunakan gelombang spektrum ultraviolet dekat hingga 0,29 mm.  Foto ortokromatik yang menggunakan spektrum tampak dari saluran biru dan hijau, yaitu 0,4 mm-0,56 mm.  Foto nonkromatik yang menggunakan seluruh spektrum tampak, yaitu 0,4-0,7 mm.  Foto inframerah asli yang menggunakan saluran inframerah dekat hingga panjang gelombang, yaitu 0,9 mm-1,2 mm(Gambar 1.3).Geografi SMA Kelas XII 6 Foto inframerah modifikasi yang menggunakan saluran inframerah dekat dan sebagian menggunakan spektrum tampak merah dan hijau sebagian. (a (b) ) Sumber: Lillesand dan Kiefer, 1979: plate IIGambar 1.3 Contoh foto dengan menggunakan warna normal (a) dan infra merah (b) di atas fasilitasolahraga di Kampus Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Warna merah yang sangat kuatmenunjukkan tingkat kesehatan tanaman. Pada bagian tengah lapangan terbuat dari rumput buatansehingga tidak memantulkan gelombang infra merah.b. Berdasarkan Sistem Wahana Foto udara, yaitu foto yang sensornya menempel pada pesawat atau balon. Foto satelit/orbithal, yaitu foto yang sensornya menempel pada satelit.c. Berdasarkan Jumlah dan Jenis Kamera Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Foto jamak, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan kamera jamakd. Berdasarkan Sumbu Kamera Foto vertikal, yaitu foto yang menggunakan arah sumbunya tegak luruh dengan objek(Gambar 1.4). F H- 7 h Hasil Obje k Gambar 1.4 Ilustrasi pembuatan foto vertikal Geografi SMA Kelas XII Foto agak condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera yang menghasilkan foto yang agak condong (Gambar 1.5). FH-h Hasil Objek Gambar 1.5 Ilustrasi pembuatan foto agak condong Foto sangat condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera hingga menghasilkan foto yang sangat condong (Gambar 1.6). F H-h Hasil Objek Gambar 1.6 Ilustrasi pembuatan foto condong e. Berdasarkan Warna  Foto warna semu (false color), yaitu yang menggunakan bukan warna sebenarnya.  Foto warna asli (true color), yaitu yang menggunakan warna asli atau sesuai dengan warna objek. 2. CITRA NON-FOTO Citra non-foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor bukan kamera.Citra non-foto juga dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor, dansistem wahana yang digunakan. Geografi SMA Kelas XII 8a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat berdasarkan spektrum inframerah termal. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan sistem gelombang mikro. b. Berdasarkan Sumber Sensor Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar. Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak yang salurannya sempit. c. Berdasarkan Wahana Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara. Citra satelit, yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar (Gambar 1.7). Sumber: Lillesand dan Kiefer, 1979: plate X IVGambar 1.7 Citra satelit Landsat Kota Boston, Tanjung Cod dan sekitarnya. Skala 1: 3.000.000Geografi SMA Kelas XII 9Tabel 1.3 Perbedaan Citra Foto dan Non-FotoVariabel pembeda/ jenis Citra Non-Fotocitra Citra FotoSensor Kamera Non kamera, berdasarkan atas penyiaman (scanning). Kamera yang detektornyaDetektor Film bukan film.Proses perekaman Fotografi Pitamagnetik,termistor,fotokonduktif,fotovi olet. ElektronikMekanisme perekaman Serentak ParsialSpektrum Spektrum tampak danSpektrum tampak dan perluasannya,elektromagnetik perluasannya termal, dan gelombang mikro. E. Unsur – Unsur Citra Fotoa. Rona Rona, adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada citra. Air lautmemantulakn rona gelap sedangkan pasir memantukan rona terang (Gambar 1.8). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/08/rona- pantulan.gif?w=468&h=350 Gambar 1.8 contoh kenampakan rona obyek dalam citra foto Geografi SMA Kelas XII 10b. Warna Warna, adalah wujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Misalnya warna coklat kekuningan pada air menandakan air tersebut keruh (Gambar 1.9). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/08/warna.gif?w=468&h=350 Gambar 1.9 contoh kenampakan warna obyek dalam citra fotoc. Bentuk Bentuk, merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau kerangka obyek. Bentuk merupakan atribut yang jelas dan khas sehingga banyak obyek- obyek di permukaan bumi dapat langsung dikenali pada saat interpretasi citra melalui unsur bentuk saja (Gambar 1.10). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/bentuk- sekolah.gif?w=444&h=332Gambar 1.10 contoh kenampakan bentuk obyek dalam citra fotoGeografi SMA Kelas XII 11d. Ukuran Ukuran, adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyek sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek (Gambar 1.11). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/ukuran- bangunan.gif?w=468&h=350 Gambar 1.11 contoh kenampakan ukuran obyk dalam citra foto e. Tekstur Tekstur, sering dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus. Contohnya pohon besar memiliki tekstur kasar, perkebunan sedang dan tanah kosong memiliki tekstur halus (Gambar 1.12). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/tekstur-tumbuhan- 1.gif?w=468&h=350Gambar 1.12 contoh kenampakan tekstur obyek dalam citra fotoGeografi SMA Kelas XII 12f. Pola Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh aliran sungai di daerah pegunungan memiliki pola aliran radial sentrifugal (Gambar 1.13). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/radial- sentrifugal.jpg?w=468&h=351 Gambar 1.13 contoh kenampakan pola obyek dalam citra fotog. Bayangan Bayangan, bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah gelap. Meskipun bayangan membatasi gambaran penuh suatu obyek pada foto udara, kadang justru menjadi kunci penting dalam interpretasi terutama untuk mengenali suatu obyek yang justru kelihatan lebih tampak/jelas dengan melihat bayangannya (Gambar 1.14). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/jembatan- layang.jpg?w=468&h=351Gambar 1.14 contoh kenampakan bayangan obyek dalam citra fotoGeografi SMA Kelas XII 13h. Situs Situs adalah tempat kedudukan suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar. Contohnya pola pemukiman yang memanjang sejajar dengan jalan(Gambar 1.15). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/sejajar- jalan.jpg?w=468&h=351 Gambar 1.15 contoh kenampakan unsur situs obyek dalam citra fotoi. Asosiasi Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain. Adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu obyek sering merupakan petunjuk bagi obyek lain. Contohnya stasiun kereta berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya (Gambar 1.16). Sumber: //andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/stasiun.jpg?w=410&h=307Gambar 1.16 contoh kenampakan unsurcasosiasi obyek dalam citra fotoGeografi SMA Kelas XII 14F. Langkah – Langkah Interpretasi Citra Untuk mendapatkan data geografi dari hasil pengindraan jauh harus dilakukan beberapalangkah terlebih dahulu. 1. Deteksi Deteksi adalah upaya mengetahui benda dan gejala di sekitar lingkungan kita, dengan menggunakan alat pengindera (sensor). Dengan adanya data dari pengindraan jauh, untuk mendeteksi benda dan gejala di sekitar kita, pengindraan tidak perlu secara langsung ke tempat sebenarnya, cukup melalui foto udara. 2. Identifikasi Objek yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor. Terdapat tiga ciri-ciri utama yang dapat dikenali, yaitu spektral, spasial, dan temporal. Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek yang dinyatakan dengan rona dan warna. Ciri spatial meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, situs, dan asosiasi. Ciri temporal terkait dengan kondisi benda pada saat perekaman. 3. Pengenalan Pengenalan adalah proses klasifikasi terhadap objek secara langsung yang tampak didasarkan pengetahuan lokal atau pengetahuan tertentu. 4. Analisis Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan identitas objek. 5. Deduksi Deduksi adalah pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah kearah yang lebih khusus. Bukti ini diperoleh dari objek yang tampak langsung. 6. Klasifikasi Klasifikasi meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan interpretasi citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat diambil. 7. Idealisasi Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra kedalam bentuk peta yang siap pakai.Geografi SMA Kelas XII 15Peta Konsep SIGGuna membantu kalian memahami alur pemikiran bab ini, perhatikan peta konsep berikutDefinisi SIG Komponen SIG Perangkat Keras (hardware), Perangkat Lunak (software),Sistem Informasi Manusia (user)Geografis (SIG) Perencanaan Pembangunan, Pemanfaatan Inventarisasi SDA, SIG Pemasaran Produk IndustriProses Kerja Cara Manual, SIG Cara Modern Kata kunciBerikut ini kata-kata yang menjadi inti materi pada pembahasan Sistem Informasi Geografis (SIG)Sistem Informasi Geografis, informasi, input, pengolahan, output, layers Geografi SMA Kelas XII 16Sistem Informasi Geografi (SIG)A. Kegiatan Awal Sistem Informasi Geografi Sumber : www.vedcmalang.com Gambar 1.17 Peta yang di buat dengan komputer Pernahkah kamu melihat gambar seperti di atas? Gambar apakah itu? Gambar di atasadalah gambar peta, hanya saja peta di atas bukan merupakan peta konvensional, tetapi petadigital. Peta konvensional yang telah mengalami perkembangan siring dengan majunya IPTEK. Kemampuan analisis SIG yang mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, tidakterlepas dari pemikiran para ahli SIG. Mereka berupaya untuk selalu menghadirkan inovasi-inovasi dan melakukan pengembangan dalam keilmuan SIG tersebut. Proses inovasi danpengembangan yang dilakukan oleh para ahli tersebut, merupakan hasil dari fungsi otak yangmereka gunakan untuk berfikir. Oleh karena itu, kita perlu mengucapkan syukur kepada TuhanYang Maha Esa, karena telah diciptakan dan diberikan anugerah otak yang memilikikemampuan untuk berfikir.Geografi SMA Kelas XII 17B. Definisi Sistem Informasi Geografi Munculnya Sistem Informasi Geografis (SIG) tidak terlepas dari kebutuhan manusia terhadapinformasi geografis seperti persebaran penduduk, tingkat perkembangan ekonomi masyarakat,distribusi sumber daya makanan, dan informasi geografis lainnya yang semakin besar. Kebutuhantersebut harus cepat disajikan dan dapat langsung dimanfaatkan oleh yang bersangkutan. Dahulu,kebutuhan akan informasi geografis biasanya disajikan dalam bentuk peta manual dengan informasibermacam- macam tetapi terpisah, tetapi kini berkat SIG, berbagai informasi gegrafis dapat disajikansecara terpadu (Gambar 1.18) Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik pembuatan peta tidaklagi dilakukan secara konvensional, yaitu dikerjakan dengan tangan dan mengandalkan kejelian mata.Akan tetapi, saat ini sudah dikembangkan dengan menggunakan komputer sehingga proses pembuatanpeta menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan Sistem Informasi Geografis meningkat tajam sejaktahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis,atau bisnis, terutama di negara-negara maju. Sumber: Microsoft Encarta, 2006Gambar 1.18 Salah satu bentuk hasil output Sistem Informasi Geografis yaitu peta permukiman berdasarkan etnik di kota Los Angeles, USA.Geografi SMA Kelas XII 18Sistem Informasi Geografis sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas dan sukar untukdidefinisikan secara tepat. Beberapa ahli telah mencoba mendefinisikan dari sudut pandangnyamasing-masing sehingga muncul beberapa istilah tentang Sistem Informasi Geografis. SistemInformasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan pengumpulan,penyempurnaan, pengambilan kembali, transformasi dan visualisasi dari data spasial bumi untukkebutuhan tertentu (Burrough, P.A., 1986). Menurut Aronoff (1989) secara umum Sistem Informasi Geografis merupakan sekumpulanprosedur secara manual maupun berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan danmenganalisis data bereferensi geografik.Dari definisi tersebut maka Sistem Informasi Geografi pada hakekatnya dapat berfungsi sebagai :1. Bank data terpadu, yaitu memadukan data spasial dan non spasial dalam suatu Relational Database Management System.2. Sistem modeling dan analisa, yaitu sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial.3. Sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasional dan administrasi yang bereferensi posisi geografi.4. Sistem pemetaan berkomputer, yaitu sistem yang dapat menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan.Fungsi-fungsi tersebut di atas dapat berjalan karena GIS memiliki kemampuan dalam mendeskripsidata geografi, data-data geografi yang dapat dideskripsikan oleh GIS adalah :1. Data spasial yang berkaitan dengan posisi pada koordinat tertentu.2. Data non spasial (atribut) yang tidak berkaitan dengan posisi berupa warna, nama, dan sebagainya.3. Hubungan antara data spasial, non spasial dan waktu. Sistem Informasi Geografis menghubungkan data spasial dengan informasi geografismengenai feature tertentu pada peta. Feature yang dimaksud adalah kenampakan obyek dalam petayang berbentuk titik, garis, atau poligon. Informasi ini disimpan sebagai atribut atau karakteristikdari feature yang disajikan secara grafis (Team RePPMIT Bakosurtanal, 1991). Dari paparan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa SIG merupakan sistem (unsur-unsur yang saling mendukung) informasi(fisik dan sosial), dan geografi(fenomena yang terjadi baikpada lapisan atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer). Inti SIG adalah proses pengumpulan,pengolahan, dan penyajian data menjadi informasi yang akurat, mudah dipahami, dan bermanfaat bagipara pengguna informasi tersebut.Geografi SMA Kelas XII 19C. Komponen Sistem Informasi Geografi SIG merupakan sistem, sehingga terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan danmendukung. Pada dasarnya komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaituperangkat keras dan perangkat lunak, tetapi peran manusia sebagai pengelola sangat penting, sehinggakomponen SIG secara lengkap terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), danmanusia. 1. Perangkat keras (hardware), yaitu komponen SIG yang berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG. Perangkat keras ini terdiri dari seperangkat komputer seperti CPU, monitor, printer, digitizer, scanner, plotter, CD Room, floopy, dan flashdisk. Perangkat keras lain yang digunakan adalah plastik transparan dan ballpoin warna transparan. 2. Perangkat lunak (software), yaitu komponen SIG yang berupa program- program yang mendukung kerja SIG, seperti input data, proses data, dan output data, di samping program kerja seperti Mapinfo, Arcview, dan sebagainya. 3. Komponen manusia sebagai pengguna, yaitu pelaksana yang bertang- gungjawab dalam proses pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dansekaligus operator, perangkat alat (lunak/keras) maupun objek permasalahan. SIG adalah sebuahrangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Sistem inimemanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data-data berikutini. 1. Perolehan dan verifikasi 2. Kompilasi 3. Penyimpanan 4. Pembaruan dan perubahan 5. Manajemen dan pertukaran 6. Manipulasi 7. Penyajian 8. AnalisisGeografi SMA Kelas XII 20Komponen dasar Sistem Informasi Geografik terdiri dari empat macam (Arronoff, 1989) :1. Pemasukan data (Input data). Pemasukan data merupakan suatu prosedur pengkodean datake dalam suatu bentuk yang dapat dibaca komputer dan menuliskannya ke dalam basis data SistemInformasi Geografis. Pemasukan data dengan jalan mengubah data dari format analog ke formatdigital. Data yang dimasukkan dalam SIG mempunyai dua tipe data yaitu data spasial dan data atribut(data non-spasial). Data spasial menyajikan lokasi geografis suatu kenampakan muka bumi (feature).Titik, garis dan luasan dipakai untuk menyajikan feature geografis seperti jalan, hutan, persil tanahdan lain-lain. Data atribut menyajikan informasi diskriptif seperti nama jalan, komposisi hutan ataunama pemilik persil. Adapun cara pemasukaan data yang umum digunakan dalam SIG yaitumelalui keyboard, digitasi dengan perangkat digitizer, scanning, koordinat geometri, konversi file datadigital.2. Manajemen data (Data management). Komponen ini berisikan fungsi-fungsi untukmenyimpan dan memanggil kembali data. Data-data masukan dalam SIG dikelola sedemikian rupadalam suatu sistem basis data. Basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang salingberhubungan yang disimpan bersama dengan sedikit redundansi serta mampu melayani lebih dari satupemakai. Organisasi konseptual dalam suatu basis data disebut dengan model data. Ada tiga modeldata yang dipergunakan dalam mengorganisasi data atribut yaitu : model data hirarki, jaringan danrelasional. Sedangkan model data spasial dapat berupa data vektor dan data raster.3. Manipulasi dan analisis data (Data manipulation dan analysis). Dalam fungsi manipulasidan analisis ini data diolah sedemikian rupa guna memperoleh informasi yang diinginkan dari SistemInformasi geografis. Manipulasi dan analisis dengan membuat algoritma dari data grafis dan atributyang berupa tumpang-susun (overlaying) data grafis maupun pengkaitan data grafis dan atribut.4. Penyajian Data (Output data). Penyajian data merupakan prosedur untuk menyajikaninformasi dari SIG dalam bentuk yang diinginkan pemakai. Output data disajikandalam hardcopy dan softcopy. Output dalam format hardcopy berupa tampilan permanen, biasanyadicetak pada kertas, film fotografik atau material lain. Output dalam softcopy disajikan melalui layarkomputer baik berupa teks atau grafik maupun sebagai langkah guna melihat hasil analisis sebelumdicetak secara permanen.Geografi SMA Kelas XII 21Data Sistem Informasi GeografiData dalam SIG merupakan bahan baku yang diproses oleh Sistem Informasi Geografis sehinggadihasilkan informasi yang menggambarkan kenampakan permukaan bumi (real world). Jenis datageografi dalam SIG terdiri dari :1. Data spasial, yaitu data grafis yang berkaitan dengan lokasi, posisi dan area pada koordinattertentu. Data spasial mempunyai beberapa hubungan geografi, meliputi :  Geometri, yaitu bagaimana masing-masing elemen data dijelaskan pada hubungan titik, garis, dan lain-lain serta sistem koordinat yang digunakan. Ada tiga model data yang dipergunakan dalam menangani data atribut, yaitu model data hierarki, jaringan dan relasional. Sedangkan untuk organisasi data spasial, dalam SIG kita mengenal 2 macam model data, yaitu model data raster dan model data vektor.  Topologi, yaitu hubungan satu elemen terhadap elemen yang lain.  Kartografi, yaitu bagaimana elemen peta ditampilkan pada monitor atau plotter disajikan secara kartografi.2. Data non spasial (atribut), menguraikan karakteristik objek-objek geografi dari spasialnya seperti warna, tekstur dan keterangan lainnya.3. Hubungan antara data spasial, non spasial dan waktu.Klasifikasi Feature PetaDalam Sistem Informasi Geografi, peta merupakan penyajian data informasi secara grafis darikenampakan (feature) permukaan bumi. Data atau informasi dari kenampakan permukaan bumiditampilkan dalam feature peta. Berdasarkan kenampakan karakteristik, feature peta dikelompokanmenjadi 3 :1. Feature titik, yaitu kenampakan geografis permukaan bumi berupa titik yang dibentuk darisepasang koordinat yang mempunyai suatu identifier yang menghubungkan ke suatutabel atribut feature. Contoh feature titik pada peta skala kecil adalah letak kota yangdirepresentasikan dengan titik. Isi dari tabel atribut feature titik ini adalah keterangan nama kota,jumlah penduduk dan sebagainya.Geografi SMA Kelas XII 222. Feature garis, yaitu kenampakan geografis permukaan bumi berupa garis yang terbentuk dariserangkaian koordinat yang mempunyai identifier yang menghubungkan ke tabel atributefeature garis. Contohnya adalah feature jalan dan sungai dimana tabel atribut feature-nya berisi namajalan, panjang jalan, nama sungai, panjang sungai dan sebagainya.3. Feature luas, yaitu kenampakan geografis permukaan bumi berupa luasan yang terbentuk daribeberapa rangkaian koordinat dimana koordinat awal dan koordinat akhirnya sama sertamempunyai identifier di dalamnya yang menghubungkan tabel atribut feature luasan. Contohnyaadalah batas administrasi kabupaten, kecamatan, desa dan sebagainya. Isi tabel atributnya adalah luaswilayah, keliling, nama batas administrasi dan sebagainya.Basis Data Sistem Informasi Geografi Basis data menurut Aronoff (1989) adalah suatu kumpulan informasi tentang sesuatu yangdisimpan di dalam memori komputer yang berasal dari kumpulan data spasial dan data non spasialyang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Basis data bertujuan menyediakan informasi dengandata yang terdiri dari kumpulan data yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam sistem informasi geografis, data dikelompokkan dalam dua bagian yaitu data spasialatau grafis yang diperoleh dari hasil digitasi peta dan data non spasial atau atribut yang menerangkandata spasialnya. Perpaduan antara data spasial dan data non spasial ini disebut basis data. Dengankomputer untuk penanganan data tersebut akan memudahkan serta meningkatkan fungsi dari basisdata tersebut, hal ini disebabkan bentuk datanya dalam format digital. Basis data SIG menghubungkan data spasial dan informasi geografis tentangsuatu feature tertentu pada peta. Informasi geografis ini merupakan data sematis (atribut) yangmendiskripsikan lebih jauh kenampakan feature yang sebenarnya. Konsep hubungan data spasial dandata atribut dalam SIG merupakan implementasi dari model data relasional. Pada model data relasional, setiap data tersimpan sebagai record (kumpulan nilai yang berdirisendiri dalam bentuk rekaman sederhana) yang disebut tuple. Semua tuple dikumpulkan bersamadalam suatu tabel dua dimensi dan masing-masing tabel selalu disimpan dalam berkas tabel terpisah.Meskipun demikian tabel-tabel tersebut dapat dihubungkan dengan menggunakan suatu medan umum. Pemanfaatan SIG secara terpadu dalam sistem pengolahan citra digital adalah untukmemperbaiki hasil klasifikasi citra. Dengan demikian, peranan teknologi SIG dapat diterapkan padaoperasionalisasi pengembangan teknologi pengindraan jauh.Geografi SMA Kelas XII 23Hasil analisis SIG pada akhirnya berupa peta komposit yaitu peta akhir yang menyajikaninformasi secara lengkap (Gambar 1.19). Meskipun sama- sama peta, tetapi antara SIG dengan petamempunyai perbedaan yang ditandai dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kekurangandan kelebihan antara SIG dan pemetaan manual disajikan dalam tabel 1.4 BagianVegetasi BagianJalan BagianKetinggianGambar 1.19 Layers, prinsip kerja SIG yang paling mendasar adalah memadukan berbagai informasi dalam bentuk layers untuk membentuk informasi baruUnsur Peta Sistem Informasi GeografisKekurangan a. Bahan tidak stabil a. Biaya tinggi serta pemeliharaan terusKelebihan menerus. b. Biaya tinggi waktu updating b. Biaya tinggi untuk data awal. c. Format ruwet d. Memakan tempat c. Perlu keahlian khusus penyimpanan e. Susah untuk memperbaharui d. Kompatibilitas data sulit a. Mudah untuk dibawa e. Output hard copy dalam skala peta mahal b. Mudah untuk dipakai a. Sangat efisien untuk lapisan peta yang baik b. Cepat untuk cek update c. Bentuk standar c. Pemeliharaan data per unit murah d. Umum d. Data atribut dan peta mudah dimanipulasi dengan mudah e. Teknologi biasa e. Interaktif antara peta dan komputer Tabel 1.4 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan antara Peta dan SIG 24 Geografi SMA Kelas XIID. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi Perencanaan Pembangunan Sebagai negara berkembang, negara kita terus mengalami proses pembangunan. Pembangunanmerupakan konsekuensi tanggung jawab negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.Agar pembangunan tersebut bisa berlangsung dengan baik, lancar, dan tepat sasaran maka dibutuhkandata informasi yang akurat. Data-data yang disediakan oleh SIG dapat dijadikan acuan agar prosespembangunan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan. Berikut ini dua contoh manfaat SIG dalamperencanaan pembangunan. a. Perencanaan pembangunan bendungan dengan memperhitungkan faktor-faktor: 1) luas genangan air dan volume air; 2) luas desa yang tergusur; 3) luas lahan pertanian yang tergenang air; 4) volume urukan untuk membendung; 5) debit masuk dan keluarnya volume air; 6) luas lahan pertanian yang akan dialiri; 7) rencana pembuatan pembangkit listrik; 8) rencana pembangunan jalan di sekitarnya; 9) dampak pembangunan bendungan di masa yang akan datang. b. Permukiman transmigrasi, yaitu: 1) penentuan lokasi berdasarkan lokasi pemukiman yang telah ada; 2) penentuan lokasi berdasarkan kesuburan lahan pertanian; 3) lokasi rumah-rumah untuk pemukiman transmigran; 4) rencana jaringan jalan dan pembuatan jembatan; 5) rencana jaringan irigasiGeografi SMA Kelas XII 251. Inventarisasi Sumber Daya Alam Proses pembangunan membutuhkan ketersediaan sumber daya alam. Informasi tentang sumberdaya alam secara cepat dan akurat sangat dubutuhkan untuk mendukung proses pembangunan.Dengan bantuan perkembangan teknologi SIG dapat mendukung menyediakan informasi tentangsumber daya alam. Adapun manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagaiberikut. a. Inventarisasi sumber daya air, terutama jumlah distribusi dan kualitas air, baik air permukaan maupun air tanah. b. Inventarisasi sumber daya lahan yang terdapat di suatu daerah terutama mengenai ketersediaan, kesesuaian, dan kemampuan lahan dalam mendukung proses pembangunan. c. Inventarisasi sumber daya mineral, yaitu informasi tentang jenis, kualitas, cadangan, dan persebaran mineral sebagai salah satu faktor penting dalam proses pembangunan. d. Inventarisasi sumber daya hutan, yaitu informasi yang meliputi luas, jenis, perkembangan, pemanfaatan, dan kerusakan hutan. e. Inventarisasi sumber daya laut, yaitu informasi tentang kandungan, permasalahan, dan pemanfaatan laut sebagai basis sumber daya pembangunan. 2. Pemasaran Produk Industri Perkembangan teknologi informasi semakin cepat dan terbuka sehingga mendorong ketatnyapersaingan dalam bidang pemasaran produk. Dalam situasi seperti ini perusahaan harus mampumengemas pemasaran secara efektif, efisien, murah, dan cepat. Untuk tujuan tersebut perusahaanharus mempunyai data lengkap dan akurat mengenai hal-hal berikut ini. a. Data jumlah penduduk. b. Data persebaran penduduk. c. Data kondisi ekonomi penduduk. d. Data tren konsumsi masyarakat. e. Data pusat-pusat kerumunan masyarakat, dan sebagainya.Dengan analisis yang baik SIG akan mampu membantu perusahaan untuk memasarkan produknyasecara baik.Geografi SMA Kelas XII 26E. Proses Sistem Informasi Geografi 1. Cara Manual (Konvensional) Cara ini dilakukan dengan pengolahan data melalui perhitungan- perhitungan denganmenggunakan alat bantu sederhana. Ketepatan dan ketelitian hasil yang diperoleh selain bergantungkepada ketepatan dan ketelitian data yang terkumpul, juga bergantung kepada keterampilan danketelitian orang yang mengolah data tersebut. 2. Cara Modern Cara modern dilakukan melalui pengolahan data melalui komputer sehingga pengolahan datadapat diselesaikan lebih cepat dan ketelitian hasilnya juga lebih tinggi. Komputerisasi dalam SIGdipastikan dapat memberikan berbagai keunggulan. a. Pengolahan data lebih mudah dan cepat. b. Jika terjadi kesalahan dalam memasukkan, data mudah di update. c. Jika membutuhkan data yang terdahulu, data yang dimaksud mudah dicari. d. Data lebih aman karena dapat dikunci dengan kode atau secara fisik. e. Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas. f. Mudah dibawa atau dipindahkan. g. Relatif murahPemrosesan kerja dalam SIG (Gambar 1.20) adalah sebagai berikut.Gambar 1.20 Skema proses kerja Sistem Informasi Geografis, yaitu kombinasi kerja antara hardware, software, pengumpulan data dan informasi, serta manajemen data atau pengguna.Geografi SMA Kelas XII 271. Kegiatan Input Data SIG Data dalam SIG dibedakan men- jadi dua, yaitu data grafis dan data non-grafis. Data grafisadalah data yang disimpan dalam bentuk titik, garis, dan area. Data tersebut meru- pakan kenampakanyang dapat dilihat dalam bentuk titik koordinat, simbol, dan tata nama. Data nongrafis adalah datayang menunjukkan karakteristik, kualitas, serta keterkaitan antar kenampakan dalam peta atau datagrafis. Berdasarkan sumbernya, data SIG dapat dibedakan menjadi tiga bagian.a. Data lapangan/terristris, yaitu pengumpulan data yang diperoleh langsung dari pengukuran la- pangan. Misalnya pengukuran pH tanah, salinitas air, curah hujan suatu wilayah, sensus penduduk, dan sebagainya.b. Data peta, yaitu informasi yang terekam pada peta kertas atau film, kemudian dikonversikan kedalam bentuk digital. Misalnya peta geologi, peta tanah, peta kemiringan lereng, peta kependudukan, dan sebagainya. Apabila data sudah terekam dalam bentuk peta, kita tidak lagi memerlukan data lapangan, kecuali untuk pengecekan kebenarannya. c. Data citra pengindraan jauh, yaitu pengumpulan data berupa foto udara atau citra satelit. Dapat diintepretasikan terlebih dahulu sebelum dikonversikan kedalam bentuk digital, sedangkan citra yang diperoleh dari satelit dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi sebelumnya. Cara memasukkan data ke dalam SIG dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu penyiaman,digitasi, dan tabulasi. Penyiaman (scanning) adalah proses mengubah data grafis kontinu menjadi datagrafis diskrit yang terdiri atas sel-sel penyusun gambar. Digitasi merupakan proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital dalamstruktur vektor. Tabulasi adalah proses memasukkan data atribut SIG dengan pembuatan tabel.Pembuatan tabel dalam SIG sangat penting karena tidak semua data SIG dalam bentuk grafis, tetapiada juga yang berbentuk non-grafis2. Kegiatan Penyimpanan dan Pemrosesan DataKegiatan penyimpanan merupakan proses pengaturan dan penyimpanan data input yangditempatkan pada posisi-posisi tertentu agar data tersebut sewaktu-waktu dapat diproses tanpamengalami kesulitan. Data tersebut kemudian diproses sesuai dengan tujuan yang direncanakan untukmenghasilkan data baru hasil pengolahan SIG. Pengolahan data secara manual dilaksanakan denganmenggunakan cara overlay (tumpangsusun). Pengolahan dengan komputer dilakukan denganmenggunakan program- program yang sesuai kebutuhan. 28 Geografi SMA Kelas XII3. Kegiatan Pelaporan Data Kegiatan pelaporan data merupakan proses menampilkan hasil pengolahan data setelahsebelumnya dianalisis. Data yang ditampilkan dapat berupa peta, tabel, grafik, atau video. 4. Kegiatan Transformasi Data Transformasi data merupakan proses analisis dan pembaharuan data yang telah diolah sebelumdata ini digunakan oleh pengguna. Kegiatan ini berlangsung terus menerus, artinya hasil SIG suatuketika akan mengalami pembaharuan sesuai dengan situasi dinamis obyek. SIG mempunyai beberapakemampuan analisis spasial yang utama, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Analisis tumpang susun (overlay) untuk mengetahui daerah yang diliputi oleh dua karakteristik dari tema yang berbeda. b. Analisis overlay untuk mengetahui perubahan batas dari waktu ke waktu. c. Analisis sebaran/distribusi dari suatu objek untuk mengetahui variasi pola dan jumlah atribut terhadap ruang. d. Analisis aliran (flow) di dalam suatu jaringan untuk menganalisis pola aliran. Misalnya jalan raya dan sungai. e. Analisis tiga dimensi, yaitu analisis yang menampilkan tiga dimensi untuk lebih memudahkan pengguna dalam memanfaatkan hasil SIG 5. Kegiatan Interaksi dengan Pengguna Data (User) Interaksi merupakan proses akhir dalam tahapan-tahapan SIG, di mana data yang telahdikumpulkan dan diolah hasilnya akan digunakan dalam bidang tertentu. Contohnya ketika seorangpengembang perumahan membutuhkan data akhir tentang kesesuaian lahan untuk permukiman. Datakesesuaian lahan merupakan proses akhir SIG yang mengkom- binasikan informasi-informasiketersediaan air tanah, kemiringan lereng, dan gerakan tanah.Geografi SMA Kelas XII 29Peta Konsep PJ Dan SIG Untuk Tata Guna LahanGuna membantu kalian memahami alur pemikiran bab ini, perhatikan peta konsep berikut Definisi Tata Guna LahanTata Guna Lahan Penetapan Tata Guna Lahan Klasifikasi Tata Guna Lahan Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Tata Guna Lahan Kata kunciBerikut ini kata-kata yang menjadi inti materi pada pembahasan PJ dan SIG untuk Tata GunaTLaahtaanGuna Lahan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis Geografi SMA Kelas XII 30A. Definisi Tata Guna Lahan Tata Guna Lahan Pengertian Tata Guna Lahan adalah wujud dalam ruang di alam mengenai bagaimanapenggunaanlahan tertata, baik secara alami maupun direncanakan. Dari sisi pengertian perencanaansebagai suatu intervensi manusia, maka lahan secara alami dapat terus berkembang tanpa harus adapenataan melalui suatu intervensi. Sedangkan pada keadaan yang direncanakan, tata guna lahanakan terus berkembang sesuai dengan upaya perwujudan pola dan struktur ruang pada jangka waktuyang ditetapkan. Perencanaan tata guna lahan (landuse planning) dari sisi intervensi dalammemberikan dorongan dan bantuan pada pengguna lahan (landusers) dalam menata lahan. Penekanan terhadap kata “perencanaan” adalah adanya intervensi, baik dari sisi kebijakanyang diperkuat oleh pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun aktivitas sosial ekonomiyang terorganisasi secara baik. Di sinilah prinsip dan teknik penataan dan zonasi itu diperlukan,melalui pertimbangan efisiensi, ekuitas (equity), dan keberkelanjutan (sustainability). Dari Penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian Tata Guna Lahan adalahaktivitas penilaian secara sistematis terhadap potensi lahan dalam rangka untuk memilih,mengadopsi, dan menentukan pilihan penggunaan lahan terbaik dalam ruang berdasarkan potensidan kondisi biofisik, ekonomi dan sosial untuk meningkatkan produktivitas dan ekuitas, danmenjaga kelestarian lingkungan. B. Penetapan Tata Guna Lahan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Tata Guna Lahan Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam tata guna lahan. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut: a. Faktor fisik Faktor fisik yang perlu dipertimbangkan terkait dengan tata guna lahan adalah keadaan geologi, tanah, air dan iklim. Keempat faktor fisik ini saling memperngruhi antara satu dan lainnya. Misalanya adalah kondisi geologi. Kondisi geologi suatu daerah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang ada, karena kita ketahui bahwa faktor pembentukan tanah adalah bantuan induk yang tersusun dalan sistem geologi. Tata guna lahan pada suatu daerah juga harus mempertimbangkan ketersediaan air yang ada. Geografi SMA Kelas XII 31Ketersediaan air ini akan berkaitan dengan sistem pemanfaatan lahan yang ada. Iklim juga memiliki peranan yang penting dalam tata guna lahan. Misalnya saja adalah tata guna lahan untuk pertanian lahan basah, maka lahan tersebut harus mempertimbangkan jumlah curah hujan yang turun dan faktor iklim lainnya.b. Faktor biologis Faktor biologis yang perlu diperhatikan dalam tata guna lahan adalah vegetasi, hewan, dan kependudukan. Pemanfaatan lahan yang terkait dengan faktor biologis ini dapat dicontohkan dengan melihat jenis tumbuhan apa yang dapat tumbuh dan dimanfaatkan pada jenis lahan yang ada. Hal tersebut juga dapat dilihat dari keberadaan kependudukan disuatu wilayah. Misalnya saja adalah tidak tata guna lahan untuk daerah perindustrian yang dibangun di pinggiran kota yang jauh dari permukiman penduduk. Hal ini erat kaitanya dengan faktor keamanan penduduk.c. Faktor ekonomi Faktor pertimbangan ekonomi erat kaitannya dengan dengan ciri keuntungan, keadaan pasar, dan transportasi. Tata guna lahan sangat mempertimbangkan faktor ini. Hal ini erat kaitanya dengan tujuan tata guna lahan adalagh untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia tidak akan memanfaatkan ketersediaan yang ada apabila tidak memberikan keuntungan.d. Faktor institusi Faktor institusi dicirikan oleh hukum pertahanan, keadaan politik, keadaan sosial, dan secara administrasi dapat digunakan. Kita mengetahui bahwa ada beberapa lahan yang tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan penduduk. Hal ini erat kaitannya dengan undang – undang yang telah dibuat. Sebagai contoh adalah lahan area yang digunakan sebagai wilayah hutan lindung, daerah resapan air dan area lahan yang bersejarah tidak boleh dimanfaatkan oleh penduduk. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kondisi lahan yang ada.Geografi SMA Kelas XII 32C. Klasifikasi Tata Guna LahanKlasifikasi Tata Guna LahanBadan survei Geologi Amerika Serikat (USGS) telah menyusun sistem klasifikasipenggunaan lahan dan penutup lahan sebagai acuan dalam klasifikasi data pengindraan jauhyang dilaporkan dalam USGS profesional paper. Informasi penutupan lahan dapat dikenalidengan menggunakan pengindraan jauh yang tepat. Sebagai contoh, kegiatan rekreasi ekstensifberupa daerah lahan yang tidak cocok bagi interpretasi foto udara maupun citra satelit. Contohlainnya, berburu merupakan kegiatan rekreasi yang menembus ke lahan lain yangdklasifikasikan sebagai beberapa tipe hutan, daerah peternakan, lahan basah, atau lahanpertanian, baik pada survei lapangan maupun interpretasi foto udara. Informasi pelengkap jugadiperlukan untuk menentukan penggunaan lahan, antara lain untuk taman, perlindunganbinatang buruan atau daerah konservasi air dengan jumlah penggunaan lahannya sama denganbatas administrasi yang biasanya tidak dapat dikenali pada citra pengindraan jauh.Sistem klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan USGS disusun berdasarkankriteria berikut: interpretasi minimum dengan menggunakan pengindraan  Tingkat ketelitianjauh tidak kurang dari 85 persen. Ketelitian interpretasi untuk beberapa kategori kurang lebih sama. Hasil yang diulang dapat diperoleh dari penafsir yang satu ke penafsir yang lain dan darisatu saat pengindraan ke saat yang lain. Sistem klasifikasi dapat diterapkan untuk daerah yang luas. Kategorisasi memungkinkan penggunaan lahan ditafsir dari tipe penutup lahannya. Sistem klasifikasi dapat digunakan dengan data pengindraan jauh yang diperoleh padawaktu yang berbeda. Kategori dapat diperinci ke dalam subkategori lebih rinci yang diperoleh dari citra skalabesar atau survei lapangan. Jika memungkinkan, lahan multiguna dapat dikenali dengan baik. Hasil sistem klasifikasipenggunaan lahan dan penutup lahan USGS untuk digunakan dengan data pengindraanjauh ditunjukan pada tabel berikut ini. Geografi SMA Kelas XII 33 4No Tingkat I Tingkat II1. Perkotaan atau lahan - Perdagangan dan jasa bangunan - Industri - Transportasi, komunikasi, dan umum - Kompleks industri dan perdagangan - Perkotaan campuran atau lahan bangunan - Perkotaan atau lahan bangunan2. Lahan pertanian lainnya - Tanaman semusim dan padang rumput - Daerah buah-buahan, jeruk, anggur, labu bibit, dan tanaman hias - Tempat pengembangan terkurung - Lahan pertanian3. Lahan peternakan - Lahan tanaman obat - Lahan peternakan semak dan belukar - Lahan peternakan campuran4. Lahan hutan - Lahan hutan gugur daun musiman - Lahan hutan yang selalu hijau - Lahan hutan campuran5. Lahan air - Sungai dan kanal - Danau - Waduk - Teluk dan muara6. Lahan basah - Lahan hutan basah - Lahan basah bukan hutan7. Lahan gundul - Dataran garam kering - Gisik - Daerah berpasir selain gisik - Batuan singkapan gundul - Tambang terbuka, pertambangan, dan tambang kerikil - Daerah peralihan - Lahan gundul campuran8. Padang lumut - Padang lumut semak dan belukar - Padang lumut tanaman obat - Padang lumut lahan gundul - Padang lumut basah - Padang lumut campuran9. Es/salju abadi - Lapangan salju abadi - Glasier Tabel 1.5. Klasifikasi Penggunaan Lahan Geografi SMA Kelas XII 34Setiap perencanaan pasti mempunyai tujuannya tersendiri. Dilansir dari Desaultel Law, terdapatbeberapa tujuan dalam melakukan tata guna lahan pada sebuah kota yaitu:  Untuk memberikan sebuah perlindungan pada lingkungan. Lingkungan tidak akan menjadi rusak dan berantakan apabila terdapat sebuah tata guna lahan yang baik.  Menyiapkan sistem transportasi yang baik dan terintegrasi pada sebuah kota.  Tersedianya sebuah tempat untuk berlangsungnya berbagai kegiatan publik.Klasifikasi tata guna lahan di Indonesia terbagi berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia)National Land Use Database Perencanaan Tata Ruang Mengklasifikasikan Penggunaan Lahan sebagaiberikut :  Pertanian (Sawah, ladang, tanah hijau, kebun holtikultura, padang rumput, batas lading)  Daerah hutan (hutan conifer, hutan campuran, hutan berdaun lebar, hutan kecil, semak belukan, hutan gundul, lahan penghijauan)  Padang rumput (padang rumput, semak, pakis, dataran tinggi)  Lahan Vegetasi (tanaman heterogen di daerah dataran rendah)  Air dan lahan basah (laut, air terjun, sungai, rawa air tawar, rawa air garam, rawa)  Batuan dan tanah pesisir (batuan dasar, batuan pantai dan tebing, bukit pasir, pasang surut pasir dan lumpur)  Barang tambang dan TPA/Tempat Pembuangan Akhir (tambang, TPA)  Rekreasi ( Rekreasi di dalam ruangan, rekreasi di luar ruangan)  Transportasi (Jalan, parkir mobil, jalan kereta api, bandara, pelabuhan)  Permukiman (Permukiman, lembaga kemasyarakatan)  Bangunan Umum (bangunan institusi, bangunan pendidikan, bangunan keagamaan)  Industri dan komersial (industri, kantor, gudang, sarpras, bangunan pertanian)  Lahan/bangunan kosong (sebelum dikembangkan kemudian kosong, bangunan kosong, bangunan terlantar)Geografi SMA Kelas XII 35D. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi untuk Tata Guna LahanPenginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi untuk Kajian Tata Guna LahanPenginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkaninformasi mengenai permukaan bumi dari citra yang diperoleh dari jarak jauh denganmenggunakan sensor. Data yang diperoleh itu dikelola dan akan digunakan untukkepentingan tertentu. Pemanfaatan penginderaan jauh sangat berkaitan dengan SistemInformasi Geografi. Sistem Informasi Geografis adalah informasi sistem komputerisasiyang memungkinkan penangkapan, pencontohan, pemanipulasian, penemuan kembali,penganalisisan, dan presentasi data acuan geografis, sebagai fasilitas unuk menyiapkan,merepresentasikan, dan menginterpretasi fakta-fakta yang berkaitan dengan permukaanbumi. Citra yang diperoleh melalui penginderaan jauh merupakan data dasar atau inputyang selanjutnya diolah dan disajikan dengan Sistem Informasi Geografi. Posisi data daricitra Penginderaan Jauh dapat dikoreksi kembali dalam Sistem Informasi Geografi. Dengandemikian, integrasi antara data Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi Geografi akanmemperoleh informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.Sementara itu, penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalamkaitannya dengan lahan. Penutup lahan merupakan gambaran kostruksi vegetasi dan buatanyang menutup permukaan lahan. Data penggunaanlahan dan penutup lahan sangatlahpenting untuk suatu perencanaan wilayah. Lahan merupakan material dasar dari suatulingkungan, yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami yaitu iklim,geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan biologi.Pengindraan jauh kaitannya dengan tata guna lahan salah satunya dalam bentukinventarisasi penggunaanlahan. Inventarisasi penggunaanlahan penting dilakukan untukmengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai denganpotensi ataupun daya dukungnya. Penggunaanlahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik,tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensidan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satubentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaanlahan.Dasarpenggunaanlahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan,dan pengembangan wilayah. Geografi SMA Kelas XII 36Contoh inventarisasi citra penginderaan jauh dalam penggunaan lahan sepertiinventarisasi lahan pertanian, perkebunan, permukiman, kehutanan, pertambangan, industri,pertokoan, pusat perbelanjaan, perbankan, perkantoran, ruang terbuka hijau, dll yang dapatdilakukan dengan menggunakan kunci interpretasi citra. Setelah itu citra penginderaan jauh dapatdiolah dengan SIG untuk menampilkan peta penggunaanlahan yang akan digunakan lebih lanjutoleh para pengambil kebijakan. SIG memiliki banyak keunggulan dalam pengolahan ini karenadata dapat dikelola dalam format yang jelas, biaya lebih murah daripada harus survey lapangan,pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat, data spasial dan nonspasial dapat dikelolabersama, analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien, dapat untuk perancangansecara cepat dan tepat. Pengindraan jauh kaitannya dengan tata guna lahan salah satunya dalam bentukinventarisasi penggunaan lahan. Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untukmengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensiataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapilambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan dayadukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yangpotensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapatdikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contoh inventarisasi citra penginderaan jauh dalam penggunaan lahan sepertiinventarisasi lahan pertanian, perkebunan, permukiman, kehutanan, pertambangan, industri,pertokoan, pusat perbelanjaan, perbankan, perkantoran, ruang terbuka hijau, dll yang dapatdilakukan dengan menggunakan kunci interpretasi citra. Setelah itu citra penginderaan jauh dapatdiolah dengan SIG untuk menampilkan peta penggunaan lahan yang akan digunakan lebih lanjutoleh para pengambil kebijakan. SIG memiliki banyak keunggulan dalam pengolahan ini karenadata dapat dikelola dalam format yang jelas, biaya lebih murah daripada harus survei lapangan,pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat, data spasial dan non spasial dapatdikelola bersama, analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien, dapat untukperancangan secara cepat dan tepat. Setelah selesai dilakukan pengolahan, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan layoutagar informasi-informasi yang ada didalamnya lebih mudah dipahami. Berikut adalah contoh petapenggunaan lahan yang sudah siap digunakan.Geografi SMA Kelas XII 37Setiap lahan mempunyai fungsi yang jelas dan tidak ada orang yang berani untuk secara sembaranganmenggunakannya untuk keperluan lain tanpa adanya perizinan.Setiap lahan yang dibuat sesuai dengan peruntukannya bisa membawa manfaat yang banyak bagilingkungan sekitar. Di bawah ini adalah manfaat yang nyata dengan adanya tata guna lahan yang baik:  Sebuah tata guna lahan yang baik bisa membawa sebuah dampak positif bagi perkembangan ekonomi.  Bisa terjadinya pemerataan fungsi lahan yang baik dan sekaligus menjaga sumber daya alam yang ada agar tidak rusak dan tercemar.  Menciptakan sebuah lahan hunian yang tertata dengan baik sekaligus mengurangi terjadinya kemacetan pada hunian tersebut.  Dengan adanya tata guna lahan yang baik bisa mengurangi terjadinya dampak negatif apabila terjadi sebuah bencana alam pada suatu wilayah atau daerah. Sumber: //abuzadan.staff.uns.ac.id/files/2014/02/02-Peta-Penggunaan-Lahan.jpgGamabr 1.21. Peta Penggunaan Lahan Sub DAS Bengawan SoloGeografi SMA Kelas XII 38RANGKUMAN Berdasarkan paparan materi di atas, maka dapat dirangkum hal-hal sebagai berikut:1. Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk mendapat informasi permukaan bumi dengan cara menganalisis gambaran permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek permukaan bumi tersebut.2. Dalam pengindraan jauh, terdapat beberapa komponen yang saling berhubungan, yaitu: tenaga, atmosfer, objek, interaksi antara tenaga dengan objek, sensor, perolehan data, dan pengguna data (User).3. Hasil teknologi pengindraan jauh terdiri dari citra foto dan citra non foto.4. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras, perangkat lunak, dan data geografis untuk mendayagunakan sistem penyimpanan, manipulasi (updating), analisis, dan penyajian seluruh bentuk informasi geografi.5. Komponen SIG terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, dan komponen manusia.6. Perangkat keras (hardware), yaitu komponen SIG yang berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG.7. Perangkat lunak (software), yaitu komponen SIG yang berupa program- program yang mendukung kerja SIG.8. Komponen manusia, yaitu pelaksana yang bertanggung jawab dalam proses pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis.9. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengeolahan data seperti perolehan dan verifikasi, kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan perubahan, manajemen dan pertukaran, manipulasi, penyajian, dan analisis10.Pemanfaatan SIG antara lain dalam perencanaan pembangunan, inventarisasi sumber daya alam, dan pemasaran produk industri.11.Pengolahan data dalam SIG dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual dan menggunakan komputer.12.Proses kerja SIG yaitu kegiatan input data SIG, kegiatan penyimpanan dan pemrosesan data, kegiatan pelaporan data, kegiatan transformasi data, dan kegiatan interaksi dengan user atau pengguna data13.Tata guna lahan adalah wujud ruang di alam mengenai bagaimana penggunaan lahan tertata, baik secara alami maupun direncanakan.14.Perencanaan tata guna lahan adalah proses penyiapan dalam upaya mewujudkan pola dan struktur ruang pada jangka waktu yang ditetapkan untuk memberikan bantuan pada pengguna lahan dalam menata lahan.15.Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tata guna lahan adalah faktor fisik yang meliputi kondisi geologi, air, tanah dan iklim; faktor biologis meliputi vegetasi, hewan dan penduduk; faktor keadaan ekonomi meliputi keadaan pasar dan alat transportasi; dan faktor institusi meliputi keadaan hukum pertahanan, keadaan politik dan keadaan sosial.16.Untuk perencanaan tata guna lahan memerlukan interpretasi citra penginderaan jauh dan kajian sistem Informasi Geografi agar memudahkan dalam menata lahan.Geografi SMA Kelas XII 39LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan tata guna lahan?2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tata guna lahan!3. Jabarkan klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan untuk lahan pertanian, peternakan dan hutan!4. Jelaskan perbedaan warna dan rona pada unsur interpretasi citra penginderaan jauh, dan berikan contohnya!5. Apa peran penginderaan jauh dalam kajian tata guna lahan?Geografi SMA Kelas XII 40GLOSARIUMPenginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenaipermukaan bumi dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.Sistem Informasi Geografis adalah informasi sistem komputerisasi yang memungkinkanpenangkapan, pencontohan, pemanipulasian, penemuan kembali, penganalisisan, dan presentasi dataacuan geografis, sebagai fasilitas unuk menyiapkan, merepresentasikan, dan menginterpretasi fakta-fakta yang berkaitan dengan permukaan bumi.Lahan merupakan material dasar dari suatu lingkungan, yang diartikan berkaitan dengansejumlah karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan biologi.Tata Guna Lahan adalah wujud dalam ruang di alam mengenai bagaimana penggunaanlahan tertata,baik secara alami maupun direncanakan.Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada citra.Warna adalah wujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrumtampak.Bentuk merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau kerangka obyek.Ukuran adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringanlereng.Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusiadan bagi beberapa objek alamiah.Situs adalah tempat kedudukan suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya.Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain.Geografi SMA Kelas XII 41DAFTAR PUSTAKAEndarto, Danang dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.Somantri, Lili. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 3. Bandung: Grafindo MediaPratama.Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers. Sindhu, Yasinto P.2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Yulir, Yulamida. 2013. Geografi untukSMA Kelas X. Bogor: Yudhistira.Sugiyanto, 2017,Mengkaji ilmu Geografi,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.Betty Triyani Wahyu Aji, 2017,Geografi SMA, Mediatama.Yasinto Sindhu P, 2017, Geografi SMA, ErlanggaDwi Sysmiyati, 2018, Geografi Peminatan, Intan Pariwara//andimanwno.wordpress.com/2009/09/11/penerapan-teknologi-indera-di-bidang-kependudukan/

Geografi SMA Kelas XII 42


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA