Mengapa akor 135 disebut akor pokok

Ilustrasi main gitar Foto: Pixabay

Dalam permainan musik dikenal istilah akor sebagai pendamping melodi. Akor ini berisi beberapa tangga nada yang dapat dibunyikan secara bersamaan atau bergantian.

Akor memiliki fungsi yang cukup penting dalam permainan musik yakni sebagai ritem atau pengiring lagu. Komponennya terdiri dari beberapa nada di antaranya nada ke-1 (Do), nada ke-3 (Mi), dan nada ke-5 (Sol).

Contoh alat musik yang bisa memainkan akor didalamnya antara lain organ, piano, gitar listrik dan gitar akustik. Adanya akor ini mampu membawa warna tersendiri pada alunan lagu.

Apa yang dimaksud dengan akor dan bagaimana fungsinya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Pengertian Akor dan Fungsinya

Akor bisa dimainkan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada alunan musiknya. Akor terdiri dari dua jenis yakni akor mayor dan minor. Keduanya memiliki peran cukup penting dalam alunan lagu.

Ilustrasi Anak Main Piano Foto: Pixabay

Mengutip buku Pintar Main Gitar dalam 7 Hari oleh Gari Rakai Sambu, akor mayor adalah beberapa nada diatonis mayor yang dibunylkan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis mayor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1-1/2-1-1-1/2. Contoh akor mayor yang sering digunakan ialah akor C = C – E – G.

Sedangkan akor minor adalah beberapa nada diatonis minor yang dibunyikan secara bersamaan dalam satu waktu yang sama. Nada diatonis minor adalah nada-nada dengan urutan jarak antarnada 1-1/2-1-1-1/2-1-1. Contoh akor minor yang sering digunakan ialah Cm= C – Es – G.

Selain akor mayor dan minor, ada juga jenis akor lain yang biasa digunakan dalam permainan musik, di antaranya Aakor septim, diminished, dan augmented. Akor jenis ini hanya digunakan untuk memperindah ataupun mengubah kualitas lagu saja.

Mengutip buku Jago Main Gitar oleh Derry Asriandi, dalam alunan lagu, akor memiliki fungsi tertentu yaitu sebagai berikut:

  • Memberikan irama atau ritem pada sebuah lagu.

  • Penentu notasi dan perpindahan nada lagu.

  • Dasar penciptaan notasi, nada, dan melodi pada lagu.

Gitar akustik di Gallery Musik Jakarta Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan

Ada tujuh tingkatan nada akor pada alunan musik. Mengutip buku Rahasia Jago Gitar Secara Otodidak Tanpa Guru oleh M Zainal Fahri, berikut uraiannya:

  • Akor tingkat I yaitu c’ – e’ – g’ yang disebut dengan tonika yang diberi nama C Mayor.

  • Akor tingkat II yaitu d’ – f’ – a’ yang disebut dengan Super Tonika dan diberi nama sebagai D Minor.

  • Akor tingkat III yaitu e’ – g’ – b’ disebut dengan Median serta di beri nama E Minor.

  • Akor tingkat IV yaitu f’ – a’ – c” disebut dengan Sub Dominan dan diberi nama F Mayor.

  • Akor tingkat V yaitu g’ – b’ – d” yang disebut Dominan dan diberi nama G Mayor.

  • Akor tingkat VI yaitu a’ – c’ – e” yang disebut Sub Media dan diberi nama dengan A Minor.

  • Akor tingkat VII yaitu b’ – d’ – f” disebut dengan Introduktor atau leading not yang diberi nama Bdim.

AKOR (chord) DISUSUN OLEH WING W PANDU www.pandoe.rumahseni2.net

Pengertian Akor adalah 3 (tiga) nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan. Hubungan antar nada harus dirasakan suatu bentuk yang harmonis dan mengikat.

DALAM SISTEM TANGGA NADA TANGGA NADA MAYOR TN Tidak Mutlak : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1’ TN Mutlak/Absolut : c - d - e - f - g - a - b - c’ Jarak Nada : 1 1 ½ 1 1 1 ½ TANGGA NADA MINOR TN Tidak Mutlak : 6 - 7 - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 TN Mutlak/Absolut : a - b - c - d - e - f - g - a Jarak Nada : 1 ½ 1 1 ½ 1 1

SUSUNAN AKOR MAYOR Kadensa Nama Nada Jenis Akor I Tonika 1 – 3 – 5 II Super Tonika 2 – 4 – 6 Minor III Median 3 – 5 – 7 IV Sub Dominan 4 – 6 – 1’ V Dominan 5 – 7 – 2’ VI Sub Median 6 – 1 – 3’ VII Leading Not 7 – 2’ – 4’ Diminished

SUSUNAN AKOR DALAM TANGGA NADA BERUBAH TANGGA NADA MAYOR TN Tidak Mutlak : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1’ TN Mutlak/Absolut : c - d - e - f - g - a - b - c’ Jarak Nada : 1 1 ½ 1 1 1 ½ I - II - III - IV - V - VI - VII C – Dm – Em – F – G – Am – Bdim D – Em – F#m– G – A – Bm – C#dim F – Gm – Am – Bb – C – Dm – Edim G – Am – Bm – C – D - Em – F#dim A – Bm - C#m – D – E – F#m – G#dim E – F#m – G#m – A – B – C#m – D#dim

SUSUNAN AKOR MINOR Kadensa Nama Nada Jenis Akor I Tonika 6 – 1 – 3 II Super Tonika 7 – 2 – 4 Diminished III Median 1 – 3 – 5 Mayor IV Sub Dominan 2 – 4 – 6 V Dominan 3 – 5+ – 7 VI Sub Median 4 – 6 – 1’ VII Leading Not 5 – 7 – 2’ Catatan : pada tk.V, nada 5 berubah menjadi 5+

I - II - III - IV - V - VI - VII Am – Bdim – C – Dm – E – F – G SUSUNAN AKOR DALAM TANGGA NADA BERUBAH TANGGA NADA MINOR TN Tidak Mutlak : 6 - 7 - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 TN Mutlak/Absolut : a - b - c - d - e - f - g - a Jarak Nada : 1 ½ 1 1 ½ 1 1 I - II - III - IV - V - VI - VII Am – Bdim – C – Dm – E – F – G Dm – Edim – F – Gm – A – Bb – C Em – F#dim– G – Am – B – C - D Cm – Ddim – Eb – Fm – G – Ab - Bb

PERGERAKAN AKOR SEDERHANA AKOR MAYOR I – IV – I , contoh : C – F – C / G – C - G I – V – I, contoh : C – G – C / G – D - G I – IV – V – I, contoh : C – F – G – C / G – C – D - G I – V – IV – I , contoh : C – G – F – C / G – D – C - G AKOR MINOR I – IV – I , contoh : Am – Dm – Am I – V – I , contoh : Am – E – Am I – IV – V – I , contoh : Am – Dm – E - Am

MENERAPKAN CHORD PADA LAGU Pada lagu ada yang dinamakan KADENSA, yakni perasaan jatuhnya perpindahan akor pada lagu. Untuk mementukan kadensa pada lagu (dalam notasi), dilakukan cara : Nyanyikan terlebih dahulu notasi lagu. Rasakan jatuhnya kadens (perpindahan akor). Biasanya kadens terdapat pada hitungan 1 atau 3 (thesis) dalam setiap biramanya. Akor Tonika (tk. I) selalu menjadi akor pembuka (kadens awal). Lagu selalu ditutup dengan akor Tonika (not terakhir).

AKOR SUBSTITUSI Akor – akor Tingkat II , III, VI, dan VII merupakan akor substitusi, yang digunakan untuk memperluas harmoni musik.

Beberapa Pola SUBSTITUSI CHORD I – VI – II – V- I I – II – III – IV - V - I I – II – V – I I – III – IV – V - I I – III – II – V – I I – IV – III – VI – II – V – I I – VII – VI – V – IV – III – II – V – I I – VII – VI – III – IV – V - I I – VII – III – VI – II – V - I

Akor yang menjadi jembatan dari Tk I ke Tk. IV. AKOR DOMINAN SEPTIME Akor yang menjadi jembatan dari Tk I ke Tk. IV. G C I IV G7 I7

POLA CHORD DALAM INSTRUMEN MUSIK X May = 1 – 3 – 5 X May 7 = 1 – 3 – 5 – 7 X May 9 = 1 – 3 – 5 – 7 – 9 X dominant 7 (X 7) = 1 – 3 – 5 – 7(-) X augment (aug) = 1 – 3 – 5(+) X minor = 1 – 3(-) – 5 X m7 = 1 – 3(-) – 5 – 7(-) X diminished (dim) = 1 – 3(-) – 5(-) – 6 X sus = 1 – 4 – 5 X sus 7 = 1 – 4 – 5 – 7(-)

ANALISIS CHORD Chord dalam lagu pada umumnya diawali dengan menggunakan akor Tingkat I (tonika), dan diakhiri dengan tingkat I pula. Pada bagian refrain Lagu, ber- modulasi atau perpindahan nada dasar menuju ke Tingkat IV.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA