Meneladani sifat as salam Allah bila ada teman yang bertengkar harus


1.8 Menerima kebenaran keperkasaan Allah Swt dengan mengenal as-Salaam dan al-Mu'min
2.8 Menunjukkan perilaku sopan dan santun sebagai cerminan asma Allah as-Salaam dan al-Mu'min
3.8 Memahami makna as-Salaam dan al-Mu'min
4.8 Menyajikan arti dan bukti sederhana as-Salaam dan al-Mu'min

Pemandangan alam semesta dapat mengenalkan kamu kepada Allah sw.  sebagai penciptanya. Allah Swt. mempunyai nama-nama yang baik atau dikenal dengan asma'ul husna. Dengan mengenal Allah Swt. melalui sifat-sifat-Nya, kita dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada pelajaran ini, kita akan mempelajari asma'ul husna As-Salöm dan Al-Mu'min. Pelajarilah dengan baik agar kamu mengetahui makna asma'ul husna tersebut. Selain itu, kamu bisa menerapkan asma'ul husna tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

As-Saldm berarti Yang Mahasejahtera. Allah Swt. adalah Zat yang tidak membutuhkan bantuan dari makhluk-Nya. Dialah yang memberi kesejahteraan kepada Makhluk-Nya. Allah Swt. sebagai As-Salóm memberi kepada kita kedamaian, kasih sayang, dan keselamatan di akhirat. Dalam Al-Qur'an surah Yâsin ayat 58, Allah Swt. berfirman sebagai berikut.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

(Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.(Q.S.Yasin:58)

Dengan sifat As-Salam ini, Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk menjauhi segala kemaksiatan, kerusakan, dan bencana. Sebagai seorang mukmin, kita harus berusaha mengajak kepada sesama supaya berada di jalan kebenaran dan keselamatan.

Sifat Allah Swt. AI-Mu'min artinya Allah Swt. Maha pemberi keamanan. Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah Swt. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Hasyr ayat 23 sebagai berikut.

عهُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Dialah Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia. Dia (adalah) Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahadamai, Yang Maha Mengaruniakan keamanan, Maha Mengawasi, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, dan Yang Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.(Q.S.Al-Hasyr:3)

Sifat Allah Swt. Al-Mu'min ini menerangkan bahwa Allah Swt. memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya. Kita dapat mencoba meneladani sifat Al-Mu'min ini dengan menjaga keamanan lingkungan. Jika kita ingin selalu aman dan tenteram, kita harus selalu ingat kepada Allah Swt. karena Allah Swt. akan memberi rasa aman dalam hati hamba-Nya.

Masih ingatkah kamu arti As-Saläm? Hal-hal apa sajakah yang harus kita lakukan apabila mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Allah Swt. memberi rasa aman dan kesejahteraan kepada semua Sesama teman harus saling menghargai. Makhluk-Nya. Kesejahteraan dapat Ketika diskusi, hargailah pendapat masing- dicapai jika seseorang mempunyai masing orang agar tidak saling bermusuhan. hati yang bersih, saling menyayangi' dan sesalu bersikap jujur.

Kita wajib bersyukur kepada Allah Swt. atas pemberian kesejahteraan' perlindungan, dan kasih sayang-Nya. Apabila ada teman yang sedang bertengkar, kita wajib mendamaikannya. Kita berusaha untuk mewujudkan ketenteraman dan kedamaian di sekitar kita. Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam mengamalkan sifat As-Saläm, yaitu sebagai berikut.

  • Membiasakan mengucapkan salam dan menjawab salam dengan baik kepada sesama muslim dalam berbagai kesempatan.
  • Bersikap baik, ramah, dan menjaga anggota tubuh kita agar tidak menyakiti orang di sekitar kita.
  • Mewujudkan rasa aman di lingkungan kita.
  • Menjalin ukhuwwah Islämiyyah, dan memperkokoh hubungan sesamanya.
  • Mudah bergaul dan memperbanyak teman serta saling menolong.

Masih ingatkah kamu arti Al-Mu'min? Hal-hal apa sajakah yang harus kita lakukan apabila mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah Swt. bersifat Al-Mu'min dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, 8.3 Patuhilah aturan di manapun kita berada. Allah Swt. menciptakan alis di atas Ketika sedang di perpustakaan jangan berisik. mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh serta bulu mata yang berfungsi melindungi mata dari debu dan hewan-hewan kecil. Hal-hal yang bisa kamu lakukan dalam mengamalkan sifat Al-Mu'min, yaitu sebagai berikut.

  • Tidak memiliki rasa sombong
  • Tidak mengganggu teman
  • Menjaga diri sendiri dari ancaman dan gangguan orang lain
  • Tidak takut kepada apapun, kecuali kepada Allah Swt.
  • Tidak bertengkar dengan teman ketika sedang bermain

Kaligrafi Allah SWT (Foto: Pixabay)

Ramadhan Selasa, 08 Juni 2021 | 19:10 WIB

bogor.iNews.id - As-Salam adalah salah satu dari 99 nama-nama Allah atau yang biasa kita kenal sebagai Asmaul Husna. Makna kata As-Salam dapat dilihat dari dua perspektif, yang pertama dari segi dzat, sifat, dan perbuatan Allah, dan yang kedua dari segi makhluk ciptaanNya. Makna kata As-Salam dari segi dzat, sifat, dan perbuatan Allah berarti terbebas dari segala bentuk cela dan kekurangan, karena kesempurnaan dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Sedangkan makna kata As-salam dari segi makhluk ciptaanNya adalah Yang Maha Pemberi Keselamatan, Kesejahteraan, dan Kedamaian. Dengan demikian kata As-Salam bukan hanya sekedar ucapan, namun tersirat doa keselamatan di dalamnya. Sebagai seorang muslim setiap hari kita selalu mengucapkan kalimat “Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”, baik ketika shalat maupun ketika diluar shalat. Pada hakekatnya hal ini berarti kita telah menyebarkan keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, karena meyakini bahwa Allah adalah sumber keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan. Rasulallah SAW menganjurkan umatnya untuk senantiasa menyebarkan kalimat salam. Dalam salah satu hadis nabi berpesan yang artinya : “Wahai umat manusia, tebarkanlah salam (jalan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan), berilah makan (kepada orang yang membutuhkan), jalinlah tali silaturrahim, dan shalat malamlah saat mayoritas manusia tidur lelap, niscaya kalian semua akan masuk surga dengan selamat dan penuh kedamaian,” (HR al-Turmudzi, Ibn Majah, Ahmad, al-Darimi, dan al-Hakim). Berdasarkan hadis tersebut, bentuk aktualisasi kata As-Salam dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 1. Senantiasa berdoa memohon keselamatan sebagaimana yang dicontohkan Rasulallah. اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ “Ya Allah, Engkau Dzat yang memberi kesejahteraan. Kesejahteraan hanya berasal dariMu. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, engkaulah yang memberi keberkahan.” (HR. Muslim) 2. Menebarkan senyum dan salam. Mengucapkan kalimat salam termasuk hal yang sangat dianjurkan, seperti ketika sedang memasuki suatu rumah atau berpapasan dengan teman. 3. Tolong menolong dalam kebaikan. Dalam surah Al Maidah ayat 2 Allah SWT berfirman yang artinya : ”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat."

Di masa pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak sedikit manusia yang kehilangan mata pencaharian. Hal ini bisa menjadi jalan bagi siapa saja yang diberikan kelebihan rejeki untuk berbagi.

Editor : Zamzami Ramadhan

TAG : As-salam Asmaul Husna 99 Asma Allah

Oleh Niki Alma Febriana Fauzi, M.Ud

قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik). Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan jangan pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. (QS. Al-Isra’/17: 110)

            Salah satu sifat Allah SWT yang mulia dan memiliki makna yang luar biasa ialah Ar-Rohmân, tentunya tanpa menyampingkan sifat Allah yang lain. Bahkan di dalam al-Quran, sifat ini diabadikan menjadi salah satu nama surat, yakni surat ke-55 (QS. Ar-Rohmân), selain itu juga tersebut dalam banyak ayat, misalnya sebagaimana dalam lafadz basmalah yang seringkali diucapkan. Dalam ayat tersebut kata Ar-Rohmân diiringi dengan sifat Allah yang lain, yakni Ar-Rohîm.

            Secara bahasa, kata Ar-Rohmân dan Ar-Rohîm berasal dari asal kata atau akar kata yang sama, yakni: رَحِمَ – يَرْحَمُ. Ketika melihat terjemahan dalam bahasa Indonesia yang standar, biasanya diterjemahkan dengan Maha Pengasih-Maha Penyayang. Dua kata yang seakan akan hampir sama maknanya dalam bahasa Indonesia.

            Akan tetapi, jika menelisik lebih jauh kata tersebut, misalnya dengan melihat kitab-kitab tafsir yang dikarang oleh para ulama, maka akan didapatkan makna yang luar biasa mengenai makna dua kata tersebut. Sebagai contoh, dalam kitab tafsir Ibnu Kasir, menyebutkan bahwa kata Ar-Rohmân memiliki makna yaitu: kepengasihan Allah atau rasa kasih dan sayang Allah yang diberikan kepada seluruh makhuk-Nya. Bukan hanya kepada hamba-Nya semata, namun juga kepada makhluk Allah yang lain, yang ada di dunia ini baik yang beriman maupun yang tidak, baik itu manusia maupun selainnya.

            Sedangkan, kata Ar-Rohîm, diartikan dengan sifat pengasih Allah dan sifat penyayang -Nya yang akan diberikan kelak di akhirat, dan khusus diberikan untuk orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Demikianlah letak perbedaan di antara keduanya. Sifat Ar-Rohmân yang dimiliki Allah menunjukkan bahwa kasih sayang-Nya diberikan kepada siapapun tanpa ada pengecualian. Lantas pertanyaanya ialah, setelah mengetahui makna Ar-Rohmân tersebut, apa yang perlu dilakukan sebagai hamba Allah?

            Dalam diskursus ilmu kalam modern, orang yang dikatakan bertauhid tidak cukup mengesakan Allah saja. Akan tetapi, juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari. Maka setelah mengetahui makna Ar-Rohmân, kewajiban seorang yang mengaku muslim ialah berupaya mengaplikasikan sifat kasih sayang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

            Dalam lintasan sejarah umat Islam, pernah tercatat dan menjadi contoh yang dapat dijadikan teladan dalam mengaplikasikan sifat Allah ini. Rasulullah SAW adalah sosok panutan yang banyak mengplikasikan sifat ini, salah satu kisahnya yang masyhur ialah ketika ada seorang Yahudi yang rajin melemparkan kotoran kepada Rasulullah dari atas rumahnya setiap kali Rasulullah melewati jalan tersebut. Sampai suatu ketika Rasulullah tidak menjumpai orang yang selalu melemparkan kotoran kepada dirinya.

            Setelah mencari tahu kabar tentang orang tersebut, diketahuilah bahwa ia sedang sakit. Maka bergegaslah Rasulullah menjenguknya tanpa sedikitpun membawa rasa dendam, bahkan diceritakan pula Rasulullah datang membawakan buah tangan. Orang Yahudi yang selalu mendzolimi Rasulullah tadi terkaget dan mengira bahwa Rasulullah datang akan membalas dendam, namun justru Rasul datang untuk menjenguknya dan memberikan buah tangan bahkan membantu memenuhi kebutuhannya. Kemudian orang tersebut meminta maaf dan akhirnya bersedia memeluk agama Islam.

            Kisah di atas merupakan wujud pengamalan dari satu sifat Allah, tentunya masih banyak sifat Allah yang lain. Maka tidak heran Rasul pernah bersabda:

…صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَاعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَكَ

“sambunglah orang yang memutuskan tali silaturahmi denganmu, berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan maafkanlah orang yang medzhalimimu.” Ramadhan mengajarkan agar setiap muslim mampu mengasah kepekaan diri, agar dapat mngaplikasikan sifat-sifat ketuhanan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA