Makanan yang harus dihindari ketika memasuki masa pubertas adalah

Masa Pubertas. Cara menjaga kesehatan pada masa pubertas dan perubahan yang terjadi pada masa pubertas.

TRIBUN-BALI.COM – Cara menjaga kesehatan pada masa pubertas seperti apa?

Mengetahui perubahan yang terjadi pada masa pubertas juga penting diketahui, sehingga remaja usia 10 atau 12 tahun siap menjadi dewasa.

Seperti diketahui, masa pubertas merupakan masa peralihan dari remaja menjadi dewasa.

Perubahan yang terjadi pada masa pubertas meliputi perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku.

Semua orang mengalami pubertas, karena ini adalah hal alami.

Saat akan memasuki bahkan sedang mengalami masa pubertas, ada beberapa hal yang harus dilakukan serta dihindari.

Salah satu contoh hal yang harus dilakukan adalah tetap percaya diri meskipun sedang mengalami pubertas atau puberty.

Sedangkan contoh hal yang tidak boleh dilakukan adalah emosi setiap saat, misalnya karena masalah studi atau karena hal lainnya.

Selain itu masih ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari pada masa pubertas.

Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Femme Projects:

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Kompas.com

Liputan6.com, Jakarta - Pubertas ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan dan kematangan seorang anak. Namun semua perkembangan tersebut pasti membutuhkan nutrisi tertentu untuk mendukung proses pubertasnya menjadi maksimal.

Jika anak Anda mendekati masa pubertas atau sedang mengalami masa ini, sehatkan tumbuh kembangnya dengan makanan yang seimbang dan mencakup berbagai makanan dengan nutrisi penting. Seperti yang dilansir dari Ehow, Jumat (12/8/2016):

  • 6 Hal Ini Diketahui oleh Pilot, tapi Tak Disadari Penumpang Pesawat

1. Makanan olahan susu

Remaja harus mengonsumsi banyak makanan ini, karena ada dua kunci nutrisi penting untuk masa perkembangannya. Pertama adalah kalsium yang akan membangun massa tulang selama proses kritis ini. Selain itu remaja, baik laki-laki dan perempuan usia 13 dan 19 tahun, harus mengonsumsi 1.300 miligram kalsium per hari.

Secangkir susu mengandung sekitar 300 miligram dan mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Remaja membutuhkan 600 vitamin D sehari, sehingga produk susu yang diperkaya dengan nutrisi ini adalah salah satu sumber terbaik. Selain itu, makanan seperti keju, yogurt, dan makanan yang diperkaya kalsium seperti jus, bisa merupakan sumber tambahan bagi mereka.

2. Konsumsi makanan mengandung banyak protein

Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel, jaringan, dan otot. Kebanyakan remaja mendapatkan protein yang banyak terutama jika mereka memakan daging. Karena remaja perempuan memerlukan 46 gram protein sehari dan remaja laki-laki membutuhkan 52 gram sehari.

Untuk memberikan protein yang cukup untuk anak Anda, berikan mereka daging sapi tanpa lemak, daging unggas, ikan, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan produk olahan susu. 

3. Makanan yang mengandung zat besi dan zinc

Zat besi dan zinc adalah dua mineral yang mempromosikan perkembangan yang sehat selama masa remaja. Gadis remaja membutuhkan lebih banyak zat besi sebanyak 15 miligram daripada remaja laki-laki, yaitu 11 miligram. Hal ini dikarenakan gadis remaja kehilangan beberapa mineral saat menstruasi.

Makanan dengan zat besi ialah daging tanpa lemak, makanan laut, telur, kacang-kacangan, buah kering, dan biji-bijian. Zinc juga penting untuk pertumbuhannya. Remaja laki-laki membutuhkan 11 miligram zinc sehari, sedangkan gadis remaja membutuhkan 9 miligram zinc sehari. Sumber makanan dengan zinc adalah makanan laut, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan keju.

4. Esensial diet lainnya

Remaja perlu lemak sehat untuk pertumbuhan otaknya. Berikanlah mereka makanan dengan lemak tak jenuh, buah-buahan dan sayuran yang memberikan banyak vitamin dan mineral, seperti kalium, magnesium, serta folat. Produk segar juga menawarkan karbohidrat yang memberikan tubuh remaja Anda energi yang dibutuhkan untuk tumbuh, seperti misalnya gandum.

AKURAT.CO, Pubertas menandai masuknya seorang anak ke masa remaja dan kedewasaan. Inilah saat ketika tubuh mengalami banyak perubahan yang mempengaruhi penampilan, suasana hati dan perilaku Anda.

Hormon menjadi peran penting dalam usia perkembangan remaja putri dan anak laki-laki. Perubahan hormonal selama pubertas terjadi pada perkembangan perilaku dan psikologis. Maka memperbaiki kebiasaan makan dan memastikan keteraturan makanan bergizi akan sangat membantu dalam mengatur keseimbangan hormon yang sehat.

Anda mungkin tidak banyak makan atau malah menjadi pemakan ‘segala’. Ini adalah saat orang tua mungkin menawarkan makanan yang menenangkan, yang biasanya mengandung gula dan lemak tinggi.

Anda mengalami defisit nutrisi sehingga mengganggu keseimbangan hormon. Sebagaimana yang dilansir dari thehealthsite.com (5/9). Menurut ahli gizi Akansha Jhalani Pendiri, Beyond the Weighing Scale inilah makanan yang seharusnya dihindari di masa pubertas.

Hindari produk kedelai

Menurut Harvard Health, kedelai dapat memiliki efek mirip estrogen karena mengandung molekul yang dapat bersaing dengan kadar estrogen alami tubuh. Ini berarti remaja yang mengonsumsi produk kedelai mungkin mengalami gangguan kadar hormon. Dokter menyarankan untuk membatasi kedelai sampai penelitian yang memadai meniadakan hubungan antara reseptor estrogen dan kedelai. Sebuah senyawa yang disebut glifosat dalam produk kedelai dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga produk kedelai, pada umumnya, bukanlah pilihan yang aman bagi seorang remaja putri. Anda harus tahu tentang 8 tanda pubertas ini pada anak perempuan.

Hindari makanan yang mengandung garam tinggi

Mengkonsumsi garam berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon selama pubertas yang dapat menyebabkan masalah perilaku, stres dan penurunan kesuburan. Burger, pizza, kentang goreng, makanan siap saji, mi instan, camilan goreng, keripik cenderung menyebabkan gangguan hormonal, jadi yang terbaik adalah Anda mencoba dan menghindarinya sama sekali.

Menahan diri dari minuman ringan dan jus kemasan

Hindari juga minuman ringan dan jus kemasan. Minuman ini mengandung pemanis buatan yang dapat menyebabkan perubahan akut dalam pelepasan berbagai hormon termasuk estrogen dan progesteron. Jadi selalu terbaik untuk tetap berpegang pada jus buah dan smoothies alami. Begini bagaimana kopi mempengaruhi masa pubertas Anda.

Masa pubertas adalah masa pertumbuhan dan perkembangan manusia saat masa perubahan/transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.  Masa pubertas akan dialami manusia saat remaja yang diawali usia 10 atau 12 tahun. Pada masa remaja ini, manusia mengalami perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku. Saat akan mengalami masa pubertas, ada beberapa hal yang harus dihindari, yaitu :

  • Mengonsumsi minuman bersoda atau makanan cepat saji yang beresiko pada kesehatan tubuh  
  • Sering tidur larut malam yang akan berdampak buruk bagi kesehatan
  • Menyimpan perasaan yang tidak baik sehingga mudah tertekan 
  • Menghindari kebiasaan mudah emosi tanpa sebab sehingga menjadi mudah marah, tersinggung, atau menghakimi. 
  • Menghindari bertindak tanpa berpikir dikarenakan emosi pada masa puber yang kadang kurang stabil. 

Lihat Foto

AFP/Toru Yamanaka

Anak-anak remaja mencoba layanan rias wajah di sebuah toko di Tokyo, Jepang dan para pengamat mengatakan negara itu perlu memperketat UU Perlindungan Anak.

KOMPAS.com - Masa pubertasakan dialami manusia saat remaja atau berusia 10 atau 12 tahun. Masa pubertas merupakan masa peralihan dari remaja menjadi dewasa.

Peralihan ini meliputi perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku. Semua peralihan atau perubahan ini sangat wajar untuk dialami manusia.

Saat akan memasuki bahkan sedang mengalami masa pubertas, ada beberapa hal yang harus dilakukan serta dihindari.

Salah satu contoh hal yang harus dilakukan adalah tetap percaya diri meskipun sedang mengalami pubertas atau puberty.

Sedangkan contoh hal yang tidak boleh dilakukan adalah emosi setiap saat, misalnya karena masalah studi atau karena hal lainnya.

Selain itu masih ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari pada masa pubertas. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Femme Projects:

Baca juga: Cara Menyikapi Remaja Pubertas

Hal yang harus dilakukan pada masa pubertas

Bagi sebagaian manusia, pubertas merupakan masa yang cukup sulit untuk dilewati. Namun, mau tidak mau harus tetap dijalani.

Berbagai hal yang harus dilakukan ini sangat penting, karena baik untuk kesehatan tubuh serta membuat diri jauh lebih mudah dalam menjalani masa pubertas, Berikut adalah penjelasannya:

  1. Menjaga serta mengontrol perasaan
    Pada saat masa pubertas, orang cenderung kaget dengan adanya perubahan. Namun, tetaplah mengontrol perasaan. Contohnya pada saat perempuan mengalami menstruasi pertamanya, cenderung bingung dan cepat marah. Berusahalah untuk tetap menahan emosi dengan menenangkan diri terlebih dahulu.
  2. Bertanya kepada orang tua
    Tanyakan ke orang tua tentang masa pubertas. Contohnya menanyakan bagaimana caranya menghadapi masa pubertas. Dengan bertanya ke orang tua, hal ini akan membuat hubungan menjadi lebih akrab dan mendapat teman bercerita untuk mengeluarkan keluh kesah.
  3. Mengonsumsi makanan sehat
    Biasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat dan kurangi makanan cepat saji atau yang memiliki pengawet banyak. Contohnya adalah mengonsumsi buah dan sayuran.
  4. Menjaga kebersihan alat kelamin
    Pastikan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan alat kelamin. Contohnya jika perempuan sedang menstruasi, sebaiknya sering berganti pembalut.
  5. Memahami perubahan fisik
    Hal ini sangat penting untuk remaja agar dapat mengerti apa saja yang harus dilakukan untuk menghadapi perubahan tersebut. Contohnya laki-laki mencukur kumisnya jika kelihatan lebat.

Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya

Hal yang harus dihindari pada masa pubertas

Berkebalikan dari hal yang harus dilakukan, hal ini harus dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Apa sajakah itu?

  1. Mengonsumsi minuman bersoda atau makanan cepat saji
    Kesehatan harus diperhatikan pada saat masa pubertas. Maka dari itu sebaiknya mengurangi makanan yang kurang sehat untuk tubuh.
  2. Sering tidur larut malam atau begadang
    Sama seperti sebelumnya, begadang juga membawa dampak buruk bagi kesehatan. Tidak disarankan untuk tidur larut malam jika tidak diperlukan.
  3. Menyimpan perasaan yang tidak baik sehingga mudah tertekan
    Masa pubertas memang bukan hal yang mudah untuk dilewati, banyak orang yang jadi stres karena memikirkan perubahan yang terjadi pada dirinya. Jika merasa kurang baik atau nyaman, sebaiknya ceritakan hal ini ke orang yang dipercaya, misalnya orang tua dan saudara kandung.
  4. Mudah emosi tanpa sebab
    Pada masa pubertas, emosi kadang menjadi kurang stabil. Menjadi mudah marah, tersinggung, atau menghakimi. Tentunya hal ini tidak baik, maka sebaiknya cobalah untuk menahan emosi terlebih dahulu.
  5. Bertindak tanpa berpikir
    Oleh karena emosi remaja yang kadang kurang stabil, remaja suka bertindak tanpa berpikir akibatnya terlebih dahulu. Contohnya tidak mengerjakan PR, hal ini berdampak buruk untuk nilai. Sebaiknya berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu hal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA