Linux Ubuntu dapat diunduh dari web resmi Debian yaitu

Debian ( /ˈdɛbiən/) yaitu sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sbg perangkat lunak lepas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak lepas lainnya. Debian GNU/Linux berisi perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux yaitu distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan dipakai.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak lepas. Debian dapat dipakai pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak dipakai sbg basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.

Sistem operasi Debian yaitu gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya memakai kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang memakai kernel Linux yaitu salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sbgnya, maka Debian yaitu distro Linux yang sangat banyak dipakai di dunia.[3]

Organisasi

Proyek Debian ditata tata oleh the Debian Constitution dan the Social Contract yang menetapkan susunan tata tata dari proyek secara eksplisit berikut menyalakan tujuan dari proyek yaitu pengembangan suatu sistem operasi lepas. [4] Ohloh memperkirakan basiskode (54 juta baris kode), memakai model COCOMO, akan berkisar sela USD 1 miliar.[5]

Fitur

Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, sela lain: Ubuntu, MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.[6]

Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil saat ini berisi semakin dari 29000 paket perangkat lunak[7] untuk 9 arsitektur komputer. Debian memakai kernel linux dan juga memakai 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi hingga arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan server mainframe IBM zSeries. [8]

Fitur yang menonjol dari Debian yaitu APT sistem pengaturan paket, repositori dengan banyak paket yang banyak, kebijakan paket yang sempit, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket.

Standar instalasi Debian memakai GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, player musik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce dan LXDE.[9]

CD sisanya, yang terbagi dalam 5 DVD atau 30 CD, berisi paket yang tersedia dan tak diperlukan untuk instalasi standar. Cara instalasi lainnya yaitu memakai CD net install yang ukurannya semakin kecil daripada CD/DVD instalasi normal. Di dalamnya berisi paket minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih saat instalasi memakai APT. [10] CD/DVD tersebut dapat dengan lepas diunduh melewati web, BitTorrent, jigdo, atau memperagakan pembeliannya dari penjual.[11]

Sejarah

Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, beliau tak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga beliau berpendapat bahwa semakin patut mendirikan sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berupaya memodifikasi SLS. Beliau sukses dan distribusinya dikenal sbg "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sbg Pimpinan Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di pengahabisan tahun 2000, proyek debian memperagakan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb yaitu perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang sangat sering dipakai untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian yaitu standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang mengandung data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut yaitu dpkg, sangat sering melewati apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sbg udebs ("mikro deb"), dan kebanyakan hanya dipakai untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Walaupun file tersebut memakai ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi susunan yang sama seperti biasa deb. Namun, tak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya mengandung paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi kebanyakan dihilangkan. udeb paket tak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga dipakai dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis untuk debian, salah satu yang sangat menonjol dan menjadi fenomena yaitu Ubuntu

Organisasi Proyek Jaringan calas

Diagram susunan organisasi dari proyek

Proyek Debian yaitu organisasi sukarela dengan tiga dokumen yang menjadi fondasi:

  • Kontrak Sosial Debian (The Debian Social Contract) merumuskan himpunan prinsip dasar yang mesti dipatuhi oleh proyek berikut para pengembangnya.[12]
  • Panduan Debian Perangkat Lepas (The Debian Free Software Guidelines]] merumuskan kriteria untuk perangkat lunak lepas dan perangkat lunak yang diizinkan dimuat dalam distribusi, seperti mengacu pada Kontrak Sosial. Panduan ini telah diadopsi menjadi basis dari Ruang lingkup Perangkat Lunak Terbuka (Open Source Definition). Walaupun dapat dianggap sbg dokumen terpisah untuk beragam tujuan, secara formal yaitu bagian dari Kontrak Sosial.[12]
  • Konstitusi Debian menjelaskan susunan organisasi untuk pembuatan keputusan formal dalam proyek dan menerangkan wewenang dan tanggung jawab dari Pimpinan Proyek Debian, Sekretaris Proyek Debian dan Pengembang Debian pada umumnya.[4]

Pimpinan Proyek

Pimpinan Proyek Debian (The Debian Project Leader (DPL)) yaitu orang-orang yang benar di depan publik dan menjadi penentu arah dari proyek. [13] Proyek Debian telah memiliki pimpinan sbg berikut:[14]

  • Ian Murdock (Agustus 1993 – Maret 1996), pendiri dari Proyek Debian
  • Bruce Perens (April 1996 – Desember 1997)
  • Ian Jackson (Januari 1998 – Desember 1998)
  • Wichert Akkerman (Januari 1999 – Maret 2001)
  • Ben Collins (April 2001 – April 2002)
  • Bdale Garbee (April 2002 – April 2003)
  • Martin Michlmayr (March 2003 – March 2005)
  • Branden Robinson (April 2005 – April 2006)
  • Anthony Towns (April 2006 – April 2007)
  • Sam Hocevar (April 2007 – April 2008)
  • Steve McIntyre (April 2008 – April 2010)
  • Stefano Zacchiroli (April 2010 – Sekarang)

Rilis

Penginstall Debian

Tampilan Debian dalam tampilan CLI

Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir yaitu versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable

Sbg tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sbg titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 yaitu termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sbg contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 yaitu 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sbg contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 yaitu 5.0.1 (bukan 5.0r1).

Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tak se-teratur seperti versi stabil.

Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan supaya proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan supaya rilis dapat diprediksikan semakin patut oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian memperagakan perencanaan jangka panjang yang semakin patut. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang kebanyakan untuk perubahan yang akbar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dihasilkan pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.

Kode nama rilis Debian yaitu nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

Debian telah mengeluarkan sebelas rilis stabil utama:[15]

Sejarah Rilis

WarnaGuna
MerahRilis lama; tak didukung lagi
KuningRilis lama; sedang didukung
HijauRilis sekarang
BiruRilis mendatang

Karena peristiwa yang melibatkan pemasok CD vendor yang mengeluarkan versi tak resmi berlabel rilis 1.0, maka rilis resmi 1.0 tak pernah dihasilkan. [32] Nama-nama sandi rilis Debian diambil dari nama-nama karakter film Toy Story. Distro yang tak stabil, dinamakan Sid, yang dalam film tersebut yaitu anak tetangga yang mempunyai emosi tak stabil dan suka menghancurkan mainannya. [33]

Debian di Indonesia

Sama seperti sistem operasi F/OSS (Free/Open Source Software) lainnya, di Indonesia perkembangan Debian berawal dari dunia kampus dengan menggunakan jaringan internal kampus, tumbuh pengguna dan komunitas Debian Indonesia.

Cermin

Untuk mendistribusikan paket-paket terbaru, komunitas Debian Indonesia berinisiatif menyediakan mirror untuk pengguna Debian di Indonesia. Tujuan utamanya yaitu mempercepat akses dan menghemat bandwith. Berikut ini yaitu beberapa mirror Debian di Indonesia

Berkas ISO

  • Berkas ISO Debian 4.0 Rilis 7
  • Berkas ISO Debian di server FOSS-ID.web.id

Milis

Komunitas Debian Indonesia mengadakan komunikasi melewati milis atau

Situs

Situs Resmi Debian GNU/Linux(en)

Pustaka

  1. ^ "Debian Installer 6.0 Release Candidate 1 published". Debian. 2011-01-13. Diakses 2011-01-13. 
  2. ^ "License information". Debian. Diakses 2009-02-28. 
  3. ^ //distrowatch.com/stats.php?section=popularity
  4. ^ a b Proyek Debian yaitu suatu organisiasi independen yang tersebar; tak didukung oleh perusahaan seperti distribusi Linux lainnya seperti Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan Mandriva. Biaya mengembangkan semua paket yang benar di Debian 5.0 lenny (323 juta baris kod), memakai model COCOMO, diestimasikan sekitar USD 8 miliar.[gsyc.es/~frivas/paper.pdf "Measuring Lenny: the size of Debian 5.0"] . libresoft. Diakses 2011-02-28. 
  5. ^ "Debian GNU/Linux". Ohloh.net. Diakses 2011-02-28. 
  6. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Choosing a Debian distribution". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  7. ^ "Debian 6.0 "Squeeze" released". Debian. Diakses 2011-02-06. 
  8. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Compatibility issues". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  9. ^ "Downloading Debian CD/DVD images via //FTP". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  10. ^ "Installing Debian GNU/Linux via the Internet". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  11. ^ "Debian GNU/Linux on CDs". Debian. Diakses 2009-01-06. 
  12. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tak sah; tak ditemukan teks untuk ref bernama socialcontract
  13. ^ What does a Debian Project Leader do www.debian.org
  14. ^ "A Brief History of Debian Chapter 2 – Leadership". Debian. Diakses 2008-11-01. 
  15. ^ "A Brief History of Debian: Debian Releases". 
  16. ^ "A Brief History of Debian, 4.2: the 1.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "1.1 Buzz released June 1996 (474 packages, 2.0 kernel, fully ELF, dpkg)" 
  17. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "Debian 2.0 (Hamm) was released July 1998 for the Intel i386 and Motorola 68000 series architectures. This release marked the move to a new version of the system C libraries (glibc2 or for historical reasons libc6)." 
  18. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "this release of Debian was the first to require 2 CD-ROMs for the "Official Debian CD set"" 
  19. ^ Martin Schulze (2000-08-15). "Debian GNU/Linux 2.2, the "Joel 'Espy' Klecker" release". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2000/msg00009.html.
  20. ^ "A Brief History of Debian, 4.4: the 3.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "This is the first release including HP PA-RISC, IA-64, MIPS, MIPS (DEC) and IBM s/390 ports." 
  21. ^ Alexander Schmehl (2007-04-08). "Debian GNU/Linux 4.0 released". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2007/msg00002.html.
  22. ^ Alexander Reichle-Schmehl (2008-10-23). "Debian GNU/Linux 4.0 updated". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/2008/msg00004.html.
  23. ^ Release Update: Release numbering, goals, armel architecture, BSPs
  24. ^ Steve Langasek (2006-11-16). "testing d-i Release Candidate 1 and more release adjustments". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2006/11/msg00004.html.
  25. ^ Adeodato Simó (2009-02-01). "Release update: deep freeze, planned dates, and remaining bugs". Diakses 2009-02-15. 
  26. ^ a b "Debian GNU/Linux 5.0 released". Debian. 2009-02-14. Diakses 2009-02-15. 
  27. ^ Jurij Smakov. "Retiring the sparc32 port". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2007/07/msg00006.html.
  28. ^ Marc 'HE' Brockschmidt. "Release Update: arch status, major transitions finished, freeze coming up". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/06/msg00000.html.
  29. ^ Ben Armstrong. "Bits from the Debian Eee PC team, summer 2008". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/08/msg00002.html.
  30. ^ "Debian GNU/Linux 6.0 – Release Notes". Debian. Diakses 2009-02-15. 
  31. ^ Luk Claes (2008-09-01). "Release Update: freeze guidelines, testing, BSP, rc bug fixes". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/09/msg00000.html.
  32. ^ "A Brief History of Debian, 4.1: the 0.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-05-24. "Debian 1.0, which was actually released as Debian 1.1 to avoid confusion after a CDROM manufacturer mistakenly labelled an unreleased version as Debian 1.0." 
  33. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ — The Debian FTP archives". Diakses 2007-05-24. 


edunitas.com

Page 2

DebianPerusahaan / pengembangKeluargaStatus terkiniModel sumberRilis perdanaKetersediaan bahasaCara pemutakhiranPengelola paketDukungan platformJenis kernelRuang penggunaAntarmuka bawaanLisensiWebsite resmi

Debian 6.0 ("Squeeze") dengan GNOME

Proyek Debian
Unix-like
Current
Perangkat lunak lepas dan terbuka
16 Agustus 1993; 20 tahun yang lalu (1993-08-16)
over 65[1]
APT (several front-ends available)
dpkg
i386, AMD64, PowerPC, SPARC, ARM, MIPS, S390, IA-64
Monolithic (Linux, FreeBSD), Micro (Hurd)
GNU
GNOME
Free software, mainly the GNU GPL, and other licenses[2]
www.debian.org

Debian ( /ˈdɛbiən/) yaitu sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sbg perangkat lunak lepas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak lepas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux yaitu distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan dipakai.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak lepas. Debian mampu dipakai pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop sampai telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak dipakai sbg basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.

Sistem operasi Debian yaitu gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya memakai kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang memakai kernel Linux yaitu salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sbgnya, karenanya Debian yaitu distro Linux yang sangat banyak dipakai di dunia.[3]

Organisasi

Proyek Debian ditata tata oleh the Debian Constitution dan the Social Contract yang menetapkan susunan tata tata dari proyek secara eksplisit berikut mencetuskan tujuan dari proyek yaitu pengembangan suatu sistem operasi lepas. [4] Ohloh memperkirakan basiskode (54 juta baris kode), memakai model COCOMO, akan berkisar sela USD 1 miliar.[5]

Fitur

Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, sela lain: Ubuntu, MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.[6]

Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil kala ini memuat semakin dari 29000 paket perangkat lunak[7] untuk 9 arsitektur komputer. Debian memakai kernel linux dan juga memakai 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi sampai arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan server mainframe IBM zSeries. [8]

Fitur yang menonjol dari Debian yaitu APT sistem pengaturan paket, repositori dengan banyak paket yang banyak, kebijakan paket yang sempit, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket.

Standar instalasi Debian memakai GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, player musik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce dan LXDE.[9]

CD sisanya, yang terbagi dalam 5 DVD atau 30 CD, memuat paket yang tersedia dan tak diperlukan untuk instalasi standar. Cara instalasi lainnya yaitu memakai CD net install yang ukurannya semakin kecil daripada CD/DVD instalasi normal. Di dalamnya memuat paket minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih kala instalasi memakai APT. [10] CD/DVD tersebut mampu dengan lepas diunduh melewati web, BitTorrent, jigdo, atau memainkan pembeliannya dari penjual.[11]

Sejarah

Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, beliau tak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga beliau berpendapat bahwa semakin patut mendirikan sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Beliau sukses dan distribusinya dikenal sbg "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sbg Pimpinan Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di pengahabisan tahun 2000, proyek debian memainkan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb yaitu perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang sangat sering dipakai untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian yaitu standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang mengandung data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut yaitu dpkg, sangat sering melewati apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sbg udebs ("mikro deb"), dan kebanyakan hanya dipakai untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Walaupun file tersebut memakai ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi susunan yang sama seperti biasa deb. Namun, tak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya mengandung paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi kebanyakan dihilangkan. udeb paket tak mampu diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga dipakai dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Kala ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis untuk debian, salah satu yang sangat menonjol dan menjadi fenomena yaitu Ubuntu

Organisasi Proyek Jaringan calas

Diagram susunan organisasi dari proyek

Proyek Debian yaitu organisasi sukarela dengan tiga dokumen yang menjadi fondasi:

  • Kontrak Sosial Debian (The Debian Social Contract) merumuskan himpunan prinsip dasar yang mesti dipatuhi oleh proyek berikut para pengembangnya.[12]
  • Panduan Debian Perangkat Lepas (The Debian Free Software Guidelines]] merumuskan kriteria untuk perangkat lunak lepas dan perangkat lunak yang diizinkan dimuat dalam distribusi, seperti mengacu pada Kontrak Sosial. Panduan ini telah diadopsi menjadi basis dari Ruang lingkup Perangkat Lunak Terbuka (Open Source Definition). Walaupun mampu dianggap sbg dokumen terpisah untuk beragam tujuan, secara resmi yaitu bagian dari Kontrak Sosial.[12]
  • Konstitusi Debian menjelaskan susunan organisasi untuk pembuatan keputusan resmi dalam proyek dan menerangkan wewenang dan tanggung jawab dari Pimpinan Proyek Debian, Sekretaris Proyek Debian dan Pengembang Debian pada umumnya.[4]

Pimpinan Proyek

Pimpinan Proyek Debian (The Debian Project Leader (DPL)) yaitu orang-orang yang benar di depan publik dan menjadi penentu arah dari proyek. [13] Proyek Debian telah memiliki pimpinan sbg berikut:[14]

  • Ian Murdock (Agustus 1993 – Maret 1996), pendiri dari Proyek Debian
  • Bruce Perens (April 1996 – Desember 1997)
  • Ian Jackson (Januari 1998 – Desember 1998)
  • Wichert Akkerman (Januari 1999 – Maret 2001)
  • Ben Collins (April 2001 – April 2002)
  • Bdale Garbee (April 2002 – April 2003)
  • Martin Michlmayr (March 2003 – March 2005)
  • Branden Robinson (April 2005 – April 2006)
  • Anthony Towns (April 2006 – April 2007)
  • Sam Hocevar (April 2007 – April 2008)
  • Steve McIntyre (April 2008 – April 2010)
  • Stefano Zacchiroli (April 2010 – Sekarang)

Rilis

Penginstall Debian

Tampilan Debian dalam tampilan CLI

Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir yaitu versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Kala versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable

Sbg tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sbg titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis sampai Debian 4.0 yaitu termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) disertai dengan nomor titik rilis; sbg contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 yaitu 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sbg contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 yaitu 5.0.1 (bukan 5.0r1).

Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 sampai 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tak se-teratur seperti versi stabil.

Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan supaya proyek Debian mampu mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini mempunyai tujuan supaya rilis mampu diprediksikan semakin patut oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian memainkan perencanaan jangka panjang yang semakin patut. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang banyakan untuk perubahan yang akbar, mengurangi ketidaknyamanan untuk para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang mampu diprediksi diharapkan mampu mengurangi waktu beku secara semuanya. Siklus squeeze dihasilkan pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.

Kode nama rilis Debian yaitu nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

Debian telah mengeluarkan sebelas rilis stabil utama:[15]

Sejarah Rilis

WarnaGuna
MerahRilis lama; tak didukung lagi
KuningRilis lama; sedang didukung
HijauRilis sekarang
BiruRilis mendatang
VersiNama SandiTanggal RilisArsitektur KomputerPaketDukunganCatatan
1.1buzz17 Juni 199614741996dpkg, ELF transition, Linux 2.0[16]
1.2rex12 Desember 199618481996-
1.3bo5 Juni 199719741997-
2.0hamm24 Juli 19982~ 15001998glibc transition, arsitektur baru: m68k[17]
2.1slink9 Maret 19994~ 22502000-12APT, arsitektur baru: alpha, sparc[18]
2.2potato15 Agustus 20006~ 39002003-04Arsitektur baru: arm, powerpc[19]
3.0woody19 Juli 200211~ 85002006-08Arsitektur baru: hppa, ia64, mips, mipsel, s390[20]
3.1sarge6 Juni 200511~ 154002008-04.Modular installer, semi-official amd64 support
4.0etch8 April 200711~ 180002009-4QGraphical installer, udev transition, modular X.Org transition, arsitektur baru: amd64, dropped architecture: m68k.[21] Last update 4.0r5 was released 2008-10-23[22]
5.0[23]lenny[24]14 Februari 2009[25]12[26]≈ 23,000[26]Ditentukan kemudianArsitektur 32-bit SPARC dilepaskan.[27] Arsitektur baru (really binary ABI): armel.[28] Dukungan penuh untuk Eee PC.[29]
6.0[30]squeeze[31]14 Februari 20099+2≈ 29,000Ditentukan kemudian-

Karena peristiwa yang melibatkan pemasok CD vendor yang mengeluarkan versi tak resmi berlabel rilis 1.0, karenanya rilis resmi 1.0 tak pernah dihasilkan. [32] Nama-nama sandi rilis Debian diambil dari nama-nama karakter film Toy Story. Distro yang tak stabil, dinamakan Sid, yang dalam film tersebut yaitu anak tetangga yang mempunyai emosi tak stabil dan suka menghancurkan mainannya. [33]

Debian di Indonesia

Sama seperti sistem operasi F/OSS (Free/Open Source Software) lainnya, di Indonesia perkembangan Debian berawal dari dunia kampus dengan menggunakan jaringan internal kampus, tumbuh pengguna dan komunitas Debian Indonesia.

Cermin

Untuk mendistribusikan paket-paket terbaru, komunitas Debian Indonesia berinisiatif menyediakan mirror untuk pengguna Debian di Indonesia. Tujuan utamanya yaitu mempercepat akses dan menghemat bandwith. Berikut ini yaitu beberapa mirror Debian di Indonesia

Berkas ISO

  • Berkas ISO Debian 4.0 Rilis 7
  • Berkas ISO Debian di server FOSS-ID.web.id

Milis

Komunitas Debian Indonesia mengadakan komunikasi melewati milis atau

Situs

Situs Resmi Debian GNU/Linux(en)

Pustaka

  1. ^ "Debian Installer 6.0 Release Candidate 1 published". Debian. 2011-01-13. Diakses 2011-01-13. 
  2. ^ "License information". Debian. Diakses 2009-02-28. 
  3. ^ //distrowatch.com/stats.php?section=popularity
  4. ^ a b Proyek Debian yaitu suatu organisiasi independen yang tersebar; tak didukung oleh perusahaan seperti distribusi Linux lainnya seperti Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan Mandriva. Biaya mengembangkan seluruh paket yang benar di Debian 5.0 lenny (323 juta baris kod), memakai model COCOMO, diestimasikan sekitar USD 8 miliar.[gsyc.es/~frivas/paper.pdf "Measuring Lenny: the size of Debian 5.0"] . libresoft. Diakses 2011-02-28. 
  5. ^ "Debian GNU/Linux". Ohloh.net. Diakses 2011-02-28. 
  6. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Choosing a Debian distribution". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  7. ^ "Debian 6.0 "Squeeze" released". Debian. Diakses 2011-02-06. 
  8. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Compatibility issues". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  9. ^ "Downloading Debian CD/DVD images via //FTP". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  10. ^ "Installing Debian GNU/Linux via the Internet". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  11. ^ "Debian GNU/Linux on CDs". Debian. Diakses 2009-01-06. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tak sah; tak ditemukan teks untuk ref bernama socialcontract
  13. ^ What does a Debian Project Leader do www.debian.org
  14. ^ "A Brief History of Debian Chapter 2 – Leadership". Debian. Diakses 2008-11-01. 
  15. ^ "A Brief History of Debian: Debian Releases". 
  16. ^ "A Brief History of Debian, 4.2: the 1.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "1.1 Buzz released June 1996 (474 packages, 2.0 kernel, fully ELF, dpkg)" 
  17. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "Debian 2.0 (Hamm) was released July 1998 for the Intel i386 and Motorola 68000 series architectures. This release marked the move to a new version of the system C libraries (glibc2 or for historical reasons libc6)." 
  18. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "this release of Debian was the first to require 2 CD-ROMs for the "Official Debian CD set"" 
  19. ^ Martin Schulze (2000-08-15). "Debian GNU/Linux 2.2, the "Joel 'Espy' Klecker" release". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2000/msg00009.html.
  20. ^ "A Brief History of Debian, 4.4: the 3.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "This is the first release including HP PA-RISC, IA-64, MIPS, MIPS (DEC) and IBM s/390 ports." 
  21. ^ Alexander Schmehl (2007-04-08). "Debian GNU/Linux 4.0 released". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2007/msg00002.html.
  22. ^ Alexander Reichle-Schmehl (2008-10-23). "Debian GNU/Linux 4.0 updated". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/2008/msg00004.html.
  23. ^ Release Update: Release numbering, goals, armel architecture, BSPs
  24. ^ Steve Langasek (2006-11-16). "testing d-i Release Candidate 1 and more release adjustments". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2006/11/msg00004.html.
  25. ^ Adeodato Simó (2009-02-01). "Release update: deep freeze, planned dates, and remaining bugs". Diakses 2009-02-15. 
  26. ^ a b "Debian GNU/Linux 5.0 released". Debian. 2009-02-14. Diakses 2009-02-15. 
  27. ^ Jurij Smakov. "Retiring the sparc32 port". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2007/07/msg00006.html.
  28. ^ Marc 'HE' Brockschmidt. "Release Update: arch status, major transitions finished, freeze coming up". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/06/msg00000.html.
  29. ^ Ben Armstrong. "Bits from the Debian Eee PC team, summer 2008". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/08/msg00002.html.
  30. ^ "Debian GNU/Linux 6.0 – Release Notes". Debian. Diakses 2009-02-15. 
  31. ^ Luk Claes (2008-09-01). "Release Update: freeze guidelines, testing, BSP, rc bug fixes". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/09/msg00000.html.
  32. ^ "A Brief History of Debian, 4.1: the 0.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-05-24. "Debian 1.0, which was actually released as Debian 1.1 to avoid confusion after a CDROM manufacturer mistakenly labelled an unreleased version as Debian 1.0." 
  33. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ — The Debian FTP archives". Diakses 2007-05-24. 


edunitas.com

Page 3

DebianPerusahaan / pengembangKeluargaStatus terkiniModel sumberRilis perdanaKetersediaan bahasaCara pemutakhiranPengelola paketDukungan platformJenis kernelRuang penggunaAntarmuka bawaanLisensiWebsite resmi

Debian 6.0 ("Squeeze") dengan GNOME

Proyek Debian
Unix-like
Current
Perangkat lunak lepas dan terbuka
16 Agustus 1993; 20 tahun yang lalu (1993-08-16)
over 65[1]
APT (several front-ends available)
dpkg
i386, AMD64, PowerPC, SPARC, ARM, MIPS, S390, IA-64
Monolithic (Linux, FreeBSD), Micro (Hurd)
GNU
GNOME
Free software, mainly the GNU GPL, and other licenses[2]
www.debian.org

Debian ( /ˈdɛbiən/) yaitu sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sbg perangkat lunak lepas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak lepas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux yaitu distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan dipakai.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak lepas. Debian mampu dipakai pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop sampai telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak dipakai sbg basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.

Sistem operasi Debian yaitu gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya memakai kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang memakai kernel Linux yaitu salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sbgnya, karenanya Debian yaitu distro Linux yang sangat banyak dipakai di dunia.[3]

Organisasi

Proyek Debian ditata tata oleh the Debian Constitution dan the Social Contract yang menetapkan susunan tata tata dari proyek secara eksplisit berikut mencetuskan tujuan dari proyek yaitu pengembangan suatu sistem operasi lepas. [4] Ohloh memperkirakan basiskode (54 juta baris kode), memakai model COCOMO, akan berkisar sela USD 1 miliar.[5]

Fitur

Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, sela lain: Ubuntu, MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.[6]

Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil kala ini memuat semakin dari 29000 paket perangkat lunak[7] untuk 9 arsitektur komputer. Debian memakai kernel linux dan juga memakai 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi sampai arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan server mainframe IBM zSeries. [8]

Fitur yang menonjol dari Debian yaitu APT sistem pengaturan paket, repositori dengan banyak paket yang banyak, kebijakan paket yang sempit, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket.

Standar instalasi Debian memakai GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, player musik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce dan LXDE.[9]

CD sisanya, yang terbagi dalam 5 DVD atau 30 CD, memuat paket yang tersedia dan tak diperlukan untuk instalasi standar. Cara instalasi lainnya yaitu memakai CD net install yang ukurannya semakin kecil daripada CD/DVD instalasi normal. Di dalamnya memuat paket minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih kala instalasi memakai APT. [10] CD/DVD tersebut mampu dengan lepas diunduh melewati web, BitTorrent, jigdo, atau memainkan pembeliannya dari penjual.[11]

Sejarah

Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, beliau tak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga beliau berpendapat bahwa semakin patut mendirikan sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Beliau sukses dan distribusinya dikenal sbg "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sbg Pimpinan Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di pengahabisan tahun 2000, proyek debian memainkan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb yaitu perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang sangat sering dipakai untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian yaitu standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang mengandung data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut yaitu dpkg, sangat sering melewati apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sbg udebs ("mikro deb"), dan kebanyakan hanya dipakai untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Walaupun file tersebut memakai ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi susunan yang sama seperti biasa deb. Namun, tak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya mengandung paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi kebanyakan dihilangkan. udeb paket tak mampu diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga dipakai dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Kala ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis untuk debian, salah satu yang sangat menonjol dan menjadi fenomena yaitu Ubuntu

Organisasi Proyek Jaringan calas

Diagram susunan organisasi dari proyek

Proyek Debian yaitu organisasi sukarela dengan tiga dokumen yang menjadi fondasi:

  • Kontrak Sosial Debian (The Debian Social Contract) merumuskan himpunan prinsip dasar yang mesti dipatuhi oleh proyek berikut para pengembangnya.[12]
  • Panduan Debian Perangkat Lepas (The Debian Free Software Guidelines]] merumuskan kriteria untuk perangkat lunak lepas dan perangkat lunak yang diizinkan dimuat dalam distribusi, seperti mengacu pada Kontrak Sosial. Panduan ini telah diadopsi menjadi basis dari Ruang lingkup Perangkat Lunak Terbuka (Open Source Definition). Walaupun mampu dianggap sbg dokumen terpisah untuk beragam tujuan, secara resmi yaitu bagian dari Kontrak Sosial.[12]
  • Konstitusi Debian menjelaskan susunan organisasi untuk pembuatan keputusan resmi dalam proyek dan menerangkan wewenang dan tanggung jawab dari Pimpinan Proyek Debian, Sekretaris Proyek Debian dan Pengembang Debian pada umumnya.[4]

Pimpinan Proyek

Pimpinan Proyek Debian (The Debian Project Leader (DPL)) yaitu orang-orang yang benar di depan publik dan menjadi penentu arah dari proyek. [13] Proyek Debian telah memiliki pimpinan sbg berikut:[14]

  • Ian Murdock (Agustus 1993 – Maret 1996), pendiri dari Proyek Debian
  • Bruce Perens (April 1996 – Desember 1997)
  • Ian Jackson (Januari 1998 – Desember 1998)
  • Wichert Akkerman (Januari 1999 – Maret 2001)
  • Ben Collins (April 2001 – April 2002)
  • Bdale Garbee (April 2002 – April 2003)
  • Martin Michlmayr (March 2003 – March 2005)
  • Branden Robinson (April 2005 – April 2006)
  • Anthony Towns (April 2006 – April 2007)
  • Sam Hocevar (April 2007 – April 2008)
  • Steve McIntyre (April 2008 – April 2010)
  • Stefano Zacchiroli (April 2010 – Sekarang)

Rilis

Penginstall Debian

Tampilan Debian dalam tampilan CLI

Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir yaitu versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Kala versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable

Sbg tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sbg titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis sampai Debian 4.0 yaitu termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) disertai dengan nomor titik rilis; sbg contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 yaitu 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sbg contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 yaitu 5.0.1 (bukan 5.0r1).

Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 sampai 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tak se-teratur seperti versi stabil.

Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan supaya proyek Debian mampu mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini mempunyai tujuan supaya rilis mampu diprediksikan semakin patut oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian memainkan perencanaan jangka panjang yang semakin patut. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang banyakan untuk perubahan yang akbar, mengurangi ketidaknyamanan untuk para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang mampu diprediksi diharapkan mampu mengurangi waktu beku secara semuanya. Siklus squeeze dihasilkan pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.

Kode nama rilis Debian yaitu nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

Debian telah mengeluarkan sebelas rilis stabil utama:[15]

Sejarah Rilis

WarnaGuna
MerahRilis lama; tak didukung lagi
KuningRilis lama; sedang didukung
HijauRilis sekarang
BiruRilis mendatang
VersiNama SandiTanggal RilisArsitektur KomputerPaketDukunganCatatan
1.1buzz17 Juni 199614741996dpkg, ELF transition, Linux 2.0[16]
1.2rex12 Desember 199618481996-
1.3bo5 Juni 199719741997-
2.0hamm24 Juli 19982~ 15001998glibc transition, arsitektur baru: m68k[17]
2.1slink9 Maret 19994~ 22502000-12APT, arsitektur baru: alpha, sparc[18]
2.2potato15 Agustus 20006~ 39002003-04Arsitektur baru: arm, powerpc[19]
3.0woody19 Juli 200211~ 85002006-08Arsitektur baru: hppa, ia64, mips, mipsel, s390[20]
3.1sarge6 Juni 200511~ 154002008-04.Modular installer, semi-official amd64 support
4.0etch8 April 200711~ 180002009-4QGraphical installer, udev transition, modular X.Org transition, arsitektur baru: amd64, dropped architecture: m68k.[21] Last update 4.0r5 was released 2008-10-23[22]
5.0[23]lenny[24]14 Februari 2009[25]12[26]≈ 23,000[26]Ditentukan kemudianArsitektur 32-bit SPARC dilepaskan.[27] Arsitektur baru (really binary ABI): armel.[28] Dukungan penuh untuk Eee PC.[29]
6.0[30]squeeze[31]14 Februari 20099+2≈ 29,000Ditentukan kemudian-

Karena peristiwa yang melibatkan pemasok CD vendor yang mengeluarkan versi tak resmi berlabel rilis 1.0, karenanya rilis resmi 1.0 tak pernah dihasilkan. [32] Nama-nama sandi rilis Debian diambil dari nama-nama karakter film Toy Story. Distro yang tak stabil, dinamakan Sid, yang dalam film tersebut yaitu anak tetangga yang mempunyai emosi tak stabil dan suka menghancurkan mainannya. [33]

Debian di Indonesia

Sama seperti sistem operasi F/OSS (Free/Open Source Software) lainnya, di Indonesia perkembangan Debian berawal dari dunia kampus dengan menggunakan jaringan internal kampus, tumbuh pengguna dan komunitas Debian Indonesia.

Cermin

Untuk mendistribusikan paket-paket terbaru, komunitas Debian Indonesia berinisiatif menyediakan mirror untuk pengguna Debian di Indonesia. Tujuan utamanya yaitu mempercepat akses dan menghemat bandwith. Berikut ini yaitu beberapa mirror Debian di Indonesia

Berkas ISO

  • Berkas ISO Debian 4.0 Rilis 7
  • Berkas ISO Debian di server FOSS-ID.web.id

Milis

Komunitas Debian Indonesia mengadakan komunikasi melewati milis atau

Situs

Situs Resmi Debian GNU/Linux(en)

Pustaka

  1. ^ "Debian Installer 6.0 Release Candidate 1 published". Debian. 2011-01-13. Diakses 2011-01-13. 
  2. ^ "License information". Debian. Diakses 2009-02-28. 
  3. ^ //distrowatch.com/stats.php?section=popularity
  4. ^ a b Proyek Debian yaitu suatu organisiasi independen yang tersebar; tak didukung oleh perusahaan seperti distribusi Linux lainnya seperti Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan Mandriva. Biaya mengembangkan seluruh paket yang benar di Debian 5.0 lenny (323 juta baris kod), memakai model COCOMO, diestimasikan sekitar USD 8 miliar.[gsyc.es/~frivas/paper.pdf "Measuring Lenny: the size of Debian 5.0"] . libresoft. Diakses 2011-02-28. 
  5. ^ "Debian GNU/Linux". Ohloh.net. Diakses 2011-02-28. 
  6. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Choosing a Debian distribution". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  7. ^ "Debian 6.0 "Squeeze" released". Debian. Diakses 2011-02-06. 
  8. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Compatibility issues". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  9. ^ "Downloading Debian CD/DVD images via //FTP". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  10. ^ "Installing Debian GNU/Linux via the Internet". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  11. ^ "Debian GNU/Linux on CDs". Debian. Diakses 2009-01-06. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tak sah; tak ditemukan teks untuk ref bernama socialcontract
  13. ^ What does a Debian Project Leader do www.debian.org
  14. ^ "A Brief History of Debian Chapter 2 – Leadership". Debian. Diakses 2008-11-01. 
  15. ^ "A Brief History of Debian: Debian Releases". 
  16. ^ "A Brief History of Debian, 4.2: the 1.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "1.1 Buzz released June 1996 (474 packages, 2.0 kernel, fully ELF, dpkg)" 
  17. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "Debian 2.0 (Hamm) was released July 1998 for the Intel i386 and Motorola 68000 series architectures. This release marked the move to a new version of the system C libraries (glibc2 or for historical reasons libc6)." 
  18. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "this release of Debian was the first to require 2 CD-ROMs for the "Official Debian CD set"" 
  19. ^ Martin Schulze (2000-08-15). "Debian GNU/Linux 2.2, the "Joel 'Espy' Klecker" release". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2000/msg00009.html.
  20. ^ "A Brief History of Debian, 4.4: the 3.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "This is the first release including HP PA-RISC, IA-64, MIPS, MIPS (DEC) and IBM s/390 ports." 
  21. ^ Alexander Schmehl (2007-04-08). "Debian GNU/Linux 4.0 released". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2007/msg00002.html.
  22. ^ Alexander Reichle-Schmehl (2008-10-23). "Debian GNU/Linux 4.0 updated". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/2008/msg00004.html.
  23. ^ Release Update: Release numbering, goals, armel architecture, BSPs
  24. ^ Steve Langasek (2006-11-16). "testing d-i Release Candidate 1 and more release adjustments". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2006/11/msg00004.html.
  25. ^ Adeodato Simó (2009-02-01). "Release update: deep freeze, planned dates, and remaining bugs". Diakses 2009-02-15. 
  26. ^ a b "Debian GNU/Linux 5.0 released". Debian. 2009-02-14. Diakses 2009-02-15. 
  27. ^ Jurij Smakov. "Retiring the sparc32 port". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2007/07/msg00006.html.
  28. ^ Marc 'HE' Brockschmidt. "Release Update: arch status, major transitions finished, freeze coming up". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/06/msg00000.html.
  29. ^ Ben Armstrong. "Bits from the Debian Eee PC team, summer 2008". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/08/msg00002.html.
  30. ^ "Debian GNU/Linux 6.0 – Release Notes". Debian. Diakses 2009-02-15. 
  31. ^ Luk Claes (2008-09-01). "Release Update: freeze guidelines, testing, BSP, rc bug fixes". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/09/msg00000.html.
  32. ^ "A Brief History of Debian, 4.1: the 0.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-05-24. "Debian 1.0, which was actually released as Debian 1.1 to avoid confusion after a CDROM manufacturer mistakenly labelled an unreleased version as Debian 1.0." 
  33. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ — The Debian FTP archives". Diakses 2007-05-24. 


edunitas.com

Page 4

Debian ( /ˈdɛbiən/) yaitu sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sbg perangkat lunak lepas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak lepas lainnya. Debian GNU/Linux berisi perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux yaitu distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan dipakai.

Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak lepas. Debian dapat dipakai pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak dipakai sbg basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.

Sistem operasi Debian yaitu gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya memakai kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang memakai kernel Linux yaitu salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sbgnya, maka Debian yaitu distro Linux yang sangat banyak dipakai di dunia.[3]

Organisasi

Proyek Debian ditata tata oleh the Debian Constitution dan the Social Contract yang menetapkan susunan tata tata dari proyek secara eksplisit berikut menyalakan tujuan dari proyek yaitu pengembangan suatu sistem operasi lepas. [4] Ohloh memperkirakan basiskode (54 juta baris kode), memakai model COCOMO, akan berkisar sela USD 1 miliar.[5]

Fitur

Banyak distribusi linux lainnya berbasiskan Debian, sela lain: Ubuntu, MEPIS, Dreamlinux, Damn Small Linux, Xandros, Knoppix, BackTrack, Linspire, dan edisi Debian dari Linux Mint.[6]

Debian dikenal karena pilihannya yang beragam. Rilis stabil saat ini berisi semakin dari 29000 paket perangkat lunak[7] untuk 9 arsitektur komputer. Debian memakai kernel linux dan juga memakai 2 kernel FreeBSD (kfreebsd-i386 and kfreebsd-amd64). Arsitektur komputer ini mulai dari Intel/AMD 32-bit/X86-64bit yang umumnya ditemukan pada komputer pribadi hingga arsitektur ARM yang umumnya ditemukan di sistem embedded dan server mainframe IBM zSeries. [8]

Fitur yang menonjol dari Debian yaitu APT sistem pengaturan paket, repositori dengan banyak paket yang banyak, kebijakan paket yang sempit, dan kualitas rilis yang terjaga. Praktik ini memungkinkan pemutakhiran yang sederhana antar rilis, begitupun untuk penghapusan paket.

Standar instalasi Debian memakai GNOME desktop environment. Termasuk di dalamnya program OpenOffice.org, Iceweasel, Evolution, program penulisan CD/DVD, player musik dan video, penyunting, PDF viewer. Selain itu terdapat juga CD dengan program KDE, Xfce dan LXDE.[9]

CD sisanya, yang terbagi dalam 5 DVD atau 30 CD, berisi paket yang tersedia dan tak diperlukan untuk instalasi standar. Cara instalasi lainnya yaitu memakai CD net install yang ukurannya semakin kecil daripada CD/DVD instalasi normal. Di dalamnya berisi paket minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih saat instalasi memakai APT. [10] CD/DVD tersebut dapat dengan lepas diunduh melewati web, BitTorrent, jigdo, atau memperagakan pembeliannya dari penjual.[11]

Sejarah

Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, beliau tak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga beliau berpendapat bahwa semakin patut mendirikan sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berupaya memodifikasi SLS. Beliau sukses dan distribusinya dikenal sbg "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sbg Pimpinan Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di pengahabisan tahun 2000, proyek debian memperagakan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb yaitu perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang sangat sering dipakai untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian yaitu standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang mengandung data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut yaitu dpkg, sangat sering melewati apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sbg udebs ("mikro deb"), dan kebanyakan hanya dipakai untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Walaupun file tersebut memakai ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi susunan yang sama seperti biasa deb. Namun, tak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya mengandung paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi kebanyakan dihilangkan. udeb paket tak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga dipakai dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis untuk debian, salah satu yang sangat menonjol dan menjadi fenomena yaitu Ubuntu

Organisasi Proyek Jaringan calas

Diagram susunan organisasi dari proyek

Proyek Debian yaitu organisasi sukarela dengan tiga dokumen yang menjadi fondasi:

  • Kontrak Sosial Debian (The Debian Social Contract) merumuskan himpunan prinsip dasar yang mesti dipatuhi oleh proyek berikut para pengembangnya.[12]
  • Panduan Debian Perangkat Lepas (The Debian Free Software Guidelines]] merumuskan kriteria untuk perangkat lunak lepas dan perangkat lunak yang diizinkan dimuat dalam distribusi, seperti mengacu pada Kontrak Sosial. Panduan ini telah diadopsi menjadi basis dari Ruang lingkup Perangkat Lunak Terbuka (Open Source Definition). Walaupun dapat dianggap sbg dokumen terpisah untuk beragam tujuan, secara formal yaitu bagian dari Kontrak Sosial.[12]
  • Konstitusi Debian menjelaskan susunan organisasi untuk pembuatan keputusan formal dalam proyek dan menerangkan wewenang dan tanggung jawab dari Pimpinan Proyek Debian, Sekretaris Proyek Debian dan Pengembang Debian pada umumnya.[4]

Pimpinan Proyek

Pimpinan Proyek Debian (The Debian Project Leader (DPL)) yaitu orang-orang yang benar di depan publik dan menjadi penentu arah dari proyek. [13] Proyek Debian telah memiliki pimpinan sbg berikut:[14]

  • Ian Murdock (Agustus 1993 – Maret 1996), pendiri dari Proyek Debian
  • Bruce Perens (April 1996 – Desember 1997)
  • Ian Jackson (Januari 1998 – Desember 1998)
  • Wichert Akkerman (Januari 1999 – Maret 2001)
  • Ben Collins (April 2001 – April 2002)
  • Bdale Garbee (April 2002 – April 2003)
  • Martin Michlmayr (March 2003 – March 2005)
  • Branden Robinson (April 2005 – April 2006)
  • Anthony Towns (April 2006 – April 2007)
  • Sam Hocevar (April 2007 – April 2008)
  • Steve McIntyre (April 2008 – April 2010)
  • Stefano Zacchiroli (April 2010 – Sekarang)

Rilis

Penginstall Debian

Tampilan Debian dalam tampilan CLI

Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir yaitu versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable

Sbg tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sbg titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 yaitu termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sbg contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 yaitu 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sbg contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 yaitu 5.0.1 (bukan 5.0r1).

Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tak se-teratur seperti versi stabil.

Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan supaya proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan supaya rilis dapat diprediksikan semakin patut oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian memperagakan perencanaan jangka panjang yang semakin patut. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang kebanyakan untuk perubahan yang akbar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dihasilkan pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.

Kode nama rilis Debian yaitu nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

Debian telah mengeluarkan sebelas rilis stabil utama:[15]

Sejarah Rilis

WarnaGuna
MerahRilis lama; tak didukung lagi
KuningRilis lama; sedang didukung
HijauRilis sekarang
BiruRilis mendatang

Karena peristiwa yang melibatkan pemasok CD vendor yang mengeluarkan versi tak resmi berlabel rilis 1.0, maka rilis resmi 1.0 tak pernah dihasilkan. [32] Nama-nama sandi rilis Debian diambil dari nama-nama karakter film Toy Story. Distro yang tak stabil, dinamakan Sid, yang dalam film tersebut yaitu anak tetangga yang mempunyai emosi tak stabil dan suka menghancurkan mainannya. [33]

Debian di Indonesia

Sama seperti sistem operasi F/OSS (Free/Open Source Software) lainnya, di Indonesia perkembangan Debian berawal dari dunia kampus dengan menggunakan jaringan internal kampus, tumbuh pengguna dan komunitas Debian Indonesia.

Cermin

Untuk mendistribusikan paket-paket terbaru, komunitas Debian Indonesia berinisiatif menyediakan mirror untuk pengguna Debian di Indonesia. Tujuan utamanya yaitu mempercepat akses dan menghemat bandwith. Berikut ini yaitu beberapa mirror Debian di Indonesia

Berkas ISO

  • Berkas ISO Debian 4.0 Rilis 7
  • Berkas ISO Debian di server FOSS-ID.web.id

Milis

Komunitas Debian Indonesia mengadakan komunikasi melewati milis atau

Situs

Situs Resmi Debian GNU/Linux(en)

Pustaka

  1. ^ "Debian Installer 6.0 Release Candidate 1 published". Debian. 2011-01-13. Diakses 2011-01-13. 
  2. ^ "License information". Debian. Diakses 2009-02-28. 
  3. ^ //distrowatch.com/stats.php?section=popularity
  4. ^ a b Proyek Debian yaitu suatu organisiasi independen yang tersebar; tak didukung oleh perusahaan seperti distribusi Linux lainnya seperti Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan Mandriva. Biaya mengembangkan semua paket yang benar di Debian 5.0 lenny (323 juta baris kod), memakai model COCOMO, diestimasikan sekitar USD 8 miliar.[gsyc.es/~frivas/paper.pdf "Measuring Lenny: the size of Debian 5.0"] . libresoft. Diakses 2011-02-28. 
  5. ^ "Debian GNU/Linux". Ohloh.net. Diakses 2011-02-28. 
  6. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Choosing a Debian distribution". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  7. ^ "Debian 6.0 "Squeeze" released". Debian. Diakses 2011-02-06. 
  8. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ – Compatibility issues". Debian. Diakses 2008-05-12. 
  9. ^ "Downloading Debian CD/DVD images via //FTP". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  10. ^ "Installing Debian GNU/Linux via the Internet". Debian. Diakses 2008-12-11. 
  11. ^ "Debian GNU/Linux on CDs". Debian. Diakses 2009-01-06. 
  12. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tak sah; tak ditemukan teks untuk ref bernama socialcontract
  13. ^ What does a Debian Project Leader do www.debian.org
  14. ^ "A Brief History of Debian Chapter 2 – Leadership". Debian. Diakses 2008-11-01. 
  15. ^ "A Brief History of Debian: Debian Releases". 
  16. ^ "A Brief History of Debian, 4.2: the 1.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "1.1 Buzz released June 1996 (474 packages, 2.0 kernel, fully ELF, dpkg)" 
  17. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "Debian 2.0 (Hamm) was released July 1998 for the Intel i386 and Motorola 68000 series architectures. This release marked the move to a new version of the system C libraries (glibc2 or for historical reasons libc6)." 
  18. ^ "A Brief History of Debian, 4.3: the 2.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "this release of Debian was the first to require 2 CD-ROMs for the "Official Debian CD set"" 
  19. ^ Martin Schulze (2000-08-15). "Debian GNU/Linux 2.2, the "Joel 'Espy' Klecker" release". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2000/msg00009.html.
  20. ^ "A Brief History of Debian, 4.4: the 3.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-04-26. "This is the first release including HP PA-RISC, IA-64, MIPS, MIPS (DEC) and IBM s/390 ports." 
  21. ^ Alexander Schmehl (2007-04-08). "Debian GNU/Linux 4.0 released". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/debian-announce-2007/msg00002.html.
  22. ^ Alexander Reichle-Schmehl (2008-10-23). "Debian GNU/Linux 4.0 updated". debian-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-announce/2008/msg00004.html.
  23. ^ Release Update: Release numbering, goals, armel architecture, BSPs
  24. ^ Steve Langasek (2006-11-16). "testing d-i Release Candidate 1 and more release adjustments". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2006/11/msg00004.html.
  25. ^ Adeodato Simó (2009-02-01). "Release update: deep freeze, planned dates, and remaining bugs". Diakses 2009-02-15. 
  26. ^ a b "Debian GNU/Linux 5.0 released". Debian. 2009-02-14. Diakses 2009-02-15. 
  27. ^ Jurij Smakov. "Retiring the sparc32 port". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2007/07/msg00006.html.
  28. ^ Marc 'HE' Brockschmidt. "Release Update: arch status, major transitions finished, freeze coming up". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/06/msg00000.html.
  29. ^ Ben Armstrong. "Bits from the Debian Eee PC team, summer 2008". //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/08/msg00002.html.
  30. ^ "Debian GNU/Linux 6.0 – Release Notes". Debian. Diakses 2009-02-15. 
  31. ^ Luk Claes (2008-09-01). "Release Update: freeze guidelines, testing, BSP, rc bug fixes". debian-devel-announce mailing list. //lists.debian.org/debian-devel-announce/2008/09/msg00000.html.
  32. ^ "A Brief History of Debian, 4.1: the 0.x Releases". 2007-04-03. Diakses 2007-05-24. "Debian 1.0, which was actually released as Debian 1.1 to avoid confusion after a CDROM manufacturer mistakenly labelled an unreleased version as Debian 1.0." 
  33. ^ "The Debian GNU/Linux FAQ — The Debian FTP archives". Diakses 2007-05-24. 


edunitas.com

Page 5

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat sbg hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Beberapa penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada zaman ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja daerah itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka masa inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara susunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Jumlah semuanya Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sejumlah 1.148 orang. Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sejumlah 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada masa terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 km. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil jumlah penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sejumlah 4.031.589 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sejumlah 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sejumlah 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang paling sesuai kepada budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, baik jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia kepada budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga paling menjanjikan kepada lebih ditingkatkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Kepada perikanan laut juga dijadikan andalan daerah ini karena semua kecamatannya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sbg sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian yang lain.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang paling akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sejumlah 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 6

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat sbg hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Beberapa penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana aci yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada zaman ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja daerah itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka masa inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara susunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada masa terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 km. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai macam komoditi pertanian, adun macam tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun macam tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang aci di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih ditingkatkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Untuk perikanan laut juga dijadikan andalan daerah ini karena semua kecamatannya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sbg sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 7

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat sbg hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Beberapa penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana aci yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada zaman ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja daerah itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka masa inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara susunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada masa terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 km. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai macam komoditi pertanian, adun macam tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun macam tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang aci di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih ditingkatkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Untuk perikanan laut juga dijadikan andalan daerah ini karena semua kecamatannya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sbg sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 8

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat sbg hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Beberapa penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada zaman ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja daerah itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka masa inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara susunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Jumlah semuanya Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sejumlah 1.148 orang. Sementara itu jumlah wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sejumlah 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada masa terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 km. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil jumlah penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sejumlah 4.031.589 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sejumlah 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sejumlah 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang paling sesuai kepada budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, baik jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia kepada budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga paling menjanjikan kepada lebih ditingkatkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Kepada perikanan laut juga dijadikan andalan daerah ini karena semua kecamatannya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sbg sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian yang lain.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang paling akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sejumlah 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 9

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sbg kabupaten otonom, yang dipersiapkan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Kekuatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kecamatan yang memiliki banyak warga terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, ditemani oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara banyak warga tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian warga terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan area dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dan diteliti dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak 100 tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem hukum budaya matrilineal, namun mereka sedang menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari. [3]

Suku bangsaKecamatan
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Kecamatan

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah kecamatan yang terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang bersamaan batasnya dengan Kabupaten Aceh Barat Kekuatan sampai Kecamatan Trumon Timur yang bersamaan batasnya dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga semuanya kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 kecamatan. Keenam belas kecamatan tersebut adalah:

Pustaka

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak warga Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 10

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sbg kabupaten otonom, yang dipersiapkan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan berlandaskan dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Kekuatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kecamatan yang memiliki banyak warga terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, disertai oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara banyak warga tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian warga terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan area dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dan diteliti dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak 100 tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem hukum budaya matrilineal, namun mereka sedang menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari. [3]

Suku bangsaKecamatan
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Kecamatan

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah kecamatan yang terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang bersamaan batasnya dengan Kabupaten Aceh Barat Kekuatan sampai Kecamatan Trumon Timur yang bersamaan batasnya dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga semuanya kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 kecamatan. Keenam belas kecamatan tersebut adalah:

Pustaka

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak warga Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 11

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sbg kabupaten otonom, yang dipersiapkan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan berlandaskan dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Kekuatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kecamatan yang memiliki banyak warga terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, disertai oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara banyak warga tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian warga terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan area dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dan diteliti dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak 100 tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem hukum budaya matrilineal, namun mereka sedang menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari. [3]

Suku bangsaKecamatan
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Kecamatan

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah kecamatan yang terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang bersamaan batasnya dengan Kabupaten Aceh Barat Kekuatan sampai Kecamatan Trumon Timur yang bersamaan batasnya dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga semuanya kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 kecamatan. Keenam belas kecamatan tersebut adalah:

Pustaka

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak warga Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 12

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sbg kabupaten otonom, yang dipersiapkan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Kekuatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kecamatan yang memiliki banyak warga terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, ditemani oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara banyak warga tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian warga terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan area dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dan diteliti dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak 100 tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem hukum budaya matrilineal, namun mereka sedang menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari. [3]

Suku bangsaKecamatan
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Kecamatan

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah kecamatan yang terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang bersamaan batasnya dengan Kabupaten Aceh Barat Kekuatan sampai Kecamatan Trumon Timur yang bersamaan batasnya dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga semuanya kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 kecamatan. Keenam belas kecamatan tersebut adalah:

Pustaka

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak warga Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 13

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil warganya yang khas. Beberapa warga Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana telah tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada seratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan warga setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka saat inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat kekuatan Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara bangunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Kaki tangan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat merasakan pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada saat terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar sela 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar sela 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Warga

Banyak warga Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Warga Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus warga sesudah bencana lingkungan kehidupan gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilakukan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak warga Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai untuk budidaya berjenis-jenis komoditi pertanian, berpegang pada kebenaran jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di sela beberapa kabupaten yang telah tersedia di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk semakin ditingkatkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Untuk perikanan laut juga menjadi andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa agung komoditi pertanian merasakan penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan fasilitas produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau merasakan penurunan yang sangat agung dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata merasakan penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 14

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil warganya yang khas. Beberapa warga Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana telah tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada seratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan warga setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat kekuatan Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara bangunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bertugas di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Kaki tangan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat merasakan pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar sela 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar sela 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Warga

Banyak warga Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Warga Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus warga sesudah bencana lingkungan kehidupan gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilakukan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak warga Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai sebagai budidaya berjenis-jenis komoditi pertanian, berpegang pada kebenaran jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di sela beberapa kabupaten yang telah tersedia di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia sebagai budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan sebagai semakin ditingkatkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Sebagai perikanan laut juga menjadi andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa agung komoditi pertanian merasakan penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau merasakan penurunan yang sangat agung dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata merasakan penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 15

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil warganya yang khas. Beberapa warga Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana telah tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada seratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan warga setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat kekuatan Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara bangunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bertugas di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Kaki tangan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat merasakan pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar sela 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar sela 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Warga

Banyak warga Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Warga Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus warga sesudah bencana lingkungan kehidupan gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilakukan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak warga Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai sebagai budidaya berjenis-jenis komoditi pertanian, berpegang pada kebenaran jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di sela beberapa kabupaten yang telah tersedia di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia sebagai budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan sebagai semakin ditingkatkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Sebagai perikanan laut juga menjadi andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa agung komoditi pertanian merasakan penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau merasakan penurunan yang sangat agung dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata merasakan penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 16

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil warganya yang khas. Beberapa warga Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana telah tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada seratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan warga setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka saat inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat kekuatan Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara bangunan organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak semuanya Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Kaki tangan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sedang sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat merasakan pergantian antar waktu, terutama disebabkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada saat terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai sekitar 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar sela 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar sela 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Warga

Banyak warga Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Warga Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus warga sesudah bencana lingkungan kehidupan gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilakukan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak warga Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tersebut sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai untuk budidaya berjenis-jenis komoditi pertanian, berpegang pada kebenaran jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di sela beberapa kabupaten yang telah tersedia di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian sedang cukup lapang. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk semakin ditingkatkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang sedang lapang tersedia.

Untuk perikanan laut juga menjadi andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, beberapa agung komoditi pertanian merasakan penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom sampai kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga disebabkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan fasilitas produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau merasakan penurunan yang sangat agung dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata merasakan penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 17

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri untuk kabupaten otonom, yang akan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah anggota dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Disktrik yang memiliki banyak masyarakat terbanyak adalah Disktrik Labuhan Haji, disertai oleh Disktrik Kluet Utara. Sementara banyak masyarakat tersedikit adalah Disktrik Sawang. Sebagian masyarakat terpusat di sepanjang perlintasan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar macam tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah macam tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak ratus tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi memanfaatkan sistem norma budaya matrilineal, namun mereka sedang memanfaatkan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam diskusi sehari-hari. [3]

Suku bangsaDisktrik
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Disktrik

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah disktrik yang terbentang mulai dari Disktrik Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya sampai Disktrik Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak disktrik dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 disktrik di anggota timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 disktrik lagi sehingga keseluruhan disktrik dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 disktrik. Keenam belas disktrik tersebut adalah:

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak masyarakat Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 18

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri untuk kabupaten otonom, yang akan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah anggota dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Disktrik yang memiliki banyak masyarakat terbanyak adalah Disktrik Labuhan Haji, disertai oleh Disktrik Kluet Utara. Sementara banyak masyarakat tersedikit adalah Disktrik Sawang. Sebagian masyarakat terpusat di sepanjang perlintasan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar macam tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah macam tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana semenjak ratus tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi mempergunakan sistem norma budaya matrilineal, namun mereka masih mempergunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam diskusi sehari-hari. [3]

Suku bangsaDisktrik
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Disktrik

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah disktrik yang terbentang mulai dari Disktrik Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya sampai Disktrik Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak disktrik dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 disktrik di anggota timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 disktrik lagi sehingga keseluruhan disktrik dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 disktrik. Keenam belas disktrik tersebut adalah:

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak masyarakat Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 19

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri untuk kabupaten otonom, yang akan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah anggota dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Disktrik yang memiliki banyak masyarakat terbanyak adalah Disktrik Labuhan Haji, disertai oleh Disktrik Kluet Utara. Sementara banyak masyarakat tersedikit adalah Disktrik Sawang. Sebagian masyarakat terpusat di sepanjang perlintasan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar macam tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah macam tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana semenjak ratus tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi mempergunakan sistem norma budaya matrilineal, namun mereka masih mempergunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam diskusi sehari-hari. [3]

Suku bangsaDisktrik
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Disktrik

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah disktrik yang terbentang mulai dari Disktrik Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya sampai Disktrik Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak disktrik dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 disktrik di anggota timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 disktrik lagi sehingga keseluruhan disktrik dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 disktrik. Keenam belas disktrik tersebut adalah:

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak masyarakat Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 20

Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri untuk kabupaten otonom, yang akan menjadi wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah anggota dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Disktrik yang memiliki banyak masyarakat terbanyak adalah Disktrik Labuhan Haji, disertai oleh Disktrik Kluet Utara. Sementara banyak masyarakat tersedikit adalah Disktrik Sawang. Sebagian masyarakat terpusat di sepanjang perlintasan raya pesisir dan pinggiran sungai.

Batas wilayah

Topografi dan klimatologi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri atas dataran rendah, bergelombang, berbukit, sampai pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan lapang 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki lapang terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%).

Sementara itu, sebagian akbar macam tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah macam tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Demografi

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak ratus tahun ke-15. Walau sudah tidak lagi memanfaatkan sistem norma budaya matrilineal, namun mereka sedang memanfaatkan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam diskusi sehari-hari. [3]

Suku bangsaDisktrik
Suku AcehSawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.
Suku Aneuk JameeKluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan.
Suku KluetKluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee).

Disktrik

Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah disktrik yang terbentang mulai dari Disktrik Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya sampai Disktrik Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 banyak disktrik dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 14 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 disktrik di anggota timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 disktrik lagi sehingga keseluruhan disktrik dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 16 disktrik. Keenam belas disktrik tersebut adalah:

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Banyak masyarakat Aceh
  3. ^ //www.ihssrc.com/index.php?option=com_content&task=view&id=118&Itemid=1


edunitas.com

Page 21

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat susunan sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Sebagian penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada ratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara propertti organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak keseluruhan Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama diakibatkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tsb sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, baik jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih dinaikkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia.

Untuk perikanan laut juga menjadi andalan daerah ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, sebagian akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini diakibatkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga diakibatkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 22

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi susunan untuk hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Sebagian penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada ratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara propertti organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak keseluruhan Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama diakibatkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tsb sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, berpihak kepada yang benar jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih dinaikkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia.

Untuk perikanan laut juga dijadikan andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, sebagian akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini diakibatkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga diakibatkan lumpuhnya kota Calang untuk sentra penyediaan fasilitas produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 23

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya diproduksi susunan untuk hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Sebagian penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada ratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Kawasan Kabupaten Aceh Jaya, secara propertti organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak keseluruhan Pegawai Negeri Sipil kawasan yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Kawasan (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama diakibatkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tsb sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, berpihak kepada yang benar jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk kawasan Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih dinaikkan di kawasan ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia.

Untuk perikanan laut juga dijadikan andalan kawasan ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, sebagian akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini diakibatkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga diakibatkan lumpuhnya kota Calang untuk sentra penyediaan fasilitas produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Page 24

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibuat susunan sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yang khas. Sebagian penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil seperti orang Eropa di mana berada yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya merupakan keturunan prajurit Portugis pada ratus tahun ke-16 yang kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yang tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka ketika inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Pemerintahan

Kabupaten Aceh Jaya terbentuk pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Jaya, secara propertti organisasi pada tahun 2005 terdiri dari lembaga/instansi berupa 11 Dinas, 3 Badan dan 6 Kantor yang merupakan kantor kecamatan. Banyak keseluruhan Pegawai Negeri Sipil daerah yang bekerja di jajaran pemerintahan Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 sebanyak 1.148 orang. Sementara itu banyak wakil rakyat yang duduk pada lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 masih sebanyak 20 orang sebagaimana tahun 2004, hanya saja beberapa wakil rakyat mengalami pergantian antar waktu, terutama diakibatkan oleh beberapa anggota DPRD yang meninggal pada ketika terjadinya bencana gempa dan tsunami.

Kondisi geografi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir Barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan banyak hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar selang 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar selang 29,9-31,4 °C.

Batas wilayah

Penduduk

Banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2005 didasarkan pada hasil Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) yang merupakan sensus penduduk sesudah bencana dunia gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda wilayah Aceh. SPAN dilaksanakan oleh BPS pada bulan September 2005 dengan hasil banyak penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tercatat sebanyak 4.031.589 jiwa. Sementara itu banyak penduduk Kabupaten Aceh Jaya hasil sensus tsb sebanyak 60.660 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 31.515 jiwa dan perempuan 29.145 jiwa.

Potensi

Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang sangat sesuai untuk budidaya berbagai jenis komoditi pertanian, baik jenis tanaman pangan seperti padi, palawija, buah-buahan, dan sayuran, maupun jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan kelapa dalam. Kabupaten Aceh Jaya termasuk daerah Zona Pertanian di selang beberapa kabupaten yang berada di Provins NAD. Disamping itu lahan yang tersedia untuk budidaya pertanian masih cukup luas. Sub sektor peternakan juga sangat menjanjikan untuk lebih dinaikkan di daerah ini mengingat wilayah berupa padang rumput yang masih luas tersedia.

Untuk perikanan laut juga menjadi andalan daerah ini karena semua kecamatannya bersamaan batasnya langsung dengan samudera Indonesia. Namun setelah terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami, sebagian akbar komoditi pertanian mengalami penurunan produksi pada tahun 2005. Hal ini diakibatkan oleh rusaknya areal budidaya berbagai komoditi tanaman pertanian oleh gelombang tsunami. Seperti tanaman kelapa dalam yang dibudidayakan di sepanjang pantai wilayah ini, mulai dari Teunom hingga kecamatan Jaya, hancur oleh gelombang tsunami. Penurunan produksi tanaman pertanian juga diakibatkan lumpuhnya kota Calang sebagai sentra penyediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian lainnya.

Pada tahun 2005 produksi padi sawah tercatat sebesar 13.844 ton gabah, atau mengalami penurunan yang sangat akbar dibanding tahun 2004 yaitu menurun sebesar 74,31 persen dengan total produksi padi sawah pada tahun 2004 sebanyak 53.896 ton. Demikian juga halnya dengan produksi tanaman palawija dan sayur-sayuran yang rata-rata mengalami penurunan diatas 50 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ //www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf


edunitas.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA