Kongres Pemuda 2 dilaksanakan di 3 tempat berbeda sebutkan apa saja?

Jakarta, IDN Times - Pada 28 Oktober 1928 atau 93 tahun yang lalu, Kongres Pemuda Indonesia II diselenggarakan. Kongres ini digagas oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang anggotanya pelajar dari seluruh Hindia Belanda.

Selain PPPI, ada pula sejumlah organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong, Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, hingga Pemoeda Kaoem Betawi.

Baca Juga: Mengenal Lima Tokoh Perubahan di Balik Sumpah Pemuda

1. Kongres Pemuda II dipimpin Soegondo Djojopuspito

(Museum Sumpah Pemuda di Jakarta) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Kongres Pemuda II dipimpin Soegondo Djojopuspito. Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, pada 22 Februari 1904 ini merupakan tokoh PPPI dan menjadi ketua organisasi itu pada 1927.

Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendidikan Soegondo bermula di Holland Indische School (1911-1918), Meer Uitgebried Lder Onderwihs (1918-1921), Angleemeene Midelbar School, hingga Recht Hogeschool.

2. Pada rapat penutupan Kongres Pemuda II, Sumpah Pemuda dan Indonesia Raya dikumandangkan

(Museum Sumpah Pemuda) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Kongres Pemuda II berlangsung dalam tiga kali rapat pleno. Rapat pertama berlangsung di Gedung Katholieke Hongenlingen Bond (KJB), rapat kedua di gedung Oost-Java Bioscoop, dan penutupan di gedung Indonesiche Clubgebouw di Kramat Raya.

Pada saat penutupan Kongres Pemuda II lagu Indonesia Raya karya WR Supratman pertama kali diperdengarkan, serta dibacakan Sumpah Pemuda. Berikut isi sumpahnya:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bersoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

3. Gedung tempat dibacakan Sumpah Pemuda telah menjadi museum

(Museum Sumpah Pemuda) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Gedung tempat dibacakan Sumpah Pemuda saat ini telah menjadi sebuah museum. Sebelumnya, gedung ini sempat menjadi asrama mahasiswa hingga hotel.

Pemerintah Daerah DKI Jakarta kemudian membelinya dan meresmikan tempat yang berlokasi di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, itu menjadi museum sejak 10 Januari 1972.

Baca Juga: 10 Kisah Pemuda Inspiratif di Berbagai Pelosok Negeri, Bikin Semangat!

KEMERDEKAAN bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran para pemuda yang bersatu untuk mengusir penjajah. Pada zaman kemerdekaan, para pemuda sering mengadakan pertemuan dan kongres untuk menentukan nasib bangsa. Bahkan dari pertemuan itu tercetuslah sebuah naskah yang berisi semangat pemuda dan dikenal dengan nama "Sumpah Pemuda".

Naskah itu tercetus saat Kongres Pemuda II yang diselenggarakan di Jakarta tepatnya pada 28 Oktober 1928. Dari situlah kemudian lahir Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun. Tahun ini peringatan tersebut sudah memasuki usia 90 tahun.

Sejarah Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober tentu tidak lepas dari tempat berlangsungnya kongres. Ada 3 tempat yang menjadi saksi biksu para pemuda bersatu dengan semangat yang sama. Merangkum berbagai sumber, Minggu (28/10/2018), inilah tempat-tempat tersebut :

 Baca juga: Aksi-Aksi Gagal para Vlogger bahkan Sampai Tewas, Hati-Hati ya Guys!

Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

Pada mulanya rapat pertama kongres kedua dilaksanakan Sabtu, 27 Oktober 1928. Para pemuda berkumpul di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond guna membahas arti dan hubungan persatuan antarpemuda. Menurut salah seorang pemuda, persatuan Indonesia dapat diperkuat dengan adanya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

 

Gedung tempat berlangsungnya rapat pertama masih ada hingga sekarang. Hanya saja gedung tersebut telah berganti nama dan berubah fungsi menjadi Gereja Katedral Jakarta. Letaknya berada di seberang Lapangan Banteng.

 Baca juga: Festival Yoga Internasional Kembali Digelar, Ribuan Peserta Antusias

Gedung Oost-Java Bioscoop

Keesokan harinya yaitu Minggu, 28 Oktober 1928, rapat dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pada rapat kedua, para pemuda membahas tentang pendidikan yang mencapai kesepakatan bila setiap anak dan pemuda harus mendapatkan pendidikan kebangsaan, dididik secara demokratis, serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Biarpun sudah mencapai kesepakatan, rapat masih dilanjutkan tapi di tempat berbeda.

Sayang, gedung bersejarah kedua lahirnya Sumpah Pemuda ini tidak diketahui secara pasti keberadaannya. Dulu letak gedung berada di Jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara. Namun yang pasti gedung tersebut sudah menciptakan sejarah yang berdampak pada kemerdekaan bangsa.

 Baca juga: Ada yang Berusia 106 Tahun, Inilah Vlogger-Vlogger Tertua di Dunia

Gedung Indonesisch Huis Kramat

Terakhir adalah gedung yang digunakan untuk rapat di hari kedua dan merupakan tempat tercetusnya naskah Sumpah Pemuda. Gedung itu bernama Indonesisch Huis Kramat. Pada mulanya gedung ini merupakan rumah kos bagi para pemuda yang tidak punya tempat tinggal ketika bersekolah. Seiring berjalannya waktu, gedung tersebut dijadikan tempat untuk pertemuan para pemuda termasuk kongres.

Pada sesi rapat di gedung tersebut, pemuda membicarakan pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Selain itu, menurut mereka gerakan kepanduan perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini agar tercipta sifat disiplin dan mandiri. Gerakan ini tentunya tidak bisa dipisahkan dari gerakan nasional. Setelah tercipta kesepakatan, barulah muncul rumusan naskah Sumpah Pemuda.

Bagi Anda yang tinggal di wilayah Jakarta Pusat, gedung ini sebenarnya adalah Museum Sumpah Pemuda. Maka tak heran bila gedung tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Museum ini terletak di Jalan Kramat No. 106.

(rzy)

  • #Kemerdekaan
  • #Museum Sumpah Pemuda
  • #Hari Sumpah Pemuda

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Kongres Pemuda" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Kongres Pemuda (ejaan van Ophuysen: Congres Pemoeda) adalah kongres nasional yang pernah diadakan 2 kali di Jakarta (Batavia). Kongres Pemuda I diadakan tahun 1926 dan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya. Kongres ini diikuti oleh seluruh organisasi pemuda saat itu seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Betawi, dan organisasi pemuda lainnya. Selanjutnya juga disepakati untuk mengadakan kongres yang kedua.

Kongres Pemuda II, yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), menghasilkan keputusan penting yang disebut sebagai Sumpah Pemuda. Selain itu pada kongres tersebut Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman juga ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.

Kongres Pemuda yang pertama ini dilaksanakan di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda I dilaksanakan dari tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Kongres Pemuda I diketuai oleh Muhammad Tabrani.

Artikel utama: Kongres Pemuda Kedua

Kongres kedua ini diselenggarakan selama dua hari. Ketua Kongres Pemuda II dipimpin oleh Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan wakilnya Joko Marsaid (Jong Java). Kongres pemuda hari pertama diselenggarakan di gedung Katholikee Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14).

Ada pun tujuan kongres pemuda II (yang kemudian dikenal dengan tujuan Sumpah Pemuda) sebagai berikut

  • 1. Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia
  • 2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
  • 3. Memperkuat kesadaran kebangsaan indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia

Rapat ketiga di gedung Susunan Panitia Kongres Pemuda II adalah:

  • Ketua: Sugondo Joyopuspito (PPPI)
  • Wakil ketua: Joko Marsaid (alias Tirtodiningrat) (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara: Amir syarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islaminten Bond)
  • Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johanes Leimana (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Rochjani Soe'oes (Pemuda Kaoem Betawi)
  • Sejarah Indonesia
  • Sumpah Pemuda
  • Kongres Pemuda Indonesia

 

Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kongres_Pemuda&oldid=20952961"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA