Kenapa pengamanan presiden disebut operasi waskita

Lihat Foto

KOMPAS.com/Devina Halim

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian RI menyampaikan, ada 9 kepala negara yang akan menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, Minggu (20/10/2019).

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan bahwa semuanya merupakan kepala negara di sekitar Asia Tenggara.

"Sudah hampir dipastikan bahwa ada sembilan kepala negara yang akan hadir, dan kemudian sembilan yang merupakan perwakilan atau utusan khusus dari negara," kata Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, Penjual Bunga di Rawa Belong Mulai Kebanjiran Order

Asep mengatakan bahwa pengamanan terhadap kepala negara tersebut sebagai Operasi Waskita.

Operasi Waskita, kata dia, merupakan tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Untuk status atau pemberlakuan operasi pengamanannya terhadap 9 kepala negara itu, kita menggunakan Operasi Waskita namanya," ucap dia. 

Asep juga menuturkan bahwa nantinya para kepala negara tersebut akan dijaga mulai dari datang ke Indonesia hingga pulang kembali ke negara asalnya. 

Dalam rangka pengamanan pelantikan, ada 30.000 personel yang disiagakan.

Baca juga: Fakta Jelang Pelantikan Presiden, Keamanan Rumah Jokowi Berlapis hingga Patroli di Sekolah

Tokoh yang diamankan terdiri dari presiden-wapres beserta keluarganya, kepala negara, kepala pemerintahan, tamu dari luar negeri, dan utusan khusus.

Sementara itu, tempat yang menjadi fokus pengamanan adalah Gedung DPR/MPR sebagai tempat dilaksanakannya pelantikan, Istana Presiden, serta kawasan Glodok dan Jembatan Tiga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Polisi Asep Adi Saputra, mengatakan, Kepolisian Indonesia siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada Minggu (20/10). "Persiapan-persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya, baik dari TNI-Polri sudah menempatkan pola yang sudah diatur," kata dia, di Jakarta, Sabtu. Pola pengamanan itu terbagi ke dalam beberapa "ring", di mana TNI bertanggung jawab di "ring I" dan "ring II", sementara polisi berada di "ring III". Oleh TNI, operasi pengamanan melekat dan langsung kepada presiden-wakil presiden kali ini diberi sandi Operasi Waskita dengan pokok pelaksana adalah Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang memiliki moto Setia Waspada.  Saputra mengatakan, selain pengamanan di Kompleks Gedung MPR/DPR di mana rangkaian pokok pelantikan presiden-wakil presiden itu dilaksanakan besok (20/10), secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan, ada beberapa obyek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.

Juga baca: Pelantikan presiden diprediksi aman dan lancar

Juga baca: Penjagaan Kompleks DPR diperketat jelang pelantikan presiden

Juga baca: Pelantikan Presiden Jokowi akan dihadiri PM Australia Scott Morrison

"Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan atau beberapa instansi atau obyek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan," katanya. Ia menyebut, sembilan kepala negara hampir dipastikan akan hadir dalam pelantikan. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden TNI. "Kemudian yang VVIP lain, bekerja sama dengan TNI, tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan (terhadap sembilan kepala negara) setelah tiba di Jakarta, karena sebagian sudah tiba di Jakarta," katanya.  Adapun sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI, tugas pengamanan kepala negara/kepala pemerintahan, wakil kepala pemerintahan, dan keluarganya ada di tangan TNI. Dalam kaitan ini, Markas Besar TNI memiliki organ tersendiri, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang melaksanakan tugas pengamanan itu secara langsung, melekat, dan tanpa henti.  Demikian juga pengamanan tamu negara resmi setingkat kepala negara/kepala pemerintahan dan perwakilan organisasi internasional, juga berada di tangan TNI sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI itu.  Menurut dia, terdapat 30.000 personel TNI-Polri yang dilibatkan dalam pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi

Terkait

Polda Jambi kerahkan 500 personil Polri/TNI jelang pelantikan Presiden

Panglima TNI: Pengamanan pelantikan Presiden dimulai hari ini

300 Personel Polresta amankan pelantikan tiga bupati

Kapolda Jambi pantau pengamanan pelantikan Bupati Kerinci

Jokowi minta perwira TNI dan Polri jadikan Indonesia negara maju

Presiden: Pengalaman Zulhas dibutuhkan untuk tuntaskan masalah banpok

Megawati menyaksikan prosesi pelantikan Presiden Korsel

Presiden: Indonesia tidak boleh terjebak penyakit rendah diri

Jokowi: RI ubah jati diri jadi negara industri berwawasan lingkungan

Presiden agendakan lantik Panglima TNI pada Rabu

Presiden akan lantik Andika sebagai Panglima TNI pekan depan

Presiden sebut saling bantu tanpa lihat perbedaan kunci bangsa tangguh

Terpopuler

PeduliLindungi raih penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2022

Pemkab Merangin arahkan kades kuliah di Universitas Terbuka

Harga TBS dan CPO di Jambi bergerak naik

Harga TBS sawit di Batanghari naik Rp100 per kilogram menjadi Rp1.100



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mabes Polri menyampaikan, ada sembilan kepala negara yang akan menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Minggu (20/10). Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, semuanya merupakan kepala negara di kawasan Asia Tenggara. "Sudah hampir dipastikan bahwa ada sembilan kepala negara yang akan hadir, dan kemudian sembilan yang merupakan perwakilan atau utusan khusus dari negara," kata Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/10). Baca Juga: MPR pastikan mantan presiden dan ketum parpol hadir di pelantikan Jokowi Menurut Asep, pengamanan terhadap kepala negara tersebut sebagai Operasi Waskita. Operasi Waskita merupakan tanggungjawab Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). "Untuk status atau pemberlakuan operasi pengamanannya terhadap sembilan kepala negara itu, kita menggunakan Operasi Waskita namanya," ucap dia. Asep menyebutkan, kelak para kepala negara tersebut akan mendapat pengawalan mulai datang ke Indonesia hingga pulang kembali ke negara asalnya. Dalam rangka pengamanan pelantikan, ada 30.000 personel yang disiagakan. Baca Juga: Ini susunan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober nanti Tokoh yang mendapat pengamanan terdiri dari Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, kepala negara, kepala pemerintahan, tamu dari luar negeri, dan utusan khusus. Sementara tempat yang menjadi fokus pengamanan adalah Gedung DPR/MPR sebagai tempat pelantikan, Istana Presiden, serta kawasan Glodok dan Jembatan Tiga. Penulis: Devina Halim Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kepala Negara Sekitar Asia Tenggara Akan Hadiri Pelantikan Presiden dan Wapres" Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: S.S. Kurniawan


JAKARTA, AYOJAKARTA.COM -- Kepolisian siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada Minggu besok (20/10/2019).

''Persiapan-persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya baik dari TNI-Polri sudah menempatkan pola yang sudah diatur,'' kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra, Sabtu (19/10/2019).

Pola pengamanan terbagi dalam beberapa ring, di mana TNI bertanggung jawab di ring I dan ring II sementara polisi berada di ring III. Oleh TNI, operasi pengamanan melekat dan langsung kepada presiden-wakil presiden kali ini diberi sandi Operasi Waskita dengan pokok pelaksana adalah Pasukan Pengamanan Presiden TNI. 

Saputra mengatakan, selain pengamanan di Komplek Gedung MPR/DPR, secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan ada beberapa objek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.

''Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan atau beberapa instansi atau objek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan,'' jelasnya.

AYO BACA : 17 Kepala Negara Sudah Konfirmasi Hadiri Pelantikan Presiden

Saputra menyebut, sembilan kepala negara hampir dipastikan akan hadir dalam pelantikan. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden TNI.

''Kemudian yang VVIP lain bekerja sama dengan TNI tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan (terhadap sembilan kepala negara) setelah tiba di Jakarta, karena sebagian sudah tiba di Jakarta,'' katanya. 

Adapun, sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI, tugas pengamanan kepala negara/kepala pemerintahan, wakil kepala pemerintahan, dan keluarganya ada di tangan TNI. Dalam kaitan ini, Markas Besar TNI memiliki organ tersendiri, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden TNI yang melaksanakan tugas pengamanan itu secara langsung, melekat, dan tanpa henti. 

Page 2

Page 3

JAKARTA, AYOJAKARTA.COM -- Kepolisian siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada Minggu besok (20/10/2019).

''Persiapan-persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya baik dari TNI-Polri sudah menempatkan pola yang sudah diatur,'' kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra, Sabtu (19/10/2019).

Pola pengamanan terbagi dalam beberapa ring, di mana TNI bertanggung jawab di ring I dan ring II sementara polisi berada di ring III. Oleh TNI, operasi pengamanan melekat dan langsung kepada presiden-wakil presiden kali ini diberi sandi Operasi Waskita dengan pokok pelaksana adalah Pasukan Pengamanan Presiden TNI. 

Saputra mengatakan, selain pengamanan di Komplek Gedung MPR/DPR, secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan ada beberapa objek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.

''Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan atau beberapa instansi atau objek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan,'' jelasnya.

AYO BACA : 17 Kepala Negara Sudah Konfirmasi Hadiri Pelantikan Presiden

Saputra menyebut, sembilan kepala negara hampir dipastikan akan hadir dalam pelantikan. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden TNI.

''Kemudian yang VVIP lain bekerja sama dengan TNI tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan (terhadap sembilan kepala negara) setelah tiba di Jakarta, karena sebagian sudah tiba di Jakarta,'' katanya. 

Adapun, sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI, tugas pengamanan kepala negara/kepala pemerintahan, wakil kepala pemerintahan, dan keluarganya ada di tangan TNI. Dalam kaitan ini, Markas Besar TNI memiliki organ tersendiri, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden TNI yang melaksanakan tugas pengamanan itu secara langsung, melekat, dan tanpa henti. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA